BAB I Bab I-Pendahuluan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air mempunyai arti yang penting dalam kehidupan, salah satunya adalah sebagai sumber air baku yaitu air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk minum (http://ciptakarya.pu.go.id/pam/istilah/istilah.htm).di samping itu air juga memegang peranan penting dalam proses penguapan. Karena dengan penguapan suhu tanaman akan relatif tetap terjaga. Aliran air pada sungai atau rawa adalah sumber air yang dapat digunakan untuk keperluan irigasi dan sarana air baku. Salah satu sumber penyediaan air baku yang diharapkan di Sumatera Selatan adalah Daerah Aliran Sungai Lematang. Pada bagian hulu daerah irigasi ini terdapat Bendung Lahat yang terletak pada Kabupaten Lahat, dikonstruksikan sebagai pengendali banjir tahunan dan untuk meninggikan elevasi muka air yang akan dialirkan untuk supplai kebutuhan air baku. Untuk menjaga kualitas air baku di Sungai Lematang dikonstruksikan bangunan kantong lumpur (settling basin) tepat setelah bangunan pengambilan. Bangunan kantong lumpur merupakan bangunan pelengkap atau bagian dari bangunan utama yang berfungsi untuk mengelakkan angkutan sedimen dasar dan layang terutama fraksi pasir dan yang lebih besar agar tidak masuk ke jaringan pengairan. Bangunan kantong lumpur pada umumnya dibangun di kiri bangunan pengambil (intake) sebelum masuk ke saluran induk. I-1
Bab I_Pendahuluan Operasi dan pemeliharaan bangunan yang kurang tepat di lapangan akan mengakibatkan efisiensi kantong lumpur menurun sehingga beberapa bangunan tidak dapat membersihkan untuk kerja yang maksimal. Pada beberapa kasus juga ditemukan bahwa akibat konsep desain yang kurang baik telah mengakibatkan bangunan sukar dioperasikan dan memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi. Untuk menampung endapan sedimen ini, dasar bagian saluran tersebut diperdalam atau diperlebar. Tampungan ini dibersihkan tiap bulan dengan cara membilas sedimennya kembali ke sungai. Untuk Sarana Penyediaan Air Baku Kota Lahat ini didapati luas Daerah Aliran Sungai sampai dengan rencana intake adalah 1.752,61 km 2 dan debit rata-rata tahunan (Q) = 315,8 m 3 /detik, akan direncanakan bangunan kantong lumpur, sehingga sedimen yang masuk menyebar ke seluruh jaringan dan mengurangi efektifitas penyampaian air irigasi serta meninggikan biaya pemeliharaan. 1.2. Identifikasi Masalah Pada Proyek Pembangunan Sarana Air Baku Kota Lahat Tahap I 0,2 m 3 /det ada beberapa topik permasalahan yang dapat diangkat menjadi topik pembahasan laporan tugas akhir yaitu: 1. Pekerjaan pelaksanaan konstruksi bendung dan bangunan pelengkapnya. 2. Perhitungan perencanaan dimensi hidrolis bangunan intake, kantong lumpur, dan saluran induk kiri. 3. Pekerjaan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB). I-2
1.3. Perumusan Masalah Bab I_Pendahuluan Sedangkan perumusan masalah yang akan penulis bahas untuk laporan tugas akhir ini adalah: 1. Menentukan ketersediaan debit andalan/debit rencana pengambilan untuk air baku. 2. Menghitung dimensi hidrolis bangunan intake, kantong lumpur, dan saluran induk kiri. 3. Menghitung pola operasi pembilasan kantong lumpur. 4. Membuat gambar hasil perhitungan dimensi hidrolis. 1.4. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan pembahasan dalam tugas akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana menentukan jumlah sedimen yang terdapat pada kantong lumpur saluran induk kiri Bendung Lahat. 2. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan dimensi hidrolis bangunan intake, kantong lumpur, dan saluran induk kiri pada Bendung Lahat. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu melaksanakan dan mengembangkan ilmu tersebut pada proses kegiatan yang sama. 2. Sebagai bahan pengetahuan atau menambah wawasan bagi mahasiswa yang akan membahas topik pekerjaan yang sejenis. 3. Mampu merencanakan suatu bangunan intake, kantong lumpur, dan saluran primer dengan mengikuti kriteria dan kaidah-kaidah yang berlaku. I-3
Bab I_Pendahuluan 4. Untuk kepentingan penulis dalam memenuhi syarat-syarat Program Sarjana Teknik Sipil Universitas Mercubuana. 1.6. Pembatasan dan Ruang Lingkup Masalah Pembatasan dan ruang lingkup masalah dalam laporan tugas akhir ini adalah: 1. Dalam tugas akhir ini pekerjaan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB), metode pelaksanaan dan perhitungan struktur tidak dibahas. 2. Tidak termasuk melakukan pengolahan data hidrologi untuk memperoleh data debit andalan. 3. Tidak termasuk menghitung debit banjir rencana untuk penentuan tinggi level pengoperasian bendung dan sistem pengolahan air baku. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar laporan ini lebih jelas dan mudah dimengerti. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Meliputi latar belakang yang dengan singkat mengulas mengapa penelitian dilakukan dan manfaat/hasil yang diharapkan, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan batasan masalah, dan sistematika penulisan Bab ini seyogyanya membimbing pembaca secara halus, tetapi tepat lewat pemikiran logis yang berakhir dengan pernyataan mengenai apa yang diteliti dan harapannya. Sehingga memberikan kesan bahwa penelitian yang dilakukan memberi manfaat terhadap ilmu pengetahuan dan pembangunan. I-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab I_Pendahuluan Yang dimaksud dengan tinjauan pustaka adalah semua rujukan yang termuat dalam tugas akhir dan berisikan teori, peraturan, dan batasan-batasan yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian. Dan seyogyanya tidak hanya dikutip tetapi juga mengulasnya. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi diagram alir penelitian atau kerangka kerja yang akan dilakukan beserta uraian-uraian dari kerangka kerja tersebut. BAB IV HASIL DAN ANALISIS Berisikan hasil pengolahan data/pembahasan/ perancangan dan analisisnya. Bab-bab pembahasan dapat ditambah sesuai kebutuhan dan disajikan secara bersistem. Analisis yang dilakukan harus sesuai dengan metoda/kerangka kerja pada Bab III BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi simpulan pokok dari keseluruhan penelitian dan saran yang diberikan guna penelitian atau pengembangan lebih lanjut. I-5