BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan organisasi sosial pada saat ini menimbulkan derasnya gerakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terbuka (openedsystem) yang harus dapat merespon dan. untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup (survive) dan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai sistem tertutup (closed-system) tetapi organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak lagi dipandang sebagai sistem tertutup (closed-system) tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perusahaan-perusahaan tumbuh dan berkembang dengan

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KERTAS DI PT. TJIWI KIMIA MOJOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. artinya dapat dengan mudah berubah atau menyesuaikan diri dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa

BABI PENDAHULUAN. Abad 21 telah mengantarkan pada sebuah lingkungan kerja yang. memuat baik ancaman maupun kesempatan bagi organisasi publik dan

Ucapan Terima Kasih dan Undangan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam

BAB I PENDAHULUAN. antara pulau satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut sehingga laut

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber masalah produktivitas individu. Kepercayaan dalam hampir

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor. memiliki strategi untuk menghadapi persaingan tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dalam pembangunan dapat diartikan sebagai keikutsertaan masyarakat

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI INTERNAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KAERYAWAN PT. MC DONALDS DI WILAYAH ARTHA GADING JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

I. PENDAHULUAN. degradasi hutan. Hutan tropis pada khususnya, sering dilaporkan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran pelabuhan dalam suatu sistem transportasi mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. analisis data yang telah dipaparkan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik beberapa

BABI PENDAHULUAN. alat canggih dapat menyelesaikan masalah, tanpa. adanya pengelolaan sumber daya manusia yang baik maka tidak akan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA DI WILAYAH INDRAMAYU

PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Hutan

I. PENDAHULUAN. Hal ini menunjukan ekosistem mangrove mengalami tekanan-tekanan

X. ANALISIS KEBIJAKAN

II. LANDASAN TEORI. Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODEL IMPLENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN MANGROVE DALAM ASPEK KAMANAN WILAYAH PESISIR PANTAI KEPULAUAN BATAM DAN BINTAN.

BAB I PENDAHULUAN. sangat menarik dalam literatur manajemen karena dapat mempengaruhi efektifitas

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB 2 Perencanaan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah menyebabkan kerusakan yang parah terhadap sumberdaya hutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dalam menjalankan aktivitas-aktivitas seperti dalam dunia perkuliahan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. motivasinya. Penelitian ini memberikan hasil pengamatan sebagai berikut:

VIII. KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE BERKELANJUTAN Analisis Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey kepada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Wilayah pesisir dan lautan Indonesia terkenal dengan kekayaan

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

PENANGANAN PENGUNGSI PADA SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA DAN TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN. Oleh : Direktur Tanggap Darurat

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 1 (H 1 ) tidak didukung. mempengaruhi secara signifikan pada kinerja guru.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk meningkatkan

BAB III TUGAS DAN FUNGSI BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

I. PENDAHULUAN. batas air pasang dan surut (Murdiyanto, 2003). Asia Tenggara. Provinsi Lampung mempunyai potensi kawasan hutan seluas

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1) Pengaruh Motivasi Guru terhadap Sikap Kerja Guru Kejuruan di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. segala sumber daya yang ada. Manusia yang bekerja dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana penunjang keberhasilan di sektor pariwisata. Perhotelan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Selain isu kerusakan hutan, yang santer terdengar akhir - akhir ini adalah

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Provinsi Jambi memiliki sumberdaya perikanan yang beragam dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Manusia merupakan salah

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kawasan perkotaan di Indonesia cenderung mengalami permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang mendukungnya. Dunia perbankan seakan-akan sedang diuji

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. Wahyuddin, M. 2008). Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh. yang tidak (Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB I PENDAHULUAN. itu merupakan suatu anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Menurut UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh Komitmen

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah sakit terdapat banyak institusi yang padat karya dengan berbagai sifat, ciri,

A. Hak atas sumberdaya hutan, penegakan dan kepatuhan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAROS. NOMOR : 05 Tahun 2009 TENTANG KEHUTANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi sumber daya manusia

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan dituntut untuk terus meningkat. Salah satu langkah untuk. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Persyaratan analisis data telah terpenuhi, dengan demikian, kesimpulan yang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNI TEXTINDO INDUSTRI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri perbankan di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikembangkan sebagai jenis budidaya. Pasokan ikan di dunia ini sebagian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan organisasi sosial pada saat ini menimbulkan derasnya gerakan dan kepedulian sosial dari berbagai pihak. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya gerakan-gerakan sosial yang bertujuan membangun nilai sosial bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam menciptakan sustainability dalam kompleksitas lingkungan eksternal saat ini maka kualitas kinerja organisasi yang baik menjadi salah satu kebutuhan bagi organisasi sosial. Organisasi sosial yang biasa dikenal dengan organisasi nirlaba atau Non-Profit Organization (NPO) memiliki perbedaan karakteristik dengan Profit Organization (PO) dalam proses pengukuran kinerja. Pengelolaan sumber daya manusia harus dapat menyatukan persepsi atau cara pandang tenaga kerja dan pimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi, antara lain melalui pembentukan mental bekerja yang baik dengan dedikasi dan loyalitas terhadap tujuan yang dicanangkan, memberikan motivasi kerja, bimbingan, pengarahan dan koordinasi yang baik dalam bekerja oleh seorang pemimpin kepada bawahannya. 1

2 Menciptakan kepuasan kerja bukanlah perkara mudah karena kepuasan kerja dapat tercipta jika variabel-variabel yang mempengaruhinya seperti motivasi kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan dapat diakomodasikan dengan baik dan diterima oleh semua pekerja di dalam suatu organisasi. Gibson (1996) mengemukakan bahwa kinerja organisasi tergantung dari kinerja individu atau dengan kata lain kinerja individu akan memberikan kontribusi pada kinerja organisasi, artinya bahwa perilaku anggota organisasi baik secara individu maupun kelompok memberikan kekuatan atas kinerja organisasi sebab motivasinya akan mempengaruhi kinerja organisasi. Brahmasari (2008) mengemukakan bahwa pemahaman motivasi, baik yang ada dalam diri pekerja maupun yang berasal dari lingkungan akan dapat membantu dalam peningkatan kinerja. Dalam hal ini seorang manajer proyek perlu mengarahkan motivasi dengan menciptakan kondisi (iklim) organisasi melalui pembentukan budaya kerja atau budaya organisasi sehingga para karyawan merasa terpacu untuk bekerja kebih keras agar kinerja yang dicapai juga tinggi. Pemberian motivasi harus diarahkan dengan baik menurut prioritas dan dapat diterima dengan baik oleh para pekerja dengan bentuk yang berbeda-beda. Salah satu elemen yang bernilai penting dalam sistem manajemen organisasi selain motivasi kerja kepada pekerja adalah kepemimpinan (leadership). Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seorang dapat menjadi pemimpin (leader) melalui aktifitas yang terus menerus sehingga dapat mempengaruhi yang dipimpinnya (followers) dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

3 Wetlands International adalah salah satu non-government organization (NGO) yang membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Salah satu program di bidang konservasi lahan basah dari Wetlands International yang saat ini sedang berjalan adalah DIPECHO project. Tujuan utama proyek DIPECHO adalah Pembelajaran dan Penghubungan dalam Memperkuat Kapasitas dan Kerjasama Bidang Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Proyek ini dikelola oleh sebuah wadah konsorsium yang anggota-anggotanya terdiri atas CARE, Wetlands International, INSIST dan FIRD. Bagian kegiatan proyek DIPECHO yang dikelola oleh Wetlands International, diimplementasikan dalam bentuk gabungan antara kegiatan rehabilitasi ekosistem pesisir dengan penguatan dan pemberdayaan masyarakat termasuk upaya-upaya penciptaan matapencaharian alternatif. Proyek ini diimplementasikan di 10 desa di 4 Kabupaten di Propinsi NTT, salah satunya di Kabupaten Sikka desa Nanghale dan desa Reroraja, Kecamatan Ende Selatan. (Abu Bakar, 2011). Desa Nangahale adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Masyarakat Desa Nangahale pada umumnya merupakan penduduk asli Suku Tana Ai, Bajo dan Tidung, yang secara kultural dan struktural sangat dihormati dan disegani. Umumnya mereka bermatapencaharian sebagai nelayan dan petani. Bulan Oktober 2010 Wetlands International - Indonesia Programme (WI-IP) bersama masyarakat Desa Nangahale membentuk Kelompok Penghijauan Nangahale Lestari yang beranggotakan 34 orang. Kelompok ini (atas pendanaan DIPECHO) akan merehabilitasi 10 Ha lahan pesisir dengan menanam tidak kurang dari 75.000 tanaman mangrove dan campuran. Selain kegiatan rehabilitasi, juga dilakukan

4 kegiatan pengembangan ekonomi kelompok melalui pemberian bantuan modal usaha kepada kelompok masyarakat untuk mengembangkan alternatif matapencaharian, sehingga diharapkan masyarakat tidak lagi merusak ekosistem mangrove. (Abu Bakar, 2011) Desa Reroroja adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Magepanda. Masyarakat desa Reroroja pada umumnya merupakan penduduk asli Suku Mego (Lio), sebagain besar mereka bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan, selebihnya memiliki profesi sebagai pegawai negeri dan wiraswasta.wi-ip melalui proyek DIPECHO telah memfasilitasi pembentukan dua kelompok masyarakat penghijauan dalam rangka upaya pengurangan resiko bencana melalui rehabilitasi pesisir di Desa Reroroja. Kelompok tersebut adalah Kelompok Penghijauan Maju Bersama beranggotakan 18 orang dan Kelompok Penghijauan Ana Kalo beranggotakan 21 Orang. Hingga kini telah dibibitkan 75.000 tanaman, yang terdiri dari 30.000 tanaman mangrove dan 45.000 tanaman campuran. Penanaman tanaman pantai dan mangrove akan dilakukan di pesisir desa Reroroja sepanjang kurang lebih 3 KM. Untuk mendukung kegiatan ekonomi kelompok, sebagai imbalan diberikan modal usaha produktif yang dikembangkan untuk: beternak kambing dan babi, usaha warung, membuat kue, pukat (jaring ikan) dan tenun kain. Diharapkan kegiatan tersebut dapat menunjang perekonomian anggota kelompok sehingga upaya pelestarian ekosistem pesisir dapat terus terjagadan berkesinambungan. (Abu Bakar, 2011)

5 Kegiatan ini dilaksanakan sejak Oktober 2010, melibatkan sekitar 70 90 Kepala Keluarga (KK) masyarakat dan sejak Juni 2011 sampai dengan Oktober 2011 akan meilbatkan sekitar 175 KK meliputi 5 desa yang tersebar di Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Flores Timur. Motivasi kerja merupakan dorongan yang menggerakkan masyarakat di desa Nanghale dan desa Reroraja untuk melakukan upaya-upaya tertentu dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya dorongan yang kuat dari dalam individu, maka individu akan berusaha secara maksimal untuk melaksanakan tugas tugasnya pada proyek DIPECHO tersebut. Dampak lebih lanjut dari berbagai upaya maksimal yang dilakukan masyarakat desa Nanghale dan desa Reroraja adalah keberhasilan dalam melaksanakan berbagai tugas. Keberhasilan ini akan memberikan kebanggaan dan dapat mendatangkan berbagai penghargaan baik finansial maupun non-finansial dari Wetlands International. Hasil-hasil seperti itulah yang akhirnya mendorong kinerja masyarakat. Berkaitan dengan motivasi masyarakat untuk mewujudkan tujuan dari proyek DIPECHO, perlu diciptakan iklim organisasi melalui pembentukan budaya kerja atau budaya organisasi sehingga masyarakat terpacu untuk bekerja lebih giat dan kinerja yang dicapai lebih tinggi. Kepemimpinan di seluruh organisasi memegang peranan yang vital, demikian pula dalam organisasi nirlaba. Kriteria pemimpin organisasi nirlaba yang paling utama adalah memiliki kemauan. Pemimpin harus memiliki niat dan bukan dipaksa oleh orang lain. Kriteria kedua adalah memiliki kapasitas untuk mendengar dan

6 menyelesaikan permasalahan. Kriteria ketiga adalah memiliki kemampuan mengkader. Dengan mengkader maka keberlangsungan organisasi akan dapat terjamin. Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang bukan menghambat kemunculan kader-kader yang lebih muda, tetapi justru memberi inspirasi dan motivasi bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang. Kriteria keempat adalah memiliki kemampuan dalam hal pengumpulan dana. Hal ini sangat terkait dengan kemampuan determinasi serta kecerdasan pemimpin dalam merajut relasi antara donatur, volunteer, dan masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk membuat suatu penelitian tentang sumber daya manusia dengan judul : PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PROYEK DIPECHO DI NTT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA WETLANDS INTERNATIONAL 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan masalah penelitian difokuskan pada unsur sumber daya manusia di dalam proyek DIPECHO di desa Nanghale dan desa Reroraja yang dilaksanakan oleh Wetland International. Rumusan masalah tersebut diantaranya, adalah : Bagaimana pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan secara parsial terhadap kepuasan kerja pada proyek DIPECHO di Desa Reroroja dan Desa Nanghale, NTT.

7 Bagaimana pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan secara parsial terhadap kinerja organisasi (Wetlands International). Bagaimana pengaruh kepuasan kerja pada proyek DIPECHO terhadap kinerja Wetlands International. Bagaimana pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan secara simultan, masing-masing terhadap kepuasan kerja dan kinerja organisasi. Bagaimana pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi, kepemimpinan, dan kepuasan kerja secara simultan terhadap kinerja organisasi. 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah dan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk menganalisa pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada proyek DIPECHO di Kab.Sikka, Maumere, Desa Reroroja dan Desa Nanghale, NTT. Untuk menganalisa pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan terhadap kinerja organisasi (Wetlands International). Untuk menganalisa pengaruh kepuasan kerja pada proyek DIPECHO

8 terhadap kinerja Wetlands International. Untuk menganalisa pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan secara simultan, masing-masing terhadap kepuasan kerja dan kinerja organisasi. Untuk menganalisa pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi, kepemimpinan, dan kepuasan kerja secara simultan terhadap kinerja organisasi. 1.3.2 Manfaat Penelitian Sedangkan adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan a. Dapat memberikan gambaran dan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan dan perbaikan yang berkaitan dengan sumber daya manusia untuk menunjang kinerja Wetlands International agar menjadi lebih baik. b. Sebagai acuan bagi Wetlands International untuk proyek DIPECHO yang belum terlaksana di desa lainnya di NTT. c. Sebagai acuan bagi Wetlands International untuk proyek-proyek selanjutnya.

9 2. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terutama yang berhubungan dengan sumber daya manusia pada proyek-proyek NGO. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.4.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel berupa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja perusahaan. Adapun tiga variabel ukur yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain adalah : 1. Motivasi kerja. 2. Budaya organisasi. 3. Kepemimpinan. 1.4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Karena keterbatasan waktu yang dihadapai penulis maka dalam penelitian ini, penyebaran kuesioner hanya dilakukan di Kabupaten Sikka, Maumere desa Nanghale dan desa Reroraja - Nusa Tenggara Timur. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni Juli tahun 2011.