ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA RUMAH TAKOYAKI. Disusun Oleh: Gilang Hardi Maulana EB34

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

: Reza Muslim Ansori NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi

ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

Analisis Biaya, Volume Penjualan dan Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek pada Toko Pempek SAUDARA. Oleh : Meta Bina Sabila

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMIE AYAM GAJAH MUNGKUR. Sarah Listiarakhma Tjaja

MATERI PRAKTIKUM MINGGU KE 5 ANALISIS CPV

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Perusahaan Kerupuk Idaman. Nia Nopita Suryani

Department of Business Adminstration Brawijaya University

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. SERANGKAI SETIA KAWAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR

BREAK EVEN POINT. introduction

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis Cost Volume Profit (CVP), dan memaksimalkan laba. Universitas Kristen Maranatha

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK BINGKAI LARISSA FRAME DEPOK

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA WARUNG BAKSO MANTAP DALAM PERENCANAAN LABA. Andika Hari Saputro

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK KONVEKSI RIZKI PELITA

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN PENJUALAN ATAS TARGET LABA YANG DITETAPKAN PADA TOKO KUE BOLU RASA

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY

Analisis Biaya Volume Laba

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih :

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI MIE GAJAH MUNGKUR

Analisis Biaya Volume Laba Sebagai Alat Bantu Dalam Perencanaan. Bun-Bun Homemade Cakes. Nama : Sulastri Syarinastiti Kelas : 3EA07 NPM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT ( CVP ) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA UKM SAMUDERA GOOD SHELL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaing dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Setiap perusahaan pasti

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pendidikan mengklasifikasikan biaya yang timbul menjadi 2 (dua) yaitu :

ANALISA BREAK EVENT POINT

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014

Andri Helmi M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks

ANALISIS BREAK EVENT POINT SERTA KEBIJAKAN MARK-UP PADA TUNAS G & A TOYS

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA

ANALISA BIAYA PRODUKSI

Perancangan Laba, Dengan. Kerupuk Hikmah. Ridho Rahmadhan Manajemen Pembimbing : Rofi ah SE., MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA BREAK EVEN POINT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Neo Hair

SEMINAR PENULISAN SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan organisasi. Menentukan tujuan perusahaan termasuk

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TAHU SUMEDANG

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis Cost-Volume-Profit, laba. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA WARUNG BAKMI SOLO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, namun tetap memperhatikan pelayanan yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. kecilnya laba yang dapat dicapai. Sehingga manajemen perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya. penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR)

Analisis Break Even Point Sebagai Dasar Perencanaan Laba Pada Perusahaan Kerupuk Ikan Sari. Jajat Sudrajat Manajemen 2010

perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS

TITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Cost-volume-profit analysis, BEP, Planning profit, Cost, Sales volume, Sales price. Universitas Kristen Maranatha

Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS

ABSTRACT. Keywords: Analysis of Cost Volume Profit (CVP), maximize profit. vii Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA RUMAH MAKAN TEKWAN 115

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan pada bidang bisnis di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menyebabkan semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

Analisis Break Even Point Sebagai Dalam Perencanaan Laba Pada Warung Mie Ayam Bakso Super Urat. Disusun Oleh : Teddy Wira Hadi

ANALISIS BREAK EVEN DAN MANFAATNYA SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PLASTIK TRI TAN LESTARI DI TELUKAN SUKOHARJO

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016

ANALISIS BREAK EVEN POINT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA RUMAH TAKOYAKI Disusun Oleh: Gilang Hardi Maulana 24214548 3EB34

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Setiap Perusahaan membutuhkan Perencanaan Keuntungan yang Efisien BEP dibutuhkan untuk Perencanaan Keuntungan atau Profit Planning Approach Biaya Variabel, Biaya Tetap dibutuhkan dalam perhitungan BEP Rumah Takoyaki belum memiliki pengolahan Keuangan yang jelas Rumusan Masalah 1. Bagaimana menganalisis Break Even Point sebagai penentu laba? 2. Apakah hasil analisis Break Even Point untuk penentuan laba pada perusahaan? Batasan Masalah BEP sebagai penentu laba, Margin Of Safety, Degree of operating leverage dan Shut Down Point. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dan penulisan ilmiah ini adalah : Untuk mengetahui analisis Break Even Point sebagai penentu laba Untuk mengetahui hasil Break Even Point sebagai penentu laba pada perusahaan

Objek Penelitian METODELOGI PENELITIAN Dalam penelitian ilmiah ini, yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan makanan yaitu RUMAH TAKOYAKI yang beralamat di ruko Duta Permai Bekasi Selatan. Data atau Variabel Data yang digunakan berupa data primer yaitu meliputi biaya produksi Data biaya bahan baku utama dan bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung, biaya listrik, dan biaya lain-lain. Teknik Pengumpulan Data 1. Penelitian Kepustakaan 2. Penelitian Lapangan Teknik Analisis 1. Analisis Break Even Point (BEP) Yaitu alat analisis yang digunakan untuk menentukan kondisi perusahaan pada saat perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun menderita kerugian, atau biasa disebut dengan titik impas.

a. BEP (Q) = F ( P - V ) b. BEP (Rp) = F 1 - ( V / P ) 2. Margin of Safety (MOS) Yaitu selisih antara penjualan yang direncanakan dengan penjualan pada BEP dibagi dengan penjualan yang direncanakan. MOS = Penjualan yg direncanakan Penjualan pada BEP Penjualan yg direncanakan x 100 % 3. Degree of Operating Leverge (DOL) Yaitu presentase perubahan yang terjadi pada laba bersih jika perusahan mengharapkan kenaikan volume penjualan. Degree of Operating Leverge = Laba Kontribusi Laba Bersih 4. Shut-Down Point Yaitu pada tingkat penjualan berpakah perusahaan sebaiknya menghetikan usahanya karena mengalami kerugian. Shut-Down Point =Biaya Tetap Laba Kontribusi 5. Penentuan Laba Analisis Break Even Point digunakan sebagai alat dalam penentuan laba jangka pendek pada perusahaan sehingga perusahaan dapat menentukan atau menyusun langkah langkah yang harus dilakukan untuk menjaga kelangsungan usahanya. Volume Penjualan (Q) = Biaya Tetap + Laba yang direncanakan Harga Jual per Unit Biaya Variabel per Unit

PEMBAHASAN 4.2.2 Penggolongan Biaya Variabel dengan Biaya Tetap Pada penelitian ini biaya yang didalamnya terdapat biaya tetap dan biaya variabel. Tabel 4.3 Penggolongan Biaya Tetap dan Biaya Variabel RUMAH TAKOYAKI ( Per Maret 2016) o Keterangan Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Bahan Baku Rp.6.635.000-, Biaya Gaji Pegawai Rp.1.000.000-, Biaya Plastik Biaya Seterofom Biaya Kertas Nasi Biaya Sumpit Rp.300.000-, Rp.850.000-, Rp.21.000-, Rp.150.000-, Biaya Depresiasi Rp.158.333-, JUMLAH Rp.1.158.333-, Rp.7.956.000-,

Perhitungan Laba Bulan Maret 2016 Dibawah ini data penjualan dan biaya Unit RUMAH TAKOYAKI pada bulan Maret 2016 dengan asumsi harga dan biaya yang terjadi adalah tetap Tabel 4.4 Data Penjualan dan Biaya Takoyaki (Maret 2016) Keterangan Jumlah Volume Penjualan 1.100-, Harga Jual per-unit 12.000-, Biaya Variabel Per-unit 7.233-, Biaya Tetap Per-Bulan 1.158.333-, Tabel 4.5 Laporan Laba / Rugi Tahun 2016 Volume Penjualan Harga Jual Per-unit Biaya Variabel Biaya Tetap Keterangan Total Penjualan Laba Kontribusi 1.100-, 12.000-, 7.956.000-, 1.158.333-, Jumlah 13.200.000-, 5.244.000-, Laba Bersih 4.085.667-,

BEP (Unit) = 1.158.333 12.000 7.233 = 242,9899 = 243 unit BEP (Rp) = Pembuktian : 1.158.333 1 7.233 12.000 = Rp.2.915.879,2 = Rp.2.915.880 Penjualan ( 12.000 x 242,9899) Rp 2.915.878-, Biaya Var. ( 7.233 x 242,9899) Rp 1.757.545 ( - ) Laba Kotribusi Rp 1.158.333 Biaya Tetap Rp 1.158.333 ( - ) Rp 0-, Jadi unit TAKOYAKI mengalami keadaan impas (BEP) pada saat menjual produk sebanyak 243 unit atau pada saat penjualan sebesar Rp 2.915.880-,

4.2.4 Perhitungan Margin of Safety MoS (Rp) = Penjualan Yang Dianggarkan Penjualan BEP = 13.200.000 2.915.880 = Rp 10.284.120-, Penjualan Yang Dianggarkan Penjualan BEP MoS (%) = x100 % Penjualan Yang Dianggarkan 13.200.000 2.915.880 = x 100% 13.200.000 = 0,7791 x 100 % = 78 % ( Dibulatkan ) Jadi jumlah maksimum penurunan penjualan yang direncanakan boleh turun,agar perusahaan tidak menderita kerugian sebesar Rp 10.284.120 Penurunan target penjualan sedikit di atas nilai Rp10.284.120 atau sedikit di atas 78 % dari penjualan akan mengakibatkan kerugian pada RUMAH TAKOYAKI

4.2.5 Perhitungan Shut Down Point Rumus : Laba Kotribusi Contribusi Margin Rasio = x 100% Penjualan 5.244.000 = x 100% 13.200.000 = 39,72 % = 40 % Shut Down Point = Biaya Tetap Tunai Contribusi Margin Rasio Rp 1.000.000 = 40% = Rp 2.500.000

4.2.6 Perhitungan Degree of Operating Laverage Rumus : Degree of Laverage = Laba Kontribusi Laba Bersih = Rp. 5.244.000 Rp. 4.085.667 = 1,28 = 1 Kali (dibulatkan) 4.2.7 Laba Bersih Sasaran Kenaikan Laba yang = 40% x Laba Bersih Tahun 2016 diharapkan April 2016 = 40% x Rp 4.085.667 = Rp 1.634.266 Maka laba yang diharapkan = Kenaikan Laba + Laba Bersih tahun 2016 April 2016 = Rp 1.634.266 + Rp 4.085.667 = Rp 5.719.933 Penjualan = Biaya Variabel+Biaya Tetap+Laba Bersih April 2016 Rp 12.000 X = Rp 7.233 X + 1.158.333 + 4.085.667 Rp 4.767 X = 5.244.000 X Keterangan : = 1.100,062= 1.100 unit Takoyaki X = Jumlah unit yang harus dijual untuk mendapatkan laba besih sasaran

Pembuktian : Penjualan ( 12.000 x 1.100) Rp 13.200.000-, Biaya Var. ( 7.233 x 1.100) Rp 7.956.300( - ) Laba Kotribusi Rp 5.243.700 Biaya Tetap Rp 1.158.333( - ) Laba Bersih Rp 4.085.367 Dengan kenaikan laba yang dinginkan perusahaan sebesar 40% maka volume penjualan yaitu sebesar 1.100 unit takoyaki sehingga laba bersih sasaran sebesar Rp 4.085.367 4.3 Rangkuman Hasil Penelitian Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Penelitian Keterangan Titik impas bulan Maret 2016 (Rupiah) Titik impas bulan Maret 2016 (Unit) Analisa Persamaan Matematika Penjualan yang harus dicapai (Rupiah) Penjualan yang harus dicapai (Unit) Margin of Safety Jumlah Rp.2.915.880 243 unit Rp.5.719.933 Rp5.244.000 1.100 unit Rp.10.284.120 Persentase Margin of Safety 78% Degree of Operating Laverage 1 kali Shut Down Point Rp 2.500.000

KESIMPULAN Usaha RUMAH TAKOYAKI yang bergerak dalam bidang makanan dalam menjalankan usahanya di tahun 2016 akan berada dalam keadaan Impas saat perusahaan menjual produknya sebanyak 243 unit atau jika dilihat dalam rupiah maka penjualan akan mencapai impas bila saat menjual Rp 2.915.880 Perhitungan Margin of Safety dapat menunjukkan jumlah penurunan volume penjualan yang boleh terjadi agar perusahaan tidak mengalami kerugian sebesar Rp 10.284.120 atau sebesar 78 % dari jumlah penjualan yang dianggarkan Dengan kenaikan laba yang dinginkan perusahaan sebesar 40% maka volume penjualan yaitu sebesar 1.100 unit takoyaki sehingga laba bersih sasaran sebesar Rp 4.085.367 Degree of Operating Leverage dapat menunjukkan dampak perubahan pendapatan penjualan terhadap laba bersih pada tingkat penjualan takoyaki adalah 1 kali Titik Shut Down Point pada tingkat penjualan ke Rp 2.500.000 perusahaan sebaiknya menghentikan usahanya karena mengalami kerugian.

SARAN Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan diantaranya : Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit. CATATAN Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memuat beberapa kekurangan tersebut supaya menjadi penelitian yang lebih memuat banyak substansi dan menjadi lebih akurat dalam perhitungan.