TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
TINJUAN PENGETAHUAN DOKTER RAWAT INAP DALAM KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR RM.11 (RESUME KELUAR) DI RSUD BREBES TAHUN 2015

TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

LAELA MIFTAHUL JANNAH

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom **)

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENGISIAN KELENGKAPAN FORMULIR RM 3 (ASUHAN KEPERAWATAN) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2015

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

Nugrahaning Pundi Astanti

TINJAUAN PROSEDUR PELAYANAN DOKUMEN REKAM MEDIS POLIKLINIK DARI FILING RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN Eltina Lupitasari Dewi

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DAN KOMITMEN PIMPINAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDISDI RUMAH SAKIT UMUM M

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

Kata Kunci PENDAHULUAN

SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT X THE LOANING INFORMATION SYSTEMS OF MEDICAL RECORDS DOCUMENT IN X HOSPITAL

FAKTOR KETERLAMBATAN PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DARI BANGSAL KE ASSEMBLING DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG 2013

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DARI RAWAT INAP KE BAGIAN FILING DI RS PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TAHUN 2013

ASPEK HUKUM PELEPASAN INFORMASI MEDIS PASIEN SEHUBUNGAN DENGAN KLAIM ASURANSI BPJS DI RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2014

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT RAWAT INAP TERHADAP PENGISIAN FORMULIR RESUME ASUHAN KEPERAWATAN (RM 13) DI RS. PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

AKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA PONOROGO Ayu anggraini (NIM : )

Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Dokter dalam Pengisian Resume Medis Rawat Inap RS Permata Bunda Purwodadi Tahun 2015

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

dimiliki oleh suatu instansi. Man yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) adalah petugas yang bertanggung jawab mengisi formulir / berkas.

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR APK 3.2, APK DAN APK 3

Peningkatan Kelengkapan Rekam Medis. Improving Medical Record Completeness

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN KLAIM RUMAH SAKIT KEPADA BPJS KESEHATAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2016

ANALISIS DESAIN FORMULIR LEMBAR MASUK DAN KELUAR RAWAT INAP (RM1) DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA SEMARANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

ANALISA DESAIN FORMULIR RINGKASAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG PERIODE 2013

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN STANDAR JCI DI BANGSAL RAJAWALI 4B RSUP DR.KARIADI SEMARANG TAHUN 2015

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

ANALISIS PERILAKU DOKTER DALAM MENGISI KELENGKAPAN DATA REKAM MEDIS LEMBAR RESUME RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN 2005

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS PARAMEDIS DAN NON PARAMEDIS TENTANG PENGKODEAN PENYAKIT DI PUSKESMAS MIJEN KOTA SEMARANG

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

resume di setiap ruangan pengisian lembar resume medis. Dan sebaiknya kepala pelayanan medis melakukan sosialisasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes Nomor: 269/Menkes/PER/III/2008 rekam medis

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

Design Analysis Sheet Form in and out of Purwodadi Panti Rahayu Yakkum Hospital 2014 MARETA PUTHUT WIHATNANO

Transkripsi:

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014 Fitria Hidayanti Abstract In order to improve the quality of service, and given the importance of the medical record documents for hospital, it is necessary to control the charging document the medical record as a condition of the suspensionand also the cost of insurance claims as a condition of acreditation. In hospitals Tugurejo Semarang, in the implementation of assembling contained 70% form RM.15 (out patient nurse resume) that incomplete. This study aimed to determine the inpatient nursing knowledge in the form of admission RM.15. The research used descriptive research and using observation for the methode and use cross-sectional. The total sample of 12 nurse patient using an interview guide. Based on the research, the majority of nurses aged 30-39 years (50%), educated nursing S1 (58,3%) and with a service life of 6-10 years (58,3%). The level of knowledge that nurses still lack an understanding of the reasons of form admission RM.15. From the result of the research, the level of knowledge of respondents on still less, so the need for an explanation of the importance of completeness RM.15. Key Words : knowledge, out patient nurse resume PENDAHULUAN Rumah Sakit adalah Suatu Unit pelayanan kesehatan yang pelayanannya sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Rumah Sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang dituntut dapat menghasilkan data dan informasi dengan tingkat kecepatan serta ketepatan yang tinggi guna mendukung penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mengutamakan mutu pelayanan. (1) Salah satu

komponen tertib administrasi di rumah sakit adalah penyelenggaraan rekam medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MenKes/PER/III/2008, rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (2) Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, serta mengingat pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis. Kegiatan pengendalian dokumen rekam medis ini dilakukan oleh bagian assembling. Kualitas rekam medis di rumah sakit ikut menentukan mutu pelayanannya. Hal ini mengingat rekam medis merupakan salah satu standar yang harus dipenuhi oleh instansi atau rumah sakit untuk (3) mendapatkan predikat akreditasi. Pelaksanaan assembling di RSUD Tugurejo Semarang sudah baik, akan tetapi masih terdapat formulir-formulir yang dalam pengisiannya belum dilengkapi oleh petugas, salah satunya adalah formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). Formulir ini berguna untuk menginformasikan keadaan terakhir pasien keluar dari rumah sakit. Mengingat pentingnya kelengkapan pengisian lembar RM15 yang merupakan salah satu syarat untuk penangguhan biaya klaim dan juga salah satu syarat akreditasi maka lembar RM15 tersebut harus seluruhnya terisi oleh petugas/perawat rawat inap. Berdasarkan survei awal ketika melakukan analisa kuantitatif sebanyak 10 formulir RM15, dalam 10 dokumen rekam medis masih terdapat 7 formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) yang pengisiannya belum dilengkapi oleh perawat, hampir seluruh butir-butir yang terdapat dilembar tersebut sering tidak diisi oleh perawat. Dengan tidak lengkapnya pengisian pada lembar tersebut akan berdampak pada biaya klaim yang tidak terbayar dan juga pada proses pelayanan akreditasi rumah sakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan perawat mengenai kelengkapan pengisian formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) serta menganalisis karakteristik umur, pendidikan dan masa kerja pada perawat Rawat Inap ) di RSUD Tugurejo Semarang.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode observasi dan pendekatan secara cross-sectional. Metode yang digunakan yaitu wawancara kepada perawat rawat inap sebanyak 12 responden mengenai pengetahuan perawat dalam pengisian formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). HASIL PENGAMATAN 1. Karakteristik Responden Dari hasil pengamatan karakteristik responden didapatkan hasil yaitu sebagian besar perawat berumur 30-39 tahun (50%), berpendidikan S1 Keperawatan (58,3%) dan dengan masa kerja 6-10 tahun (58,3%). 2. Pengetahuan Responden a. Tahu (Know) Dari hasil wawancara 12 perawat semua perawat tahu arti pentingnya RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar), tahu isi atau butir yang terdapat di RM15, tahu jika butir-butir yang ada di RM15 harus semuanya terlengkapi dan tahu jika semua perawat berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melengkapi RM15. b. Memahami (Comprehension) Dari 12 perawat didapatkan hasil bahwa semua perawat tahu bahwa jika kelengkapan pengisian lembar RM merupakan syarat akreditasi akan tetapi hanya 3 perawat yang benar-benar memahami dan 1 perawat mengatakan hanya sekedar mengikuti teman-teman perawat mengisi. Dari 12 perawat memahami bagaimana cara melengkapi RM15, paham jika yang boleh melengkapi pengisian dari RM15 itu hanya perawat saja dan sudah semuanya mengetahui dampaknya jika pengisiannya tidak terlengkapi. Dari 12 perawat semuanya menjawab bahwa jika tidak terisi lengkap maka tidak terdapat sanksi, hanya berupa teguran saja dan diminta untuk melengkapi. c. Aplikasi (Aplication) Dari hasil wawancara dari 12 perawat semua perawat menjawab pelaksanaanya yaitu untuk melengkapi pengisian dilakukan setiap pasien dinyatakan boleh pulang oleh perawat jaga dan mengatakan bahwa semua perawat sudah

melakukan pengisian secara lengkap. d. Analisis (Analysis) Dari hasil wawancara 12 perawat, semua perawat menjawab jika mereka mengetahui maksud dari butirbutir yang terdapatdi RM15. e. Sintesis (Synthesis) Dari 12 perawat dalam wawancara yang dilakukan semua perawat mengatakan bahwa setiap perawat sudah mengerti jika melengkapi pengisian lembar DRM pasien merupakan kewajiban. f. Evaluasi (Evaluation) Dari 12 perawat semuanya menjawab bahwa untuk evaluasi khusus untuk RM.15 tidak ada. 3. Prosedur Tetap Di RSUD Tugurejo Semarang ini tidak terdapat protap yang mengatur tentang pengisian formulir RM15 ini. 4. Sarana Manajemen a. Man (Manusia) Sumber daya manusia yang terdapat sudah baik, tingkat pendidikan mereka juga sudah sesuai dengan tingkat pendidikan minimal DIII Keperawatan. Sehingga pengetahuan merekapun seharusnya sudah bagus. b. Material (Bahan) Tada kesulitan bagi perawat untuk mengisinya karena mereka sudah memahami maksud tiap butirnya. c. Machiness (Peralatan) Dokumen yang tidak lengkap dari bagian assembling langsung dikembalikan kepada bangsal yang bersangkutan. Tidak tedapat box yang bertujuan untuk memilah DRM yang belum lengkap menurut bangsal ataupun menurut petugas yang berwenang mengisinya. d. Methods (Metode) Dibagian Assembling dalam pencatatan ketidaklengkapan DRM mereka menerapkan 2sistem yaitu secara manual dan komputerisasi. Dan terkadang terdapat perawat mengeluhkan jika dokumen menjadi lambat untuk pengisiannya dikarenakan dari dokter penanggung jawabnya yang juga belum melengkapi. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Alat ukur umur dibedakan berdasarkan umur muda 39 tahun dan umur dewasa 39 tahun. (10) Dari hasil pengamatan didapatkan prosentase tertinggi yaitu sejumlah 50% perawat berumur 30-39 tahun maka dikatakan jika perawat masih berumur muda sehingga kemungkinan bisa berdampak pada kurang terampilnya dalam memberikan pelayanan. Sebanyak 7 perawat dari 12 perawat berpendidikan S1 Keperawatan dengan jumlah prosentase 58,3%. Dengan pendidikan yang sudah sesuai maka kualitas kinerjanya seharusnya sudah baik. Karena Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin meningkat pula kinerjanya. (10) Masa kerja 7 perawat dari 12 perawat didapatkan dalam jangka waktu 6-10 tahun dengan jumlah prosentase sebanyak 58,3%. Perbedaan kelompok masa kerja dibedakan berdasarkan masa kerja baru 14 tahun dan masa kerja lama 14tahun. Jika semakin lama seseorang bekerja maka semakin baik pula dalam memberikan pelayanan. (10) Menurut pengamatan, rata-rata masa kerja responden 14 tahun maka dikelompokkan sebagai petugas dengan masa kerja baru sehingga hal tersebut kemungkinan berdampak pada pengisian formulir RM.15 yang tidak terlengkapi. 2. Pengetahuan Responden a. Tahu (Know) Menurut hasil yang didapat responden sudah tahu tentang arti penting dari RM.15, mereka dapat menjelaskannya secara spesifik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk pengetahuan responden dalam tingkatan tahu ini sudah baik. b. Memahami (Comprehension) Untuk tingkat memahami masih kurang. Responden belum mampu menjelaskan secara tepat dan menjabarkan alasan mengapa formulir tersebut harus terisi secara lengkap. Sedangkan untuk tingkat ini harusnya responden dapat menginterpetasikan atau menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahuinya. c. Aplikasi (Aplication) Responden mengerti jika dokumen yang belum terlengkapi dan dikembalikan oleh bagian assembling harus segera

dilengkapi dan responden segera melakukannya. Ini menunjukkan bahwa untuk tingkat aplikasi responden sudah baik. d. Analisis (Analysis) Untuk tingkat analisis responden sudah baik, responden sudah mampu menjabarkan komponenkomponen yang terdapat didalam formulir RM.15 e. Sintesis (Synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada. (8) Bagian assembling mempunyai langkah jika formulir masih tetap belum terisi maka kepala tim yang akan dipanggil oleh bagian assembling dan diminta untuk melengkapi. Karena menurut teori ketika terdapat DRM tidak lengkap maka akan dikembalikan dengan batas 2x24 jam setelah waktu penyerahannya. (15) Yang berarti untuk tingkatan ini sudah baik, karena sudah terdapat langkah untuk menangani masalah tersebut. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. (8) Adanya penilaian atau evaluasi terhadap masalah yang ada maka untuk pengetahuan dalam tingkatan evaluasi ini sudah baik dan sudah dilakukan. 3. Prosedur Tetap Prosedur tetap dibuat untuk mengatur standar kerja petugas dan meningkatkan mutu pelayanan itu sendiri. Sehingga jika terdapat prosedur tetap mengenai pengisian formulir ini maka petugas akan lebih terarah lagi dan dapat meminimalkan pengisian DRM yang tidak lengkap. 4. Sarana Manajemen a. Man (Manusia) Dengan tingkat pendidikan perawat yang sudah sesuai yaitu minimal DIII Keperawatan maka pengetahuan yang mereka dapat harusnya sudah baik sehingga tentunya mempermudah mereka dalam bekerja. b. Material (Bahan) Dalam formulir yang digunakan setiap butir-butirnya maksudnya mampu dipahami oleh perawat, sehingga perawat harusnya lebih mudah ketika melakukan pengisian lembar tersebut karena mereka sudah memahaminya.

c. Machiness (Peralatan) Ketika terdapat dokumen yang belum lengkap maka petugas assembling segera mengembalikannya lagi kepada bangsal yang bersangkutan akan tetapi tidak tidak tersedia box untuk ketidaklengkapan, sehingga tidak terlihat mana petugas yang sering tidak melakukan pengisian. d. Methods (Metode) Dengan sistem pencatatan ketidaklengkapan yang sudah komputerisasi ini seharusnya mempermudah kepala bagian bangsal melakukan evaluasi kepada perawat bangsal. Dan dokter penanggung jawab juga terkadang menjadi salah satu faktornya. Sebab dengan dokter yang belum melengkapi DRM tersebut akan berdampak juga pada perawat yang tidak melengkapi. SIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. a. Menurut karakteristik responden, didapatkan prosentase tertinggi yaitu sejumlah 50% perawat berumur 30-39 tahun maka dikatakan jika perawat masih berumur muda sehingga kemungkinan bisa berdampak pada kurang terampilnya dalam memberikan pelayanan. b. Menurut karakteristik responden, didapatkan sebanyak 58,3% perawat sudah berpendidikan S1 Keperawatan. a. Sebanyak 58,3% perawat diketahui masa kerjanya selama 6-10tahun. Sehingga dikelompokkan sebagai petugas dengan masa kerja baru 2. Untuk pengetahuan responden pada tahapan memahami (comprehension) responden masih kurang, hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden ketika wawancara yang belum mampu menjelaskan secara benar alasan mengapa formulir tersebut harus terisi secara lengkap. SARAN 1. Sebaiknya untuk perawat rawat inap diberi penjelasan lagi seperti sosialisasi yang tercantum didalam protap mengenai pentingnya dari kelengkapan pengisian RM.15 ini. 2. Memberikan sanksi yang lebih tegas seperti memberikan surat peringatan kepada perawat yang

masih belum mau melengkapi supaya menimbulkan efek jera dan tidak diulangi lagi. 3. Membuatkan box untuk dokumen yang masih belum lengkap menurut bangsal dan juga dokter yang bertanggung jawab sehingga akan terlihat bangsal mana yang tingkat ketidak lengkapannya tinggi. DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 / MENKES / PER / III / 2008 mengenai Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku Pedoman Pencatatan Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta, 1984. Skep Direktorat Jendral Pelayanan Medik N0.87 Tahun 1991 tentang penyelenggaraan rekam medik Konsil Kedokteran Indonesia. Manual Rekam Medis Edisi I. Jakarta. 2006 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Pelayanan Medis. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Jakarta. 1997. Huffman, Edna K. Health Information Manajemen. Phisicians record Compani Berwyn IIInous. 1994 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelayanan Medis, Buku Pedoman PencatatanKegiatan Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta, 1994. Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Clifford, T Morgan. Introdution to Psycology, New York, MC. Graw Hill Book, Company, Inc, 1961. Sarwono. S, Sosiologi Kesehatan, UGM, Yogyakarta, 1993. Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip- Prinsip Dasar), Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Profil Rumah Sakit RSUD Tugurejo Semarang Instalasi Rekam Medis. Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rekam Medis RSUD Tugurejo. Semarang. 2013. (Tidak Dipublikasikan) RSUD Tugurejo Semarang. Prosedur Tetap RS. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Pelayanan Medis. Pedoman Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan RS Revisi V) di Indonesia. Jakarta. 2003.