BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini mendorong perusahaan untuk terus melakukan perbaikan di segala bidang agar tetap bisa menjadi pelaku di pasar dan produknya memiliki daya saing yang tinggi. Oleh sebab itu perusahaan harus terus berupaya untuk menyiapkan dan menyempurnakan strategi-strategi bisnisnya agar tetap bisa bertahan di pasar bahkan menjadi pemenang dalam persaingan. Salah satu faktor penting yang digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan adalah kinerja perusahaan (Ceacilia, 2004). Kinerja menurut Helfert (dalam Ceacilia, 2004) adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biayabiaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya. Adapun pengertian penilaian kinerja menurut Mulyadi (1993:419) adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian 1
organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Penilaian kinerja keuangan menurut Sucipto (2003) adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Melalui penilaian kinerja keuangan, perusahaan dapat memilih strategi dan struktur keuangannya, menentukan tindakan strategis terhadap unit-unit bisnis yang tidak produktif, menentukan reward bagi manajer dan karyawan, dan menentukan harga sahamnya secara wajar (Ceacilia, 2004). Penilaian kinerja juga bermanfaat bagi pihak-pihak eksternal perusahaan seperti investor di pasar modal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lehn dan Makhija (dalam Utama, 1997:12), meneliti kaitan antara berbagai pengukur kinerja seperti Economic Value Added (EVA), Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE) dengan tingkat pengembalian saham (stock return), yang secara umum dianggap sebagai pengukur terbaik dari kinerja perusahaan. Lehn dan Makhija menemukan bahwa dibandingkan dengan pengukuran lainnya, EVA mempunyai 2
hubungan yang paling erat dengan tingkat pengembalian saham (stock return), artinya jika kinerja keuangan meningkat maka investor akan memperoleh tingkat pengembalian saham yang semakin tinggi pula dan penelitian tersebut membuktikan EVA sebagai alat ukur kinerja perusahaan yang efektif. Disamping itu, menurut beberapa peneliti EVA dianggap mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada pengukur kinerja yang lain seperti ROE, ROA, EPS, residual income dan indikator-indikator kinerja yang lain (Sartono dan Kusdhianto, 1999). Indikator kinerja keuangan tradisional yang selama ini masih digunakan seperti Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) mempunyai kelemahan. Kelemahan utama indikator tersebut adalah mengabaikan adanya biaya modal (cost of equity) sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan mampu meningkatkan kekayaan atau tidak (Utama, 1997:12). Untuk mengatasi kelemahan indikator kinerja keuangan tersebut, George Bennet Stewart III dan Joel M. Stern menciptakan suatu indikator pengukur kinerja perusahaan yang disebut sebagai Economic Value Added (EVA). EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu (Linawati, 1999). Melalui penggunaan EVA dapat diketahui apakah suatu perusahaan mampu meningkatkan kekayaan para pemegang sahamnya melalui peningkatan harga saham dan dividen yang dibayarkan atau tidak. Kondisi EVA yang positif menandakan perusahaan mampu meningkatkan kekayaan para pemegang saham. Sedangkan kondisi EVA 3
yang negatif menandakan adanya penurunan nilai kekayaan para pemegang saham. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan yang bergerak dalam industri rokok dalam hal ini adalah PT. Gudang Garam Tbk. Dalam penelitian ini, penulis akan menerapkan EVA untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada PT. Gudang Garam Tbk. Maka dengan demikian, penulis mengambil judul skripsi, yaitu: PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TOBACCO DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) (Studi Kasus pada PT. GUDANG GARAM Tbk). B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah perusahaan rokok PT. Gudang Garam Tbk mampu meningkatkan kekayaan para pemegang sahamnya (mempunyai nilai EVA yang positif). C. Batasan Masalah Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut: 3.1 Penelitian dilakukan terhadap perusahaan yang go public di Bursa Efek Jakarta yaitu PT. Gudang Garam Tbk yang bergerak di industri rokok. 4
3.2 Penelitian dilakukan terhadap laporan rugi laba dan neraca perusahaan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 yang diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2005. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan PT. Gudang Garam Tbk dengan menggunakan metode EVA (Economic Value Added). 2. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan PT. Gudang Garam Tbk dalam meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya yang diukur dengan EVA. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain: 1. Bagi investor Bagi investor di pasar modal, hasil penilaian kinerja dengan metode EVA ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengambilan keputusan pembelian atau penjualan saham. 2. Bagi ilmu pengetahuan Bagi ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berupa hasil penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA. 5
3. Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang sifatnya empirik tentang penggunaan metode EVA dalam menilai kinerja perusahaan. 6