Restorasi Organik Lahan. Aplikasi Organik Untuk Pemulihan Biofisik Lahan & Peningkatan Sosial Ekonomi Melalui Penerapan Agroforestri.

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian Bahan Organik

BAB I PENDAHULUAN. di tahun 2006 menjadi lebih dari 268,407 juta ton di tahun 2015 (Anonim, 2015).

REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Soal Jawab DIT (dibuat oleh mahasiswa)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH. Oleh: Arif Nugroho ( )

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

PENDAHULUAN. proses sintesis senyawa baru. Pembentukan tubuh tanah berlangsung dengan dua

I. PENDAHULUAN. Dampak penambangan yang paling serius dan luas adalah degradasi, kualitas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. yang mendayagunakan sumberdaya alam dan diharapkan dapat. menjamin kehidupan di masa yang akan datang. Sumberdaya alam yang tidak

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

Mutiara Dewi P. Pertemuan 4

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

I. PENDAHULUAN. masyarakat dengan memperhatikan tiga prinsip yaitu secara ekologi tidak merusak. waktu, aman dan terjangkau bagi setiap rumah tangga.

BAB I PENDAHULUAN. (merah). Banyaknya vitamin A pada tanaman tomat adalah 2-3 kali. banyaknya vitamin A yang terkandung dalam buah semangka.

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PERTAMBANGAN TERHADAP LAHAN BEKAS TAMBANG

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

PENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas,

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia produksi nanas setiap tahun mengalami peningkatan seiring

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Lahan Sawah. reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia pada umumnya, khususnya Provinsi Lampung. Hal ini dikarenakan

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting

II. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman pangan yang penting sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

Lestari Alamku, Produktif Lahanku

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk dibedakan menjadi 2 macam yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat sebesar 11,78 persen menyumbang terhadap Pendapatan Domestik Bruto

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

PERANGKAT UJI PUPUK ORGANIK (PUPO) (ORGANICFERTILIZER TEST KIT )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

MODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. jenis salak yang terdapat di Indonesia, yakni : salak Jawa Salacca zalacca

I. PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi masyarakat di sekitar

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Tanah Ultisol tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan diperkirakan menduduki hampir 30 % dari seluruh dataran di

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

PENANGANAN LAHAN PANTAI BERPASIR DENGAN TANAMAN TANGGUL ANGIN CEMARA LAUT Oleh : Beny Harjadi Peneliti Madya Bidang Pedologi dan Penginderaan Jauh

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Pengolahan tanah merupakan suatu tahapan penting dalam budidaya tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan-kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Adanya ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan kemampuan

Transkripsi:

Restorasi Organik Lahan Aplikasi Organik Untuk Pemulihan Biofisik Lahan & Peningkatan Sosial Ekonomi Melalui Penerapan Agroforestri Ex-Tambang

Restorasi Perubahan fungsi lahan pada suatu daerah untuk pertambangan, secara langsung juga mengakibatkan terjadinya perubahan pola dari ekosistem serta sosial ekonomi di daerah tersebut. Perubahan ini pada umumnya sangat berdampak pada lingkungan hidup di dan sekitar tambang. Unsur hara yang hilang, polusi udara, air dan tanah merupakan dampak negatif utama yang sangat berpengaruh pada keseimbangan unsur-unsur kehidupan di wilayah tersebut. Penyusunan suatu tindakan penyelamatan dan perbaikan guna mengembalikan keseimbangan tersebut perlu dirancang dan dirumuskan secara komprehensif untuk menjamin keberlangsungan dan keberagaman ekosistem serta pengembalian dan peningkatan kondisi sosial ekonomi dari masyarakat sekitar tambang sekaligus dapat membuka dan menciptakan aktifitas perekonomian baru pada daerah tersebut.

Ruang Lingkup Restorasi lahan secara langsung memiliki fungsi dan sasaran untuk melakukan pemulihan terhadap tatanan lingkungan hidup pada lahan kritis dan marjinal (ex tambang). Pada umumya kegiatan restorasi terbagi atas: Rehabilitasi Pengembalian fungsi lahan dan lingkungan hidup kepada kondisi awal Revegatasi Pemulihan kondisi tanah melalui pemuliaan tanah serta penanaman kembali tumbuhan

Sasaran Merancang tata lahan yang sesuai dengan peruntukkan dan RTRW daerah setempat Memulihkan unsur fisika dan kimia dari tanah dengan menggunakan bahan-bahan organik Mempersiapkan lahan untuk pembentukan ekosistem-ekosistem berkelanjutan yang tepat guna Memanfaatkan lahan sebagai alternatif potensi peningkatan sosial ekonomi kawasan tanpa meninggalkan fungsi utamanya sebagai penyokong lingkungan hidup

Alur Perencanaan Restorasi Kondisi Tanah Fisik Kimia Biologi Tata Guna Lahan Jenis Vegetasi Metode dan Teknik Peralatan dan SDM Lingkungan & SOSEK Lahan Bekas Tambang Identifikasi Masalah Inventarisasi Data Perencanaan Restorasi Sesuai RURTD Tidak Pemetaan Lokasi Topografi Geologi Hidrogeologi Klimatologi Jenis Vegetasi Jenis Tanah Rona Awal Lokasi Evaluasi Persiapan Rehabilitsi Revegetasi

Tahapan Restorasi Rehabilitasi Penanganan Kondisi Khusus (Sisa Limbah B3) Rekonstruksi Lahan dan Pengendalian Erosi Pengolahan Tanah Pucuk dan Ameliorasi Lahan Revegetasi Penanaman Tumbuhan Perintis Penanaman Tumbuhan dengan Metode Agrisilvikultur Pengembangan Lanjutan dengan menggunakan Metode Agrosilvopastura

Tahapan Pelaksanaan Survey Lapangan Kondisi Biofisik : Topografi, iklim, tanah, vegetasidan satwa Sosial ekonomi kawasan Pemilihan Jenis Tanaman Bersifat Pioner Pengadaan Bibit Sistem vegetatif/generatif Penyiapan Lahan Pengemburan media tanam Pembuatan drainase, pengendalian erosi Pembersihan gulam

Tahapan Pelaksanaan Perbaikan kondisi Tanah Pemberian pupuk dan bioenzim Penanaman Pola penanaman Input Teknpologi: bioremedy & terabuster Pemeliharaan, Monitoring dan Evaluasi

Penanganan Kondisi Khusus Penanganan batuan limbah, tailing,oli bekas dan limbah rumah tangga, air asam tambang, daerah yang bersifat alkalin dan masin, bahan kimia beracun serta tumbuhan hama

Pemulihan Organik Penaburan bahan organik Pengadaan vegetasi perintis Pengadaan bibit tumbuhan pioneer Aplikasi Mikoriza

Sumber Bahan Organik Sumber primer, yaitu: jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa: (a) daun, (b) ranting dan cabang, (c) batang, (d) buah, dan (e) akar. Sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan mikrofauna. Sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa: (a) pupuk kandang, (b) pupuk hijau, (c) pupuk bokasi (kompos), dan (d) pupuk hayati.

Peranan Bahan Organik Terhadap Sifat Fisik Tanah Bekas Tambang Stimulan terhadap granulasi tanah, Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah, Meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil Mempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam, Menetralisir daya rusak butir-butir hujan, Menghambat erosi, dan mengurangi pelindian (pencucian/leaching).

Peranan Bahan Organik Terhadap Sifat Kimia Tanah Bekas Tambang Meningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian bahan organik yang mudah terurai Menghasilkan humus tanah yang berperanan secara koloidal dari senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses humifikasi Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar ketimbang koloid anorganik Menurunkan muatan positif tanah melalui proses pengkelatan terhadap mineral oksida dan kation Al dan Fe yang reaktif, sehingga menurunkan fiksasi P tanah Meningkatkan ketersediaan dan efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan pelarutan P oleh asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik.

Peranan Bahan Organik terhadap Sifat Biologi Tanah Bekas Tambang Meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah (makrobia dan mikrobia tanah) Meningkatkan populasi organisme tanah (makrobia dan mikrobia tanah) Peningkatan baik keragaman maupun populasi berkaitan erat dengan fungsi bahan organik bagi organisme tanah, yaitu sebagai: Bahan organik sebagai sumber energi bagi organisme tanah terutama organisme tanah heterotropik, dan Bahan organik sebagai sumber hara bagi organisme tanah

Tahapan Kondisi Pemulihan Tahun Pertama ph sangat alkalis Permukaan sangat putih Beberapa cm dari permukaan warna abuabu hitam dan sangat keras Agregat tanah sangat kuat Tanah atasan sukar diperoleh Bersifat seperti batuan Belum ada vegetasi Sukar ditembus air Tahun Ke tiga ph 8,51 Tanah sangat gersang, keras, kelabu Sukar ditembus air Ada vegetasi Belum ada bahan organik pada tanah Agregat kuat, sehingga udara minim Mulai terbentuk solum tanah Tahun Ke tujuh ph tanah 8,48 Sudah banyak vegetasi Solum tanah mulai jelas

Agroforestri Agroforestri adalah sistem dan teknologi penggunaan lahan, yang terencana dilaksanakan pada satu unit lahan dengan mengkombinasikan tumbuhan berkayu (pohon, perdu, palem, bambu dll.) dengan tanaman pertanian dan/atau hewan(ternak) dan/atau ikan, dilakukan pada waktu bersamaan atau bergiliran sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis antar berbagai komponen yang ada. Berdasarkan komponen penyusunnya, terdapat tiga bentuk agroforestri pada lahan kritis yaitu: agrisilvikultur, silvopastura dan agrosilvopastura.

Pemilihan Jenis Tanaman pada tanaman Thiocospermum burretii, Acacia mangium, dan paraserianthes falcataria

Pemilihan Jenis Hewan

Analisis Keberlanjutan Agroforestri A. Analisis ekonomi Lahan bekas tambang yang merupakan lahan marginal dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dan peternakan, secara ekonomi pasti mendatangkan keuntungan tersendiri dari kegiatan budidaya ini. Secara otomatis kegiatan budidaya di lahan bekas tambang dapat meningkatkan pendapatan penduduk lokal secara berkelanjutan. Ketahanan pangan dapat terpenuhi karena memadukan tanaman pertanian dalam kegiatan budidayanya.

Analisis Keberlanjutan Agroforestri Hasil dari kegiatan budidaya di lahan marginal juga mampu bersaing dengan produk berkualitas lainnya dengan pengolahan yang benar. Secara nasional menguntungkan karena dapat membantu melaksanakan pembangunan nasional dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada.

Analisis Keberlanjutan Agroforestri B. Analisis ekologi Dengan pemanfaatan lahan gambut untuk kegiatan pertanian berarti menyediakan tempat tinggal bagi flora dan fauna sehingga biodeversitas semakin meningkat Kotoran hewan dan tanaman di lahan bekas tambang dapat membantu dalam menyuburkan tanah, bahkan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang telah rusak akibat kegiatan pertambangan Tanaman dilahan gambut dapat menjadi filter bagi air sehingga kualitas air di lahan bekas tambang semakin meningkat, selain itu akar tanaman dapat membantu dalam menyimpan air serta menahan terjadinya erosi.

Analisis Keberlanjutan Agroforestri Budidaya di lahan bekas tambang dapat mengurangi zat beracun yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan Secara estetika, keberadaan sistem agrosilvopastura dapat mempengaruhi landscape menjadi lebih baik dari pada kondisi ketika lahan bekas tambang yang tidak dimanfaatkan Iklim mikro sekitar lahan pertanaman bekas tambang lebih terjaga dan stabil, serta tercipta interaksi biologi yang sangat erat dari kegiatan revegetasi di lahan bekas tambang.

Analisis Keberlanjutan Agroforestri C. Analisis Sosial-Budaya Biasanya di lahan marginal penduduknya masih berada di bawah garis kemiskinan, dengan aplikasi agrosilvopastura dapat melibatkan masyarakat dalam kegiatannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka Dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal khususnya Agrosilvopastura merupakan salah satu teknologi pertanian yang aman dan ramah lingkungan Dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk dan dapat menekan akibat buruk dari kegiatan pertambangan