BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Pajak Badan lainnya (Sarwedi, 2012). Dengan melihat realita ini maka pemerintah

dokumen-dokumen yang mirip
Cosmas Nico Sanjaya Anna Purwaningsih. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44, Yogyakarta

BAB II TAX TREATY, PDBM, BPM DAN FDI Pengertian Hukum Pajak Internasional

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang menunjukkan besarnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam suatu. angkatan kerja. Terakhir yaitu kemajuan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Foreign Direct Investment (FDI) sebagai komponen yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang terdiri dari pulau. Dan dengan luas wilayah ,32

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek

ANALISA PENGARUH PENERAPAN TAX TREATY INDONESIA - HONGKONG TERHADAP INVESTASI MODAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tersebut agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN. penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama. tergolong dalam negara maju atau negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. laba dan komponennya. Laba dapat menggambarkan kinerja perusahaan selama

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perusahaan multinasional. Dalam perusahaan multinasional

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WTO (World Trade Organization) tahun 2007

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Ruth Rassita Kembaren. Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan Jakarta Barat

BAB I PENDAHULUAN. adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wujud pelayanan pemerintah kepada masyarakat. berasal dari iuran rakyat yang berdasarkan Undang Undang (dapat

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di mana di dalam pembangunan ini tidak bisa terlepas. penggerak pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 aliran investasi asing langsung (Penanaman Modal Asing, PMA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual (Waluyo, 2013:2). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menerus dikeluarkan oleh pemerintah demi tercipta kesejahteraan rakyatnya. Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. peranan daripada modal atau investasi. Modal merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang. dan dipergunakan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

Feber Sormin, SE.,M.Ak.,Ak.,CA

BAB I PENDAHULUAN. (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan di berbagai sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dari sektor pajak diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan sumber daya alam negara di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Controlled Foreign..., Stenny Mariani Lumban Tobing, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah selalu ingin mensejahterakan rakyatnya dan ini dapat dilihat

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Prosedur.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penentuan status..., Benny Mangoting, FH UI, 2010

BAB I PENDAHULUAN. banyak dana. Untuk memperoleh dana yang besar tersebut, maka. pemerintah menyediakan pos penerimaan yaitu Anggaran Pendapatan dan

Bab 3 PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA (P3B)

BAB I PENDAHULUAN. interest dan pendapatan non bunga atau fee based income. Pendapatan bunga diperoleh dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EFEKTIVITAS PEMBERIAN FASILITAS PAJAK BERUPA INDONESIA TAHUN SKRIPSI

BABI PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang, dimana pemerintah

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2010 Japan Credit Rating Agency Ltd. merevisi naik peringkat

BAB I PENDAHULUAN. sudah saatnya diletakkan suatu landasan yang dapat menjamin tersedianya dana

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kepada keadilan sosial. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, negara harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Seluruh negara di dunia memperoleh sumber pendanaan utamanya adalah dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: negara tujuan utama untuk berinvestasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menganut sistem. perekonomian terbuka di mana dalam menjalankan roda perekonomiannya,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dibutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. satunya untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan. Laba yang berkualitas dapat menentukan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI JII PERIODE

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang dicapai

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang terus menerus

BAB IV KESIMPULAN. Keterbatasan sumber daya dalam negeri menjadi alasan bagi Pertamina untuk

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

BAB I PENDAHULUAN. fungsi, yaitu fungsi budgetair dan fungsi regulerend. Fungsi budgetair berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar

BAB. I PENDAHULUAN. akan mengembangkan pasar dan perdagangan, menyebabkan penurunan harga

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Kemandirian suatu negara dapat dilihat dari sumber-sumber penerimaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modal. Penambahan modal ini berupa investasi dan tabungan. Di satu sisi

BAB VI. KESIMPULAN. integrasi ekonomi ASEAN menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: perdagangan di kawasan ASEAN dan negara anggotanya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak adalah salah satu penerimaan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional di Indonesia. Apabila jumlah pajak yang diterima semakin besar, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat (Prasetya, 2013). Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) serta tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) secara langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum (Mardiasmo, 2006). Menurut falsafah undang-undang, pembayaran pajak merupakan hak bagi setiap warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Pajak berasal dari berbagai transaksi ekonomi, salah satunya adalah foreign direct investment (FDI) (Prasetya, 2013). FDI diharapkan semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan potensi penerimaan pajak karena perusahaan penanam modal asing memiliki kewajiban yang sama seperti Wajib Pajak Badan lainnya (Sarwedi, 2012). Dengan melihat realita ini maka pemerintah Indonesia harus menempuh kebijakan yang lebih mengarah pada keterbukaan ekonomi untuk menarik minat negara-negara asing menanamkan modalnya di Indonesia (Nurhidayat, 2012). Dengan adanya persaingan perdagangan antar negara yang semakin ketat, kebijakan dalam hal menarik foreign direct 1

2 investment (FDI) menjadi hal yang penting demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tax treaty atau Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) berkaitan dengan FDI di Indonesia yang berasal dari berbagai negara. Tax treaty memainkan peran penting karena dapat mengatur bagian pemajakan yang harus dibayar oleh negara investor sesuai dengan peraturan yang telah disetujui bersama. Apabila antara Indonesia dengan negara mitra telah mengadakan tax treaty, maka tarif yang digunakan adalah tarif berdasarkan tax treaty. Sebaliknya, apabila belum ada tax treaty maka digunakan tarif berdasarkan ketentuan pajak domestik. Tax treaty yang telah dilakukan oleh Indonesia dengan 60 negara di dunia diharapkan dapat menciptakan iklim investasi sekondusif mungkin dari aspek perpajakan (Tatang, 2009). Ada juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi FDI selain tax treaty, yaitu biaya perdagangan mitra (BPM) dan produk domestik bruto mitra (PDBM). Peningatan PDBM di suatu negara menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ukuran pasar sehingga negara-negara yang mengalami keadaan demikian sangat berpotensial menjadi area investasi. Semakin besar ukuran ekonomi suatu negara semakin besar pula peningkatan investasinya (Ohno, 2010). PDBM itu sendiri terdiri dari ekspor dan impor. Ketika melihat besaran nilai ekspor dan impor maka dapat dideteksi adanya biaya perdagangan mitra yang pasti dikeluarkan, biaya perdagangan mitra ini sendiri yang kemudian menjadi pertimbangan para investor dan dapat mempengaruhi besaran FDI yang ditanamkan oleh para investor (Nurhidayat, 2012). Kedua faktor di atas yaitu

3 BPM dan PDBM akan dijadikan sebagai variabel independen pada penelitian ini untuk melihat pengaruh keduanya terhadap FDI negara-negara Asia, Eropa dan Amerika di Indonesia dengan tax treaty sebagai variabel moderasi. Ada beberapa penelitian empiris yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh tax treaty terhadap FDI. Penelitian empiris yang dilakukan Ohno (2010) dengan judul Empirical Analysis of International Tax Treaties and Foreign Direct Investment menunjukkan hasil bahwa tax treaty berpengaruh positif terhadap penanaman modal asing atau FDI ketika nilai investasi dalam jangka panjang. Akan tetapi, terdapat penelitian lain yang menyatakan hal sebaliknya, tax treaty tidak berpengaruh terhadap foreign direct investment negara-negara Asia di Indonesia (Prasetya, 2013). Berdasarkan data yang diperoleh dari situs resmi BKPM (Badan Koordinasi dan Penanaman Modal), apabila dilihat dari jumlah aliran investasi asing yang masuk ke Indonesia antara tahun 2010 hingga 2013, dapat diketahui bahwa benua Asia, Amerika dan Eropa merupakan tiga benua tertinggi yang menanamkan modalnya di Indonesia, baru disusul benua Afrika dan Australia (www.bkpm.go.id., diakses 25 April 2014). Penelitian ini akan menggunakan rentang waktu tahun 2010 sampai dengan 2013. Adapun alasan pemilihan tahunnya antara tahun 2010 hingga tahun 2013 karena berdasarkan sumber yang diperoleh dari BKPM bahwa mulai tahun 2010, British Virgin Islands dikeluarkan dari negara Inggris dan masuk ke benua Amerika. Dari sebab itulah pemilihan rentang waktu antara 2010 hingga 2013 kiranya tepat untuk menghindari bias data antara benua Eropa dan benua Amerika.

4 Dari uraian di atas mengenai pengaruh Biaya Perdagangan Mitra (BPM) dan Produk Domestik Bruto Mitra (PDBM) dan terhadap aliran masuk FDI serta adanya tax treaty dalam perpajakan internasional, juga berdasarkan saran peneliti sebelumnya untuk menambah obyek penelitian yaitu benua Asia, Eropa dan Amerika maka penulis mengambil judul penelitian yaitu: Pengaruh Biaya Perdagangan Mitra (BPM) dan Produk Domestik Bruto Mitra (PDBM) Terhadap Foreign Direct Investment Negara-Negara Asia, Eropa dan Amerika di Indonesia dengan Tax Treaty Sebagai Variabel Moderasi. Penelitian dilakukan dengan pengujian secara empiris yang menentukan Foreign Direct Investment (FDI) sebagai variabel dependen, biaya perdagangan mitra serta produk domestik bruto mitra sebagai variabel independen dan tax treaty sebagai variabel moderasi. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang dipaparkan dalam latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan penulis angkat pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah biaya perdagangan mitra (BPM) berpengaruh terhadap foreign direct investment (FDI) negara-negara benua Asia, Eropa dan Amerika di Indonesia? 2. Apakah terdapat pengaruh antara biaya perdagangan mitra (BPM) dan foreign direct investment (FDI) negara-negara benua Asia, Eropa dan Amerika di Indonesia yang dimoderasi oleh tax treaty?

5 3. Apakah produk domestik bruto mitra (PDBM) berpengaruh terhadap foreign direct investment (FDI) negara-negara benua Asia, Eropa dan Amerika di Indonesia? 4. Apakah terdapat pengaruh antara produk domestik bruto mitra (PDBM) dan foreign direct investment (FDI) negara-negara benua Asia, Eropa dan Amerika di Indonesia yang dimoderasi oleh tax treaty? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh BPM dan PDBM terhadap FDI negara-negara Asia, Eropa dan Amerika di Indonesia dengan tax treaty sebagai variabel moderasi. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1.4.1. Kontribusi Teori Kontribusi teori penelitian ini adalah memberikan pemahaman bahwa dengan adanya tax treaty antar negara yang memiliki hubungan bilateral maka pihak investor dapat terhindar dari peluang terjadinya pajak berganda dalam kegiatan investasi langsung di Indonesia. 1.4.2. Kontribusi Praktik Kontribusi praktik penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai keuntungan berinvestasi di Indonesia bagi para investor. Akhir-akhir ini Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik sehingga sangat potensial untuk

6 sasaran berinvestasi. Penerimaan negara di sektor pajak akan meningkat pula ketika banyak investor melakukan investasi di Indonesia. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan penelitian. BAB II: TAX TREATY, PDBM, BPM DAN FDI Bab ini berisi pembahasan mengenai tax treaty, PDBM, BPM, FDI, serta kaitan antara tax treaty, PDBM, BPM dengan FDI. Selain itu juga terdapat penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam menganalisis guna membangun pengembangan hipotesis. BAB III: METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang jenis penelitian, obyek, populasi dan sampel yang digunakan, data dan sumber data, definisi operasionalisasi variabel, model penelitian, dan teknik analisis data. BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi inti penelitian yaitu berupa analisis beserta pembahasan yang diuraikan secara mendalam dan terpadu. BAB V : PENUTUP Bab terakhir penelitian ini berisi tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran penelitian.