Nama : Muhammad Satrio Pinandito NIM : 14111045 Pengertian Tugas Jaringan Komputer Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Virtual LAN (VLAN) merupakan pengembangan dari konsep dasar LAN, sehingga penerapan teknik subnetting (pembagian menjadi beberapa jaringan dari sebuah network) menjadi lebih efisien. Tanpa VLAN, sebuah switch yang bertindak sebagai konsentrator jaringan, akan menganggap semua interface (port) nya berada pada satu broadcast domain atau berada pada satu LAN. Sehingga jika salah satu komputer dalam satu LAN tersebut menggunakan jasa frame broadcast domain semua komputer lain akan menerima kopian atau salinan informasi dari frame tersebut. Nah jika jaringan tersebut menggunakan teknik VLAN, maka switch tersebut bisa mengalokasikan beberapa interface atau port nya ke dalam satu broadcast domain yang sama, dan beberapa interface atau port lainnya ke dalam broadcast domain yang berbeda, sehingga ada beberapa broadcast domain dalam satu. Membagi menjadi broadcast domain dalam satu switch inilah yang disebut sebagai konsep VLAN. Contoh Implementasi VLAN
Adapun kelebihan menggunakan VLAN sangat erat kaitannya dengan teknik subneting, diantaranya adalah: 1. Mengurangi traffik jaringan (load traffic), karena dalam VLAN dilakukan segmentasi LAN menjadi beberapa LAN yang lebih kecil. 2. Optimasi jaringan yang lebih flexible, karena pengelompokan user tidak berdasarkan lokasi fisik, tapi bisa dilakukan berdasarkan kesamaan bidang/pekerjaan/divisi/departemen. 3. Tingkat keamaan lebih terjamin, karena memisahkan user-user yang bekerja menggunakan data-data yang sensitif pada satu VLAN yang terpisah secara logika. 4. Mengurangi beban kerja STP. 5. Memisahkan trafik IP Phone dengan trafik PC yang terhubung dengan phone. 6. Menghemat biaya, karena pembagian jaringan layer ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, sehingga mengurangi jumlah pembelian router yang jauh lebih mahal. 7. Memudahkan manajemen jaringan, dengan membagi beberapa administrator untuk tiap subnet. Jenis VLAN Berdasarkan per bedaan pemberian membership, maka VLAN bisa dibagi menjadi lima kategori, masing-masing diantaranya adalah: 1. Port based Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk. Misal port 1, 2, dan 3 merupakan VLAN 10, sedangkan port 4, 5, dan 6, adalah VLAN 20, sisanya 7-24 akan masuk ke VLAN default, yaitu VLAN 1. VLAN Port Based Kelemahan dari VLAN berdasarkan port ini adalah user tidak bisa berpindah-pindah port, karena bersifat static. Sehingga jika ingin berpindah port, maka Network Administrator harus mengkonfigurasikannya kembali.
2. MAC based Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap komputer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada. Jadi begini kawan, pada dasarnya Switch mendeteksi dan mencatat semua MAC address (NIC, Network Interface Card) yang dimiliki oleh setiap komputer dalam tabel MAC address yang dimiliki oleh switch tersebut. Sehingga kekurangan VLAN berdasarkan port based bisa tertutupi, dengan kata lain apabila setiap user berpindah port, maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota VLAN tersebut. Misalnya: MAC address : 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556 VLAN : 1 2 2 1 Sedangkan kekurangan MAC based ini adalah setiap mesin harus dikonfigurasikan secara manual, sehingga jika network tersebut memiliki ratusan komputer/workstation, tipe ini kurang efisien. 3. Protocol based Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan. Misalnya: Protokol : IP IPX VLAN : 1 2 4. IP Subnet Address based Selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN. VLAN Subnet Based
5. Authentication based Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol 802.1x. Sehingga sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan saja aplikasi FTP (File Transport Protocol) hanya bisa digunakan oleh VLAN 1, dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2, dan sebagainya. Koneksi VLAN Koneksi VLAN dapat dibagi menjadi 3 kategori, namun pembahasannya cukup panjang, Berikut adalah koneksi VLAN: - Trunk Link - Access Link - Hibrid Link (Gabungan Trunk dengan Access) Adapun komunikasi antara VLAN dapat menggunakan tiga protocol yang berbeda berdasarkan mekanisme multiplexing pada OSI Layer 2 bridge, diantaranya adalah: - Inter-Switch Link (ISL) - IEEE 802.10 - ATM LAN Emulation VLAN ID Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Dua range VLAN ID adalah: - Normal Range VLAN (1-1005) - Extended Range VLANs (1006-4094) Termologi VLAN a. VLAN Data VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. b. Native VLAN Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q c. VLAN Managemen VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. d. VLAN Voice VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara. Itulah konsep dasar sederhana mengenai Virtual Local Area Network, Kita harus banyak belajar agar bisa paham Jaringan.