BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

4. PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kimia

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

I PENDAHULUAN. Cokelat adalah olahan yang dihasilkan dari bahan baku yaitu biji dan lemak

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok

I. PENDAHULUAN. tidak rata karena mata tunas dan warna daging dari putih hingga kuning

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

B. Struktur Umum dan Tatanama Lemak

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

Bab IV Hasil dan Pembahasan

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tempe Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa, dll merupakan bahan

NUTRIENT, GIZI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUSAKNYA NILAI GIZI BAHAN PANGAN

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak

sidang tugas akhir kondisi penggorengan terbaik pada proses deep frying Oleh : 1. Septin Ayu Hapsari Arina Nurlaili R

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbedaan minyak dan lemak : didasarkan pada perbedaan titik lelehnya. Pada suhu kamar : - lemak berwujud padat - minyak berwujud cair

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar seperti kelapa sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski

BAB I PENDAHULUAN. (Theobroma cacao) dan biasa digunakan sebagai komponen utama dari coklat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JENIS LIPID. 1. Lemak / Minyak 2. Lilin 3. Fosfolipid 4 Glikolipid 5 Terpenoid Lipid ( Sterol )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasil gliserol, dengan rumus umum : O R' O C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

Zat makanan yang ada dalam susu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi

LEMAK. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

Oleh : Dr. Ai Nurhayati, M.Si. AIR

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi lemak yang berlebih dapat membentuk plak yang mampu. merapuhkan pembuluh darah dan menghambat aliran dalam pembuluh darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komiditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua spesies pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica). Tanaman kopi memiliki buah yang terdiri dari daging dan biji buah. Daging buah terdiri atas tiga bagian lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis tetapi keras. Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji, tetapi kadang-kadang hanya mengandungsatu butir atau bahkan tidak berbijisama sekali. Biji ini terdiri dari atas kulit biji dan lembaga. Lembaga atau sering disebut (endosperm) yaitu bagian biji dari tumbuhan merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman kopi (Anonim, 2008). Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjang yaitu dari pemanenan biji kopi, untukhasil yang bermutu buah kopi dipetik setelah betul betul matang yaitu saat kulit buah berwarna merah.tahap matang kopi memerlukan waktu dari kuncup bunga 8 11 bulan untuk robusta dan 6 8 bulan untuk arabika, kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi dan pengeringan sebelum menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum (Wikipedia, 2005). 3

2.2 Krimer Krimer (Non dairy creamer) adalah produk pengganti susu atau krim yang merupakanproduk emulsi lemak dalam air, dibuat dari minyak nabati yang dihidrogenasi denganpenambahan bahan tambahan pangan yang diizinkan. Produk dapat berupa bubuk ataucairan dan umumnya digunakan untuk menambah cita rasa pada makanan dan minuman. Secara fungsional, non dairy creamer memiliki banyak kelebihan dibanding dengan produk susu pada umumnya. Sisi bahan baku, non dairy creamer menggunakan minyak nabati sebagai sumber lemaknya. Salah satu keunggulan lemak nabati adalah tidak mengandung laktosa, sehingga penggunaan lemak nabati pada produk non dairy creamer sangat aman terutama bagi penderita lactose intolerance (Novandhy, 2008). Krimer nabati (Non dairy creamer) disebut sebagai krimer tiruan yang dibuat berdasarkan bahan penyusun berupa minyak nabati, protein, penstabil, emulsifier yang digabungkan menjadi suatu larutan dan kemudian di keringkan dengan pengeringan semprot. Industri makanan, dibutuhkan suatu standar parameter kualitas produk untuk mengatur dan menjamin hasil yang produk atau jasa yang dihasilkan. Parameter kualitas yang dimiliki oleh produk non dairy creamer, antara lain bulk density dan white spot. Bulk density merupakan sifat fisik bahan pangan khusus biji - bijian, tepung - tepungan dan serbuk. Bulk density adalah perbandingan antara berat unit per volume dari sebuah powder dan biasanya dinyatakan dalam bentuk g/100ml. White spot merupakan parameter kualitas non dairy creamer yang berbentuk bintik putih dan muncul di permukaan campuran kopi dan krimer nabati (Putri, dkk., 2016). 4

2.3 Lemak Lemak merupakan ikatan organik yang terdiri dari unsur unsur karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat pelarut tertentu, misalnya: kloroform (CHCl 3 ), benzene (C 6 H 6 ) dan n-heksan (C 6 H 14 ). Lemak dan minyak mempunyai struktur kimia umum yang sama. Lemak mengandung sejumlah besar asam - asam lemak jenuh yang terdistribusi diantara trigliserida - trigliserida. Adanya asam - asam lemak tidak jenuh akan menyebabkan lebih rendahnya titik lincir (slip point) yaitu suhu dimana lemak atau minyak mulai mencair. Pada umumnya, lemak diperoleh dari bahan hewani (Gaman dan Serington, 1994). Lemak berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin A, D, E dan K. Lemak dan minyak hampir terdapat disemua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda - beda, tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan. Penambahan lemak dimaksudkan untuk menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan. Lemak yang ditambahkan ke dalam bahan pangan atau dijadikan bahan pangan membutuhkan persyaratan dan sifat - sifat tertentu. Berbagai bahan pangan seperti daging, ikan, telur, susu, alpokat, kacang tanah dan beberapa jenis sayuran mengandung lemak atau minyak yang biasanya termakan bersama bahan tersebut. Lemak dan minyak tersebut dikenal sebagai lemak tersembunyi (invisible fat), sedangkan lemak atau minyak yang telah diekstraksi dari bahan nabati dan dimurnikan dikenal sebagai lemak biasa atau lemak kasat mata (visible fat), lemak termasuk dalam kelompok senyawa yang disebut lipida, yang pada umumnya bersifat yaitu tidak larut dalam air. Penanganan dan pengolahan bahan pangan, perhatian lebih banyak ditujukan pada suatu bagian lipida, yaitu 5

trigliserida. Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, hal ini disebabkan kandungannya yang tinggi akan lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi (Winarno, 1992). 2.3.1 Sumber lemak Sumber utama lemak ada dua jenis lemak yang kita kenal yaitu lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati adalah lemak yang bersumber dari tumbuh - tumbuhan, yaitu: kacang - kacangan, tahu, tempe dan santan kelapa yang mengandung lemak nabati. Lemak hewani adalah lemak yang bersumber dari hewan, yaitu: susu, ikan, keju, daging dan masih banyak lagi. Kadar lemak yang terkandung dalam beberapa bahan makanan adalah: Tabel 2.1 Nilai lemak pada bahan makanan (gram/100 gram) Bahan Makanan Nilai Lemak Bahan Makanan Nilai Lemak Minyak kacang tanah 100,0 Lemak sapi 90,0 Minyak kelapa sawit 100,0 Mentega 81,6 Minyak kelapa 98,0 Margarin 81,0 Ayam 25,0 Coklat manis 52,9 Daging sapi 14,0 Tepung susu 30,0 Telur bebek 14,3 Keju 20,3 Telur ayam 11,5 Susu kental manis 10,0 Sarden dalam kaleng 27,0 Susu sapi segar 3,4 Tawes 13,0 Tepung susu skim 1,0 Ikan segar 4,5 Biskuit 14,4 Udang segar 0,2 Mie kering 11,8 Kacang tanah 42,8 Jagung kuning 3,9 Tempe 4,0 Roti putih 1,2 Kacang kedelai 18,1 Alpokat 6,5 Tahu 4,6 Durian 3,0 (Almatsier, 2004). 6

2.3.2 Pembagian Lemak Reaksi hidrolisis lemak, dalam reaksi hidrolisis lemak tersebut akan diubah menjadi asam asam lemak dan gliserol. O H 2 C O C R 1 H 2 C OH O O H C O C R 2 + 3H 2 O 3R C O H + H C OH O H 2 C O C R 3 H 2 C OH Trigliserida Asam Lemak Gliserol Lemak pada dasarnya ada 3 bentuk dalam jaringan tubuh manusia atau hewan yaitu trigliserida, phospholipida dan sterol. Lemak di dalam pangan atau jaringan, lemak tersusun sebagian besar atas trigliserida (95-98%), dan sisanya phospholipid dan cholesterol, lemak dapat dibedakan berdasarkan: 1. Lemak Sederhana/Lemak Bebas Lebih dari 95% lemak terdiri atas trigliserida yang terbagi menjadi 2 jenis,yaitu: Asam lemak jenuh, asam yang mengandung semua ikatan atom karbonnya berupa ikatan tunggal ( - C - C - ), seperti: a. Asam palmitat (CH 3 (CH 2 ) 14 COOH) b. Asam stearat (CH 3 (CH 2 ) 16 COOH) Asam lemak tidak jenuh, asam yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya ( - C = C - ), seperti: a. Asamlinoleat (CH 3 (CH 2 ) 4 CH=CHCH 2 CH=CH(CH 2 ) 7 COOH) b. Asam oleat (CH 3 (CH 2 ) 7 CH=CH(CH 2 ) 7 COOH) 7

2. Lemak Campuran Lemak campuran mempunyai komposisi lemak bebas ditambah dengan senyawa kimia lain, seperti: a. Phospholipid, merupakan komponen membran sel, komponen dan struktur otak, jaringan saraf, bermanfaat untuk penggumpalan darah, lechitin termasuk phospholipid. b. Glycolipid, mempunyai ikatan dengan karbohidrat dan nitrogen. c. Lipoprotein, terdiri atas HDL (High Density Lipoprotein), LDL (LowDensity Lipoprotein) dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein). 3. Derivat Lemak/Turunan Lemak Yaitu senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lemak sederhana dan lemak campuran, contohnya: asam lemak dan gliserol (Prawirokusumo, 1994). Lemak dan minyak dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: 1. Lemak yang dikonsumsi tanpa dimasak, misalnya: mentega, margarin dan lemak yang dipergunakan dalam kembang gula. 2. Lemak yang dimakan bersama dengan bahan pangan, atau dijadikan sebagai medium penghantar panas dalam memasak bahan pangan, misalnya: minyak goreng. Perbedaan lemak dan minyak secara umumnya memang terletak pada wujud keduanya, dimana saat ada di suhu ruangan lemak akan memiliki bentuk wujud padat. Sedangkan untuk minyak akan berbentuk cair, namun ketika minyak di masukkan ke dalam lemari pendingin, bentuk nya juga akan berubah menjadi padat dan memiliki wujud serupa dengan lemak ketika dimasukkan ke lemari pendingin (Ketaren, 1986). 8

Beberapa yang membedakan antara lemak dan minyak, yaitu: 1. Minyak a. Berasal dari Tumbuhan b. Umumnya tidak jenuh (terdapat ikatan rangkap) c. Mudah rusak / tengik d. Berwujud cair e. Titik leleh rendah 2. Lemak a. Berasal dari hewan b. Umumnya jenuh (tidak terdapat ikatan tangkap) c. Tidak mudah rusak / tengik d. Berwujud padat e. Titik leleh tinggi Berdasarkan proses pembentukkannya, lemak digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Lemak esensial (tidak dapat dihasilkan oleh tubuh, sehingga harus ada di dalam makanan), seperti: coklat, susu dan mentega. 2. Lemak non esensial (dapat dihasilkan oleh tubuh melalui proses interkonvensi bahan makanan), seperti: asam lemak palmitat, linoleat, dan oleat (Irianto, 2007). 2.3.3 Fungsi Lemak Tersedianya lemak di dalam tubuh ternyata banyak kegunaannya, hal ini dapat diketahui dari fungsi fungsi lemak tersebut mengenai fungsinya ini dapat dikelompokkan ke dalam fungsi utama dan fungsi lain yang melengkapi. 9

1. Fungsi Utamanya: a. Sebagai pembangun/pembentuk susunan tubuh, pelindung kehilangan panas tubuh atau pengatur temperatur tubuh; b. Sebagai penghemat protein, dalam hal ini kalau tersedianya energi dalam tubuh telah tercukupi oleh lemak dan karbohidrat, maka pemanfaatan protein untuk penimbul energi dapat dikurangi atau tidak diperlukan; c. Sebagai penghasil asam lemak esensial, dikarenakan asam lemak esensial ini tidak dapat dibentuk dalam tubuh melainkan harus tersedia dari luar, berasal dari makanan, untuk pertumbuhan dan pencegahan terjadinya peradangan kulit/dermatitis; d. Sebagai pelarut vitamin tertentu, seperti A, D, E, dan K sehingga dapat dipergunakan tubuh. 2. Fungsi Lainnya : a. Sebagai pelumas di antara persediaan makanan dan membantu pengeluaran sisa - sisa makanan dari dalam tubuh: b. Sebagai penangguh perasaan lapar sehubungan dengan dicernanya lemak lebih lama, selain itu lemak juga memberi cita rasa lebih tahan lama dan lebih memuaskan pada makanan yang dikonsumsi (Kartasapoetra dan Marsetyo, 1991). 2.4 Metode Ekstraksi Soxhlet Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat yang menggunakan pelarut berdasarkan perbedaan kelarutannya (Wikipedia 2, 2007). Soxhlet adalah alat yang digunakan untuk mengekstraksi suatu senyawa dari material padatnya. 10

Alat ini ditemukan oleh Franz von Soxhlet pada tahun 1879 dan pada awalnya hanya digunakan untuk mengekstraksi lemak dari material padatnya. Suatu senyawa yang memiliki kelarutan yang sangat spesifik dengan larutan tertentu dapat dipisahkan dengan mudah dengan proses filtrasi sederhana. Namun apabila senyawa tersebut memiliki kelarutan yang terbatas, dapat digunakan ekstraktor soxhlet untuk memisahkan senyawa tersebut dari material asalnya (Panji, 2015). Metode ekstraksi soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit, waktu yang digunakan lebih cepat. Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas. Prinsip soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru, sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode ekstrasi soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari sampel dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar - benar bebas air, contohnya: kloroform (CHCl 3 ), benzene (C 6 H 6 ) dan n-heksan (C 6 H 14 ). Hal ini bertujuan supaya bahan - bahan yang larut air tidak terekstraksi dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang (Anonim 2, 2015). 11