BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian akhir tesis ini akan diuraikan secara berturut-turut mengenai: 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran aktual motivasi berprestasi pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang yang meliputi dimensi Kebutuhan Berprestasi (Need for Achievement), Kebutuhan Berafiliasi (Need for Affiliation), dan Kebutuhan Berkuasa (Need for Power). Pada katerogi baik (85,9%). 2. Gambaran aktual budaya organisasi pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang yang meliputi inisiatif individu, toleransi terhadap tindakan beeresiko, pengarahan, integritas, dukungan manajemen, control, identitas, system imbalan, toleransi konflik, pola komunikasi. Pada kategori baik (84,78%). 3. Gambaran kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang meliputi dimensi tingginya tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, terealisasinya program yang telah direncanakan, dan Tercapainya tujuan, visi dan misi organisasi. Pada kategori cukup baik (74,68%). 4. Motivasi berprestasi berkontribusi signifikan terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang, dengan koefesien korelasi sebesar 0,57 atau besar kontribusi sebesar 32,49% dan sisanya 67,51 % ditentukan oleh variabel lain. 162
163 5. Budaya organisasi berkontribusi signifikan terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang. Besarnya korelasi sebesar 0,58 sedangkan besarnya kontribusi sebesar 34,04% dan sisanya 66,96 % ditentukan oleh variabel lain. 6. Motivasi berprestasi dan budaya organisasi secara bersama-sama berkontribusi signifikan terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang. Besarnya korelasi adalah 0,67 dengan kontribusi sebesar 44,89 %. Hal ini berarti secara bersama-sama, motivasi berprestasi dan budaya organisasi turut menentukan kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang dan sisanya 55,11 % ditentukan oleh faktor lain. B. Implikasi Dari hasil kesimpulan yang dikemukakan diatas maka terdapat beberapa implikasi yang berkaitan dengan kinerja mengajar guru sebagai berikut: 1. Motivasi berprestasi berada pada kategori baik (85,9%) dan kontribusi terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang 32,49%, artinya kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang rendah. Kondisi ini belum sepenuhnya mendukung terhadap peningkatan kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang. Oleh karena itu perlu peningkatan kualitas motivasi berprestasi pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang. 2. Budaya organisasi secara individu berkorelasi dengan kepribadian, sehingga budaya berhubungan dengan pola prilaku seseorang ketika berhadapan dengan 163
164 sebuah masalah hidup dan sikap terhadap pekerjaanya dan berada pada kategori baik dan kontribusi terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang 34,04%, artinya kontribusi budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang rendah. Dengan budaya kerja yang baik dan kuat, sangat diharapkan seorang pegawai akan senantiasa melakukan pekerjaannya secara efektif dan produktif dalam kondisi pribadi yang sehat dan berkembang. 3. Kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang sangat terkait dengan tugas dan tanggung jawab profesionalnya. Peningkatan kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang memerlukan dukungan semua pihak terutama rekan kerja, dan atasan dalam hal melakukan pengawasan (monitoring) terhadap setiap pekerjaan yang sedang berlangsung. 4. Motivasi berprestasi terbukti berkontribusi signifikan terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang, hal ini perlu ditingkatkan lagi secara kualitas supaya bisa menjadi penggerak seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. C. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut: 1. Meskipun perilaku motivasi berprestasi berada pada kecenderungan baik (85,9%), namun masih terdapat dimensi yang memperoleh prosentase kecil dibandingkan dimensi/sub variabel, yaitu dimensi kebutuhan 164
165 berkuasa (Need for Power) terutama pada indikator pemahaman sesama rekan kerja. Indikator tersebut merupakan hal sangat penting dalam meningkatkan kinerja staf melalui motivasi berprestasi, oleh karena itu perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan dimensi kebutuhan berkuasa (Need for Power), maka disarankan kepada staf, hendaknya sebagai berikut: a. Berusaha unggul, yang meliputi : - Keinginan berprestasi - Pencapaian prestasi lebih baik dari sebelumnya - Rasional dalam meraih keberhasilan b. Menyelesaikan tugas, dengan : - Percaya diri dalam menghadapi tugas - Menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya - Berusaha menyelesaikan tugas c. Tanggungjawab, meliputi : - Menyukai situasi pekerjaan dengan tanggung jawab pribadi, dan umpan balik - Bertanggungjawab terhadap keberhasilan dalam pekerjaan d. Sukabekerja keras, meliputi : - Menyukai tantangan - Tidak takut gagal dan berani mengambil resiko e. Berorientasi masa depan, dengan : - Mempunyai perasaan yang kuat dalam usaha mencapai tujuan 165
166 - Mempunyai antisipasi yang berencana f. Berusaha untuk selalu menampilkan hasil pekerjaan terbaiknya 2. Budaya Organisasi berada pada kecenderungan umum baik (84,78%) dan berkontribusi signifikan terhadap kinerja staf di lingungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang. Prosentase sebesar ini memberikan gambaran bahwa budaya organisasi masih berpotensi untuk ditingkatkan. Prosentase paling kecil berada pada dimensi/sub variabel pola komunikasi dengan indikator pegawai mampu memahami apa yang diharapkan oleh pimpinan dan mampu berkomunikasi dengan bagian lainnya di lembaga tanpa dibatasi oleh hirarki atau jenjang jabatan yang formal. Menurut Handoko (2003:272) komunikasi itu sendiri merupakan proses pemindahan pengertian atau informasi dari seseorang ke orang lain. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat memenuhi kebutuhan sasarannya,,sehingga akhirnya dapat memberikan hasil yang lebih efektif. Hubungan baik dan kerjasama antar orang-orang yang ada dalam suatu organisasi akan mendukung terwujudnya tujuan organisasi. Karena hubungan dan kerjasama itu akan membawa sinergi yang akan mendorong produktifitas kerja yang tinggi. Bertolak dari hasil penelitian ini, dalam rangka meningkatkan kinerja staf, maka disarankan kepada staf hendaknya : Menjalin hubungan komunikasi yang lebih baik antara staf dengan staf dan antara staf dan pimpinan sehingga setiap permasalahan yang muncul dalam pekrjaan dapat segera diatasi dan diselesaikan dengan bijaksana. 166
167 3. Kinerja staf di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Sumedang, berada pada kecenderungan umum cukup baik. Namun demikian dimensi tercapainya tujuan, visi dan misi organisasi dengan indikator mampu menjabarkan visi dan misi satuan kerja memperoleh prosentase paling kecil sehingga sangat perlu ditingkatkan. Dalam suatu organisasi, sangat penting dan perlu dipertimbangkan dalam perencanaan orgnanisasinya untuk menentukan visi dan misi, karena visi dan misi akan menjelaskan arti kemana organisasi akan dibawa dan akan menjadi apa organisasi tersebut nantinya. Melalui pemahaman visi dan misi akan menunjukan semakin baiknya iklim organisasi, untuk itu penting bagi instansi agar selalu memperhatikan para pegawai, serta hendaknya bersama-sama menciptakan suatu suasana atau iklim kerja yang kondusif, agar karyawan tetap bekerja dengan motivasi tinggi. Oleh karena itu penulis menyarankan untuk meningkatkan kinerja staf terutama pada bidang penjabaran visi dan misi satuan kerja, sehingga mereka memiliki pondasi yang kuat seperti rasa ikut memiliki, rasa bertanggung jawab, dan mawas diri untuk memberikan yang terbaik bagi organisasinya. Meliputi : a. Kekuatan visi seorang pemimpin dan kemampuan untuk menyampaikan sejelas jelasnya kepada staf merupakan tindakan kepemimpinan masa kini. Bagi seorang pemimpin yang mempunyai visi kuat berarti telah mendorong karyawan untuk menerima misi sebagai milik pribadi.dalam hal ini akan dicapai dengan mengembangkan nilai nilai budaya dan lingkungan partisipatif dalam organisasi yang tetap kondusif untuk menjamin karyawan terus tertantang dan termotivasi. b. Staf jangan sungkan dan ragu untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan kepada pimpinan apabila ada ketidak jelasan tentang visi dan misi 167
168 organisasi dan terus berusaha untuk memahami apa yang terkandung dalam visi dan misi organisasi agar tujuan dapat tercapai dengan sangat baik. c. Staf hendaknya melaksanakan visi dan misi secara penuh tanggungjawab dan staf harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari visi dan misi organisasi yang telah disepakati. 168