PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALINAU PUSKESMAS MALINAU KOTA

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN NOMOR : / / /2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DPK NOMOR : 000/SK/DIR/I/2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI RUMAH SAKIT DPK

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM PATI NOMOR /2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CITRA INSANI SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO /SK-DIR/RSIA-CI/VIII/2014 TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN (INFORMED CONSENT)

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH PUSKESMAS LAMPASI. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI NO. 445/ /SK-C/Pusk-LPS/I/2016

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

SURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG NOMOR : / SK-RSUD PROV / X / 2016 T E N T A N G

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA NOMOR : SK/KEH/RSPB/I/2014 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal. 46 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Panduan Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP )

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola

A. KOMITE MEDIK Susunan Komite Medik terdiri diri dari : a. Ketua, b. Wakil Ketua, c. Sekretaris d. Anggota

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Regulasi RS: Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO tentang Asesmen Informasi Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap

Bismillaahirrahmaanirrahiim PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 092/RSTAB/PER-DIR/III/2015

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

DOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL STAFF BY LAWS) RSUD

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK)

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit terutama dari sumber daya manusianya, pembiayaan dan informasi menuju

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR PT. RUMAH SAKIT...No. T E N T A N G KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANDUAN TENTANG PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN TANGGUNG JAWAB PASIEN DI RSUD Dr. M. ZEINPAINAN

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR

PANDUAN PELAKSANAAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (HOSPITAL CASE MANAGER)

No. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013. Tanggal terbit : 12 Februari 2013

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I.PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SULTAN SULAIMAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR :4274/ SK/ RSU. SS/ V/ 2016

BAB I DEFINISI Proses Keredensial (Credentialing): Proses Re- Kewenangan klinis (clinical privilege) : Surat Penugasan (clinical Appointment) Tenaga

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SUMMARY TIME ORIENTED RECORD (STOR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

Panduan Kredensial dan Rekredensial Staf klinis Puskesmas Kampala -RAHASIA- BAB I PENDAHULUAN

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS CADASARI

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM CITRA BMC PADANG No : 019/SK/DIR/IV/2010 Tentang

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI NOMOR: 070/KEP/DIR/RSIA-PBH/IX/2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

RUMAH SAKIT ISLAM AT-TIN HUSADA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PENULISAN RESEP DIREKTUR RS BAPTIS BATU MENIMBANG

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP

1. Apakah ada SPO yang terkait analisa rekam medis pasien rawat jalan. 2. Berapa jumlah keseuruhan staf yang ada di Instalasi Rekam Medis Rumah

RENCANA PROGRAM KERJA KOMITE KEPERAWATAN RSU. C-BMC TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan

JUMLA H EP SOP pendaftaran 2. Bagan alur pendaftaran. 3. Kerangka acuan (kepuasan pelanggan

BAB 6 MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

Lampiran Surat Keputusan Direktur RS Mutiara Hati Mojokerto

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi

BAB I DEFINISI BAB II A. DEFINISI

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : 096/SK-Dir/RSB-A/II/2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO. / SK / RSPB / / 2017

Transkripsi:

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS DIREKTUR UTAMA RS. xxx Menimbang : a. bahwa salah satu pilar pelayanan rumah sakit adalah pelayanan medis yang dilakukan oleh para dokter secara profesional; b. bahwa agar dokter dapat memberikan pelayanan medis yang sesuai standar, bermutu, accountable, sesuai peraturan perundang -undangan, maka perlu dibuat kebijakan pelayanan medis di RS. xxx; c. bahwa kebijakan pelayanan medis perlu diberlakukan di lingkungan RS. xxx dan mendapat pengesahan dari Direktur RS. xxx. Mengingat : 1. Undang Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undang Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 3. Undang Undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran. 4. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan. 5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129/MenKes/SK/II/2008 tentang Standard Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 6. Permenkes 512/2007 tentang ijin praktik dan pelaksanaan praktik kedokteran. 7. Permenkes 755/2011 tentang penyelenggaraan komite medik di Rumah Sakit. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS vt_per/kebijakan Pely. Medis/ 01 13 hal 1 dr 6

Pasal 1 Kebijakan pelayanan medis sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 2 Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan ini pelaksanaannya akan diatur secara terpisah dari Peraturan ini. Pasal 3 Peraturan ini berlaku sejak tanggal penetapan, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Pasal 4 Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan maupun perbaikan, maka Direksi berhak meninjau kembali dan mengadakan perubahan seperlunya. Ditetapkan di : Pada tanggal : 14 Januari 2013 Direktur Utama Rumah Sakit xxx vt_per/kebijakan Pely. Medis/ 01 13 hal 2 dr 6

Lampiran Peraturan Direktur Utama RS. xxx Nomor : 17/PER/2013 Tanggal : 14 Januari 2013 KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS DI RUMAH SAKIT xxx Kebijakan Umum 1. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien. 2. Setiap petugas harus bekerja sesuai standar profesi, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etika umum dan menghormati hak pasien 3. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan secara teratur dan kalibrasi sesuai ketentuan yang berlaku 4. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku 5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). 6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam kecuali unit-unit tertentu. 7. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan 8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin minimal satu bulan sekali 9. Semua unit wajib membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan. Kebijakan Khusus 1. Setiap dokter yang akan menjalankan tugas profesi di RS harus memiliki STR dan SIP yang masih berlaku 2. Setiap dokter yang akan memberikan pelayanan medis harus memiliki Clinical Appoinment sesuai dengan kompetensinya yang diterbitkan oleh Direktur RS. 3. Dalam memberikan pelayanan medis, Dokter mengutamakan keselamatan pasien dan melaksanakan komunikasi yang baik kepada pasien / keluarga pasien, juga antar Dokter yang merawat dan tenaga kesehatan yang lain. 4. Setiap pasien yang dirawat di RS harus memiliki Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) yang dipilih oleh pasien dan memiliki kompetensi sesuai dengan penyakit pasien vt_per/kebijakan Pely. Medis/ 01 13 hal 3 dr 6

5. Dalam memberikan pelayanan medis, setiap dokter agar sesuai dengan standar pelayanan medis RS serta mentaati peraturan peraturan yang berlaku di RS (medical staff rule and regulation), dengan penuh tanggung jawab. 6. Setiap pasien yang dirawat di RS wajib dilakukan asesmen awal, asesmen lanjutan, early discharge planning, discharge summary, serta pengelolaan pasien sesuai dengan kebutuhan pasien. 7. Pengelolaan terhadap pasien dilakukan tanpa membedakan status sosial, agama, suku, ras, kelas perawatan. 8. Apabila diperlukan dokter spesialis pengganti / dokter sub spesialis yang akan rawat bersama atau konsul, yang mana Dokter tersebut dari luar RS (tidak memiliki SIP di RS xxx) maka dokter spesialis pengganti / dokter sub spesialis tersebut akan dihubungi dan dimintakan kesediaannya sebagai dokter spesialis pengganti / dokter rawat bersama / dokter konsul. Rumah Sakit melakukan proses kredensial terhadap Dokter tersebut sehingga diterbitkan surat penugasan klinis sementara (Temporary Clinical Appoinment) dari Direktur RS. Dokter spesialis pengganti yang dari dalam RS baik fulltime / mitra (memiliki SIP di RS),mengikuti tata cara yang telah ditetapkan oleh RS. 9. Dalam memberikan pelayanan medis pada pasien, maka DPJP bertugas membuat rencana pelayanan, memberi penjelasan kepada pasien / keluarga pasien tentang prosedur pelayanan dan pengobatan pasien, termasuk hasil asuhan yang tidak diharapkan, memberikan edukasi yang berhubungan dengan penyakit / kondisi pasien, mengisi dan melengkapi berkas rekam medis sesuai format yang ditetapkan oleh RS, melakukan koordinasi dengan Dokter / perawat yang ikut merawat / mengelola pasien, melaksanakan transfer informasi antar petugas kesehatan (antar DPJP Dokter yang ikut merawat / perawat) 10. Semua proses pengelolaan pasien (pemeriksaan, terapi maupun tindakan), yang dilakukan oleh dokter harus terdokumentasikan pada rekam medis pasien secara lengkap sesuai standar yang telah ditetapkan RS 11. Visite Dokter adalah kunjungan kepada pasien rawat inap, pada waktu yang wajar, dengan frekuensi minimal 1x dalam sehari / sesuai dengan kondisi pasien, yang terdiri atas kegiatan pemeriksaan kepada pasien, komunikasi kepada pasien/keluarga, melakukan asesmen awal / ulang, mengevaluasi perkembangan kondisi pasien. 12. Dalam melaksanakan pengelolaan pasien secara terintegrasi, maka dokter maupun petugas kesehatan yang lain menulis hal hal penting tentang kondisi pasien sesuai format S.O.A.P. sehingga kronologis pelayanan / asuhan pasien dapat diikuti secara runtut / berurutan, dan didokumentasikan pada rekam medis dengan format integrated note. vt_per/kebijakan Pely. Medis/ 01 13 hal 4 dr 6

13. Dalam memberikan resep / terapi, Dokter wajib memberikan obat obat yang sesuai dengan daftar obat yang tercantum dalam Formularium yang berlaku di RS. 14. Apabila pasien dalam keadaaan gawat darurat, penanganan terhadap pasien tersebut diprioritaskan dengan tanpa mempertimbangkan prosedur administrasi karena bersifat life saving 15. RS menetapkan pemeriksaan yang bersifat standing order bagi pasien dalam proses perawatan yang telah diatur dalam medical staff rules and regulations. 16. Setiap tindakan kedokteran (medis) yang akan dilakukan harus ada informed consent, dan untuk tindakan - tindakan yang berisiko tinggi / tindakan invasive tertentu, maka informed consent harus secara tertulis. 17. Tindakan yang bersifat kedokteran harus dikerjakan oleh Dokter tetapi dengan pertimbangan yang memperhatikan keselamatan pasien tindakan tindakan tertentu dapat didelegasikan kepada tenaga kesehatan medis yang terlatih. 18. Apabila dalam pengelolaan pasien, Dokter membutuhkan konsul kepada dokter spesialis, sesuai dengan penyakit pasien, maka dapat dilakukan konsul / rawat bersama / alih rawat. 19. Apabila ditemukan kasus kasus sulit, maka dokter dokter yang merawat wajib mengadakan rapat dan koordinasi guna membahas kasus tersebut dan memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga pasien. 20. Dalam menindaklanjuti keluhan pasien / keluarga pasien, maka dokter yang merawat perlu memberikan penjelasan dan mengadakan komunikasi yang intensif dengan pasien / keluarga pasien. 21. Dalam pengelolaan pasien, dokter wajib memperhatikan hak dan kewajiban pasien. 22. Dalam memberikan pelayanan medis yang berkesinambungan, maka setiap dokter wajib ikut dalam jadwal dokter jaga sesuai SMF masing masing kecuali ditetapkan lain sesuai kesepakatan SMF. 23. Setiap Dokter umum yang bertugas di Unit rawat jalan / rawat inap pada saat pergantian shift jaga wajib melaksanakan hand over secara tertulis dan dicatat pada buku jaga di masing masing unit. Direktur Utama Rumah Sakit xxx vt_per/kebijakan Pely. Medis/ 01 13 hal 5 dr 6

vt_per/kebijakan Pely. Medis/ 01 13 hal 6 dr 6