1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem penyiaran televisi analog memiliki beberapa kelemahan. Pertama, sistem penyiaran ini membutuhkan lebar kanal frekuensi yang semakin besar, berbanding lurus dengan banyaknya stasiun televisi yang ada. Kedua, penerima yang relatif dekat dengan stasiun pemancar akan menerima daya terima yang lebih besar dibanding penerima yang relatif jauh dengan stasiun pemancar, akibatnya rugi-rugi lintasan dan derau yang diterima oleh penerima di tempat yang relatif jauh semakin besar. Hal ini tampak pada kualitas tayangan yang muncul berupa gambar yang buram atau banyak gangguan (gambar semut). Ketiga, apabila terjadi pudaran, tayangan yang muncul terlihat ganda atau seperti muncul bayangan [1]. Akibat dari kelemahan-kelemahan yang muncul pada sistem penyiaran televisi analog, dikembangkanlah sistem penyiaran televisi digital untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Pada sistem penyiaran televisi digital, metode transmisi dari stasiun pemancar ke stasiun penerima dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya melalui satelit, kabel, atau dengan stasiun pemancar di bumi. Sistem penyiaran televisi digital dengan menggunakan stasiun pemancar di bumi (Digital Video Broadcasting Second Generation Terrestrial, DVB-T2) menggunakan stasiun pemancar yang membentuk suatu jaringan guna mentransmisikan siaran televisi ke pengguna [2]. 1
2 Salah satu fitur yang dimiliki oleh DVB-T2 adalah kemampuan penerimaan dalam keadaan bergerak (mobile). Penerima yang bergerak (mobile) akan mengalami pergeseran Doppler, yaitu perubahan frekuensi yang diterima akibat gerak relatif penerima terhadap pengirim. Untuk penerimaan bergerak, ETSI (European Telecommunication Standardizations Institute) telah membuat 3 standar profil kanal untuk penerimaan di daerah perkotaan (typical urban reception, TU6) dan penerimaan di daerah pinggiran kota (typical rural area reception, RA6) [3]. Berdasarkan standar ETSI untuk RA6, akan dilakukan simulasi transmisi DVB-T2 model kanal lintasan jamak di daerah pinggiran kota menggunakan teknik penjamakan pembagian frekuensi ortogonal (Orthogonal Frequency Division Multiplexing, OFDM) dengan menggunakan perangkat lunak Matlab R2012b. Hasil perancangan pada MATLAB M-file ini diharapkan mampu merepresentasikan secara nyata unjuk kerja model kanal RA6 pada DVB-T2. 1.2 Perumusan Masalah Sesuai dengan standar ETSI, disimulasikan sebuah model kanal lintasan jamak DVB-T2 dalam lingkungan pinggiran kota yang dilakukan dengan mengirim isyarat OFDM ke dalam kanal lintasan jamak lalu mengamati watak kanal serta pemulihan bit-bit yang diterima. Simulasi dijalankan dengan mengasumsikan pengirim merupakan pengirim yang tidak bergerak dan penerima merupakan penerima bergerak dengan laju cukup tinggi yang terkena pengaruh Doppler. Di dalam simulasi, penerima berada pada daerah pinggiran kota yang tidak terdapat banyak bangunan-bangunan tinggi dan
3 penghalang lainnya sehingga dimungkinkan untuk terdapat transmisi garis-pandang (line-of-sight, LOS) antara pengirim dan penerima, sehingga digunakan jenis kanal Rician. Program yang digunakan untuk menjalankan simulasi dan perhitungan data hasil simulasi ini adalah perangkat lunak Matlab R2012b. 1.3 Batasan Masalah Dalam melakukan penelitian ini dibuat batasan-batasan masalah yang akan menspesifikasikan hal-hal yang akan dibahas dan diimplementasikan ke dalam sistem simulasi. Batasan-batasan masalah yang digunakan adalah sebagai berikut. 1. Simulasi sistem DVB-T2 dibuat menggunakan fitur M-file pada perangkat lunak MATLAB R2012b. 2. Standar yang digunakan ialah ETSI TS 102 831 untuk kanal RA6 6 lintasan. 3. Isyarat yang digunakan merupakan isyarat OFDM, dengan pemetaan yang bervariasi (QPSK, 16-QAM, dan 64-QAM) yang menyertakan proses IFFT/FFT dan pengulangan siklis (Cyclic Prefix, CP). 4. Kanal transmisi yang digunakan adalah kanal RA6. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui watak kanal terpudarkan lintasan jamak DVB-T2 pada daerah pinggiran kota berdasarkan parameterparameter yang terdapat pada standar ETSI untuk RA6. 1.5 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
4 1. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur dari internet, buku, jurnal, dan tugas akhir terdahulu mengenai konsep DVB- T2, pemodelan kanal, konsep lintasan jamak, dan penerimaan bergerak. 2. Perancangan model kanal RA6 untuk mengamati pengaruh penerimaan bergerak terhadap pesat galat bit dan pesat galat simbol model kanal RA6 dengan bantuan perangkat lunak Matlab R2012b. 3. Melakukan analisis terhadap data hasil simulasi. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dilakukan dengan sistematika berikut. BAB I Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Dasar Teori Bab ini menjelaskan konsep dasar sistem DVB-T2, konsep model kanal lintasan jamak, konsep pudaran, dan teori lainnya yang mendukung penelitian. BAB III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum sistem dan perancangan sistem untuk simulasi model kanal lintasan jamak RA6 pada DVB-T2. BAB IV Hasil dan Pembahasan
5 Bab ini menjelaskan tentang hasil dari simulasi model kanal, analisis BER, dan analisis tanggapan impuls. BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan saran yang dapat digunakan untuk membuat penelitian yang lebih baik.