HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS XI SMA ADHYAKSA I JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017

IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan peneliti tergolong korelasional. Sesuai

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI

SKRIPSI PENGARUH EKOSISTEM PENDIDIKAN TERHADAP KEMATANGAN EMOSI SISWA DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS AKSELERASI DI SMP N 7 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. apapun bentuk dan jenis penelitian yang hendak dilakukan pasti menimbulkan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 PAPAR KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, serta menuangkannya dalam bentuk skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. september 2012 sampai dengan 15 april Jalan Sisingamangaraja III.

JURNAL PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI

III. METODOLOGI PENELITIAN

berkomunikasi dahulu, bagaimana mungkin seorang guru dapat

ARTIKEL ILMIAH KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA DI SMP NEGERI 21 KOTA JAMBI OLEH : HASPINAWATI NIM : ERAID08042

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENERIMAAN SISWA TERHADAP GURU DI KELAS DENGAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTS NEGERI OLAK KEMANG KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH. HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN DIRI SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI OLEH :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH:

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN

DINA FITMILINA A1A110053

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai t

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 12 Pekanbaru dan waktu penelitian dilakukan pada 10 Maret sampai 07

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : RITA BUDIANTO NPM:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

Transkripsi:

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI Mahdiyatul Nasihah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi E-mail : nasihamahdiyatul@gmail.com ABSTRAK Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Sedangkan interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang menyangkut hubungan antar individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok, yang ditunjukkan melalui kerjasama dengan orang lain, individu mampu mengenali potensi diri melalui hubungan sosial dengan orang lain, serta mampu memahami orang lain. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 4 Kota Jambi bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa yang memilliki konsep diri negatif dan mempunyai kemampuan interaksi sosial yang kurang di lingkungan sekolah. Alasan inilah yang mengarahkan peneliti untuk mengangkat judul: Hubungan Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Siswa SMP Negeri 4 Kota Jambi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan hubungan konsep diri dengan interaksi sosial pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Jambi. Dalam penelitian ini hanya membahas mengenai konsep diri yang memiliki hubungan erat dengan interaksi sosial. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, dengan populasi adalah seluruh kelas VII yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah 365 siswa. Jumlah sampel sebanyak 78 yang diambil menggunakan tekhnik simple random sampling. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah berupa angket dengan 58 item terdiri dari 28 item variabel konsep diri serta 30 item variabel interaksi sosial. Item pertanyaan dibuat dengan mengikuti skala model Guttman, dimana setiap responden dapat memilih jawaban dengan cara memberi ceklist ( ) pada lembar jawaban dan terdapat dua alternatif jawaban yaitu Ya dan Tidak. Dengan hasil analisis uji korelasi yang telah dilakukan dengan bantuan SPSS 21.0, dan hasil uji korelasi product moment, diperoleh hasil output uji korelasi atau r hitung sebesar 0,549 yang berada pada tingkat hubungan korelasi sedang/hubungan memadai. Koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,2213, r hitung > r tabel (0,549 > 0,2213). Maka, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang positif dan berarti Konsep Diri dengan Interaksi Sosial dapat diterima. Dengan demikian, bahwa antara Konsep diri dengan Interaksi Sosial terdapat korelasi positif dan berarti. Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak sekolah khususnya guru pembimbing bisa memberikan layanan-layanan dan bimbingan kepada siswa mengenai konsep diri dan interaksi sosial siswanya di lingkungan sekolah, sehingga kedepannya siswa dapat meningkatkan konsep diri dan interaksi sosialnya agar lebih baik. Keywords: Konsep Diri, Interaksi Sosial 1

1. PENDAHULUAN Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis manusia lahir dengan kelengkapan fisik, tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun, secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk melakukan aktivitas atau kegiatan. Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi kepribadian yang khas dengan corak kepribadiannya, termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap individu memiliki gambaran tentang dirinya, gambaran ini disebut dengan konsep diri. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang terus-menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat-saat dini kehidupan anak dan menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di kemudian hari. Konsep diri terbagi menjadi 2 (dua) macam, ada konsep diri positif dan konsep diri negatif. Konsep diri yang positif akan membawa seseorang mampu berinteraksi sosial dengan baik, karena pembawaan diri seseorang selalu yakin terhadap dirinya sendiri, sedangkan konsep diri yang negatif akan membawa seseorang jarang berinteraksi dengan orang lain, terlebih terhadap teman atau seseorang yang dianggap lebih darinya. Seperti yang dikatakan oleh Calhoun dan Acocella dalam Ghufron & Risnawati (2010:19) membagi konsep diri menjadi dua, yaitu konsep diri yang positif dan negatif. Konsep diri merupakan salah satu 2

aspek yang penting bagi individu dalam berperilaku, siswa yang memiliki konsep diri positif akan berinteraksi dengan baik dilingkungannya. Manusia juga sebagai makhluk sosial karena, sejak manusia dilahirkan ia membutuhkan pergaulan dengan orang lain terutama dalam kebutuhan makan dan minum. Pada usia bayi, ia sudah menjalin hubungan terutama dengan ayah dan ibu, dalam bentuk gerakan, senyuman, dan kata-kata. Pada usia 4 tahun, ia mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya dan melakukan kontak sosial. Pada usia-usia selanjutnya, ia terikat dengan norma-norma pergaulan dengan lingkungan yang semakin luas. Interaksi sosial sangat berpengaruh pada diri individu, karena dengan interaksi sosial seseorang akan dapat menilai dan menggambarkan dirinya melalui pengalam-pengalaman yang di dapatkan dari interaksi dengan orang lain. Dengan interaksi sosial dalam suatu hubungan antara individu atau lebih dan dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Thibaut dan Kelley dalam Ali, Asrori (2012:87) juga mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa yang saling memengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain, atau berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itu, konsep diri seseorang sangat berpengaruh terhadap interaksi sosialnya, baik interaksi individu sesama individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok lain, yang ditunjukkan melalui kerjasama dengan orang lain, individu mampu mengenali potensi diri melalui hubungan sosial dengan orang lain, serta mampu memahami orang lain. 3

Hasil observasi dan wawancara peneliti di SMP Negeri 4 Kota jambi khususnya kelas VII, terdapat siswa yang memilliki konsep diri negatif dan mempunyai kemampuan interaksi sosial yang kurang di lingkungan sekolah. Ada siswa yang hanya berkumpul dengan teman-teman tertentu atau teman dekat, ada juga siswa yang terasing dari pergaulan teman-temannya. Siswa yang tidak mempunyai kelompok atau terisolir menjadi tidak percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya, merasa minder bila dekat dengan teman yang dianggapnya lebih baik darinya, jarang berbicara dengan teman-teman lainnya dan sering berdiam diri waktu jam istirahat. Pada saat pelajaran yang melakukan kegiatan secara berkelompok ada siswa yang hanya mau memilih berkelompok dengan teman-teman tertentu, ada siswa yang diasingkan oleh teman-teman lainnya pada saat mengerjakan tugas secara berkelompok. Siswa tidak aktif dalam mengikuti kegiatan di lingkungan sekolah, tidak suka dikritik dengan orang lain, susah berinteraksi dengan orang yang dikenal dan terkadang merasa canggung bila berada ditengah orang banyak. Berdasarkan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam dengan judul Hubungan Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Jambi. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan atau saling ketergantungan antara dua variabel. Hal ini sesuai dengan pendapat sutja, dkk (2017:112) yang menjelaskan bahwa penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan mengukir kedekatan atau keterkaitan dua variabel atau lebih. 4

Relevan dengan Periantalo (2016:15) penelitian korelasional adalah penelitian yang ingin melihat hubungan diantara dua variabel. Dalam penelitian ini anggota populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VII tahun ajaran 2016/2017. Jumlah populasi adalah sebanyak 365 siswa yang terbagi atas 9 kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Simpel Random Sampling dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen, Sugiyono (2016:120). Agar pengambilan sampel sesuai dengan karakteristik populasi maka jumlah sampel dan cara penagmbilannya adalah menggunakan tabel perkiraan sampel, Sutja, dkk (2017:68). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Sutja, dkk, maka 21,3 % x 365 = 77,7 dibulatkan menjadi 78 orang sampel penelitian. Alat dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dengan menggunakan instrument dalam bentuk angket yang mana nantinya dapat memperoleh gambaran jelas karena pengumpulan data serta fakta. Item pernyataan dibuat dengan mengikuti skala model Guttman, dimana setiap responden dapat memilih jawaban dengan cara memberi tanda ceklis ( ) pada lembar jawaban. Dalam angket ini terdapat dua alternatif jawaban yaitu Ya dan Tidak. Angket diisi langsung oleh siswa berdasarkan jumlah item angket, dalam pernyataan angket membahas mengenai hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup, yaitu responden hanya diberi kesempatan untuk memilih dari dua alternatif jawaban yang telah disediakan dalam angket. 5

Angket diberikan kepada 78 responden, item angket berjumlah 58 item, yang terdiri dari 28 item pernyataan variabel konsep diri serta 30 item pernyataan variabel interaksi sosial. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini berguna untuk menarik kesimpulan. Karena penelitian ini bersifat korelasi, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis data korelasi. Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terkait (Y) pada penelitian. Untuk menentukan hubungan variabel tersebut digunakan rumus korelasi Product Moment oleh Sutja. A, dkk (2017:116), yaitu: r xy = n XY ( X) ( Y) {(n x 2 ( x) 2 }{( n y 2 ( y) 2 } Ketetangan : r xy X Y X 2 Y 2 Y n : Korelasi yang dicari : Jumlah skor yang diperoleh dari variabel X : Jumah skor yang diperoleh dari variabel Y : Jumlah kuadrat setiap skor variabel X : Jumlah kuadrat setiap skor variabel Y : Perkalian antara x dan y : Jumlah data Dalam penelitian ini, perhitungan statistik untuk menentukan korelasi antara konsep diri dengan interaksi sosial akan menggunakan bantuan SPSS 21.0, dan di hitung kembali menggunakan rumus tersebut. 6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adapun data dalam penelitian ini dikumpulkan sehubungan dengan hubungan konsep diri dengan interaksi sosial, yang mana data tersebut didapatkan dari hasil penyebaran angket dan disajikan dalam bentuk skor. Angket diberikan kepada 78 responden yang telah dipilih untuk menjadi sampel penelitian. Dari jumlah angket yang disebarkan kepada 78 responden, jumlah angket yang dikembalikan dan instrumennya terisi dengan lengkap adapun pada bagian ini akan dideskripsikan data yang diperoleh dari hasil pengukuran tentang konsep diri (X) dan interaksi sosial (Y). Dalam penelitian yang berjudul Hubungan Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Jambi, ditampilkan dua macam data, yaitu: data konsep diri sebagai variabel bebas (X) dan data interaksi sosial sebagai variabel terkait (Y). Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan alat bantu komputer program serial statistik Product Momen Person menggunakan IBM SPSS Statistik 21.0. Adapun beberapa metode yang bisa dilakukan dalam pengujian hipotesis, salah satunya dengan metode Simultan. Metode ini menggunakan harga dari tabel F (Terlampir) untuk membandingkan nilai F hitung dengan taraf probabilita 0,05. Hasil r hitung dibandingkan dengan harga r tabel dengan kriteria sebagai berikut: Terima Ha jika r hitung > r tabel pada α 5% untuk koefisien positif Tolak Ho jika r hitung < r tabel pada α 5% untuk koefisien positif Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dengan metode simultan dapat dilihat seperti dibawah ini: 7

Hipotesis: Terima Ha = r xy > 0 Terdapat Hubungan yang berarti antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Jambi. Tolak Ho = r xy 0 Tidak terdapat hubungan yang berarti antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Jambi. Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment (r). Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yang berbunyi terdapat hubungan Konsep Diri dengan Interaksi Sosial. Dari hasil perhitungan program SPSS 21.0. Setelah didapatkan hasil dari jumlah variabel X dan Y menggunakan tabel bantuan analisis korelasi, selanjutnya data diolah kembali menggunakan rumus korelasi product moment dengan formula panjang. r xy N N xy x y 2 2 2. x x N. y y 2 r xy 78 39604 78.36746 1676 2 1676 1820 78.43586 1820 2 r xy 2866188 3089112 2808976 3050320 3399708 3312400 r xy r xy 38792 57212 81304856 38792 4995 r xy = 0,549 Berdasarkan hasil uji korelasi product moment diatas didapatkan hasil r hitung sebesar 0,549. Hal ini menunjukan bahwa hasil uji korelasi menggunakan 8

rumus korelasi product moment formula panjang hasilnya sama dengan output uji korelasi menggunakan SPSS 21.0. Selanjutnya, dengan hipotesis statistik: Terima Ha bila r xy > 0 (bila korelasi lebih besar dari nol) pada α (lamda) =.05 dk (n-1) dan tolak yang lainnya. Dengan ketentuan itu dapat dibuat hipotesis statistikknya: Ha = r > 0 Ho = r < 0 Dengan demikian hasil temuan akan sesuai dengan urutan jumlah df (degree of freedom) atau dk (derajat kebebasan). Dari pengelolahan data diatas, berarti r hitung sebesar 0,549, yang mana hasil r-hitung > r-tabel α.05 (0,05) dengan df 77 (78-1) sebesar 0,2213, maka Ha diterima dan tolak lainnya. Artinya hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial dapat diterima. Dengan demikian, bahwa antara konsep diri dengan interaksi sosial terdapat korelasi positif dan berarti (signifikansi) pada tingkat kepercayaan 95%. Setelah menganalisis data yang diperoleh dari hasil angket penelitian, yang berkaitan dengan hubungan konsep diri dengan interaksi sosial pada siswa kelas VII SMP Negeri 4. Dengan disebarkan angket konsep diri dan interaksi sosial diberikan kepada 78 responden, yang mana dari 58 butir item terdiri dari 28 item tentang konsep diri dan 30 item interaksi sosial. Berdasarkan hasil analisis korelasi bivariate pearson dengan menggunakan kriteria penafsiran menurut Sutja, dkk (2017:100) nilai 0,549 berada pada korelasi sedang yang berarti hubungan memadai. 9

4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran angket di SMP Negeri 4 Kota Jambi dengan sampel sebanyak 78 orang dan berdasarkan hasil pembahasannya, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Jambi. Hal ini dapat dibuktikan melalui uji statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 21.0, dan berdasarkan hasil uji korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis uji korelasi yang telah dilakukan dengan bantuan SPSS 21.0, dan hasil uji korelasi product moment, diperoleh hasil output uji korelasi atau r hitung sebesar 0,549 yang berada pada tingkat hubungan korelasi sedang/hubungan memadai. Hasil pengolahan data tersebut r hitung sebesar 0,549 dan disesuaikan dengan urutan jumlah dk (derajat kebebasan) 77 (78-1). Dalam baris itu dijumpai r tabel sebesar 0,2213 pada tingkat signifikansi α 0,05, maka nilai r hitung 0.549 > 0,2213. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara konsep diri dengan interaksi sosial pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Jambi. Pada hipotesis yang dikemukakan pada bab terdahulu, maka hipotesis nol (Ho) di tolak dan hipotesis alternative (Ha) di terima. Dengan demikian, hipotesis menyatakan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial.

DAFTAR PUSTAKA Agustiani, H. 2009. Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja). Bandung: PT Refika Aditama. Ahmadi, A. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Ali & Asrori. 2012. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Dayakisni. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Gerungan. 2010. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Ghufron, M.N & R. Risnawati. 2010. Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Denny:http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/interaksi-sosial-definisi-bentukciri.html Akses : 11:35 05-05-2017 Maunah, B. 2016. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia. Mulyaningtyas, B.R & Y.P. Hadiyanto. 2006. Bimbingan dan Konseling SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Esis. Periantalo, J. 2016. Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahman, A.A. 2013. Psikologi Sosial Intregasi Pengetahuan Wahyu san Pengetahuan Empirik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Rakhmat, J. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.. Saam, Z & S. Wahyuni. 2014. Psikologi Keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers. Santoso, S. 2010. Teori-teori Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Sutja, A. Dkk. 2017. Penulisan Skripsi Untuk Prodi Bimbingan Konseling. Cetakan ke 1. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

..., 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Walgito, B. 2011. Teori-teori Psikologi Sosial. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Widyastuti, Y. 2014. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Fisip Untirta Press. Winarno & Herimanto. 2016. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Wulandari, S. 2012. Psikologi Remaja-Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Cetakan ke 1. Jakarta: PT Bumi Aksara.