ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN ROKOK MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. ketentuan perusahaan rokok masing-masing di setiap negara. Meskipun yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

: Asti Iga Purnomo NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sigit Sukmono, SE., MM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak atas memburuknya kondisi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu industri yang paling dinamis. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu industri adalah di pasar modal yaitu dengan menjual saham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Isu globalisasi yang sedang hangat dan terus bergerak nampaknya telah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, Indonesia telah memasuki

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian Indonesia. Perusahaan rokok mempunyai multiplier effect

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih meningkatkan daya saingnya agar mampu bertahan di tengah

ANALISIS Z-SCORE DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA TUJUH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sedang terjadi, tetapi tidak dapat dipungkiri indonesia menjadi salah satu dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami

Kata Kunci : Analisis Laporan Keuangan, Rasio Keuangan, Almant Z-Score

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.

Z-SCORE ANALYSIS IN MEASURING THE FINANCIAL PERFORMANCE TO PREDICT BANKRUPTCY ON SEVEN MANUFACTURING COMPANIES IN JAKARTA STOCK EXCHANGE

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan

Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Altman Z-Score Studi Kasus pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di BEI Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

PROGAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Perkembangan Cukai Rokok di Indonesia Tahun Pendapatan

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

METODE ALTAMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN INDUSTRI TOBACCO YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya peranan tersebut mempunyai kesamaan antara negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, hal ini dikarena industri tembakau mempunyai multiplier effect yang

ANALISIS MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN ALTMAN Z-SCORE. SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI UNTUK MENILAI KELANGSUNGAN USAHA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING Tbk

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan keuntungan maksimal dengan risiko minimal. hilangnya kesempatan perusahaan untuk mencari keuntungan.

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Bringham dan Houston (2006:6), Manajemen Keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan siklus ekonomi menyebabkan dunia usaha terus mengalami perubahan.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. PENDAHULUAN

BAB I. sangat panjang (going concern). Hal ini berarti dapat diasumsikan bahwa

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA)

Nama : Dessy Septiyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrainie, SE., MMSI

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perusahaan tersebut tidak siap dalam menghadapi persaingan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan adalah

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sama yaitu mencari keuntungan atau laba. Usaha menjaga. perusahaan dengan kuat, perusahaan dapat mempertahankannya baik

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

ANALISIS ARUS KAS BERSIH OPERASI SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RESIKO KEUANGAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK DENGAN MENGGUNAKANMETODE ALTMAN Z-SCORE

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga jumlah tenaga kerja yang menganggur meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan profit,

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi untuk membayar utang atau kewajibannya kepada kreditur yang

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik dari sisi financial maupun non-financial. Hal ini berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan salah satu industri yang paling dinamis. Seiring dengan perkembangan perubahan ekonomi, berbagai macam

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dalam jangka panjang yang tidak terbatas. Hal ini berarti dapat

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan tersebut yaitu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belakangan ini, risiko merupakan isu utama dari kondisi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. modal mengalami suatu fenomena dimana pasar modal mulai menunjukkan

FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perekonomian serta teknologi saat ini, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. laporan keuangan yang diterbitkan pada setiap periode tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. (kondisi ekonomi, keadaan politik, dan bencana alam) dan faktor internal (kinerja

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Faisal Basri (2006) mengatakan bahwa pertumbuhan sektor pertanian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

SITI RAHAYU W AKUNTANSI PEMBIMBING : Dr. Renny, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. sektor manufaktur dalam beberapa dekade terakhir. Industri tekstil dan garmen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar

DAFTAR PUSTAKA. Halim, Abdul, M.M., Ak Manajemen Keuangan Bisnis. Ghalia Indonesia. Bogor.

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

Transkripsi:

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN ROKOK MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (Studi pada Saham-Saham Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Disusun Oleh: DEWI APRILENI NPM: 12.1.02.02.0010 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 FE MANAJEMEN

Skripsi oleh: DEWI APRILENI NPM. 12.1.02.02.0010 Judul: ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN ROKOK MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (Studi pada Saham-Saham Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) Telah disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian/Sidang Skripsi Program Studi Manajemen Ekonomi UN PGRI Kediri Tanggal : 26 Juli 2016 FE MANAJEMEN

FE MANAJEMEN

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN ROKOK MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (Studi pada Saham-Saham Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) Dewi Aprileni 12.1.02.02.0010 Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen email Drs. Ec. Ichsannudin, M.M. dan Ismayantika Dyah P., MBA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Industri rokok merupakan salah satu industri pengolahan tembakau yang memiliki peran penting di Indonesia sebagai penggerak ekonomi nasional. Dewasa ini, industri rokok di Indonesia menunjukkan bahwa sejumlah perusahaan rokok tidak mampu bersaing sehingga mengakibatkan penurunan profit perusahaan dan lama kelamaan mengalami kerugian. Perlu dilakukan analisis untuk mengetahui sejauh mana perusahaan rokok Indonesia mampu bertahan sekaligus bersaing. Salah satu parameter yang dapat digunakan adalah analisis kebangkrutan (bankcrupty analysis). Analisis kebangkrutan berguna untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu bertahan dilihat dari sisi keuangan, misalnya beban utang yang terlalu besar. Tujuan penelitian ini adalah: mengetahui sejauh mana laporan keuangan perusahaan rokok yang diterima oleh Bursa Efek Indonesia mampu memprediksi kondisi kebangkrutan yang dialami oleh perusahaan rokok Indonesia. Penelitian ini berfokus pada indikator indikator keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan rokok Indonesia yang sudah go-public. Didapat 4 saham sebagai sampel penelitian. Teknik analisis data menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang diprediksikan tidak akan mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang yaitu: PT Gudang Garam, Tbk, PT HM Sampoerna, Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur. Sedangkan perusahaan yang dikawatirkan mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang yaitu: PT Bentoel Internasional Investama, Tbk. Disarankan untuk investor agar menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisis berkaitan dengan prediksi kebangkrutan. Kata Kunci: kebangkrutan, altman z-score, perusahaan rokok, BEI FE MANAJEMEN

I. LATAR BELAKANG Industri rokok merupakan salah satu industri pengolahan tembakau yang memiliki peran penting di Indonesia sebagai penggerak ekonomi nasional. Dikatakan sebagai penggerak ekonomi nasional karena industri rokok mempunyai dampak yang luas, misalnya penyediaaan lapangan kerja, mulai dari proses hulu tembakau sampai hilir yaitu rokok. Terkait hal ini, pemerintah Indonesia berusaha mengembangkan aspek ekonomi industri pengolahan tembakau dengan tetap memperhatikan dampak lain yang ditimbulkan. Dewasa ini, industri rokok di Indonesia berkembang cukup pesat perkembangan ini dapat dilihat dari segi kenaikan jumlah produksi rokok. Tingkat produksi rokok dalam negeri dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berikut disajikan data jumlah perkembangan produksi rokok 2007 hingga 2011. Tabel 1 Jumlah Produksi Rokok di Indonesia Tahun 2007-2011 Produksi (dalam milyar batang) 2007 231.0 2008 240.0 2009 245.0 2010 249.1 2011 279.4 Sumber: Ditjen Bea Cukai, 2012 Tabel 1.1 di atas menunjukkan perkembangan jumlah produksi rokok dari tahun ke tahun. Dapat dilihat bahwa dari tahun 2007 hingga 2011 mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2011 dan peningkatan terendah terjadi pada tahun 2010. Dari sisi ekonomi, hal ini tentu membawa dampak positif bagi keberlangsungan industri rokok Indonesia. Tidak hanya dari segi penyerapan tenaga kerja, industri rokok juga menyumbang pendapatan negara melalui cukai rokok. Cukai industri rokok Indonesia tercatat lebih dari tujuh puluh triliun rupiah pada tahun 2011. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah produksi rokok tiap tahunnya. Lebih jelasnya, berikut disajikan

tabel peningkatan jumlah cukai rokok Indonesia. Penelitian terdahulu membahas tentang analisis kebangkrutan oleh Pradypta (2013), menggunakan data laporan keuangan untuk menganalisis kebangkrutan perusahaan rokok. Metode analisis yang digunakan yaitu metode Altman Z-score dan Springate pada perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011. Metode tersebut berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan perusahaan dengan menyuguhkan informasi tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Rokok Menggunakan Metode Altman Z-Score (Studi pada Saham-Saham Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015). Penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana laporan keuangan perusahaan rokok yang diterima oleh Bursa Efek Indonesia mampu memprediksi kondisi kebangkrutan yang dialami oleh perusahaan rokok Indonesia. Kebangkrutan bisa disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya faktor ekonomi dan non ekonomi. Penelitian ini berfokus pada indikator indikator keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan rokok Indonesia yang sudah gopublic. Analisis kebangkrutan perusahaan rokok ini nantinya dapat memberikan gambaran langkah lanjutan perusahaan dalam pengambilan keputusan. II. METODE Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2007:17), laporan keuangan didefinisikan sebagai: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yaitu laporan kondisi keuangan yang memiliki fungsi untuk mengetahui posisi keuangan dalam kurun waktu tertentu melalui laporan historis dan sistematis dan penyajian berbeda namun saling berkaitan. Ada tiga tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007:3) yaitu:

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. b. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini adalah memenuhi kebutuhan bersama dari sebagian besar pengguna. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari berbagai kejadian di masa yang lalu (historis). c. Laporan keuangan juga telah menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) atau merupakan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melakukan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen, melakukan hal ini agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mungkin saja mencakup keputusan untuk menanamkan atau menjual investasi mereka dalam suatu perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau melakukan penggantian manajemen. d. Analisis prediksi kebangkrutan merupakan analisis yang dapat membantu perusahaan memprediksi kemungkinan kebangkrutan disebabkan faktorfaktor keuangan. Salah satu studi tentang prediksi kebangkrutan adalah Multiple Discriminant Analysis yang dilakukan oleh Edward I. Altman. Metode Z-Score (Altman) meneggunakan berbagai macam rasio untuk mendapatkan alat prediksi kebangkrutan di masa depan. Terdapat lima jenis rasio yang digunakan dalam metode Altman, yaitu Rasio Modal Kerja terhadap Total Harta, Laba Yang Ditahan terhadap Total Harta, Pendapatan Sebelum Pajak dan Bunga terhadap Total Harta, Nilai Pasar Ekuitas terhadap Nilai Buku dari Hutang dan Rasio Penjualan terhadap Total Harta (Darsono, dkk.

2004:106). Secara matematis persamaan Altman Z-Score tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0X5 Sumber: Prihadi (2011:336) Keterangan: X1 = Modal Kerja terhadap Total Harta X2 = Laba yang Ditahan terhadap Total Harta X3 = Pendapatan sebelum Pajak dan Bunga terhadap Total Harta X4 = Nilai Pasar Ekuitas terhadap Nilai Buku dari Hutang X5 = Penjualan terhadap Total Harta Prihadi (2011:341), menjelaskan masingmasing rasio sebagai berikut: X1 (modal kerja terhadap total harta) menunjukkan tingkat likuiditas aset perusahaan, X2 (laba yang ditahan terhadap total harta) menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ditahan, X3 (pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total harta) menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba, X4 (nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang) menggambarkan nilai ekuitas perusahaan dan X5 (penjualan terhadap total harta) menjelaskan tingkat penjualan perusahaan. Prihadi (2011:333), menjelaskan manfaat alat analisis Altman Z-Score yaitu berpedoman pada model analisis kebangkrutan multivariate. Artinya, analisis Altman Z-Score menguji tidak hanya satu variabel namun lima variabel yang menggambarkan poin-poin penting indikator perusahaan yang bagus. Asumsi alat analisis Altman Z- Score yaitu analisis ini merupakan pionir dalam melakukan penelitian mengenai kebangkrutan. Bahkan hingga saat ini, Altman masih terus melakukan penelitian lanjutan mengenai kebangkrutan tersebut. Ada tiga kategori hasil penelitian menggunakan analisis Altman Z-Score yaitu non bankcrupt, grey area dan

bankcrupt. Kelemahan alat analisis Altman Z- Score yaitu sulit menemukan alat pendeteksi kebangkrutan perusahaan dengan hasil 100% akurat. Analisis Altman Z-Score memiliki kemungkinan salah prediksi dan perbedaan tingkat akurasi (Prihadi, 2011:334). III. HASIL DAN KESIMPULAN No Tabel 2 Hasil Perhitungan Z-score pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Rokok BEI Periode 2013-2015 Perusahaan Hasil Metode Altman Z-Score 2013 1 2 3 4 1 2 3 4 PT Gudang Garam, Tbk 3.16 PT HM Sampoerna, Tbk 6.66 PT Wismilak Inti Makmur 3.59 PT Bentoel Internasional Investama, Tbk 1.29 Nilai PT Gudang Garam, Tbk 3.34 PT HM Sampoerna, Tbk 8.75 PT Wismilak Inti Makmur 4.25 PT Bentoel Internasional Investama, Tbk 2015 Kriteria - 118.16 PT Gudang Garam, Tbk menunjukkan hasil yaitu berada di gray Nilai Kriteria area di tahun 2013 dan mengalami 1 2 3 4 PT Gudang Garam, Tbk 2.81 Gray Area PT HM Sampoerna, Tbk 6.3 PT Wismilak Inti Makmur 3.69 PT Bentoel Internasional Investama, Tbk 1.44 Nilai 2014 Kriteria peningkatan sehingga beralih pada nonbankrupt area pada tahun 2014 dan 2015. PT HM Sampoerna Tbk dan Wismilak Inti Makmur, Tbk menunjukkan hasil posisi perusahaannya yaitu berada pada non-bankrupt area selama tiga tahun sejak 2013 hingga

2015. Hal ini menunjukkan bahwa PT HM Sampoerna Tbk dan Wismilak Inti Makmur, Tbk mampu mempertahankan kinerjanya dengan baik sehingga terhindar dari kebangkrutan. Berbeda dengan 3 (tiga) perusahaan diatas, Bentoel Internasional Investama mengalami kondisi kebangkrutan selama tiga tahun sejak 2013 hingga 2015. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen perusahaan sebaiknya segera berbenah agar Bentoel Internasional Investama agar mampu keluar dari non-bankrupt area. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Pradypta (2013), menggunakan data laporan keuangan untuk menganalisis kebangkrutan perusahaan rokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengetahui kondisi kesehatan perusahaan, dapat digunakan metode Altman dengan menyuguhkan informasi tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa dengan menggunakan alat analisis Altman Z- score untuk memprediksi kebangkrutan, peneliti dapat mengetahui bagaimana gambaran kinerja keuangan perusahaanperusahaan di bidang industri manufaktur sub sektor rokok. Hasil analisis Altman Z-score memperlihatkan apakah perusahaanperusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan, berada pada keadaan mengkhawatirkan atau dinyatakan bangkrut. Perhitungan Altman Z-score yang terdiri dari lima rasio dikalikan dengan standar masing-masing rasio sesuai dengan ketentuan Z-score menunjukkan hasil bahwa tiga perusahaan diprediksi tidak akan mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut cukup baik sehingga berpeluang

memiliki prospek yang baik pula di masa mendatang. Perusahaanperusahaan tersebut dirincikan sebagai berikut: 1 Perusahaan-perusahaan yang diprediksikan tidak akan mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang yaitu: PT Gudang Garam, Tbk, PT HM Sampoerna, Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur sedangkan perusahaan-perusahaan dikhawatirkan yang mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang yaitu PT Bentoel Internasional Investama, Tbk 2 Alat analisis Altman Z-score untuk memprediksi kebangkrutan IV. DAFTAR PUSTAKA Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Andi Kokyung dan Khairani, Siti. 2013. Analisis Penggunaan Altman

Z-Score dan Springate untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT.Bakrie Telecom Tbk. Jurnal Jurusan Akuntansi STIE MDP Prihadi, Toto. 2011. Analisis Laporan Keuangan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Jakarta: PPM Manajemen Sagho, F Maria dan Merkusiwati. Penggunaan Metode Altman Z-Score Modifikasi untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank yang Terdaftar di BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana ISSN: 2302-8556 www.bentoelgroup.com pada 30 Mei 2016 pukul 08.00. -Sekilas Tentang Perusahaan Sampoerna. Diakses melalui halaman www.sampoerna.com pada 31 Mei 2016 pukul 20.00. -Company Profile Page. Diakses melalui halaman www.wismilak.com pada 1 Juni 2016 pukul 20.00. Company Profile Page. Diakses melalui halaman www.beacukai.go.id pada 2 Juni 2016 pukul 16.00. Sekaran, Uma. 2009. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Sondakh, C. Aditya et al. 2014. Analisis Potensi Kebangkrutan dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski pada Industri Perdagangan Ritel yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013. Jurnal EMBA Vol.2 No.4 Desember 2014, Hal. 364-373 ISSN 2303-1174 Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Akuntansi dan Regulasinya. Jakarta: IAI -Company Profile Page. Diakses melalui halaman www.gudanggaramtbk.com pada 29 Mei 2016 pukul 20.00. Company At a Glance. Diakses melalui halaman