BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat seperti saat ini disebabkan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan hiburan dan kebutuhan akan kesehatan. Kesehatan dalam UU no 23 tahun 2992 adalah keadaan sejahtera dari

BAB I PENDAHULUAN. alternatif produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya dan berhak memilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Pengukuran Indikator Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2014:07) menjelaskan metode penelitian kuantitatif merupakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat seperti saat ini disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidangyang sama sehingga memicu terjadinya pertumbuhan bisnis di berbagai bidang dan banyak hambatan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis. Kompetisi bisnis yang dihadapi oleh para pelakunya dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumen akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang terjadi pada sektor perekonomian. Dengan demikian perusahaan akan lebih jeli dalam melihat celah atau prospek bisnis mana yang akan dijalani. Persaingan yang ketat mengharuskan perusahaan lebih teliti dalam mengidentifikasi keunggulan kompetitif yang ada pada perusahaan, dan apa saja kekurangan perusahaan dibanding dengan perusahaan pesaing. Harapannya perusahaan menjadi tahu apa saja keunggulan yang ada pada perusahaan yang dapat ditonjolkan untuk menambah daya saing perusahaan, perusahaan juga diharapkan dapat mengetahui apa saja kelebihan perusahaan pesaing yang tidak dimiliki oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat meniru dan memodifikasi kelebihan tersebut untuk diaplikasikan pada perusahaan, ataupun dapat menyusun strategi lain untuk bersaing. Strategi pemasaran yang tepat merupakan hal penting yang dapat mendukung pelaku bisnis untuk mampu bersaing dengan pesaingnya, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan keunggulan kompetitif yang

2 berkelanjutan serta dapat memuaskan keinginan konsumen. Selain aspek tersebut, perusahaan juga sanggat penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk perusahaan. Sehingga perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor utama yang menyebabkan munculnya minat beli konsumen terhadap produk perusahaan, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk. Menurut Swastha dan Handoko (2001) perilaku konsumen adalah sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegitan-kegiatan tersebut. Selain itu juga pemahaman terhadap perilaku konsumen tidak lepas dari minat beli konsumen terhadap suatu produk. Sedangkan Tjiptono (2004) minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. sehingga dengan mengacu pada pendapat di atas, minat membeli dapat diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap suatu obyek yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan obyek tersebut dengan cara membayarnya dengan uang atau dengan pengorbanan. Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Pada saat inikebutuhan akan transportasi yang tinggi berbanding lurus dengan mobilitas manusia yang semakin meningkat dan tentunya memerlukan berbagai macam transportasi terus dikembangkan akhir-akhir ini dengan berbagai

3 macam jenis dan tujuan untuk mempermudah aktivitas manusia. Dari berbagai macam transportasi yang tersedia sepeda motor merupakan alat transportasi yang marak dan banyak digunakan oleh masyarakat. Mengingat kebutuhan akan transportasi terutama sepeda motor yang semakin pesat maka peluang tersebut ditangkap oleh para pelaku bisnis, salah satunya adalah Arga Motor Onderdil Grobogan. Arga Motor Onderdil Grobogan adalah salah satu usaha yang menyediakan produk berupa sparepart dan aksesoris sepeda motor. Usaha tersebut didirikan pada tahun 2006 dan berlokasi di jalan Bhayangkara No. 68 Gubug, Grobogan. Persaingan toko sparepart dan aksesoris motor di daerah Grobogan cukup ketat karena sudah banyaknya bengkel motor dan aksesoris dengan jarak yang cukup dekat sehingga hal tersebut sangat mempengaruhi pendapatan yang diperoleh pada setiap bulannya dalam 5 tahun terakhir. Berikut ini adalah tabel pendapatan Arga Motor Onderdil berikut: Tabel.1.1 Pendapatan Arga Motor Onderdil Periode 2011-2015 Tahun Pendapatan Kenaikan/ Penurunan Prosentase 2011 Rp 363.875.000 2012 Rp 378.165.000 Rp 14.290.000 3,93 2013 Rp 381.950.000 Rp 3.785.000 1,00 2014 Rp 396.340.000 Rp 14.390.000 3,77 2015 Rp 375.500.000 - Rp 20.840.000-5,26 Sumber: Arga Motor Onderdil, 2016 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendapatan Arga Motor Onderdil Grobogan pada tahun 2011-2014 secara berturut-turut mengalami peningkatan, namun apabila dilihat pada tahun 2015 mengalami penurunan pendapatan. Terjadinya penurunan pendapatan yang dialami oleh Arga Motor

4 Peneliti 1. Hendra Fure (2013) 2. Ida Bagus (2013) 3. Ricky Wibowo (2013) 4. Yuni Kristanto (2009) Onderdil Grobogan tersebut menunjukan menurunnya minat konsumen dalam melakukan pembelian di toko tersebut. SehinggaArga Motor Onderdil Grobogan harus berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan strategi yang tepat. Berdasarkan teori serta beberapa hasil penelitian terdahulu yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli diantaranya adalah harga, kualitas pelayanan dan kelengkapan produk. Hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli tersaji dalam tabel berikut ini: Lokasi Ku. Produk Tabel 1.2 Hasil Penelitian Terdahulu Variabel Kel. Ku. Harga Promosi Produk Pelayanan At. Toko Assortment Sig - Sig - Sig Sig - - - - - Sig - Sig Sig Sig - - Sig - Sig - - Sig Sig Sig Sig - - Sig - - Sig - - - Sumber: Penelitian Terdahulu Harga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat konsumen dalam membeli. Menurut Kotler dan Keller (2009) mengatakan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaatdari memiliki atau menggunakan barang dan jasa. Berdasarkan hasil penelitian yang Com. mix

5 dilakukan oleh Wibowo (2013) yang menyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil tersebut juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fure (2013) yang menyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Kemudian kualitas pelayanan merupakan salah satu strategi lainnya yang tepat untuk mempengaruhi minat beli konsumen. Menurut (Kotler, 2006) pelayanan pada dasarnya merupakan suatu tindakan yang ditawarkan kepada pihak lain, tidak berwujud, dan tidak memberikan kepemilikan apapun. Pelayanan merupakan suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu diberikan kepada orang lain, dalam hal ini, kebutuhan konsumen tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi konsumen. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan menjadi inti dari kualitas pelayanan tersebut. Berdsarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fure (2013) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil tersebut juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kristanto (2009) yang menyatakan bahwa minat beli berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Serta kelengkapan produk yang dijual juga merupakan faktor yang akan mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan pembelian. Menurut Ma ruf (2005) kelengkapan produk adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain atau kombinasi) untuk di sediakan

6 dalam toko pada jumlah, waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel. Berdasarkan hasil penelitian Upadhana (2013) yang menyatakan bahwa kelengkapan produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil tersebut juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2013) yang menyatakan bahwa kelengkapan produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dan dukungan dari hasil penelitian terdahulu, maka peneliti mengambil judul dalam penelitian ini adalah Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan dan Kelengkapan Produk Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen Arga Motor Onderdil Grobogan). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas yaitu terjadinya penurunan pendapatan yang dialami oleh Arga Motor Onderdil Grobogan pada tahun 2015 yang disebabkan oleh menurunnya minat beli konsumen.sehingga itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya Arga Motor Onderdil Grobogan untuk mempengaruhi konsumen agar berminat membeli di toko tersebut sehingga nantinya akan meningkatkan pendapatan toko tersebut. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh harga terhadap minat beli? 2. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli? 3. Bagaiamana pengaruh kelengkapan produk terhadap minat beli?

7 1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap minat beli. 2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli. 3. Untuk menganalisis pengaruh kelengkapan produkminat beli. 1.3.2 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Bisnis Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi Arga Motor Onderdil Grobogan dalam mempengaruhi minat beli konsumen. 2. Bagi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik kalangan akademis (mahasiswa) maupun masyarakat umum terutama yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam mempengaruhi minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2004) variabel penelitian adalah hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Berdasarkan telaah pustaka dan perumusan hipotesis, maka penelitian menetapkan variabel dalam penelitian ini antara lain: 3.1.1.1 Variabel Bebas atau Independen Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat atau dependen (Sugiyono, 2004). Variabel bebas atau independen dalam penelitian ini adalah 1. Harga 2. Kualitas Pelayanan 3. Kelengkapan Produk 3.1.1.2 Variabel Terikat atau Dependen Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2004). Varibel terikat atau dependen dalam penelitian ini adalah Minat Beli 30

31 3.1.2 Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian digunakan untuk memahami lebih mendalam tentang variabel pada penelitian ini, maka lebih mudah dituangkan dalam indikator-indikator sehingga variabel tersebut bisa diukur. Secara keseluruhan, penentuan atribut dan indikator serta definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Variabel Indikator Sumber 1 Harga (X1) 2 Kualitas Pelayanan (X2) 3 Kelengkapan Produk (X3) Harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa,atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang dan jasa (Kotler dan Keller, 2009). Kualitas layanan sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Tjiptono, 2005). Kegiatan pengadaan barangbarang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain, atau kombinasi) untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran dan toko atau perusahaan ritel. (Ma ruf, 2005) 1. Harga yang terjangkau 2. Kemudahan cara pembayaran 3. Pemberian potongan harga 1. Perhatian terhadap keluhan 2. Penyampaian pengetahuan produk dengan jelas 3. kesigapan karyawan dalam membantu menemukan barang 1. Kelengkapan produk yang ditawarkan 2. Menjual berbagai macam model 3. Tersedia berbagai macam ukuran Ricky Wibowo, 2013 Ricky Wibowo, 2013 Ida Bagus (2013)

32 4 Minat Beli (Y) Sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut (Tjiptono, 2006). 1. Keinginan untuk membeli produk, 2. Rencana menggunakan produk di masa yang akan datang, 3. Kebutuhan untuk menggunakan produk Rindi Antika, 2013 3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel 3.2.1 Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen Arga Motor Onderdil Grobogan. 3.2.2 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi (Sugiyono, 2004) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang berminat membeli di Arga Motor Onderdil Grobogan. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan populasi (Sugiyono, 2004). Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu responden yang berminat membeli di Arga Motor Onderdil Grobogan dan responden berusia minimal 17 tahun.

33 Pada penelitian ini, populasi yang diambil dalam ukuran besar dan tidak diketahui secara pasti. Dalam penentuan sampel, jika populasinya besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan rumus (Djarwanto, 2006): Keterangan: n = Z² 4(moe)² n = Jumlah Sampel Z = Tingkat Kepercayaan 95% berarti Z = 1,96 Moe = Margin Of Error maximum, yaitu tingkat kesalahan yang masih dapat ditoleransi Dengan menggunakan rumus tersebut, maka sampel penelitian sebagai berikut : n = Z² 4(moe)² n = 1,96² 4(0,05)² = 96,04 Berdasarkan perhitungan di atas, sampel yang diambil dalam penelitian diperoleh sebesar 96,04 dibulatkan sebesar 96 orang. 3.3 Jenis Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Primer Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dari responden melalui wawancara dan alat bantu kuesioner (Sugiyono, 2004). 3.3.2 Data Sekunder Data sekunder adalah bahan informasi yang dikemukakan oleh para ahli dibidangnya, sehingga relevan dengan pembahasan penelitian. Data diperoleh

34 dengan cara membaca literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer (Sugiyono, 2004). 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang tepat, dengan mempertimbangkan penggunaannya berdasarkan jenis data dan sumbernya. Data yang obyektif dan relevan dengan pokok permasalahan penelitian merupakan indikator keberhasilan suatu penelitian. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara pengisian kuisioner memperoleh data primer, sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : Kuesioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004). Kuesioner yang disebarkan menggunakan skala likert, yaitu cara pengukuran dengan menghadapkan seorang responden pertanyaan, kemudian diminta untuk memberikan jawaban dan selanjutnya jawaban tersebut diberi skor. Dalam penelitian ini, pengukuran variabel menggunakan skala likert yang secara umum menggunakan peringkat lima angka penelitian, yaitu sebagai berikut: a. Sangat setuju, dengan skor = 5 b. Setuju, dengan skor = 4 c. Netral, dengan skor = 3 d. Tidak setuju, dengan skor = 2 e. Sangat tidak setuju, dengan skor = 1

35 Studi Pustaka Metode pencarian informasi dan buku-buku yang relevan dan sumber yang lain yang membahas masalah dalam penelitian ini. Studi pustaka merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian (Sugiyono, 2004). 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini pada prinsipnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah untuk dipahami. Penulis ingin mengetahui profil secara umum dari responden. 3.5.2 Analisis Kuantitatif Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunkan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dalam angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data, pengorganisasian data, dan penemuan hasil (Supranto, 2000). Analisis data kuantitatif yang digunakan adalah metode analisis linier berganda. Adapun persiapan data sebelum dianalisis adalah: Editing (Pengeditan) Yaitu memilih dan mengambil data yang diperlukan serta membuang data yang dianggap tidak diperlukan untuk memudahkan perhitungan dalam penyajian hipotesis. Coding (Pemberian Kode) Yaitu kegiatan memberikan tanda berupa angka pada jawaban responden yang diterima.tujuannnya untuk menyederhanakan jawaban.

36 Tabulating (Tabulasi) Yaitu suatu kegiatan pengelompokkan atas jawaban-jawaban secara teliti dan teratur, kemudian data tersebut dihitumg dan dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang bermanfaat, dan bedasarkan tabel ini pula yang akan dipakai untuk mendapatkan hubungan atas variabel yang ada. 3.5.3 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2012). Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul- betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan antara r hitung dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka indikator dinyatakan valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka indikator dikatakan tidak valid. Untuk mempermudah analisis data, uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS ( Statistical Program For Science). 3.5.4 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliebel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu data dikatakan reliabel adalah variabel memiliki nilai

37 Cronbach Alpha > 0,7 atau tidak reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha < 0,7 (Imam Ghozali, 2012). 3.5.5 Asumsi Klasik Dalam pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan pengujian yaitu: 3.5.5.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal (Imam Ghozali, 2012). Analisis statistik digunakan mendeteksi normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik. Test statistik sederhana yang dapat dilakukan berdasarkan nilai Kolmogorov Smirnov., dengan menggunakan fasilitas SPSS versi 16,0 (Statistical Product Service Solution). Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, maka dapat dilihat dengan Kolmogorov Smirnov Test. Adapun kriterianya adalah: Angka signifikansi (Sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal 3.5.5.2 Uji Multikolonieritas Yaitu untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas dan model yang baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variable independen dalam model regresi. Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi (Imam Ghozali, 2012).

38 3.5.5.3 Uji Heteroskedastisitas Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Imam Ghozali, 2012). Jika variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik jika tidak ditemukan Hetroskedositas. Menurut (Imam Ghozali, 2012) dasar analisisnya adalah : Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik heterokedastisitas antara nilai prediksi variabel dependen dengan variabel indepeden. Menurut Imam Ghozali (2012) dasar analisisinya adalah: uji heterokedastisitas menggunakan uji glejser menunjukan jika nilai probalitas signifikasinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 3.6 Regresi Linear Berganda Analisis regresi adalah mengukur kekuatan dan menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Imam Ghozali, 2012): Y = a + β1x1 + β2x2 + β3x3 + e Keterangan : Y a β₁, β₂, β₃ X₁ = Minat Beli = konstanta = Koefisien variabel independen = Harga

39 X₂ X₃ e = Kualitas Pelayanan = Kelengkapan Produk = Kesalahan pengganggu (disturbance s error) 3.7 Pengujian Hipotesis (Uji t) Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan pengujian yaitu uji t. Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas ( harga, kualitas pelyanan, kelengkapan produk) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (minat beli) secara parsial, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Taraf nyata ( ) = 0,05 b. Kriteria Hipotesis H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga, kualitas pelayanan, kelengkapan produk terhadap minat beli secara parsial. Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara harga, kualitas pelayanan, kelengkapan produk terhadap minat beli secara parsial. c. Mencari t hitung Rumus : R n 2 t 2 1 R Keterangan : R : Koefisien Korelasi R 2 : Koefisien Determinasi

40 n : Banyaknya sampel d. Asumsi : Ho : diterima bila t hitung sig. > α = 0,05 Ho : ditolak bila t hitung sig. α = 0,05 Bila diuji dengan gambar (grafik) adalah sebagai berikut : Tingkat signifikan ( ) = 0,05, Derajat kebebasan dari t tabel = ( n 2) dan Uji dua arah, maka diperoleh t tabel = 1,985 Ho diterima bila : - t tabel t hitung t hitung Ho ditolak bila : t hitung > t tabel atau t hitung - t table 3.8 Uji Kelayakan Model (Uji f) Uji statistik f merupakan uji model yang menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2012). Pengujian dilaukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α = 5%). Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi f > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikansi f 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

41 3.9 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Imam Ghozali, 2012). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukan kedalam model. Setiap satu tambahan variabel bebas, maka R 2 meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R 2, Nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel indpenden ditambahkan ke dalam model (Imam Ghozali, 2012).