2015 STUDI TENTANG PERILAKU BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB SULING III DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. program studi. Mata kuliah instrumen pilihan wajib ini menawarkan beberapa pilihan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang

BAB III METODE PENELITIAN. pilihan wajib gitar II di Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI ini menggunakan

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN, INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA PANDUAN TES PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK

PELATIHAN BIOLIN BERKELOMPOK DALAM ORKESTRA BUMI SILIWANGI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

2015 LAGU SINTREN ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

MODUL PRAKTIKUM. Penyusun: Tim

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH...ii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran musik bisa didapat melalui jalur formal, non formal

BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada

2014 PEMBELAJARAN COMBO TERPADU DI SLBN-A PAJAJARAN BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 KESESUAIAN ANTARA MATERI ABRSM DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN BIOLA GRADE 1 DI SINFONIA MUSIC SCHOOL BANDUNG

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan-kejuaraan Marching Band yang diadakan di tingkat daerah maupun

PEMBELAJARAN INSTRUMEN MAYOR TROMBONE UNTUK SISWA PEMULA DI SMKN 2 KASIHAN BANTUL (SMM) YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Nuraeni S, 2014 Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD Pupuh Raehan karya Yus Wiradiredja

2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa

RUBIANA, 2015 PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA

REMA INTAN PERMATA SUDRAJAT,

Perumusan Masalah. Penyusunan Laporan Penelitian

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri Malangjiwan 01 Colomadu)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang

LAPORAN AKHIR TAHUN PERTAMA PENELITIAN FUNDAMENTAL

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

PEMBELAJARAN ETUDE 80 GRADED STUDIES PADA SISWA KLARINET KELAS X DI SMKN II KASIHAN, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN (2015/2016)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mahasiswa mampu mempraktekkan music/vocal tradisi dalam pertunjukan karya teater

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

BERKARYA,APRESISASI,DAN KRITIK SENI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

2015 METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN INTERKASI SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLBN-A CITEUREUP

TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU)

Motivasi Pertama mengikuti Marching Band

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keahlian tertentu, serta sikap agar semakin terampil dan. kegiatan yang memerlukan sebuah pelatihan adalah musik.

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dari keterlibatan generasi mudanya. Berpijak dari hal tersebut, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Piano berasal dari kata pianoforte yang diambil dari bahasa Italia. seorang bernama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

O1 X O2. Keterangan : O1 = nilai pretest (sebelum diberi Intervensi) O2 = nilai posttest (setelah diberi Intervensi) X = Intervensi

2014 PELATIHAN DRUM PADA ANAK USIA 7 SAMPAI 12 TAHUN DI SEKOLAH MUSIK CIMAHI DRUM LAB

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan dengan suatu hal yang sering kita samakan artinya yaitu suara. Bila

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang meliputi; (1) Standarisasi, (2) Kompetensi Lulusan, (3)

KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI

2015 KOMPOSISI KACAPI PADA LAGU KEMBANG TANJUNG PANINEUNGAN KARYA MANG KOKO

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan bagi guru dalam mengelola proses pembelajaran. Padahal, jelas. sekali bahwa keaktifan belajar siswa sangat penting.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penyebab utama dari penurunan pendengaran. Sekitar 15 persen dari orang

BAB I PENDAHULUAN. Persia kira-kira pada 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Sehingga

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini para peserta didik berlomba-lomba untuk bisa

PEMBELAJARAN SULING SUNDA LUBANG ENAM PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SUMEDANG

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa yang berda di bawah naungan Wakil Rektor III, dan merupakan

Semester dan satuan kredit

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, dirigen atau konduktor adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran

ANALISIS SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA PADA PRAKTIK PENYELENGGARAAN EVENT ORGANIZER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SILABUS. Instrumen Pilihan Wajib IV (TIUP) SM 416

(MPTI - I) PROPOSAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi dan terarah dengan siswa diharapkan dapat mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Saiful Hamzah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kini telah menjadi suatu kebutuhan. Berbagai literature dan laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangannya. Semua informasi tersedia di internet dan dapat diakses oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. rumah peribadatan dan jaringan layanan air bersih, Kesemuanya itu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkuliahan di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD Universitas Pendidikan Indonesia, terdapat satu mata kuliah yang wajib diambil oleh semua mahasiswa, yaitu mata kuliah Instrumen pilihan wajib. Mata kuliah instrumen pilihan wajib merupakan mata kuliah keahlian program studi yang menawarkan beberapa pilihan. Adapun alat yang menjadi pilihan yaitu alat yang dipetik seperti kecapi dan gitar, alat yang digesek (violin, viola, violoncello, contra bass). Alat yang di tiup (saxophone, flute, suling, tuba, clarinet), piano dan vokal (vokal daerah dan vokal barat). Mata kuliah instrumen pilihan wajib yang akan menjadi fokus peneliti yaitu mata kuliah instrumen pilihan wajib suling. Dalam mata kuliah instrumen pilihan wajib suling mahasiswa belajar bagaimana memainkan alat musik suling dengan baik, teknik meniup dan juga memainkan lagu-lagu daerah yang menjadi bahan pembelajaran pada mata kuliah ini. Pada tahap awal perkuliahan, khususnya mata kuliah instrument pilihan wajib suling I yang ada pada semester 3 di Departemen Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia, sebagian mahasiswa sangat antusias dalam mempelajari mata kuliah instrumen pilihan wajib suling, cukup banyak mahasiswa yang tertarik. Hal ini dikarenakan instrumen suling mudah dibawa kemana-mana, mudah didapat, ringan dibawa dan fleksibel. Pada saat memasuki semester 5, yakni mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III ada enam orang, karena setiap mahasiswa memiliki minat yang berbeda-beda. Hal ini menandakan minat mahasiswa pada mata kuliah instrument pilihan wajib suling sangat rendah bila dibandingkan studi vokal.

2 Terdapat enam orang yang mengontrak mata kuliah instrumen pilihan wajib suling ternyata ada yang tidak hadir, hal ini menandakan perilaku mahasiswa yang tidak diharapkan. Pada semester 5 mahasiswa mulai merasa jenuh dan malas. Hal tersebut dapat dilihat dari kehadiran mahasiswa yang cenderung menurun. Definisi belajar menurut psikolog bermacam-macam; tidak ada satupun rumusan definisi yang diterima atau memuaskan semua pakar teoritis. Namun, di antara para ahli psikologi dan pendidikan, dapat dikenali titik temu mengenai pengertian umum dari apa yang dimaksud dengan istilah belajar itu mengacu pada terjadinya perubahan dalam diri seseorang, yaitu perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Baharuddin, (2012, hlm.162) Secara garis besar perilaku belajar adalah semua tindakan atau kegiatan individu baik diamati secara langsung maupun yang tidak diamati oleh pihak luar yang dapat melakukan sebuah proses perubahan didalam kepribadian individu tersebut dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas individu tersebut. Perilaku belajar terbagi menjadi 2, yaitu perilaku yang nampak dan perilaku yang tidak nampak (tersembunyi). Contoh dari perilaku yang nampak seperti bermain suling, beribacara, menulis, tertawa. Sedangkan perilaku yang tidak nampak seperti meyukai dan menikmati. Hal ini termasuk juga kedalam hal yang tidak disadari. Pada dasarnya perilaku belajar yang terjadi dapat terjadi jika adanya perubahan-perubahan. Baik perubahan yang terjadi dengan sengaja dan perubahan yang disadari, perubahan yang baik dan bermanfaat dan perubahan yang berhasil guna. Perubahan yang terjadi pada sebagian mahasiswa ada yang mengalami satu diantara bahkan tiga diantara perubahan yang dipaparkan tersebut. Perubahan yang disengaja tersebut misalnya, pada waktu mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan gitar, mahasiswa memainkan alat musik gitar. Syah, (2010, hlm. 114-116). Sesuai dengan pernyataan diatas yang dikemukakan Syah mengenai ciri khas perilaku belajar. Maka peneliti pada waktu mengikuti perkuliahan mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III, melihat beberapa orang mahasiswa yang menurut peneliti memiliki beberapa masalah yang berbeda, seperti ada sebagian mahasiswa yang perilaku belajarnya tidak hadir dalam tiga kali perkuliahan, dapat menyusul ketertinggalannya, ada sebagian yang sering hadir tapi perilaku

3 belajarnya sama dengan mahasiswa yang jarang hadir. Adapula cara belajar mereka yang berbeda-beda, ada sebagian mahasiswa yang mempelajari materi mata kuliah tersebut dengan cara mempelajarinya secara berkelompok, dan yang lainnya memilih untuk meminta bimbingan singkat kepada dosen dan mempelajarinya sendiri. Maka dari itu sangat besar ketertarikan penulis untuk meneliti studi tentang perilaku belajar mahasiswa pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. Tujuan peneliti agar bisa mengungkapkan bagaimana perilaku belajar mahasiswa, bagaimana cara belajar mahasiswa dalam menyelesaikan tugas dan bagaimana interaksi sosial yang terjadi pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. Perilaku belajar memiliki dampak yang sangat besar terhadap proses belajar, motivasi belajar, keterampilan bermain, kebutuhan dalam belajar, dan memilih instrumen. Dari penjelasan ini, dapat ditemukan beberapa perbedaan perilaku belajar mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Oleh karenanya penulis menganggap perlu dilakukan penelitian dengan mengambil judul, Studi Tentang Perilaku Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib Suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. B. Identifikasi Masalah Perilaku belajar merupakan semua tindakan atau kegiatan individu baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak diamati oleh pihak luar yang dapat melakukan sebuah proses perubahan di dalam kepribadian individu tersebut dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas individu tersebut. Perilaku belajar memiliki dampak yang sangat besar terhadap proses belajar, motivasi belajar, keterampilan bermain, kebutuhan dalam belajar, dan memilih instrumen. Perilaku belajar mahasiswa pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III perlu diungkapkan guna mengetahui bagaimana perubahan perilaku

4 belajar dan bagaimana peningkatan kualitas dan kuantitas individu tersebut dalam belajar. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah, Bagaimana perilaku belajar mahasiswa semester 5 pada mata kuliah Instrumen Pilihan Wajib Suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI? Untuk menjawab rumusan masalah di atas, maka dibuatlah pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas, kewajiban, dan posisinya sebagai mahasiswa semester 5 pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI? 2. Bagaimana Interaksi mahasiswa dengan mahasiswa pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui, menggambarkan, dan mendeskripsikan tentang perilaku belajar mahasiswa pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. 2. Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui upaya mahasiswa dalam menyelesaikan tugas, kewajiban, dan posisinya sebagai mahasiswa semester 5 pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI.

5 b. Untuk mengetahui tentang interaksi mahasiswa tersebut pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. E. Manfaat Penelitian Setelah penelitian berakhir, hasilnya diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Adapun pihak-pihak tersebut diantaranya: 1. Peneliti, dapat menambah pengalaman langsung dalam mengkaji tentang perilaku belajar mahasiswa. 2. Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang adanya perilaku belajar. Selain itu juga dijadikan sebagai wahana guna memperkaya ilmu pengetahuan tentang perilaku belajar bagi para akademik Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. 3. Masyarakat, sebagai bahan informasi bagi semua masyarakat, tentang perilaku belajar mahasiswa pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. F. Struktur Organisasi Skripsi Tahapan selanjutnya, setelah memeroleh data melalui studi wawancara, studi dokumnetasi dan literatur, data yang sudah diperoleh dikumpulkan untuk dianalisis. Kemudian disusun menjadi sebuah karya tulis ilmiah dengan menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN, Meliputi masalah tentang: Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA, Ruang lingkupnya membahas tentang: Perilaku Belajar, Mahasiswa, Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib, Departemen Pendidikan Seni Musik, Suling.

6 BAB III METODE PENELITIAN, Mengemukakan: Subjek Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, Meliputi hasil penelitian dan Pembahasan: Perilaku Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib Suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI, Upaya-upaya mahasiswa dalam menyelesaikan tugas, kewajiban, dan posisinya pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III, Interaksi mahasiswa pada mata kuliah instrumen pilihan wajib suling III. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, Membahas kesimpulan dari Perilaku Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib Suling III di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI. Saran yang ditujukan untuk berbagai pihak untuk dapat meninjau faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap perilaku belajar mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP