Oleh. Siti Rahmawati.Atjo, M Hakimi, A Ghufron M, Ronny R, Indra Bastian

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan unit cost yang berhubungan dengan pelayanan rawat inap

Pendahuluan Pemahaman Biaya Unit Cost Biaya dan kaitannya dengan subsidi Tarif berdasarkan Unit Cost

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara berkelanjutan, adil dan merata menjangkau seluruh rakyat.

BAB 1 PENDAHULUAN. yayasan yang sudah disahkan sebagai badan hukum. rawat inap, rawat darurat, rawat intensif, serta pelayanan penunjang lainnya.

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

COST OF TREATMENT TINDAKAN SECTIO CAESARIA BERDASARKAN KLASIFIKASI INA- DRG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN TAHUN 2010

HALAMAN PENGESAHAN. 1. Judul : Unit Cost (ABC) vs INA CBG s Kasus SC di RS 2. Bidang : Kesehatan

RUMAH SAKIT SEBAGAI LEMBAGA USAHA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN. aman, bermutu, dan terjangkau. Hal ini diatur dalam undang-undang kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan program Indonesia Case Based Groups (INA-CBG) sejak

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional dan Millenium

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis (GGK) adalah suatu keadaan dimana terdapat penurunan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

Yusfitaria Alvina, Alimin Maidin, Burhanuddin Bahar. Bagian Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin

BAB I PENDAHULUAN. penduduk (Alashek et al, 2013). Data dari Indonesian Renal Registry (2014)

harus dilaksanakan dengan teliti dalam setiap fungsi manajemen. Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia melalui kementerian kesehatan di awal tahun 2014, mulai

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 5

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo

BAB I PENDAHULUAN. individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Upaya untuk meningkatkan derajat

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan kebutuhan dalam bidang kesehatan ini

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP)

BAB I PENDAHULUAN. Operasi caesar atau dalam isitilah kedokteran Sectio Caesarea, adalah

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah dengan memantapkan penjaminan kesehatan melalui. jaminan kesehatan. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dinding abdomen dan uterus. Sectio caesarea merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN PENELITIAN. Pelaksanaan kendali biaya di RSUD Kota Yogyakarta; sebagaimana

LAMPIRAN 1 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo

CLINICAL PATHWAY (JALUR KLINIS)

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Untuk memenuhi hak masyarakat miskin dalam. agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan

DAFTAR ISI. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka B. Kerangka Teori C. Kerangka Konsep D. Pertanyaan Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (laparotomi) dan dinding rahim (histerotomi). Sectio Caesarea dilakukan jika

BAB 1 : PENDAHULUAN. hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya

BAB I PENDAHULUAN. konstitusi WHO. Dalam upaya mewujudkan hak kesehatan pada setiap individu, pelayanan

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

DAFTAR PUSTAKA. 1. Lubis, Angginia Nita. (2009). Gambaran Pengetahuan Literatur. Fakultas.

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI PASIEN TIDAK MAMPU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

PERBANDINGAN BIAYA PELAYANAN TINDAKAN MEDIK OPERATIF TERHADAP TARIF INA-DRG PADA PROGRAM JAMKESMAS DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis Perhitungan Unit Cost

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

kesatuan yang tidak terpisahkan dari manajemen operasi RS. Manajemen operasi yang efisien (lean management) adalah manajemen operasi yang

PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011

STUDI KEBIJAKAN PENGGUNAAN SISTEM CASEMIX

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang semakin berkembang, tantangan. terhadap pelayanan kesehatan ini mengisyaratkan bahwa

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mencapai cita-cita awal dari pembentukan Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AMAL C. SJAAF PURNAWAN JUNADI ATIK NURWAHYUNI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Biaya Satuan dan Pemulihan Biaya (Cost Recovery Rate) Layanan Pasien Acute Coronary Syndrome dengan Rawat Inap di Rumah Sakit X Tahun 2015

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.(departemen Kesehatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

Transkripsi:

Oleh Siti Rahmawati.Atjo, M Hakimi, A Ghufron M, Ronny R, Indra Bastian

Pendahuluan Latar Belakang : Mengapa penelitian ini penting di teliti a. Tata kelola INA DRG S belum ada kesesuaian pendapat departemen kesehatan dan lembaga perguruan tinggi Indonesia b. Metode INA DRG s belum dikelola dengan sistematis c. Pedoman pembayaran INA DRG s di rumah sakit baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota tidak mengikuti metode sistem prosedur SOP di RS d. Belum ada metode dari Kementerian Kesehatan yang cocok untuk penerapan pembayaran INA DRG s e. Bagaimana implikasi sistem kesehatan pembayaran INA DRG s di dalam mutu pelayanan di rs

Tujuan Penelitian Mengetahui sistem kesehatan berdasarkan Clinical pathway, case mix, INA DRG s apakah sudah berjalan sesuai yang diharapakan oleh pengambil kebijakan dan kesehatan di Indoinesia. Mengetahuiapakah laporan sistem kesehatan Nasional pusat dan daerah tentang jaminan kesehatan nasioanal didukungoleh hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian atau perguruan tinggi di Indonesia. Mengetahui metode yang tepat digunakan aplikasi sistem kesehatan clinical pathway,case mix dan INA DRG s di Indonesia. Mengetahui berapa besar pembiayan bedah sesar per pasien berdasarkan clinical pathway,case mix dan INA DRG s Bagaimana implikasi kebijakan pembiayaan tentang jaminan kesehatan nasional dan daerah ( JAMKESMAS) berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.989 / MENKES / SK / IX / 2007 tentang perubahan INA DRG s dalam bentuk paket pelayanan kesehatan per pasien di rumah sakit.

Manfaat Penelitian Hasil yang diharapkan dari penelitian ini bahwa Metode Activity Based Cousting sangat tepat digunakan didalam sistem kesehatan clinical pathway untuk tata kelola keuangan pelayanan bedah sesar di Indonesia. Hasil yang diharapakan dari penelitian ini Metode Activity Based Cousting dapat mengendalikan biaya dan mutu pelayanan di rumah sakit di Indonesia Pelayanan bedah sesar dengan metode Activity Based Cousting dapat dijadikan acuan referensi sebagai rekomendasi untuk penelitian lanjutan dibidang pelayanan kesehatan lainnya di rumah sakit. Hasil temuan dilapangan dapat memberikan informasi sebagai acuan penetu kebijakan kementrian kesehatan nasional, provinsi, kabupaten dan kota di dalam menentukan kebijakan perencanaan, pembiayaan kesehatan INA DRG s di Indonesia.

Metode Penelitian Rancangan / desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain study analisisa metode Activity Based Cousting dengan desain Kohort secara prospective study (Stephen, et al 2002) Objek penelitian Objek penelitian yaitu : instalasi kebidanan, Laboratorium, gizi, laundry, rekam medis, sanitasi, limbah, OK bedah central, perawatan bayi, rawat inap matahari Lokasi Penelitian di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Populasi dan sampel Populasi penelitian ini adalah semua pasien bedah sesar yang bersalin di OK bedah central RSUD Undata. Dengan jumlah sampel penelitian 62 sampel bedah sesar.

Analisa Data Analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah menggunakan metode sistem Activity Based Cousting dengan acuan referensi (Roztocki, 2004)

TYPICAL DRG STRUCTURE FOR A MAJOR DIAGNOSTIC CATEGORY 14 PDX for MDC 14 15 Gender Conflict 96 OZ Unacceptable 962 Z Obstetric DX (Caesarean delivery) Unacceptable obstetric DX(Caesarean Delivery) 962 Z Caesarean Delivery Severe Complicati n Dx Multiple Complcating DX Oo1A Oo1B Multiple complicating DX Oo1Cc Oo1D Sumber: Australian Refined Diagnosis Related Groups versi 4.1 Definition manual,volume -O01A:Caesarean delivery with multiple complicating at least one severe O01B, Caesarean delivery with severe complicating diagnosa -O01C. Caesarean delivery with moderate complicating diagnosis -O01D. Caesarean delivery without complicating diagnosis

CLINICAL PATHWAY EMERGENCY No Diagnosa DRG's Penyulit + Penyerta Total Sampel 1 O01A (Caesarean with multiple complicating at least one severe) Persentase (N)% BAYI BBLR KOMPLIKASI BAYI PREMATUR BAYI ASFIKSA NON KOMPLIKASI TOTAL SAMPEL N % N % N % N % N % Bekas SC + Daibetes 2 14.3 2 100 2 13.33 Bekas SC + Asma 1 6.7 1 25 1 6.67 Bekas SC + Hipertensi 2 13.3 1 14.29 1 25 2 13.33 Plasenta Previa + Diabetes 2 13.3 14.29 2 100 2 13.33 Plasenta Previa + Asma 1 6.7 1 14.29 1 6.67 Kehamilan Post Aterm + Anemia 1 6.7 1 14.29 1 6.67 Eclamsia + Hipartensi 4 26.7 2 28.57 2 50 4 26.67 Pre-Eclamsia Berat + Hipertensi 2 13.3 2.0 28.57 2 13.33 Penyulit + Penyerta 15 101.0 7 100.0 2.0 100.0 100.0 15.0 100.0 2 Penyulit Komplikasi Berat O01B (Caesarean with severe comlicating diagnosa) Eclamsia 1 10 1 11.11 1 9.09 Pre-Eclamsia Berat 5 50 5 55.56 5 45.45 Plasenta Previa 3 30 3 33.33 3 27.27 3 Solusio Plasenta 1 10 1 100 1 100 2 18.18 Penyulit 10 100 9 100 1 100 11 100 Penyulit Komplikasi Sedang O01C ( Caesarean with Moderate Complicating Diagnosis) Kehamilan Post Aterm 1 11.1 1 11.1 1 11.11 Ruptura Uteri 4 44.4 4 44.4 4 44.44 4 Bekas SC 4 44.4 4 44.4 4 44.44 Komplikasi Sedang 9 100 9 100 9 100 Tanpa Komplikasi O01D ( Caesarean with out complicating diagnosis) Ketuban Pecah Dini 5 62.5 5 62.5 5 62.5 Distosia 3 37.5 3 37.5 3 37.5 Tanpa Komplikasi 8 100 8 100 8 100

Alokasi Biaya Overhead ALOKASI BIAYA OVERHEAD (INDERICT COST) Cost Driver (Pemicu Biaya) Unit Biaya Listrik Biaya Telpon Biaya ATK Biaya Sanitasi dan Limbah Biaya Pemeliharaan Penyusutan Gedung No. Dasar Alokasi Dasar Alokasi Dasar Alokasi Dasar Alokasi Dasar Alokasi Dasar Alokasi Jumlah Wat listrik digunakan Jumlah Biaya (Rp) Jumlah Pembicaraan/hari Jumlah Biaya (Rp) Jumlah Rim Kertas/bulan Jumlah Liter Penggunaan Air/hari Jumlah Biaya (Rp) Luas (m2) Jumlah Biaya (Rp) Luas (m2) Jumlah Biaya (Rp) Jumlah Biaya (Rp) 1 Kamar Bersalin 1500 13,296,454.43 30 4,058,729.79 3 1,162,781.85 100.00 27,253,608.25 600 12,833,022.25 600 3,000,000.00 2 Perawatan Bayi 3000 26,592,908.87 5 676,454.97 3 1,162,781.85 60.00 16,352,164.95 940 20,105,068.20 940 4,700,000.00 3 Farmasi 1100 9,750,733.25 20 2,705,819.86 2 775,187.90 20.00 5,450,721.65 58 1,240,525.48 58 290,000.00 4 Laboratorium 1500 13,296,454.43 20 2,705,819.86 5 1,937,969.75 60.00 16,352,164.95 480 10,266,417.80 480 2,400,000.00 5 Rekam medis 750 6,648,227.22 15 2,029,364.90 15 5,813,909.24 - - 800 17,110,696.34 800 4,000,000.00 6 ICU 1200 10,637,163.55 30 4,058,729.79 5 1,937,969.75 25.00 6,813,402.06 1,000 21,388,370.42 1,000 5,000,000.00 7 Bedah Sentral 5000 44,321,514.78 35 4,735,184.76 5 1,937,969.75 75.00 20,440,206.19 680 14,544,091.89 680 3,400,000.00 8 Front Office 500 4,432,151.48 25 3,382,274.83 20 7,751,878.98 100.00 27,253,608.25 940 20,105,068.20 940 4,700,000.00 9 Keuangan 750 6,648,227.22 10 1,352,909.93 25 9,689,848.73 30.00 8,176,082.47 50 1,069,418.52 50 250,000.00 10 Administrasi 750 6,648,227.22 25 3,382,274.83 35 13,565,788.22 50.00 13,626,804.12 50 1,069,418.52 50 250,000.00 11 Rumah Tangga 400 3,545,721.18 10 1,352,909.93 2 775,187.90 5.00 1,362,680.41 75 1,604,127.78 75 375,000.00 12 Dapur Umum 500 4,432,151.48 15 2,029,364.90 1 387,593.95 500.00 136,268,041.24 500 10,694,185.21 500 2,500,000.00 13 laundry 750 6,648,227.22 7 947,036.95 1 387,593.95 750.00 204,402,061.86 382 8,170,357.50 382 1,910,000.00 14 House Keeping 450 3,988,936.33 5 676,454.97 1 387,593.95 100.00 27,253,608.25 75 1,604,127.78 75 375,000.00 15 Perlengkapan 300 2,659,290.89 5 676,454.97 25 9,689,848.73 50.00 13,626,804.12 35 748,592.96 35 175,000.00 16 Direktur Utama 200 1,772,860.59 10 1,352,909.93 2 775,187.90 5.00 1,362,680.41 100 2,138,837.04 100 500,000.00 17 Direktur Umum dan Keuangan 150 1,329,645.44 10 1,352,909.93 2 775,187.90 5.00 1,362,680.41 100 2,138,837.04 100 500,000.00 18 Direktur Pelayanan Medis 150 1,329,645.44 10 1,352,909.93 5 1,937,969.75 5.00 1,362,680.41 100 2,138,837.04 100 500,000.00 TOTAL 18950 167,978,541.00 287 38,828,515.00 157 60,852,250.00 1,940.00 528,720,000.00 6,965 148,970,000.00 6,965 34,825,000.00 1 Kamar Bersalin 13,296,454.43 4,058,729.79 1,162,781.85 27,253,608.25 12,833,022.25 3,000,000.00 2 Jumlah sampel 62.00 62.00 62.00 62.00 62.00 62.00 3 Biaya per pasien (1/2) 214,458.94 65,463.38 18,754.55 439,574.33 206,984.23 48,387.10

Rekapitulasi Biaya Per Penyakit Per Pasien Biaya obatobatan Biaya Honor BMHP Lab Gizi Gizi Bayi Laundry Peralatan Peralatan Penyusutan Listrik Medis Non Medis Gedung (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 183,274.24 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 16,731.39 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 174,940.11 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 74,999.10 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 176,293.60 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 25,997.73 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 183,274.24 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 16,731.39 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 176,293.60 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 25,997.73 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 182,582.37 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 16,731.39 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 174,940.11 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 74,999.10 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 176,148.44 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 25,997.73 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 176,148.44 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 16,731.39 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 176,148.44 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 25,997.73 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 251,096.82 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 16,731.39 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 174,330.69 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 16,731.39 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 174,330.69 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 16,731.39 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 174,330.69 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 16,731.39 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 174,330.69 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 16,731.39 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 174,330.69 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 24,275.00 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94 183,274.24 1,118,927.04 54,124.95 133,491.91 16,731.39 12,000.00 12,000.00 21,828.37 7,502.37 48,387.10 214,458.94

Tarif Telpon ATK Biaya Sanitasi Biaya Pemeliharaan Total Biaya Profit margin Profit margin Tarif & Limbah (%) (%) (Rp) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)=(18)*(19) (21)=(18)+(20) 65,463.38 18,754.55 439,574.33 206,984.23 2,553,502.80 20.00% 510,700.56 3,064,203.36 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,621,018.77 20.00% 524,203.75 3,145,222.52 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,573,370.88 20.00% 514,674.18 3,088,045.06 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,571,085.18 20.00% 514,217.04 3,085,302.22 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,573,370.88 20.00% 514,674.18 3,088,045.06 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,570,393.31 20.00% 514,078.66 3,084,471.98 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,621,018.77 20.00% 524,203.75 3,145,222.52 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,573,225.72 20.00% 514,645.14 3,087,870.87 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,563,959.38 20.00% 512,791.88 3,076,751.25 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,573,225.72 20.00% 514,645.14 3,087,870.87 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,638,907.76 20.00% 527,781.55 3,166,689.32 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,562,141.64 20.00% 512,428.33 3,074,569.96 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,562,141.64 20.00% 512,428.33 3,074,569.96 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,562,141.64 20.00% 512,428.33 3,074,569.96 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,562,141.64 20.00% 512,428.33 3,074,569.96 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,569,685.25 20.00% 512,428.33 3,074,569.96 65,463.38 36,336.93 439,574.33 206,984.23 2,571,085.18 20.00% 512,428.33 3,074,569.96

Kesimpulan Pembayaran DRG O01A: Proporsi tertinggi Eclamsi + Hipertensi 26,7% dengan unit cost Rp. 2.569.685,-; Profit margin RS 20% Rp. 512.428,23 dan tarif SC Rp. 3.074.000,- Proporsi terendah plasenta previa + asma 6,7% dengan cost driver Rp. 2.553.502,- Profit Margin RS 20% Rp. 524.200,78 dan tarif Rp. 3.145.222,52 Pembayaran DRG O01B Komplikasi Berat Proporsi tertinggi 51,56% preeclamsi berat dengan cost driver Rp. 2.573.370,66 profit margin Rp. 514.674,16 Tarif Rp. 3.068.045,06

Pembayaran DRG O01C komplikasi sedang penyakit bekas SC, cost driver Rp. 2.573.310,- Profit margin 20% Rp. 527.078,- dan tarif Rp. 3.087.870,- Pembayaran DRG O01D tanpa komplikasi pada penyakit DRG ketuban pecah dini. Cost driver Rp. 2.571.066,- dan profit margin 20% Rp. 514.791,96 dan Tarif Rp. 3.074.569,96

Saran Implikasi Kebijakan Rekomendasi dari temuan penelitian ini untuk kebijakan penetapan pembiayaan DRG dapat dipakai sebagai acuan referensi penelitian lanjutan di bidang pelayanan kesehatan lainnya. Sistem clinical pathway, casemix, dan InaDrg sangat tepat digunakan dengan metode ABC. Hasil yang diharapkan dari penelitian dapat dijadikan rekomendasi kebijakan untuk Kementrian Kesehatan RI dapat dijadikan salah satu acuan di dalam penghitungan perencanaan anggaran pembiayaan kesehatan di RS di Indonesia