No.50/09/94/Th.X, 04 September 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN AGUSTUS 2017 TURUN -0,28 PERSEN Pada Bulan Agustus 2017, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua mengalami penurunan -0,28 persen dengan indeks NTP 94,17 dibandingkan indeks NTP bulan sebelumnya 94,43. Penurunan yang terjadi karena perubahan indeks harga diterima petani (I t ) lebih kecil dari indeks harga dibayar petani (I b ) dimana I t mengalami penurunan -0,17 persen dan I b mengalami kenaikan 0,11 persen. NTP Nasional Agustus 2017 sebesar 101,60 atau mengalami kenaikan sebesar 0,94 persen dibandingkan NTP Juli 2017. Hal ini terjadi karena perubahan indeks harga diterima petani lebih tinggi dari indeks harga dibayar petani dimana indeks harga diterima petani mengalami kenaikan 0,92 persen dan indeks harga dibayar petani mengalami penurunan -0,02 persen. NTP Provinsi Papua bulan Agustus 2017 menurut subsektor tercatat 4 (empat) subsektor memiliki nilai NTP dibawah 100 yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan 86,07; NTP Subsektor Holtikultura 97,52; NTP Subsektor Peternakan 98,92 dan NTP Subsektor Perikanan 97,67. Sedangkan subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100 yaitu NTP Tanaman Perkebunan Rakyat 101,16. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap 103,10 dan NTP Perikanan Budidaya 82,78. Secara umum, semua subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan dan Perikanan mengalami penurunan angka indeks NTP. Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya, tercatat 28 Provinsi mengalami kenaikan NTP dan 5 (lima) provinsi mengalami penurunan NTP dimana Lampung tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu 1,82 persen sedangkan Nangroe Aceh Darussalam tercatat mengalami kenaikan NTP terendah 0,03 persen. Sedangkan Papua Barat tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu -0,44 persen serta Yogyakarta tercatat mengalami penurunan terkecil yaitu -0,05 persen. Inflasi Pedesaan dapat diketahui melalui Indeks Konsumsi Rumah Tangga. Inflasi Pedesaan Papua Agustus 2017 tercatat mengalami inflasi 0,14 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena adanya kenaikan indeks pada beberapa subkelompok. Secara nasional, 17 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 16 provinsi lainnya terjadi deflasi pedesaan dengan Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Nangroe Aceh Darussalam sebesar 1,32 persen dan terendah di Kalimantan Tengah sebesar 0,02 persen. sedangkan Deflasi pedesaan terbesar terjadi di Gorontalo sebesar -0,76 persen dan terkecil tercatat di Papua Barat sebesar -0,05 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Papua pada Agustus 2017 mengalami penurunan sebesar -0,18 persen atau terjadi penurunan angka indeks dari 112,98 pada Juli 2017 menjadi 112,19 pada Agustus 2017. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga diterima petani (I t ) terhadap harga dibayar petani (I b ) (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No.50/09/94/Th.X, 04 September 2017 1
kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif, semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. NTP Papua Agustus 2017 mengalami penurunan -0,28 persen menjadi 94,17 dibandingkan NTP Juli 2017. Berdasarkan pemantauan harga pedesaan di beberapa daerah di Papua, penurunan indeks NTP disebabkan oleh perubahan indeks harga diterima petani (I t ) sebesar -0,17 persen lebih kecil dari perubahan indeks harga dibayar petani (I b ) yang mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,11 persen. Grafik 1 menunjukkan perkembangan NTP Papua bulan Agustus 2017 dengan bulan sebelumnya, dimana semua subsektor mengalami penurunan angka indeks yaitu subsektor tanaman pangan turun -0,17 persen, hortikultura turun -0,62 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun -0,04 persen subsektor peternakan turun -0,12 persen dan subsektor perikanan turun -0,40 persen. 1. Indeks Harga Diterima Petani (It) Perubahan harga komoditas yang dihasilkan petani ditunjukkan oleh indeks harga yang diterima petani (I t ). Pada Agustus 2017, I t Papua sebesar 120,63 atau turun -0,17 persen dibandingkan I t Juli 2017. Penurunan I t terjadi karena I t di subsektor Hortikultura mengalami penurunan cukup besar yaitu -0,53 persen, subsektor Perikanan -0,31 persen dan subsektor Tanaman Pangan -0,05 persen. Sedangkan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami kenaikan 0,04 persen dan subsektor Peternakan juga mengalami kenaikan 0,02 persen. 2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib) Fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk keperluan produksi hasil pertanian dapat diketahui melalui indeks harga dibayar petani (I b ). Pada Agustus 2017, I b Papua sebesar 128,11 atau 0,11 persen lebih tinggi dibandingkan I b bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 127,96. Kenaikan I b gabungan tersebut didorong oleh naiknya I b pada subsektor Peternakan naik 0,14 persen, subsektor Tanaman Pangan naik 0,12 persen, subsektor Perikanan naik 0,10 persen, subsektor Hortikultura naik 0,09 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,07 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No.50/09/94/Th.X, 04 September 2017 2
Tabel 1 Nilai Tukar Petani menurut Subsektor Provinsi Papua Bulan Juli - Agustus 2017 serta Persentase Perubahannya (2012 = 100) Perubahan Juli Agustus (%) (2) (3) (4) a. Indeks diterima petani (It) 120.58 120.39-0.16 b. Indeks dibayar petani (Ib) 128.05 128.19 0.11 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 94.16 93.91-0.27 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 112.79 112.59-0.17 a. Indeks diterima petani (It) 120.83 120.63-0.17 b. Indeks dibayar petani (Ib) 127.96 128.11 0.11 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 94.43 94.17-0.28 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 112.98 112.78-0.18 1. Tanaman Pangan a. Indeks diterima petani (It) 112.37 112.31-0.05 b. Indeks dibayar petani (Ib) 130.33 130.48 0.12 c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 86.22 86.07-0.17 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 104.30 104.22-0.08 2. Hortikultura a. Indeks diterima petani (It) 128.55 127.87-0.53 b. Indeks dibayar petani (Ib) 131.01 131.13 0.09 c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 98.12 97.52-0.62 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 120.22 119.57-0.54 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks diterima petani (It) 128.57 128.62 0.04 b. Indeks dibayar petani (Ib) 127.04 127.14 0.07 c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 101.20 101.16-0.04 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 120.85 120.90 0.04 4. Peternakan a. Indeks diterima petani (It) 120.90 120.93 0.02 b. Indeks dibayar petani (Ib) 122.08 122.25 0.14 c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 99.04 98.92-0.12 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 114.16 114.18 0.02 5 Perikanan Subsektor (1) NTP Gabungan tanpa Perikanan NTP Gabungan dengan Perikanan a. Indeks diterima petani (It) 124.32 123.94-0.31 b. Indeks dibayar petani (Ib) 126.77 126.89 0.10 c. Nilai Tukar Petani (NTPN) 98.07 97.67-0.40 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 115.65 115.28-0.32 5.1 Perikanan Tangkap a. Indeks diterima petani (It) 130.94 130.43-0.39 b. Indeks dibayar petani (Ib) 126.39 126.50 0.09 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 103.60 103.10-0.48 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 120.26 119.77-0.41 5.2 Perikanan Budidaya Bulan a. Indeks diterima petani (It) 105.95 105.92-0.02 b. Indeks dibayar petani (Ib) 127.82 127.96 0.10 c. Nilai Tukar Petani (NTPi) 82.89 82.78-0.13 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 102.22 102.19-0.02 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No.50/09/94/Th.X, 04 September 2017 3
3. NTP Menurut Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan Agustus 2017, NTPP sebesar 86,07 atau mengalami penurunan indeks sebesar -0,17 persen dibandingkan NTPP Juli 2017. Hal ini disebabkan oleh I t mengalami penurunan sebesar -0,05 persen lebih rendah dari I b yang mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,21 persen. Perubahan I t pada kelompok palawija mengalami penurunan sebesar -0,06 persen dan kelompok padi tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum) sedangkan perubahan I b disebabkan oleh meningkatnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,13 persen, sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Agustus 2017, NTPH mengalami penurunan sebesar -0,62 persen menjadi 97,52 disebabkan oleh perubahan I t sebesar -0,53 persen sedangkan I b mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,09 persen. Penurunan I t didorong oleh turunnya indeks kelompok sayur-sayuran sebesar -0,78 persen dan kelompok tanaman obat sebesar -0,37 persen. Sedangkan kelompok buah-buahan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,38 persen. perubahan I b subsektor Hortikultura disebabkan oleh naiknya IKRT sebesar 0,10 persen dan BPPM yang mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Agustus 2017, NTPR mengalami penurunan sebesar -0,04 persen menjadi 101,16 disebabkan oleh kenaikan I t sebesar 0,04 persen sedangkan I b juga mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen. kenaikan I t didorong oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,04 persen. kenaikan I b dipicu oleh naiknya IKRT sebesar 0,10 persen dan indeks BPPM yang tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum). d. Subsektor Peternakan (NTPT) Indeks NTPT tercatat sebesar 98,92 atau mengalami penurunan angka indeks sebesar -0,12 persen dibandingkan NTPT bulan sebelumnya. Perubahan NTPT di bulan Agustus 2017 disebabkan oleh I t yang mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,02 persen dan I b juga mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen. Dari keempat kelompok penyusun I t Peternakan, 1 (satu) kelompok mengalami penurunan angka indeks yaitu kelompok ternak kecil yang mengalami penurunan angka indeks sebesar -0,01 persen. Kelompok ternak besar mengalami kenaikan angka indeks yaitu sebesar 0,12 persen. Kelompok ungags dan kelompok hasil ternak tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum). Sedangkan pada I b, IKRT mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen dan indeks BPPBM tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum). Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No.50/09/94/Th.X, 04 September 2017 4
e. Subsektor Perikanan (NTNP) Nilai Tukar Nelayan di bulan Agustus 2017 adalah 97,67 atau mengalami penurunan sebesar -0,40 persen dibandingkan NTPN bulan sebelumnya. Penurunan NTPN disebabkan oleh perubahan I t lebih kecil dibandingkan perubahan I b atau I b mengalami kenaikan 0,10 persen sedangkan I t mengalami penurunan angka indeks sebesar -0,31 persen. Penurunan I t tercatat karena turunnya I t kelompok Perikanan Tangkap sebesar -0,39 persen dan I t kelompok Budidaya juga mengalami penurunan angka indeks yaitu sebesar -0,02 persen. Sedangkan kenaikan I b tercatat karena kenaikan pada IKRT sebesar 0,13 persen dan BPPM juga mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,01 persen. 1) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) NTN Agustus 2017 mengalami penurunan indeks sebesar -0,48 persen dibandingkan NTN Juli 2017 menjadi 103,10. I t mengalami penurunan sebesar -0,39 persen dipicu oleh indeks penangkapan perairan umum yang mengalami penurunan sebesar -1,33 persen dan indeks penangkapan laut yang juga mengalami penurunan sebesar -0,37 persen. Sedangkan I b mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen disebabkan oleh kenaikan IKRT sebesar 0,13 persen dan indeks BPPBM yang naik sebesar 0,02 persen. 2) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Pada Agustus 2017, NTPi Papua adalah 82,78 atau mengalami penurunan sebesar -0,13 persen dibandingkan NTPi bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh I t mengalami penurunan sebesar -0,02 persen dipicu oleh indeks budidaya air tawar yang mengalami penurunan sebesar -0,03 persen sedangkan indeks budidaya air laut dan budidaya air payau tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum) sedangkan I b mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen. Perubahan I b disebabkan oleh kenaikan indeks IKRT sebesar 0,14 persen dan indeks BPPM yang tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum). Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No.50/09/94/Th.X, 04 September 2017 5
2. PERBANDINGAN NTP ANTAR PROVINSI Dari 33 provinsi yang dilakukan penghitungan NTP pada Agustus 2017 menunjukkan bahwa 28 provinsi mengalami peningkatan NTP sementara 5 (lima) provinsi lainnya mengalami penurunan NTP dimana Lampng tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu 1,82 persen sedangkan Nangroe Aceh Darussalam tercatat mengalami kenaikan NTP terendah 0,03 persen. Sedangkan Papua Barat tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu -0,44 persen serta Yogyakarta tercatat mengalami penurunan terkecil yaitu -0,05 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya, Agustus 2017 (2012 = 100) Propinsi Indeks Harga Diterima Indeks Harga Dibayar NTP Indeks % Perubahan Indeks % Perubahan Rasio % Perubahan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) NAD 120.27 1.12 127.31 1.10 94.47 0.03 SUMATERA UTARA 128.36 1.36 129.61 0.78 99.04 0.57 SUMATERA BARAT 122.22 1.47 127.00 1.02 96.24 0.44 RIAU 130.31 0.78 127.88 0.14 101.90 0.64 JAMBI 126.91 1.53 126.55 0.23 100.28 1.29 SUMSEL 118.71 1.26 125.78-0.20 94.38 1.47 BENGKULU 120.88 1.72 129.15 0.42 93.60 1.30 LAMPUNG 132.24 1.59 125.40-0.22 105.45 1.82 BANGKA BELITUNG 118.42 1.48 122.57-0.18 96.61 1.66 KEPULAUAN RIAU 118.06 0.43 121.83 0.25 96.91 0.18 DKI 118.51 0.00 121.49-0.23 97.54 0.23 JAWA BARAT 138.42 0.90 131.37 0.04 105.37 0.86 JAWA TENGAH 129.78 0.89 127.82-0.42 101.53 1.31 YOGYAKARTA 131.67 0.44 128.00 0.48 102.87-0.05 JAWA TIMUR 136.78 1.12 129.78-0.31 105.40 1.43 BANTEN 128.40 0.83 128.61 0.59 99.83 0.24 BALI 129.41-0.29 124.50-0.10 103.94-0.19 NUSA TENGGARA BARAT 132.96 0.75 126.62 0.21 105.01 0.54 NUSA TENGGARA TIMUR 129.30 0.46 126.36 0.09 102.33 0.36 KALIMANTAN BARAT 121.67 1.00 127.01 0.44 95.79 0.56 KALIMANTAN TENGAH 122.15 0.87 125.60 0.06 97.25 0.81 KALIMANTAN SELATAN 117.91 0.20 122.97-0.24 95.89 0.44 KALIMANTAN TIMUR 121.84 0.39 126.11-0.03 96.61 0.43 SULAWESI UTARA 118.03-0.50 127.93-0.43 92.26-0.07 SULAWESI TENGAH 122.28 1.37 129.79 0.08 94.22 1.29 SULAWESI SELATAN 129.99 0.73 129.06 0.19 100.72 0.54 SULAWESI TENGGARA 120.23 0.73 127.93-0.25 93.98 0.99 GORONTALO 135.29 0.90 128.40-0.60 105.37 1.52 SULAWESI BARAT 131.43 1.40 123.90-0.18 106.07 1.58 MALUKU 130.89-0.21 129.39-0.52 101.16 0.31 MALUKU UTARA 128.79 128.32 127.39-0.52 100.73 0.16 PAPUA BARAT 127.68-0.44 127.99 0.00 99.76-0.44 PAPUA 120.63-0.17 128.11 0.11 94.17-0.28 NASIONAL 130.31 0.92 128.25-0.02 101.60 0.94 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No.50/09/94/Th.X, 04 September 2017 6
3. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga mencerminkan angka inflasi/deflasi pedesaan. Pada Agustus 2017, terjadi inflasi di wilayah perdesaan Papua sebesar 0,14 persen yang dipicu oleh kenaikan indeks harga pada beberapa subkelompok pengeluaran rumah tangga. Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,62 persen; kelompok Perumahan sebesar 0,26 persen; kelompok Sandang sebesar 0,08 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,32 persen dan kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,13 persen. Kelompok yang mengalami penurunan angka indeks adalah kelompok Bahan Makanan sebesar -0,07 persen dan kelompok Kesehatan sebesar -0,10 persen. Tabel 3 Perkembangan Indeks Konsumsi Rumah Tangga Menurut Subkelompok Provinsi Papua Bulan Juli - Agustus 2017 (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran Indeks Konsumsi Rumah Tangga Juli Agustus Perubahan Indeks (1) (2) (3) (4) Konsumsi Rumah Tangga 135.26 135.45 0.14 Bahan Makanan 145.88 145.78-0.07 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 137.47 138.32 0.62 Perumahan 123.51 123.83 0.26 Sandang 117.69 117.78 0.08 Kesehatan 119.60 119.48-0.10 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 113.57 113.93 0.32 Transportasi dan Komunikasi 119.62 119.77 0.13 Inflasi Pedesaan di Provinsi Papua pada Agustus 2017 tercatat 0,14 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi perdesaan nasional sebesar -0,12 persen. Dari 33 provinsi tercatat 17 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 16 provinsi lainnya mengalami deflasi perdesaan dengan Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di NangroeAceh Darussalam sebesar 1,32 persen dan terendah di Kalimantan Tengah sebesar 0,02 persen. Deflasi pedesaan terbesar terjadi di Gorontalo sebesar -0,76 persen dan terkecil tercatat di Papua Barat yaitu sebesar -0,05 persen. di Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) dengan Nasional (2012 = 100) No Provinsi Tabel 4 Urutan Tingkat Sulampua Urutan Tingkat Nasional (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 SULUT 133.05-0.58 7 29 2 SULTENG 136.13 0.06 3 15 3 SULSEL 135.69 0.19 1 11 4 SULTRA 132.58-0.38 6 25 5 GORONTALO 135.79-0.76 10 33 6 SULBAR 127.65-0.24 5 22 7 MALUKU 135.18-0.66 9 31 8 MALUKU UTARA 131.85-0.64 8 30 9 PAPUA BARAT 134.16-0.05 4 18 10 PAPUA 135.45 0.14 2 12 NASIONAL Perbandingan Inflasi Perdesaan Agustus 2017 Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Inflasi Perdesaan 133.52-0.12 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No.50/09/94/Th.X, 04 September 2017 7
Untuk wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua) yang terdiri atas 10 provinsi. Papua menempati peringkat 2 (dua) untuk wilayah Sulampua dengan inflasi pedesaan sebesar 0,14 persen. Inflasi pedesaan tertinggi tercatat di Sulawesi Selatan sebesar 0,19 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Sulawesi Tengah sebesar 0,06 persen. Deflasi pedesaan terbesar terjadi di Gorontalo sebesar -0,76 persen dan terkecil tercatat di Papua Barat yaitu sebesar -0,05 persen. 4. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor NTUP Papua pada Agustus 2017 adalah 112,78 atau turun -0,18 persen. Berdasarkan Subsektor, sebanyak 3 (tiga) subsektor mengalami penurunan indeks seperti subsektor Tanaman Pangan sebesar -0,08 persen; subsektor Hortikultura sebesar -0,54 persen dan subsektor Perikanan sebesar -0,32 persen. Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan adalah subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,04 persen dan subsektor Peternakan sebesar 0,02 persen. Kelompok Perikanan Tangkap mengalami penurunan NTUP sebesar -0,41 persen dan kelompok Perikanan Budidaya juga mengalami penurunan NTUP sebesar -0,02 persen. Tabel 5 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian menurut Subsektor Provinsi Papua dan Persentase Perubahannya Tahun 2017 (2012 = 100) Subsektor Juli Agustus Perubahan(%) (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 104.30 104.22-0.08 2. Hortikultura 120.22 119.57-0.54 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 120.85 120.90 0.04 4. Peternakan 114.16 114.18 0.02 5. Perikanan 115.65 115.28-0.32 5.1 Perikanan Tangkap 120.26 119.77-0.41 5.2 Perikanan Budidaya 102.22 102.19-0.02 NTUP Gabungan 112.98 112.78-0.18 Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Jl.Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura Papua Telp. (0967) 534519, 533028 (Hunting), Fax. (0967) 536490 Berita Resmi Statistik E-mail: Provinsi bps9400@bps.go.id Papua No.50/09/94/Th.X, Homepage: 04 September http://papua.bps.go.id 2017 8