TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014 Fitria Hidayanti Abstract In order to improve the quality of service, and given the importance of the medical record documents for hospital, it is necessary to control the charging document the medical record as a condition of the suspensionand also the cost of insurance claims as a condition of acreditation. In hospitals Tugurejo Semarang, in the implementation of assembling contained 70% form RM.15 (out patient nurse resume) that incomplete. This study aimed to determine the inpatient nursing knowledge in the form of admission RM.15. The research used descriptive research and using observation for the methode and use cross-sectional. The total sample of 12 nurse patient using an interview guide. Based on the research, the majority of nurses aged 30-39 years (50%), educated nursing S1 (58,3%) and with a service life of 6-10 years (58,3%). The level of knowledge that nurses still lack an understanding of the reasons of form admission RM.15. From the result of the research, the level of knowledge of respondents on still less, so the need for an explanation of the importance of completeness RM.15. Key Words : knowledge, out patient nurse resume PENDAHULUAN Rumah Sakit adalah Suatu Unit pelayanan kesehatan yang pelayanannya sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Rumah Sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang dituntut dapat menghasilkan data dan informasi dengan tingkat kecepatan serta ketepatan yang tinggi guna mendukung penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mengutamakan mutu pelayanan. (1) Salah satu
komponen tertib administrasi di rumah sakit adalah penyelenggaraan rekam medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MenKes/PER/III/2008, rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (2) Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, serta mengingat pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis. Kegiatan pengendalian dokumen rekam medis ini dilakukan oleh bagian assembling. Kualitas rekam medis di rumah sakit ikut menentukan mutu pelayanannya. Hal ini mengingat rekam medis merupakan salah satu standar yang harus dipenuhi oleh instansi atau rumah sakit untuk (3) mendapatkan predikat akreditasi. Pelaksanaan assembling di RSUD Tugurejo Semarang sudah baik, akan tetapi masih terdapat formulir-formulir yang dalam pengisiannya belum dilengkapi oleh petugas, salah satunya adalah formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). Formulir ini berguna untuk menginformasikan keadaan terakhir pasien keluar dari rumah sakit. Mengingat pentingnya kelengkapan pengisian lembar RM15 yang merupakan salah satu syarat untuk penangguhan biaya klaim dan juga salah satu syarat akreditasi maka lembar RM15 tersebut harus seluruhnya terisi oleh petugas/perawat rawat inap. Berdasarkan survei awal ketika melakukan analisa kuantitatif sebanyak 10 formulir RM15, dalam 10 dokumen rekam medis masih terdapat 7 formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) yang pengisiannya belum dilengkapi oleh perawat, hampir seluruh butir-butir yang terdapat dilembar tersebut sering tidak diisi oleh perawat. Dengan tidak lengkapnya pengisian pada lembar tersebut akan berdampak pada biaya klaim yang tidak terbayar dan juga pada proses pelayanan akreditasi rumah sakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan perawat mengenai kelengkapan pengisian formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) serta menganalisis karakteristik umur, pendidikan dan masa kerja pada perawat Rawat Inap ) di RSUD Tugurejo Semarang.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode observasi dan pendekatan secara cross-sectional. Metode yang digunakan yaitu wawancara kepada perawat rawat inap sebanyak 12 responden mengenai pengetahuan perawat dalam pengisian formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). HASIL PENGAMATAN 1. Karakteristik Responden Dari hasil pengamatan karakteristik responden didapatkan hasil yaitu sebagian besar perawat berumur 30-39 tahun (50%), berpendidikan S1 Keperawatan (58,3%) dan dengan masa kerja 6-10 tahun (58,3%). 2. Pengetahuan Responden a. Tahu (Know) Dari hasil wawancara 12 perawat semua perawat tahu arti pentingnya RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar), tahu isi atau butir yang terdapat di RM15, tahu jika butir-butir yang ada di RM15 harus semuanya terlengkapi dan tahu jika semua perawat berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melengkapi RM15. b. Memahami (Comprehension) Dari 12 perawat didapatkan hasil bahwa semua perawat tahu bahwa jika kelengkapan pengisian lembar RM merupakan syarat akreditasi akan tetapi hanya 3 perawat yang benar-benar memahami dan 1 perawat mengatakan hanya sekedar mengikuti teman-teman perawat mengisi. Dari 12 perawat memahami bagaimana cara melengkapi RM15, paham jika yang boleh melengkapi pengisian dari RM15 itu hanya perawat saja dan sudah semuanya mengetahui dampaknya jika pengisiannya tidak terlengkapi. Dari 12 perawat semuanya menjawab bahwa jika tidak terisi lengkap maka tidak terdapat sanksi, hanya berupa teguran saja dan diminta untuk melengkapi. c. Aplikasi (Aplication) Dari hasil wawancara dari 12 perawat semua perawat menjawab pelaksanaanya yaitu untuk melengkapi pengisian dilakukan setiap pasien dinyatakan boleh pulang oleh perawat jaga dan mengatakan bahwa semua perawat sudah
melakukan pengisian secara lengkap. d. Analisis (Analysis) Dari hasil wawancara 12 perawat, semua perawat menjawab jika mereka mengetahui maksud dari butirbutir yang terdapatdi RM15. e. Sintesis (Synthesis) Dari 12 perawat dalam wawancara yang dilakukan semua perawat mengatakan bahwa setiap perawat sudah mengerti jika melengkapi pengisian lembar DRM pasien merupakan kewajiban. f. Evaluasi (Evaluation) Dari 12 perawat semuanya menjawab bahwa untuk evaluasi khusus untuk RM.15 tidak ada. 3. Prosedur Tetap Di RSUD Tugurejo Semarang ini tidak terdapat protap yang mengatur tentang pengisian formulir RM15 ini. 4. Sarana Manajemen a. Man (Manusia) Sumber daya manusia yang terdapat sudah baik, tingkat pendidikan mereka juga sudah sesuai dengan tingkat pendidikan minimal DIII Keperawatan. Sehingga pengetahuan merekapun seharusnya sudah bagus. b. Material (Bahan) Tada kesulitan bagi perawat untuk mengisinya karena mereka sudah memahami maksud tiap butirnya. c. Machiness (Peralatan) Dokumen yang tidak lengkap dari bagian assembling langsung dikembalikan kepada bangsal yang bersangkutan. Tidak tedapat box yang bertujuan untuk memilah DRM yang belum lengkap menurut bangsal ataupun menurut petugas yang berwenang mengisinya. d. Methods (Metode) Dibagian Assembling dalam pencatatan ketidaklengkapan DRM mereka menerapkan 2sistem yaitu secara manual dan komputerisasi. Dan terkadang terdapat perawat mengeluhkan jika dokumen menjadi lambat untuk pengisiannya dikarenakan dari dokter penanggung jawabnya yang juga belum melengkapi. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Alat ukur umur dibedakan berdasarkan umur muda 39 tahun dan umur dewasa 39 tahun. (10) Dari hasil pengamatan didapatkan prosentase tertinggi yaitu sejumlah 50% perawat berumur 30-39 tahun maka dikatakan jika perawat masih berumur muda sehingga kemungkinan bisa berdampak pada kurang terampilnya dalam memberikan pelayanan. Sebanyak 7 perawat dari 12 perawat berpendidikan S1 Keperawatan dengan jumlah prosentase 58,3%. Dengan pendidikan yang sudah sesuai maka kualitas kinerjanya seharusnya sudah baik. Karena Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin meningkat pula kinerjanya. (10) Masa kerja 7 perawat dari 12 perawat didapatkan dalam jangka waktu 6-10 tahun dengan jumlah prosentase sebanyak 58,3%. Perbedaan kelompok masa kerja dibedakan berdasarkan masa kerja baru 14 tahun dan masa kerja lama 14tahun. Jika semakin lama seseorang bekerja maka semakin baik pula dalam memberikan pelayanan. (10) Menurut pengamatan, rata-rata masa kerja responden 14 tahun maka dikelompokkan sebagai petugas dengan masa kerja baru sehingga hal tersebut kemungkinan berdampak pada pengisian formulir RM.15 yang tidak terlengkapi. 2. Pengetahuan Responden a. Tahu (Know) Menurut hasil yang didapat responden sudah tahu tentang arti penting dari RM.15, mereka dapat menjelaskannya secara spesifik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk pengetahuan responden dalam tingkatan tahu ini sudah baik. b. Memahami (Comprehension) Untuk tingkat memahami masih kurang. Responden belum mampu menjelaskan secara tepat dan menjabarkan alasan mengapa formulir tersebut harus terisi secara lengkap. Sedangkan untuk tingkat ini harusnya responden dapat menginterpetasikan atau menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahuinya. c. Aplikasi (Aplication) Responden mengerti jika dokumen yang belum terlengkapi dan dikembalikan oleh bagian assembling harus segera
dilengkapi dan responden segera melakukannya. Ini menunjukkan bahwa untuk tingkat aplikasi responden sudah baik. d. Analisis (Analysis) Untuk tingkat analisis responden sudah baik, responden sudah mampu menjabarkan komponenkomponen yang terdapat didalam formulir RM.15 e. Sintesis (Synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada. (8) Bagian assembling mempunyai langkah jika formulir masih tetap belum terisi maka kepala tim yang akan dipanggil oleh bagian assembling dan diminta untuk melengkapi. Karena menurut teori ketika terdapat DRM tidak lengkap maka akan dikembalikan dengan batas 2x24 jam setelah waktu penyerahannya. (15) Yang berarti untuk tingkatan ini sudah baik, karena sudah terdapat langkah untuk menangani masalah tersebut. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. (8) Adanya penilaian atau evaluasi terhadap masalah yang ada maka untuk pengetahuan dalam tingkatan evaluasi ini sudah baik dan sudah dilakukan. 3. Prosedur Tetap Prosedur tetap dibuat untuk mengatur standar kerja petugas dan meningkatkan mutu pelayanan itu sendiri. Sehingga jika terdapat prosedur tetap mengenai pengisian formulir ini maka petugas akan lebih terarah lagi dan dapat meminimalkan pengisian DRM yang tidak lengkap. 4. Sarana Manajemen a. Man (Manusia) Dengan tingkat pendidikan perawat yang sudah sesuai yaitu minimal DIII Keperawatan maka pengetahuan yang mereka dapat harusnya sudah baik sehingga tentunya mempermudah mereka dalam bekerja. b. Material (Bahan) Dalam formulir yang digunakan setiap butir-butirnya maksudnya mampu dipahami oleh perawat, sehingga perawat harusnya lebih mudah ketika melakukan pengisian lembar tersebut karena mereka sudah memahaminya.
c. Machiness (Peralatan) Ketika terdapat dokumen yang belum lengkap maka petugas assembling segera mengembalikannya lagi kepada bangsal yang bersangkutan akan tetapi tidak tidak tersedia box untuk ketidaklengkapan, sehingga tidak terlihat mana petugas yang sering tidak melakukan pengisian. d. Methods (Metode) Dengan sistem pencatatan ketidaklengkapan yang sudah komputerisasi ini seharusnya mempermudah kepala bagian bangsal melakukan evaluasi kepada perawat bangsal. Dan dokter penanggung jawab juga terkadang menjadi salah satu faktornya. Sebab dengan dokter yang belum melengkapi DRM tersebut akan berdampak juga pada perawat yang tidak melengkapi. SIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. a. Menurut karakteristik responden, didapatkan prosentase tertinggi yaitu sejumlah 50% perawat berumur 30-39 tahun maka dikatakan jika perawat masih berumur muda sehingga kemungkinan bisa berdampak pada kurang terampilnya dalam memberikan pelayanan. b. Menurut karakteristik responden, didapatkan sebanyak 58,3% perawat sudah berpendidikan S1 Keperawatan. a. Sebanyak 58,3% perawat diketahui masa kerjanya selama 6-10tahun. Sehingga dikelompokkan sebagai petugas dengan masa kerja baru 2. Untuk pengetahuan responden pada tahapan memahami (comprehension) responden masih kurang, hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden ketika wawancara yang belum mampu menjelaskan secara benar alasan mengapa formulir tersebut harus terisi secara lengkap. SARAN 1. Sebaiknya untuk perawat rawat inap diberi penjelasan lagi seperti sosialisasi yang tercantum didalam protap mengenai pentingnya dari kelengkapan pengisian RM.15 ini. 2. Memberikan sanksi yang lebih tegas seperti memberikan surat peringatan kepada perawat yang
masih belum mau melengkapi supaya menimbulkan efek jera dan tidak diulangi lagi. 3. Membuatkan box untuk dokumen yang masih belum lengkap menurut bangsal dan juga dokter yang bertanggung jawab sehingga akan terlihat bangsal mana yang tingkat ketidak lengkapannya tinggi. DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 / MENKES / PER / III / 2008 mengenai Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku Pedoman Pencatatan Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta, 1984. Skep Direktorat Jendral Pelayanan Medik N0.87 Tahun 1991 tentang penyelenggaraan rekam medik Konsil Kedokteran Indonesia. Manual Rekam Medis Edisi I. Jakarta. 2006 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Pelayanan Medis. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Jakarta. 1997. Huffman, Edna K. Health Information Manajemen. Phisicians record Compani Berwyn IIInous. 1994 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelayanan Medis, Buku Pedoman PencatatanKegiatan Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta, 1994. Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Clifford, T Morgan. Introdution to Psycology, New York, MC. Graw Hill Book, Company, Inc, 1961. Sarwono. S, Sosiologi Kesehatan, UGM, Yogyakarta, 1993. Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip- Prinsip Dasar), Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Profil Rumah Sakit RSUD Tugurejo Semarang Instalasi Rekam Medis. Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rekam Medis RSUD Tugurejo. Semarang. 2013. (Tidak Dipublikasikan) RSUD Tugurejo Semarang. Prosedur Tetap RS. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Pelayanan Medis. Pedoman Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan RS Revisi V) di Indonesia. Jakarta. 2003.