BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjasorkes) sebagai bagian integral dari pendidikan memiliki tugas yang unik yaitu menggunakan gerak sebagai media membelajarkan siswa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 22 Tahun 2006 bagian latar belakang SKKD, secara khusus dinyatakan bahwa penjasorkes bertujuan agar peserta didik memiliki 7 kemampuan yakni : 1)Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih ; 2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik; 3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar ; 4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilainilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan; 5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, bekerjasama, percaya diri dan demokratis; 6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan; dan 7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran terampil, serta memiliki sikap yang positif. Bermacam-macam materi pembelajaran penjasorkes di sekolah tidak semuanya menarik untuk dipelajari oleh siswa tingkat sekolah dasar yang ada tiap perkembangan awal. Materi pembelajaran atletik seperti lari, lempar dan lompat adalah bagian dari materi yang kurang diminati oleh siswa. Di SD Kelas II sudah dikenalkan latihan fisik yang mengarah pada pembentukan perkembangan koordinasi antara mata dan tangan yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar, dan menendang. Diberikan latihan-latihan dasar yang digunakan untuk 1
melatih kekuatan kaki dan tangan. Gerak dasar yang diberikan berupa gerak dasar yang masih sederhana, salah satunya adalah melempar bola kecil. Fenomena menyedihkan dengan tugas seorang guru mata pelajaran penjasorkes di SDN 3 Kandangwangi kecamatan Wanadadi kabupaten Banjarnegara memperlihatkan bahwa terkait dengan kemampuan gerak dasar lempar pada materi melempar belum mampu menunjukkan hasil yang baik. Bagi anak yang memperoleh hasil belajar rendah dalam pembelajaran gerak dasar lempar, proses pembelajaran tersebut sangat membosankan, melelahkan, sulit untuk di pelajari, apalagi siswa yang memperoleh nilai rendah tidak berminat dengan pembelajaran gerak dasar Data yang diperoleh dari 17 siswa pada saat penilaian rangkaian gerak dasar lempar mendapatkan hasil dibawah kriteria ketuntasan minimal 67 yang telah di tentukan sekolah baru 7 siswa, sehingga baru tercapai 41%. Hasil observasi di SD Negeri 3 kandangwangi menunjukkan bahwa siswasiswi SD tersebut secara umum kurang menyukai pembelajaran gerak dasar lempar, yaitu lempar bola kecil. Kurang sukanya terhadap materi gerak dasar lempar disebabkan karena beberapa faktor antara lain adalah : 1) bosan dengan pembelajaran yang diberikan, 2) merasa tidak dapat melakukan, 3) merasa takut setiap akan melakukan gerakan. Lempar adalah suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda yang menghasilkan daya pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan ke depan atau ke atas (Djumidar, 2005: 7.3). Cabang atletik yang dikenalkan di kelas II SD adalah lempar bola kecil. Permainan ini sangat sederhana karena disesuaikan 2
dengan kondisi anak pada usia tersebut cenderung senang bermain, namun bukan berarti siswa melakukan gerakan lempar tanpa aturan. Untuk membedakan lemparan maka diperlukan gerakan-gerakan dasar yang harus dikuasai siswa. Pada umumnya anak sulit melakukan gerakan-gerakan melempar dengan benar, oleh sebab itu guru melakukan upaya yang dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar Pada saat penelitian, peneliti harus mengajarkan berbagai macam gerak dasar lempar, seperti lemparan bola atas dan lemparan bola bawah maka peneliti harus menggunakan berbagai cara agar materi tersebut menarik bagi siswa, caracara yang lazim selalu dilakukan oleh pendidik pada umumnya adalah menggunakan metode pembelajaran bermain, ternyata dengan metode pembelajaran tersebut anak merasa senang, bersemangat dan serius, tidak merasa bosan serta anak ingin melakukan aktivitas tersebut. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Lempar Dalam Pendidikan Jasmani Melalui Metode Bermain Pada Siswa Kelas II SD Negeri 3 Kandangwangi Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa dalam rangkaian gerak dasar lempar relatif rendah. 2. Motivasi belajar rendah dalam mengikuti proses pembelajaran gerak dasar 3
3. Siswa cepat bosan, kurang tertarik dan merasa kesulitan saat pembelajaran gerak dasar C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah di kemukakan di atas, maka peneliti membatasi permasalahan, yaitu : Pembelajaran gerak dasar lempar dalam pendidikan jasmani menggunakan metode bermain pada siswa kelas II SD Negeri 3 Kandangwangi kecamatan Wanadadi kabupaten Banjarnegara. D. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah kesulitan siswa kelas II SD Negeri 3 Kandangwangi dalam penguwasaan gerak dasar Masalah tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut : Sejauh mana penggunaan metode bermain dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar lempar pada siswa kelas II SD Negeri 3 Kandangwangi kecamatan Wanadadi kabupaten Banjarnegara? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 1. Peningkatan kemampuan gerak dasar lempar pada pendidikan jasmani melalui metode bermain. 2. Seberapa besar peningkatan kemampuan gerak dasar lempar dalam pendidikan jasmani melalui metode bermain pada siswa kelas II SD Negeri 3 Kandangwangi Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun 2012. 4
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian diharapkan dapat memperluas dan memperkaya wawasan, serta informasi bagi guru pendidikan jasmani dan kesehatan mengenai pengetahuan yang berkaitan dengan masalah pembelajaran gerak dasar b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti berikutnya, yang berkaitan dengan masalah pembelajaran gerak dasar 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambar dan pengetahuan kepada guru-guru SD mengenai arti penting dari strategi pembelajaran guru dalam upaya meningkatan motivasi belajar siswa khususnya gerak dasar b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan informasi khususnya dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran guru. 5