BAB IV ANALISA PENANAMAN NILAI-NILAI DARMA PRAMUKA PADA SISWA SD ISLAM IMAMA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

Kode Kehormatan Pramuka

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ASTA CITRA ANAK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Lembar Observasi Karakter Disiplin. KRITERIA No Nama Siswa

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANCASILA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

BAB V PEMBAHASAN. 1. Peran guru Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religius siswa dalam

KODE ETIK PENGAWAS PERIKANAN, PENYIDIK PERIKANAN DAN AWAK KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TYPE SPEED BOAT

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK DATA PENELITIAN DAN PEMBAHSAN. nilai-nilai darma pramuka pada siswa SD Islam Imama Semarang

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB III DESKRIPSI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN KURIKULUM 2013

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Perlengkapan adat Racana Sunan Ampel-Nyai Karimah:

BAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB KARYA SAYYID MUHAMMAD

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. Pendidikan kepramukaan melatih

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa

Sudah berkembang dengan baik Term 1. SC DIPERCAYA Mensyukuri nikmat Allah atas dirinya. Tahsin Al-Qur'an sesuai target

MATA PELAJARAN. Pengembangan Diri 13. Bimbingan dan Konseling B 14. Ketrampilan Menjahit B 15. Olahraga B 16. Keagamaan B 17.

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

RETNONINGSIH SUHARNO, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

Kejadian Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN

POTRET EKSISTENSI TUNAS MUDA BHINEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ASPIRASI PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

Disiplin dan Tanggung Jawab. Aat Agustini, MKM

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB IV ANALISIS METODE BIMBINGAN ISLAMI DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN DI SMP ALAM AR-RIDHO TEMBALANG SEMARANAG

Transkripsi:

BAB IV ANALISA PENANAMAN NILAI-NILAI DARMA PRAMUKA PADA SISWA SD ISLAM IMAMA SEMARANG A. Analisis Penanaman Nilai-Nilai Darma Pramuka Pada Siswa SD Islam Imama Semarang Penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanam, menanami atau menanamkan (KBBI, 2008: 1435). Yang dimaksud penanaman adalah suatu usaha yang di lakukan SD Islam Imama Semarang dalam menanamkan nilainilai darma pramuka atau moral melalui kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan, dalam rangka menumbuhkan dan membentuk kepribadian yang baik siswa-siswinya. Penanaman darma/ moral dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan, salah satunya dengan kegiatan ekstrakurikelr Pramuka. Hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan pada saat latihan Pramuka mengenai penanaman nilai-nilai darma pramuka pada siswa SD Islam Imama yang sesuai dan terkadung didalam Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral atau biasa dikenal dengan Darma Pramuka akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Beribadah menurut agama masing-masing dengan sebaik-baiknya dengan menjalankan semua perintah-perintahnya serta meninggalkan segala larangan-larangannya, patuh dan berbakti kepada orang tua serta 65

66 sayang kepada saudara merupakan tugas manusia sebagai makhluk Allah SWT. Dalam kehidupan anak sekolah dasar bimbingan keagamaan Islam berperan dalam menjalankan kegiatan keagamaan yang bersifat sosial, dengan adanya bimbingan keagamaan Islam sendiri seorang pramuka dipersiapkan dengan pengetahuan dan pemahaman, serta ketrampilan yang diperlukan untuk menolong orang lain. Anggota Pramuka harusmempunyai tujuan dan fungsi diantaranya: fungsi preventif yakni membantu individu menjaga timbulnya masalah bagi dirinya dan mempunyai tujuan menerima keadaan dirinya apa adanya. Sesuatu yang tealah ditetapkan Allah diharuskan manusia untuk berikhtiar dan apapun hasilnya jangan disesali. Pada hasil observasi yang dilakukan oleh penulis saat latihan rutin ekstrakurikuler Pramuka di SD Islam Imama mengemukakan bahwa penanaman nilai-nilai darma Pramuka dapat kita lihat pada pelaksanaan awal kegiatan maupun akhir kegiatan berupa upacara pembukaan dan upacara penutupan dalam setiap kali latihan rutin ekstrakurikuler Pramuka, karena didalam pelaksanaannya terdapat pembacaan do a untuk mengawali dan mengakhiri kegiatan, ditambahkan oleh kak Bahtiar Abidin selaku pembina Pramuka di SD Islam Imama bahwa hal ini penting bagi siswa untuk membiasakan kedisiplinan dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan dan menjalankan nilai-nilai keagamaan, spiritual dan rasa syukur kita terhadap apa yang diberikan

67 kepada Tuhan kita, kemudian pada kegiatan kepramukaan di SD Islam Imama tidak lepas dari aspek spiritual, baik dalam kegiatan pembelajaran, pasti diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa, terlebih pada kegiatan-kegiatan yang menginap, pasti shalat menjadi hal utama dan tidak boleh terlewatkan. 2. Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia Yang dimaksud dengan cinta dan kasih sayang dalam darma ini dari sudut pandang kepramukaan adalah apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya, khususnya kepada sesama manusia, kelompok kelompok yang terbagi dari berbagai negara, suku, agama didunia ini akan mendapatkan rasa saling sayang menyanyangi bila mau bergaul, mengerti, akur dan saling berbagi. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa. Kasih sayang sebagai sifat dari keutamaan hati untuk mencurahkan belas kasihan kepada segala hamba Allah.(Amin, 1975: 422) Alam yang dimaksud dalam darma ini adalah semua makhluk yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuhtumbuhan, dan benda-benda alam lainnya. Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan seluruh alam semesta ini untuk kesejahteraan manusia. Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun. Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta dengan kelima indera

68 manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaan-nya. Hubungan manusia dengan alam pada hakikatnya adalah mengelola, memakmurkan, melestarikan serta memanfaatkan sebaik-baiknya. Hasil pengamatan dalam pelaksanakan ekstrakurikuer Pramuka di SD Islam Imama pada hari Jumat, 12 Februari 2016 seorang anggota Pramuka mempunyai tujuan menjadi manusia yang berkepribadiandan berwatak dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki siat-sifat yang penuh cinta dan kasih sayang sesama manusia. Kasih sayang sebagaisifat dari keutamaan budi pekerti yang menajdikan hati mencurahkan belas kasihan kepada Allah. Anggota Pramuka didalam melakukan latihan dengan sistemberkelompok, hal ini bertujuan agar peserta didik diberikan pelajaran untuk saling mengtahui keadaan, kemampuan dan kekurangan dari masing-masing anggota, sehingga dengan begitu akan timbul rasa saling menyanyangi antar anggota. Melihat dari pengertian bimbingan yang memberikan pengertian membimbing dan mengarahkan kepada anggota pramuka untuk mempunyai tujuan mewujudkan manusia supaya selaras dengan perkembangan dirinya dan pelaksanaan ffungsi atau kedudukannya sebagai makhluk Tuhan. 3. Patriot yang Sopan dan Ksatria Sebagai seorang warga Negara Republik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, beersama-

69 sama denga warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya. Sebagai Pramuka kita harus berperilaku yang sopan. Kaitannya dengan bimbingan keagamaan Islam sebagai pendorong atau motivasi bagi anggota Pramuka agar timbul menempuh kehidupan. Tujuan dan fungsinya membantu individu mengetahui, mengenal, dan memahami keadaan dirinya sesuai dengan keadaan dirinya, 4. Patuh dan Suka Bermusyawarah Patuh dan suka bermusyawarah dalam konteks disini adalah setia dan bersedia melakukan sesuatu yang sudah disepakati dan ditentukan. (Hawwa, 2006: 485). Sebagai seorang Pramuka sejati, seharusnya menjadi pribadi yang bisa memegang prinsip yang telah dibangunnya sendiri maupun yang sudah ditentukan oleh organisasi yang dalam pembentukannya melalui musyawarah. Sehingga akan menjadi seorang yang bertanggung jawab, baik terhadap dirinya, Gerakan Pramuka, agama dan Negara. Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhi di lingkungan masyarakat. Pramuka sendiri harus bisa menerapkan sehari-hari, mulai dari patuh kepada kedua orang tua guru dan pembina, menghargai pendapat orang lain dan tidak fanatik terhadap pendapatnya sendiri. Dalam fungsi keagamaan seorang Pramuka menjadi pemantau dan penggerak bagi

70 yang tersuruh untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dengan motivasi ajaran agama. Sehingga segala tugas dilaksanakan dengan dasar ibadah kepada Tuhan.. 5. Rela Menolong dan Tabah Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan. Adapun fungsi dan tujuannya dalah fungsi developmental yaitu membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak memungkinkan menjadi sebab munculnya masalah baginya. 6. Rajin Terampil dan Gembira Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain karena ia diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengembangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar. Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri. Lebihlebih lagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian cepat, maka menjadi kwajiban kita semua untuk mendorong anak didik untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib

71 melaksanakan tugas. Setiap anggota pramuka harus berupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan ketrampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik Materi disini dikemas dalam bentuk permainan yang mengandung unsur nilai-nilai Islam yang mempunyai tujuan menyenangkan melalui kegiatan outbound, haiking yang dikemas dengan kegiatan menyenangkan karena dibentuk seperti kegiatan perlombaan bagi masing-masing regu, bahkan akan diberikan reward atau hadiah bagi regu yang terbaik, hal ini tentunya juga akan memotivasi kegiatan supaya berlomba-lomba untuk mencapai kemenangan (Qoni, 2012: 32). Penanaman nilai-nilai darma Pramuka di SD Islam Imama diatas sesuai dengan darma Pramuka yang berbunyi rajin terampil dan gembira. 7. Hemat Cermat dan Bersahaja Hemat bukan berarti kikir, akan tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang anggota Pramuka melakukan dan menggunakan suatu cara dengan cepat menurut kegunaannya. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nafsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Hemat secara material, dapat berarti memanfaatkan sesuatu keperluan, dan keperluan yang tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan orang lain. (Andri, 2014: 15)

72 Kaitannya dengan hemat, siswa yang mengikuti kegiatan kepramukaan dibekali materi tentang menabung, materi menabung ini penting karena menjadi syarat dalam penyelesaiandan Uji Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang apabiladapat memenuhinya akan diberikan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) yaitu pada point menabung. 8. Disiplin Berani dan Setia Pesan moral yang terdapat dalam kandungan darma ini antaranya dalah Anggota Pramuka harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani karena kesalahan, beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia. Membantu individu memelihara situasi dan kondisi kehidupan keagamaan dirinya yang telah baik agar tetap baik dan atau menjadi lebih baik (Faqih, 2011: 62-63) Hasil observasi penulis, kedisiplinan anggota pada saat latihan rutin terrlihat dalam pemakaian atribut Pramuka secara lengkap, tidak ada yang terlambat pada saat sekolah dan saat upacara pembukaan, karena segala sesuatunya pasti ada konsekuensinya, jika melakukan kebaikan maka akan mendapatkan reward dan jika melakukan kesalahan akan mendapatkan punishman di setiap kegiatan-kegiatan.

73 9. Bertanggung jawab dan dapat Dipercaya Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perintah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri maupun yang diperintahkannya dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab. Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan sutu tanggungjawab yang besar kepadanya. (Andri, 2014: 15) Hasil observasi penulis yaitu anggota Pramuka bertanggungjwab atas amanah yang diberikan, kelompok yang diberi tugas untuk menjadi pemimpin upacara di pertemuan selanjutnya mempersiapkan diri dengan mencari petugas-petugas upacara, perlengkapan dan segala hal yang dibutuhkan, menjadi pemimpin di dalam regunya untuk mengelola segala hal yang diperlukan untuk regunya, terlebih didalam regu masing-masing diberi tanggungjawab mengelola keuangan kas Gugusdepan. 10. Suci dalam Pikiran Perkataan dan Perbuatan Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah menggambarkan laku yang suci dalam pikiran, prkataan dan perbuatan (Churohman, 2009: 15). Setiap Pramuuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas disini bahwa Pramuuka itu bergama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka,

74 tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata. Bimbingan dan keagamaan Islam pada dasarnya serupa dengan asas-asam bimbingan dan konseling islam di bidang lain. Namun demikian, diantaranya patut disebutkan sebagai berikut: Hasil wawancara dengan kak Khasbul Khoiri, S. Pd tidak meinta lebih, hanya menanamkan 3 hal yang harus dimengerti oleh anggota Pramuka yaitu cintai orangtuamu, hormati gurumu, dan sayangi temantemanmu. Penanaman nilai-nilai darma Pramuka ini dapat dilihat dari bagaimana berfikir, berkata perkataan yang baik dan berbuat yang baik dapat dilihat dari kesehariannya yang sudah terlaksana 5s (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun). Secara keseluruhan penanaman nilai-nilai darma Pramuka pada siswa SD Islam Imama terdapat banyak sekali nilai tentang keagamaan Islam, yaitu beerupa ketakwaan kepada Allah, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, patriot yang sopan dan kstaria, patuh dan suka bermusyawarah, rela menolong dan tabah, rajin terampil dan gembira, hemat cermat dan bersahaja, disiplin berani dan setia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya, suci dalam pikiran, perkataan,, dan perbuatan.

75 B. Analisis Bimbingan Keagamaan Islam Terhadap Penanaman Nilai-Nilai Darma Prammuka Pada Siswa SD Islam Imama Semarang Berdasarkan hasil penelitian di SD Islam Imama Semarang terdapat nilai-nilai keagamaan diantaranya: 1. Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa Menyangkut tugas manusia sebagai makhluk Tuhan, yaitu beribadah menurut agama masing-masing dengan sebaik-baiknya. Dengan menjalankan semua perintah-perintahnya serta meninggalkan segala larangan-larangannya. (Hasan, 2004:58). Sesuai dengan hasil penelitian ternyata bimbingan keagamaan Islam sangat membantu peserta didik untuk menjalankan perintah Allah, diantaranya: sholat dhuha, sholat berjamaah dan doa sebelum sesudah latihan Pramuka. Seperti pendapat (Faqih, 2001: 63) bimbingan keagamaan Islam dengan proses membantu seseorang untuk memahami bagaimana ketentuan dan petunjuk Allah tentang kehidupan, menghayati ketentuan tersebut dan mampu menjallankan ketentuan dan petunjuk Allah. 2. Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia Berdasarkan hasil penelitian, Pramuka di SD Islam Imama Pembina mengajarkan peserta didik membuat dan menanam Tanaman Obat keluarga, membersihkan selokan sekolah, membersihkan halaman yang kotor, membuang sampah pada tempatnya, dan menjaga kelestarian alam sekitarnya.

76 Hal ini sesuai dengan pendapat (Qoni, 2012: 33) Tuhan Yang Maha Esa menciptakan alam dan seisinya, termasuk manusia. Maka sudah menjadi keharusan bagi Pramuka untuk melimpahkan cinta kasihnya kepada alam sekitar dan menjaga kelestariannya. Sesuai dengan salah satu fungsi bimbingan keagamaan Islam yaitu fungsi developmental atau pengembangan yang menjelaskan membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik dan menjadi lebih baik, sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab munculnya masalah baginya (Faqih, 2001: 37) 3. Patriot yang Sopan dan Kesatria Berdasarkan hasil penelitian, seorang Pembina di SD Islam Imama menanamkan nilai-nilai darma Pramuka mulai dari mencintai bahasa seni budaya, dan sejarah Indonesia. Anggota Pramuka harus mengerti, menghayati, mengamalkan dan mengamalkan Pancasila. Disini pembina sudah mengajarkan semaksimal mungkin dan hasilnya peserta didik bisa mengikuti dengan baik. Maksud dari Darma Pramuka yang ketiga ini adalah setiap anggota gerakan pramuka seharusnya mempunyai sifat sopan. Seorang pramuka harus bisa menjaga tutur kata dan perilakunya dengan baik, yaitu dengan menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda (Andri, 2014: 13).

77 Dengan adanya fungsi development yang membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik agar tetap baik dan menjadi lebih baik, sehingga tidak memungkinkan sebab munculnya masalah (Faqih, 2001: 37). 4. Patuh dan Suka Bermusyawarah Seorang pramuka seharusnya dapat belajar mendengar, menghargai dan menerima pendapat atau gagasan orang lain, membina sikap mawas diri, bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama, mengutamakan kesatuan dan persatuan serta membina diri dalam bertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah dan sabar. (Andri, 2014: 13). Sikap menghargai sudah sepatutnya ditanamkan pada anak, karena mencerminkan anak ketika dewasa. Hal ini sesuai dengan nilai patuh dan suka bermusyawarah, yang dapat dimaknai patuh terhadap orang tua dan mengedepankan kepentingan bersama. Sesuai dengan tujuan dari Bimbingan Keagamaan Islam yang mana mau menaati dan menjalankan petunjuk Allah untuk beragama dengan benar (beragama Islam) itu, yang bersangkutan akan bisa hidup bahagia dunia dan akhirat, karena terhindar dari resiko menghadapi problemproblem yang berkenaan dengan keagamaan. 5. Rela Menolong dan Tabah Pendidikan tentang rela menolong dan tabah sangatlah penting bagi anak, karena dalam nilai ini mengandung makna senantiasa rela

78 menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan. Seorang pramuka sejati selalu tanggap akan kesusahan yang dihadapi seseorang jika dia mampu memahami dan mengaplikasikannya (Andri, 2014: 14). Sesuai dengan tujuan bimbingan keagamaan Islam yang di sampaikan (Faqih, 2001: 37) yaitu berusaha membantu individu menjaga situasi dan kondisi yang semula tidak baik menjadi baik dan kebaikan itu bertahan lama seperti halnya fungsi preservatif. 6. Rajin Terampil dan Gembira Penanaman nilai rajin terampil dan gembira sangatlah penting bagi anak, karena ketika dewasa banyak menghadapi kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positif dan optimis. Sikap positif, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang lebih menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian (Churohman, 2009: 10). Sesuai dengan fungsi bimbingan keagamaan Islam menurut (Arifin, 1995: 7) yang menjelaskan fungsi motivasi atau pendorong bagi anak agar timbul semangat dalam menempuh kehidupan ini.

79 7. Hemat Cermat dan Bersahaja Penanaman nilai hemat cermat dan bersahaja sangatlah penting bagi anak, agar memotivasi anak supaya bisa menhemat pengeluaran bahkan bisa menyisihkan sebagian uangnya untuk kegiatan sosial. Hal ini harus dikuasai oleh anggota pramuka harus mentaati Darma Pramuka ketujuh ini dengan seantiasa teliti baik terhadap dirinya sediri maupun yang datangnya dari luar dirinya sehingga ia senantiasa waspada. Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, menghitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu denga terencana dan yang bermanfaat. Sesuai dengan fungsi bimbinga keagamaan Islam sesuai dengan pendapat (Faqih, 1995: 7) yaitu sebagai pendorong (motivasi) untuk anak supaya bisa menghemat pengeluaran, dan menyisihkan sebagian uangnya untuk kegiatan sosial (Arifin, 1995: 7) 8. Disiplin Berani dan Setia Peserta didik diajarkan untuk untuk mentaati peraturan, menjalani perintah agama, patuh dengan pertimbangan dan keyakinan, dqan belajar menilai kenyataan, sebagai bukti kebenaran informasi. Hal ini sesuai dengan kandungan moral yang terdapat dalam darma disiplin berani dan setia antaranya adalah Anggota Pramuka harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah,

80 bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani karena kesalahan, beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia (Andri, 2014: 15). Jika dilihat dalam pandangan Bimbingan kegamaan Islam, kandungan moral dalam darma disiplin berani dan setia sesuai dengan fungsi penting bimbingan keagamaan Islam untuk mengarahkan progam bimbingan dan penyuluhan agama, sehingga wadah pelaksanan progam tidak menyimpang (Arifin, 1995: 7) 9. Bertanggung Jawab dan dapat Dipercaya Pembina mengajarkan peserta didik untuk berkata jujur dan tidak berbohong kepada orang lain. Seorang Pramuka kata-katanya harus bisa dipegang dan tidak mengingkari ketika membuat janji. Seorang Pramuka harus tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan darma bertanggungjawab dan dapat dipercaya dengan maksud Pramuka itu harus bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perintah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri maupun yang diperintahkannya dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab. Tujuannya adalah mendidik dan

81 memasukkan suatu tanggungjawab yang besar kepadanya (Andri, 2014: 15). Hal ini sesuai dengan Tujuan bimbingan keagamaan Islam yaitu membantu individu mengetahui, mengenal dan memahami keadaan dirinya sesuai dengan hakekatnya, atau memahami kembali keadaan dirinya (Faqih, 2001: 37) 10. Suci dalam Pikiran, Perkataan dan Perbuatan Pembina mengajarkan kepada peserta didik selalu berhati-hati unruk mengendalikan diru maupun ucapannya, menjauhkan diri dari perkataan yang tidak pantas untuk diucapkan. Pembina harus menegaskan kepada peserta didik bahwasanya setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu Agama, disini jelas bahwa Pramuka itu beragama. Seorang Pramuka selalu berusahamenjadi lebih baik dalam kata dan perbuatannya Sesuai dengan tujuan bimbinga keagamaan Islam yaitu harus membantu individu dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapinya (Faqih, 2001: 36) Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas disini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata (Andri, 2014: 15)..