I. Nama mata kuliah : Ortodonsia. II. Kode/SKS : KGO 1/2. III. Prasarat : Anatomi IV. V. Deskripsi Mata Kuliah. VI. Tujuan Pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
I. Nama mata kuliah : Ortodonsia III. II. Kode/SKS : KGO III / I. III. Prasarat : Ortodonsia II. IV. Status Mata Kuliah : Wajib Program studi

Universitas Gadjah Mada 1

RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ASUHAN KEPERAWATAN ORTODONSIA I Semester V/ 1 SKS (1-0)/KKG 5313

BAHAN AJAR Pertemuan ke 9

BAHAN AJAR Pertemuan ke 12

BAHAN AJAR Pertemuan ke 13

BAHAN AJAR Pertemuan ke 6

PENGENALAN SEFALOMETRI RADIOGRAFIK

BAHAN AJAR Pertemuan ke 11

BUKU AJAR PETUNJUK SEMINAR ORTODONSIA IV KGO IV. Penanggungjawab Mata Kuliah drg. Wayan Ardhana, MS., Sp.Ort

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung maupun tidak langsung pada pasien. 1. indeks kepala dan indeks wajah. Indeks kepala mengklasifikasian bentuk kepala

BPM BLOK BLOK BUKU PANDUAN FASILITATOR PEMULIHAN STOMATOGNATIK 2. SEMESTER V TAHUN AKADEMIK Penyusun : Editing :

BPM BLOK BUKU PANDUAN MAHASISWA PEMULIHAN STOMATOGNATIK 2 SEMESTER V TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

PERAWATAN MALOKLUSI KELAS I ANGLE TIPE 2

BPM BLOK BLOK BUKU PANDUAN FASILITATOR PEMULIHAN STOMATOGNATIK 2 SEMESTER V TAHUN AKADEMIK Penyusun : Editing :

PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN KOMBINASI AKTIVATOR - HEADGEAR

BPM BUKU PANDUAN MAHASISWA TATA LAKSANA KELAINAN DENTOKRANIOFACIAL BLOK 9 SEMESTER V TAHUN AKADEMIK

The Prevalence and Treatment Success of Removable Orthodontic Appliance with Anterior Crossbite Cases in RSGMP UMY

Analisis Model Studi, Sumber Informasi Penting bagi Diagnosis Ortodonti. Analisis model studi merupakan salah satu sumber informasi penting untuk

MENANGGULANGI KEBIASAAN BURUK BERNAFAS MELALUI MULUT DENGAN ORAL SCREEN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

DAFTAR PUSTAKA. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Universitas Indonesia

CROSSBITE ANTERIOR DAN CROSSBITE POSTERIOR

Pekerjaan ortodonti yang diterima Dental Laboratorium RSGM FKG UNAIR periode semester ganjil tahun 2012 sampai semester ganjil tahun 2014

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BPM BLOK 11K TUMBUH KEMBANG OROKRANIOFASIAL SEMESTER IV BUKU PANDUAN MAHASISWA TAHUN AKADEMIK

BPM BLOK TUMBUH KEMBANG OROKRANIOFASIAL SEMESTER IV BUKU PANDUAN MAHASISWA TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan normal (Graber dan Swain, 1985). Edward Angle (sit. Bhalajhi 2004)

Pergerakan Gigi Dalam Bidang Ortodonsia Dengan Alat Cekat

Hubungan antara derajat konveksitas profil jaringan keras dan jaringan lunak wajah pada suku Bugis dan Makassar

Perawatan Ortodonti pada Geligi Campuran. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan estetik gigi

PERAWATANORTODONTIK KANINUS KIRI MAKSILA IMPAKSI DI DAERAH PALATALDENGAN ALAT CEKATTEKNIK BEGG

BPSL BUKU PANDUAN SKILL S LAB TATALAKSANA KELAINAN DENTOKRANIOFASIAL BLOK 9 SEMESTER V TAHUN AKADEMIK NIM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ASIMETRI SEPERTIGA WAJAH BAWAH DAN ASIMETRI LENGKUNG GIGI PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONTI RSGMP FKG USU

Distribusi Frekuensi Maloklusi Pasien Klinik Spesialis Ortodonti RSKGM FKG UI Periode

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kesehatan gigi, estetik dan fungsional individu.1,2 Perawatan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERI KULIAH ORTODONSIA I. Oleh Drg. Wayan Ardhana, MS, Sp Ort (K) Bagian Ortodonsia

Penanganan delayed eruption karena impaksi gigi insisivus sentralis kiri dengan surgical exposure pada anak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cepat berkembang. Masyarakat makin menyadari kebutuhan pelayanan

Perawatan Maloklusi Kelas III Skeletal dengan Penggunaan Chin Cap pada Pasien Usia Pertumbuhan

Howes Analysis Measurement of Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha Bandung Patients

Perawatan Maloklusi Klas II Divisi 1 Dentoskeletal Disertai Retrusi Mandibula Dengan Alat Fungsional Bionator

BAB I PENDAHULUAN. wajah yang menarik dan telah menjadi salah satu hal penting di dalam kehidupan

DETEKSI DINI KETIDAKSEIMBANGAN OTOT OROFASIAL PADA ANAK. Risti Saptarini Primarti * Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unpad

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan ortodonti merupakan perawatan yang bertujuan untuk

BUKU PANDUAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

J Ked Gigi, Vol. 5, No. 3, Juli 2014 ISSN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERAWATAN GIGI IMPAKSI 21 DENGAN ALAT CEKAT STANDAR EDGEWISE

Perawatan Maloklusi Angle Klas II Divisi 1 Menggunakan Bionator Myofungsional

DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol I. No 1. Maret 2016

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penampilan fisik yang baik terutama penampilan gigi-geligi adalah salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kode/SKS : FAD 2701 Prasyarat : Anatomi dan Fisiologi Manusia (FKD 1911) Status Matakuliah : Wajib Program Studi Deskripsi Matakuliah : Mata kuliah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prognosis dan rencana perawatan khususnya pasien dengan pertumbuhan

ISSN J Ked Gi, Vol. 4, No. 3, Juli 2013:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN KEDALAMAN KURVA VON SPEE DENGAN PERUBAHAN TINGGI WAJAH ANTERIOR BAWAH DAN SUDUT BIDANG MANDIBULA PADA PERAWATAN DEEP BITE

THE IMPORTANCE ORAL HEALTH FOR THE PATIENT WITH FIXED ORTHODONTIC APPLIANCE (PENTINGNYA KESEHATAN MULUT PADA PEMAKAI ALAT ORTHODONTIK CEKAT)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi-gigi dengan wajah (Waldman, 1982). Moseling dan Woods (2004),

Perawatan Maloklusi Kelas III dengan Hubungan Skeletal Kelas III disertai Makroglosia Menggunakan Alat Ortodontik Cekat Teknik Begg

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Fahma Aldihyah Kunsputri 1, Dwi Suhartiningtyas 2 1. Student of Medical faculty and Health Science Muhammadiyah University of Yogyakarta 2

BAB 1 PENDAHULUAN. pencegahan, dan perbaikan dari keharmonisan dental dan wajah. 1 Perawatan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ EDUKASI KESEHATAN GIGI OLEH:

Kata kunci : retraksi gigi anterior, mesialisasi gigi posterior, profi l muka jaringan keras, maloklusi angle kelas II divisi 1

BAB I PENDAHULUAN. Ortodontik berasal dari bahasa Yunani orthos yang berarti normal atau

Analisa Ruang Metode Moyers

Volume 46, Number 4, December 2013

Shendy Dianastesi 1, TitaRatya Utari 2 ¹Mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi, ²Dosen Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

MATA KULIAH Onkologi dan Kemoterapi

KARAKTERISTIK PROFIL JARINGAN LUNAK PADA PENDERITA OBSTRUKSI SALURAN NAPAS ATAS DENGAN KEBIASAAN BERNAPAS MELALUI MULUT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dentofasial termasuk maloklusi untuk mendapatkan oklusi yang sehat, seimbang,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memberikan estetik wajah yang kurang baik (Wong, dkk., 2008). Prevalensi

Perawatan Maloklusi Kelas I Bimaksiler Protrusi disertai Gigi Berdesakan dan Pergeseran Midline menggunakan Teknik Begg

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah tinggi. Gaya hidup dan tren mempengaruhi seseorang untuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan estetis yang baik dan kestabilan hasil perawatan (Graber dkk., 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal yang penting dalam perawatan ortodonti adalah diagnosis, prognosis dan

PREVALENSI MALOKLUSI BERDASARKAN RELASI SKELETAL PADA KASUS PENCABUTAN DAN NON-PENCABUTAN DI KLINIK PPDGS ORTODONTI FKG USU

Perubahan Posisi Mandibula pada Perawatan Kamuflase Maloklusi Kelas III Skeletal

III. KELAINAN DENTOFASIAL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 2012). Perawatan ortodontik mempunyai riwayat yang panjang, anjuran tertulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ortodonsia menurut American Association of Orthodontists adalah bagian

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (Alexander,2001). Ortodonsia merupakan bagian dari ilmu Kedokteran Gigi yang

Perawatan Ortodontik menggunakan Teknik Begg pada Kasus Pencabutan Satu Gigi Insisivus Inferior dan Frenectomy Labialis Superior

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi. Oleh: QUAH PERNG TATT NIM:

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan retrospective

PERBEDAAN POLA MAKAN ANTARA REMAJA YANG MENJALANI PERAWATAN ORTODONTIK LEPASAN DAN PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT SKRIPSI ILKHANA WINDAH J

Transkripsi:

I. Nama mata kuliah : Ortodonsia II. Kode/SKS : KGO 1/2 III. Prasarat : Anatomi IV. Status Mata Kuliah : Wajib Program studi V. Deskripsi Mata Kuliah Membahas falsafah ilmu, pengertian dan definisi ortodonsia, tujuan dan bermacam-macam perawatan ortodontik, istilah-istilah yang digunakan dalam ortodonsia, pertumbuhan dan perkembangan kelainan dentofasial, kelainan-kelainan dentofasial beserta klasifikasinya, beberapa macam alat ortodontik lepasan yang digunakan dalam perawatan, prosedur pemeriksaan, penentuan diagnosis serta perencanaan perawatan ortodontik. Mata kuliah ini diberikan pada Semester V, merupakan materi persiapan untuk menempuh Praktikum Prelinik Semester VI dan merupakan prasyarat untuk menempuh kuliah Ortodonsia II pada Semester VI. VI. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti mata kuliah mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan macam-macam alat ortodontik lepasan, memahami dan menjelaskan fungsi dan mekanisme kerja alat tersebut untuk perawatan berbagai macam kelainan dentofasial berdasarkan falsafah ilmu, pertumbuhan dan perkembangan dentofasial, prosedur pemeriksaan, penentuan diagnosis, sesuai dengan maksud dan tujuan perawatan yang diharapkan. VII. Materi Pembelajaran A. Falsafah Perawatan Ortodontik. 1. Pengertian dan definisi ortodonsia 2. Sejarah perkembangan ortodonsia 3. Tujuan perawatan ortodontik 4. Macam-macam perawatan ortodontik 5. Istilah dalam ortodonsia

B. Kelainan pertumbuhan dan perkembangan 1. Pola arah pertumbuhan kepala 2. Kelainan pertumbuhan kepala 3. Perkembangan oklusi gigi 4. Kelainan perkembangan oklusi gigi 5. Hubungan posisi gigi dengan profil wajah C. Kelainan dentofacial dan Idasifikasi kelainan dentofasial 1. Tipe-tipe maloklusi 2. Klasifikasi maloklusi 3. Kelainan gigi dan lengkung gigi D. Alat ortodontik lepasan 1. Macam-macam sekrup ekspansi. 2. Macam-macam plat ekspansi. 3. Bagian-bagian plat ekspansi. 4. Indikasi dan kontra indikasi perawatan dengan plat ekspansi. 5. Mekanisme kerja alat ekspansi. 6. Pengaktifan dan pengaturan kerja plat ekspansi. 7. Pembuatan plat ekspansi. E. Aktivator 1. Pengertian tentang Aktivator 2. Sifat-sifat aktivator 3. Indikasi dan kontraindikasi perawatan dengan aktivator 4. Keuntungan dan kerugian 5. Prosedur pembuatan aktivator : a. Pembuatan gigitan kerja b. Penanaman model kerja pada Okludator c. Macam Guide wire sesuai kasus d. Pembuatan elemen-elemen tambahan atau modifikasi e. Penyesuaian dan pengurangan plat akrilik sesuai kasus

F. Prosedur pemeriksaan penentuan diagnosis serta perencanaan perawatan ortodontik 1. Penerangan pada pasien 2. Identifikasi pasien 3. Anamnesis 4. Pemeriksaan klinik 5. Umum dan Lokal 6. Pembuatan model studi 7. Analisis model studi 8. Analisis foto profil dan foto muka 9. Analisis rontgen 10. Melakukan testes tertentu G. Sefalometri 1. Pengertian sefalometri radiografik 2. Teknik sefalometri radiografik 3. Referensi sefalometri radiografik 4. Analisis sefalometri radiografik 5. Kelemahan sefalometri radiografik H. Perhitungan dan determinasi lengkung 1. Metode Nance, Moyers, Pont, Korkhous, dan Howes. 2. Metode Thompson-Brodie. 3. Metode determinasi lengkung VIII. Outcome pembelajaran A. Falsafah Perawatan Ortodontik 1. Mahasiswa dapat memahami dan menerangkan pengertian serta definisi ortodonsia 2. Mahasiswa dapat menguraikan sejarah perkembangan ortodonsia. 3. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan 10 macam tujuan perawatan ortodontik. 4. Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam perawatan ortodontik. 5. Mahasiswa dapat menjelaskan istilah-istilah dalam ortodonsia.

B. Kelainan pertumbuhan dan perkembangan dentofacial 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pola arah pertumbuhan kepala dan wajah 2. Mahasiswa dapat menjelaskan komparativa pertumbuhan kepala hewan dan manusia 3. Mahasiswa dapat menjelaskan umur biologis pertumbuhan dan perkembangan 4. Mahasiswa dapat menjelaskan sindroma malformasi yang berhubungan dengan defisiensi mandibula 5. Mahasiswa dapat menjelaskan sindroma malformasi yang berhubungan dengan prognatisma mandibula 6. Mahasiswa dapat menjelaskan sindroma malformasi yang berhubungan dengan tinggi wajah 7. Mahasiswa dapat menjelaskan sindroma malformasi yang berhubungan dengan asimetri wajah 8. Mahasiswa dapat menjelaskan problem dentofasial yang disebabkan lingkungan infra uterin dan neo natal 9. Mahasiswa dapat menjelaskan problem dentofasial yang disebabkan lingkungan post natal 10. Mahasiswa dapat mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan oklusi gigi normal 11. Mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan malokiusi gigi 12. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan maloklusi dengan deformitas wajah C. Kelainan dentofacial dan klasifikasi kelainan dentofacial 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tipe muka dari depan dan samping 2. Mahasiswa dapat menjelaskan macam bentuk kepala 3. Mahasiswa dapat menjelaskan tiga macam maloklusi 4. Mahasiswa dapat menjelaskan maksud dan tujuan klasifikasi maloklusi 5. Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi maloklusi menurut Angle, Simon, Lisher dan Dewey 6. Mahasiswa dapat menyebutkan kelainan jumlah dan bentuk gigi 7. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang malposisi gigi 8. Mahasiswa dapat menjelaskan macam bentuk lengkung gigi

D. Alat Ortodontik lepasan 1. Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam sekrup ekspansi 2. Mahasiswa dapat memahami macam-macam plat ekspansi 3. Mahasiswa dapat menyebutkan bagian-bagian plat ekspansi 4. Mahasiswa dapat menjelaskan indikasi dan kontra indikasi perawatan dengan plat ekspansi 5. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kerja alat ekspansi 6. Mahasiswa dapat memahami cara pengaktifan dan pengaturan kerja plat ekspansi 7. Mahasiswa dapat memahami cara pembuatan alat ekspansi

E. Aktivator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian aktivator 2. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat-sifat aktivator 3. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan bagian-bagian aktivator serta modifikasinya 4. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menerangkan indikasi dan kontra indikasi perawatan dengan aktivator 5. Mahasiswa dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian perawatan dengan aktivator 6. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menerangkan prosedur pembuatan aktivator 7. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan perubahan yang terjadi akibat pemakaian aktivator F. Prosedur pemeriksaan penentuan diagnosis serta perencanaan perawatan ortodontik 1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan cara-cara pemeriksaan pada pasien ortodontik 2. Mahasiswa dapat mengindentifikasikan pasien 3. Mahasiswa dapat melakukan anamnesis pada pasien 4. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan klinik baik lokal maupun umum 5. Mahasiswa dapat membuat model studi 6. Mahasiswa dapat menganalisis model studi 7. Mahasiswa dapat menganalisis foto profil dan foto muka 8. Mahasiswa dapat menganalisis foto rontgen 9. Mahasiswa dapat melakukan testes tertentu

G. Sefalometri 1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan sejarah, arti dan manfaat sefalometri radiografik 2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan sefalometer dan cam penerapan sefalogram 3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan titik, garis dan bidang referensi 4. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan analisis sefalometri radio-grafik untuk diagnosis dan rencana perawatan 5. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kelemahan sefalometrik radiografik H. Perhitungan dan determinasi lengkung 1. Mahasiswa dapat menjelaskan metode Nance, Moyers, Pont, Korkhous dan Howes 2. Mahasiswa dapat menjelaskan metode Thompson-Brodie 3. Mahasiswa dapat menjelaskan metode determinasi lengkung IX. Rencana kegiatan pembelajaran mingguan A. Kuliah di kelas Minggu ke- Pokok Bahasan Sub pokok bahasan 1 Falsafah perawatan Ortodontik Pengertian dan definisi ortodonsia Sejarah perkembangan ortodonsia Tujuan perawatan ortodontik Macam-macam perawatan ortodontik Istilah dalam ortodonsia 2 Kelainan pertumbuhan dan Pola arah pertumbuhan kepala perkembangan Kelainan pertumbuhan kepala Perkembangan oklusi gigi Kelainan perkembangan oklusi gigi Hubungan posisi gigi dengan profil wajah 3 Kelainan dentofacial dan klasifikasi Tipe-tipe maloklusi kelainan dentofasial Klasifikasi maloklusi Kelainan gigi dan lengkung gigi

4 Alat ortodontik lepasan Macam-macam sekrup ekspansi Macam-macam plat ekspansi Bagian-bagian plat ekspansi 5 Alat ortodontik lepasan Indikasi dan kontra indikasi perawatan dengan plat ekspansi Mekanisme kerja alat ekspansi Pengaktifan dan pengaturan kerja plat ekspansi Pembuatan plat ekspansi 6 Aktivator Pengertian tentang Aktivator Sifat-sifat aktivator Indikasi dan kontraindikasi perawatan dengan aktivator Keuntungan dan kerugian Prosedur pembuatan aktivator 7 UJIAN TENGAH SEMESTER 8 Prosedur pemeriksaan penentuan Penerangan pada pasien diagnosis serta perencanaan lndentifikasi pasien perawatan ortodontik Anamnesis Pemeriksaan klinik Umum dan lokal 9 Prosedur pemeriksaan penentuan Pembuatan model studi diagnosis serta perencanaan Analisis model studi perawatan ortodontik 10 Prosedur pemeriksaan penentuan Analisis foto profil dan foto muka

diagnosis serta perencanaan Analisis rontgen perawatan ortodontik Melakukan testes tertentu Pemeriksaan subyektif Pemeriksaan obyektif Pemeriksaan laboratorium 11 Sefalometri Pengertian sefalometri radiografik Teknik sefalometri radiografik Referensi sefalometri radiografik 12 Sefalometri Analisis sefalometri radiografik Kelemahan sefalometri radiografik 13 Perhitungan dan determinasi Metode Nance, Moyers, Pont, Korkhous dan lengkung Howes 14 Perhitungan dan determinasi Metode Thompson-Brodie lengkung 15 Perhitungan dan determinasi Metode determinasi lengkung lengkung 16 UJIAN AKHIR X. Evaluasi 1. Ujian tengah semester (50 %) 2. Ujian akhir (50 %) XI. Bahan, sumber informasi dan referensi 1. Adams, C.P., 1970. The Design and Construction of Removable Orthodontic Appliance, 4 Ed., John Wright & Sons Ltd, Bristol. 2. Anderson, G.M., 1960. Practical Orthodontics, 6, ed., The Mosby Co., Saint Louis. 3. Dickson G.C. and Wheatly, A.E., 1978. An Atlas of Orthodontic Appliance, 2 nd. ed., Pitman Medical Publish Co. Ltd., England. 4. Duyzings,J.A., 1954. Orthodontische Apparatuur, Uitgave van Dental Depot, A.M. Disselkoen, Amsterdam. 5. Foster, TG., 1982, A Text Book of Orthodontics, 2 nd. ed., Blackwell Scientific Publications, Oxford. 6. Graber,T.M., 1967, Orthodontics Principles and Practise, 2nd ed., V/B. Saunders Co. Philadelphia, London, p. 416-423 & 602.

7. Graber, T.M., 1969. Currents Orthodontics Conceps and Techniques, 1 st ed.w.b. Saunders Co., Philadelphia. 8. Graber, T.M., 1972. Orthodontic Principles and Practice, 3 rd. ed., WB. Saunders & Co., Phil. and London. 9. Graber, T.M. and Neuman, B., 1984, Removable Orthodontic Appliances, 2nd WB. Saunders Co., Philadephia. Graber, T.M. and Swain, B.F., 1985. Ortho u Current, Prinstples and Techniques, 1st ed, The CV. Mosby Co., St. Louis, Toronto, Princeton. 10. Hendro Kusnoto, 1971, Penggunaan cephalometri radiografi dalam Bidang Ortodonti, h. 1-35. 11. Jacobson,A., 1995, Rudiographyc Cephalometry from Basic to Videoimaging, p. 1-63. Quintessence Publ.Co., inc., Chicago 12. Longman, J., 1975. Medical Embryology: Human Development, Normal and Abnormal, r i ed., The Williams and Williams Company, Baltimore.nd 13. Houston, W.J.B. and Issacson, K,G., 1980, Orthodontic Treatment with Removable Appliances, 2 ed. John Wright and Sons, Bristol 14. Moyers, RE., 1963, Hand Book of Orthodontics, 2"" ed., Year Book Medical Publisher inc. Chicago, p. 188-196 & 208-209 15. Moyers, RE., 1988. Handbook of Orthodontics, Year Book Medical Publishers, I.N.C., Chicago. 16. Mundiyah Mukhtar dkk., 1974, Penuntun Kuliah Ortodonsia, Bagian Ortodonsi FKG - USU. 17. Proffit, W.R., 2000, Contemporary Orthodontics, The Mosby Co., St. Loui 18. Rakosi,T., 1979, An Atlas and Manual of Cephalometric Radiography, p. 34-70, Wolfe Medical Publ. Ltd. 19. Salzman, J.A., 1950, Principles of Orthodontics,2"".ed. J.B. Lippincot Co., Philadelphia, London 20. Salzman, J.A., 1967, Principles of Orthodontics, 4 th.ed., The CV. Mosby Co., St. Louis and London. 21. Salzman, J.A., 1974, Orthodontics in Daily Practice, 1st. ed., J.B. Lippincott., Philadelphia, Toronto. 22. Shaw, F.G. and Edmonson, S., 1962, Practical Exercises in Orthodontic, Henry Kimpton, London 23. Sicher, M., 1962. Oral Histology and Embryology, The C. V, Mosby Co., St. Louis. 24. Strang,R.H.W., 1958, A text book of orthodontia.4"' ed., 335-346 & 57 1-577, Lea & Febi ger

25. White, T.C. e a, 1969, Orthodontics Dental Students, 2 nd ed., Staples Press, London.