digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan mengenai efektivitas program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta secara mendalam. Dalam penelitian jenis deskriptif kualitatif data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang mempunyai arti lebih bermakna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada sekedar sajian angka atau frekuensi (H.B Sutopo, 2002:35). Penelitian deskriptif kualitatif sangat cenderung mementingkan makna, sedangkan makna sangatlah tergantung pada prosesnya. Oleh karena itu penelitian ini harus lebih mementingkan penjelasan proses daripada produknya. Dalam penelitian ini, peneliti terfokus untuk menggambarkan bagaimana keefektifan program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta melalui data yang terkumpul. Dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat menggambarkan, memaparkan, menerangkan serta menafsirkan secara terperinci mengenai keefektifan program tersebut melalui indikator-indikator yang ada. 39
digilib.uns.ac.id 40 B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat untuk melakukan penelitian yang berfungsi sebagai objek untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah yang dijadikan dalam penelitian. Adapun penelitian ini mengambil beberapa lokasi yaitu sebagai berikut : a. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta, dengan alasan bahwa Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta merupakan satu-satunya instansi yang menyelenggarakan program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja di Kota Surakarta dan merupakan instansi yang melayani ketenagakerjaan di Kota Surakarta. b. Lembaga Pelatihan Kerja Swasta binaan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta. Disini peneliti mengambil lokasi di LPKS Dian Nusantara Kota Surakarta dengan alasan yang pertama bahwa LPKS merupakan satu-satunya tempat untuk pelatihan calon tenaga kerja dalam program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, serta merupakan lembaga yang bermitra dengan perusahaan penyerap tenaga kerja di Kota Surakarta yang masing-masing sesuai dengan bidang kejuruannya. Sedangkan alasan kedua bahwa LPKS Dian Nusantara Kota Surakarta merupakan LPKS yang memiliki kualitas dan kompetensi yang dibuktikan dengan kepercayaan dari Dinas Provinsi kepada LPKS Dian Nusantara untuk menjalankan program yang serupa namun pada tingkat provinsi.
digilib.uns.ac.id 41 C. Teknik Pemilihan Informan Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Dalam teknik ini peneliti cenderung untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang baik. Menurut H.B Sutopo (2002:36) pilihan sampel dalam purposive sampling diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Cuplikan ini bukan mewakili populasinya tetapi mewakili informasinya. Peneliti kualitatif tidak memandang subyek sebagai responden, tetapi sebagai informan (H.B Sutopo (2002:37). Informan merupakan pihak yang dipercaya dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi dalam penelitian sehingga dapat dikatakan bahwa informan juga terlibat langsung dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai informan adalah sebagai berikut : 1. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta. 2. Kepala Seksi Informasi Penempatan Dalam Negeri dan Luar Negeri Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta. 3. Seksi Pembinaan dan Pelatihan Tenaga Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta. 4. Bagian Humas Lembaga Pelatihan Kerja Swasta Dian Nusantara Kota Surakarta.
digilib.uns.ac.id 42 5. Peserta Pelatihan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja D. Sumber Data Dalam suatu penelitian, data menjadi bahan baku yang akan diolah guna mendapatkan kesimpulan dari penelitian tersebut. Selain data baku juga dibutuhkan data pelengkap demi kelengkapan dan kebutuhan dari masalah yang diteliti. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut : 1. Data Primer Menurut Sugiyono (2005: 62) Data primer adalah sumber langsung yang memberikan data pada pengumpul data. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama, yaitu pihak-pihak yang berkepentingan dengan obyek penelitian untuk kemudian diolah sendiri oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara terhadap informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah yang diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Berikut narasumber yang akan diwawancara terkait program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja : a. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta. b. Kepala Seksi Informasi Penempatan Dalam Negeri dan Luar Negeri Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta.
digilib.uns.ac.id 43 c. Seksi Pembinaan dan Pelatihan Tenaga Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta. d. Bagian Humas Lembaga Pelatihan Kerja Swasta Dian Nusantara Kota Surakarta. e. Peserta Pelatihan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 2. Data Sekunder Menurut Sugiyono (2005 : 62) Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, yang biasanya terbentuk buku atau publikasi-publikasi melalui catatan-catatan yang terkait dengan penelitian, adapun dalam penelitian ini data sekunder yang dimaksud adalah : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 2. Peraturan Pemerintah Rebuplik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional. 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.22/MEN/IX/2009 Tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
digilib.uns.ac.id 44 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 5. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja dan Tansmigrasi Republik Indonesia Nomor : KEP.184/LATTAS/XII/2013 Tentang Nomenklatur Kejuruan dan Sub Kejuruan Pelatihan pada Unit Pelaksana Teknis Pelatihan dan Produktivitas. 6. Beberapa dokumen resmi dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi maupun dari LPKS Dian Nusantara berupa hasil evaluasi kegiatan dalam program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja di Kota Surakarta. 7. www.bps.go.id 8. www.surakartakota.bps.go.id E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang akurat serta mampu menjawab permasalahan, maka digunakan beberapa teknik yang sesuai dengan sifat dan jenis data yang ada. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara merupakan pengumpulan data dengan cara menggali informasi secara langsung terhadap narasumber atau informan dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Menurut H.B
digilib.uns.ac.id 45 Sutopo (2002:59), wawancara di dalam penelitian kualitatif dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut sebagai teknik wawancara mendalam. Wawancara dilakukan dengan dengan pertanyaan yang bersifat open-ended, dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara jauh dan mendalam (in-depth-interviewing). Peneliti melakukan wawancara terhadap infroman yang dianggap memiliki kompetensi di bidangnya, dan menyampaikan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara. Untuk melakukan penggalian informasi yang lebih dalam, peneliti melakukan improvisasi dengan menyampaikan beberapa pertanyaan tambahan berkaitan dengan jawaban atau pertanyaan dari informan. 2. Observasi Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar (H.B Sutopo, 2002:64). Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik observasi berperan pasif, yaitu peneliti tidak memiliki wewenang dalam mengatur program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Peneliti hanya mengamati dan menggali informasi sesuai keadaan yang sebenarnya.
digilib.uns.ac.id 46 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan mencatat data yang ada di lapangan maupun dalam bentuk berkas. Menurut H.B Sutopo (2002:70), dalam melakukan teknik pengumpulan data ini, dokumen yang ditemukan wajib dikaji kebenarannya baik secara eksternal yang berkaitan dengan keaslian dokumen, dan juga secara internal yang berkaitan dengan kebenaran isi dokumen atau pernyataan yang ada. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam dokumentasi adalah sumbersumber tertulis seperti hasil wawancara, arsip/surat/dokumen yang menyangkut tentang Peraturan atau Undang-Undang yang terkait dengan program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, laporan-laporan penelitian terdahulu, literatur buku, media massa serta jurnal ilmiah yang relevan dengan tujuan penelitian. F. Validitas Data Tahap ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh sesuai dengan realitas di lokasi penelitian. Untuk menguji kemantapan dan keabsahan data yang terkumpul, dalam penelitian ini menggunakan teknik pengujian triangulasi data. Menurut H.B Sutopo (2002 :79) triangulasi data adalah memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Peneliti bisa memperoleh dari narasumber (manusia) yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara yang mendalam (in-depth-
digilib.uns.ac.id 47 iterviewing), sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari narasumber lainnya. Disini tekannya pada perbedaan sumber data, bukan pada teknik data atau yang lainnya. G. Teknik Analisis Data Menurut Miles dan Huberman dalam H.B Sutopo (2002:91), terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti kualitatif, yaitu : 1. Reduksi data Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian, bahkan prosesnya bisa dinyatakan sudah diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data di lapangan. Menurut H.B Sutopo (2002:91) reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga narasi sajian data dan simpulan-simpulan dari unit-unit permasalahan yang telah dikaji dalam penelitian dapat dilakukan. 2. Sajian data Sebagai komponen analisis kedua, sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang
digilib.uns.ac.id 48 untuk selanjutnya memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan (H.B Sutopo. 2002:92). Sajian data ini disusun berdasarkan pokok-pokok yang terdapat dalam reduksi data yang kemudian disajikan dengan menggunakan kalimat yang disusun oleh peneliti. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan pengamatan, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Dalam proses ini peneliti mencoba menyajikan data yang didapat dari proses reduksi data menjadi data yang lebih mudah dipahami lagi dalam bentuk narasi. 3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Kesimpulan merupakan tahap akhir dan tidak akan terjadi pada waktu proses pengumpulan data sudah berakhir. Simpulan ini perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Menurut H.B Sutopo (2002:93), verifikasi merupakan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, mungkin sebagai akibat pemikiran kedua yang timbul melintas pada pengamat pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada catatan lapangan. Penarikan simpulan dan verifikasi dilakukan untuk memahami apa arti dari hal-hal yang ditemui tentang efektivitas program dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pernyataan-pernyataan dan arahan sebab-akibat sehingga penarikan kesimpulan dapat
digilib.uns.ac.id 49 dipertanggungjawabkan. Masing-masing komponen dalam teknik analisis data digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Simpulan/Verifikasi Sumber : Model Analisis Interaktif (H.B Sutopo, 2002:96)