3. METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah dan Desa Godong, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan Desa Tlogoweru sebagai tempat penelitian dilakukan dengan sengaja (Purposive) karena desa Tlogoweru merupakan desa percontohan keberhasilan meningkatkan produktivitas usahatani padi menggunakan Burung Hantu. Pemilihan Desa Godong, sebagai tempat penelitian karena desa tersebut tidak menggunakan Burung Hantu sebagai pengendali hama tikus. Kedua lokasi penelitian memiliki kondisi topografi dan geografi tidak berbeda karena saling berdekatan. Serta karena alasan jangkauan burung hantu yang sering nyasar di desa sebelah desa Tlogoweru maka pengambilan tempat di desa Godong karena tidak akan terjangkau oleh burung hantu dari Desa Tlogoweru. Penelitian dimulai pada tanggal 01 Maret 2015 sampai tanggal 30 Maret 2015 di kedua desa. 1.2 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif yakni penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan,meringkas berbagai kondisi,situasi atau variabel yang timbul di masyarakat yang menjadu obyek penelitian dan melakukan pengujian hipotesa (Bungin,2005). 1.3 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan responden menggunakan metode cluster yaitu cara pengambilan sampel yang berdasarkan pada cluster tertentu (Sugiyono,2003). Pengambilan responden berdasarkan wilayah yang memelihara Burung Hantu dan wilayah yang tidak memelihara Burung Hantu sebagai pengendali hama tikus. Pengambilan sampel menggunakan random sampling artinya petani yang dijadikan sampel dipilih secara acak. Jumlah sampel responden berdasarkan pada 10
11 teori Rescoe dalam Sugiono (2010) mengatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian kuantitatif adalah 30 sampai 500 sampel. Jumlah populasi petani yang memanfaatkan Burung Hantu di Desa Tlogoweru berdasarkan data BPP (2014) adalah sejumlah 312 petani. Jumlah populasi petani di Desa Godong yang tidak memanfaatkan Burung Hantu sejumlah 175 sampel petani berdasarkan buku monografi kecamatan. Jumlah responden terdiri dari 30 petani padi sawah yang memanfaatkan Burung Hantu (Tyto Alba) yaitu di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak dan 30 petani padi sawah yang tidak memanfaatkan Burung Hantu sebagai pengendali hama tikus yaitu di Desa Godong, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. 1.4 Teknik Pengumpulan Data Pelaksanaan penelitian menggunakan teknik survey, yaitu suatu cara pengumpulan data untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok atau daerah yang dilakukan dalam waktu atau jangka waktu tertentu (Mubyarto,2011). Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek yang akan diteliti melalui pengisisan kuisioner oleh responden., serta teknik pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau intuisi tertentu seperti kelurahan maupun sumber lain. 1.5 Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda yaitu pengaruh antara lebih dari 2 variabel, dimana terdiri dari 2 atau lebih variabel independent / bebas dan 1 variabel dependent (terikat) dan juga digunakan untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (predicion) (Kurniawan, 2009). Model yang digunakan adalah model cobb douglas karena petani diasumsikan rasional. Berikut ini adalah perumusan mengenai pengukuran variabel yang dilakukan dalam penelitian yang melihat hubungan antara produktivitas yang
12 digunakan apakah dipengaruhi oleh variabel-variabel seperti tanah,tenaga kerja,modal dan pengelolaan serta pranatamangsa dan pemeliharaan Burung Hantu. Bentuk fungsi produksi sebagai berikut : Y = f (X 1, X 2, X 3, D 1, D 2 ) Secara eksplisit dapat dinyatakan dalam fungsi Cobb-Douglas sebagai berikut : Y = β 0 X 1. β1 X β2 β3 2.X 3 Keterangan : (β4d1+ β5d2+μ) Y = Produktivitas (ton/ha/m.t.) X 1 = Luas Lahan (ha) X 2 = Tenaga Kerja (HOK/ha/M.T.) X 3 = Modal (Rp/ha/M.T.) D 1 = Pemanfaatan Burung Hantu D 1 = 0, Jika petani tidak memanfaatkan Burung Hantu dalam usahatani padi D 1 = 1, Jika petani memanfaatkan Burung Hantu dalam usahatani padi D 2 = Pemanfaatan Pranatamangsa D 2 = 0, Jika petani tidak memanfaatkan pranatamangsa D 2 = 1, Jika petani memanfaatkan pranatamangsa ß 1... ß 5 = Koefisien arah regresi i = Kesalahan Pengganggu = Error term Untuk memenuhi syarat regresi, maka dilakukan uji asumsi klasik sebagai berikut : 1. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel saling berkolerasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.
13 2. Uji Autikorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t (sebelumnya). Data dikatakan baik jika tidak terjadi atau bebas autokorelasi. 3. Uji Heterokedesitas Uji heterokedesitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Data yang baik adalah data yang tidak mengalami heterokedesitas. Untuk mengetahuinya dilakukan Uji Glejser, dimana nilai absolute residual diregresikan terhadap variabel independen (Ghozali, 2006). Apabila nilai signifikansi nya < 0,05 maka telah terjadi heterokedesitas. 4. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. 1.6 Definisi dan Pengukuran Variabel 1. Produktivitas merupakan hasil panen padi (gabah kering panen) yang dihasilkan selama 1 musim tanam dengan pengukuran variabel Ton/Hektar/Musim Tanam. 2. Luas lahan merupakan ukuran tanah atau lahan yang digunakan petani padi di lokasi penelitian dengan pengukuran variabel hektar. 3. Tenaga kerja merupakan tenaga kerja dalam keluarga dan luar keluarga dengan pengukuran variabel Hok/Hektar/Musim Tanam. Dengan rumus : 4. Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama dengan faktor produksi lahan dan tenaga kerja dan menghasilkan barang baru meliputi pembelian bibit,pupuk dan pestisida dengan pengukuran variabel Kg/Rupiah/Ha.
14 5. Burung Hantu jenis Tyto Alba merupakan Burung Hantu yang biasa disebut serak jawa (bahasa jawa) dan digunakan petani untuk mengendalikan di lokasi penelitian dimana : D 1 = 1, Jika petani padi memanfaatkan Burung Hantu untuk mengendalikan hama tikus. D 1 = 0, Jika petani padi tidak memanfaatkan Burung Hantu untuk mengendalikan hama tikus. 6. Pranatamangsa merupakan wujud dari kearifan lokal berupa gejala alam yang digunakan oleh petani untuk mendeteksi kedatangan musim kemarau dan musim hujan, dalam usahatani padi. Dengan pengukuran variabel : D 2 = 1, Jika petani padi memanfaatkan Pranatamangsa dalam usahatani padi. D 2 = 0, Jika petani padi tidak memanfaatkan Pranatamangsa dalam usahatani padi.