PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki kebutuhan konsumsi daging sapi yang meningkat setiap tahunnya, namun permintaan konsumsi daging sapi tersebut sulit dipenuhi. Ketersediaan daging sapi ini terbatas oleh populasi sapi potong yang rendah, karena itu dibutuhkan berbagai usaha peningkatan populasi sapi potong. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah inseminasi buatan (IB). Inseminasi buatan bergantung pada ketersediaan semen beku sebagai sumber spermatozoa untuk fertilisasi oosit dalam upaya meningkatkan populasi sapi potong di Indonesia. Inseminasi buatan menggunakan spermatozoa genetik tinggi dari sapi pejantan unggul sehingga peternak tidak harus memelihara sapi pejantan untuk mengawini sapi betina estrus. Semen beku membutuhkan proses penyimpanan dalam media nitogen cair yang dapat mempertahankan suhu beku pada -196 o C. Konsentrasi spermatozoa pada suhu tersebut mengalami penurunan karena kematian spermatozoa yang diakibatkan oleh efek kejut dingin (cold shock). Nitrogen cair diproduksi oleh pabrik kimia khusus yang biasanya terdapat di perkotaan atau daerah yang mudah dijangkau sarana transportasi, jika nitrogen cair tidak tersedia karena sulit diperoleh maka spermatozoa pada semen beku dapat mengalami kematian akibat peningkatan suhu penyimpanan. Solusi yang dibutuhkan dalam permasalahan ini adalah ketersediaan spermatozoa yang dapat bertahan lama tanpa pembekuan (semen cair) dan tanpa 1
2 penyimpanan dalam nitrogen cair. Tannin dari daun lamtoro (Leucaena leucocephala) yang digunakan diharapkan dapat menekan faktor-faktor metabolisme dan menghemat penggunaan energi spermatoza, sehingga dapat memperpanjang daya hidup spermatozoa dan semen cair dapat digunakan untuk aplikasi inseminasi buatan. Penelitian yang dilakukan oleh Mirajuddin (2012) memberikan solusi alternatif metode preparasi sperma cair kambing menggunakan tannin daun lamtoro atau leucocephala tannin (LT) yang dapat mencegah kapasitasi prematur spermatozoa selama penyimpanan tanpa pembekuan. Spermatozoa yang tidak diberi suplementasi LT memiliki tingkat pergerakan yang progresif karena adanya aktivitas metabolisme membran plasma spermatozoa yang tidak ada hambatan, tetapi spermatozoa akan cepat mati karena energi yang digunakan untuk metabolisme cukup tinggi sehingga spermatozoa immotil karena kehabisan energi. Faktor kapasitasi dan faktor metabolisme ditekan untuk menghemat penggunaan energi spermatozoa, sehingga dapat memperpanjang kemampuan hidup spermatozoa (Putranti dkk., 2010). Preparasi semen sapi menggunakan suplementasi LT belum pernah dilaporkan sebelumnya. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan metode baru untuk preparasi semen sapi menggunakan suplementasi LT. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi LT terbaik pada penyimpanan dalam lemari pendingin bersuhu 4-5 o C dengan berbagai uji kualitas spermatozoa. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui keutuhan membran plasma kepala
3 spermatozoa yang disuplementasi LT dengan melihat morfologi membran plasma kepala spermatozoa menggunakan mikroskop fase kontras. Permasalahan Semen sapi segar yang telah diencerkan dan dibekukan memiliki kelebihan dalam mempertahankan kehidupan spermatozoa karena penyimpanan dalam kondisi beku pada suhu -196 o C menyebabkan proses metabolisme spermatozoa terhenti. Nitrogen cair dan peralatan khusus untuk penyimpanan semen beku seperti kontainer, dibutuhkan untuk mempertahankan suhu penyimpanan tersebut. Semen tanpa proses pembekuan dengan nitrogen cair (semen cair) tidak dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama karena metabolisme spermatozoa akan terus berlangsung, sehingga spermatozoa akan cepat mati. Solusi yang dibutuhkan adalah suatu metode baru untuk menekan proses metabolisme spermatozoa agar dapat mempertahankan kemampuan hidup spermatozoa lebih lama tanpa pembekuan dan masih dapat digunakan untuk IB pada sapi betina estrus. Waktu hidup spermatozoa yang semakin lama akan semakin memudahkan proses penerapan IB. Suhu penyimpanan di bawah suhu normal tubuh akan berpengaruh terhadap penurunan kemampuan spermatozoa dalam menjaga integritas membran, ultrastruktur dan komponen-komponen biokimia dalam kondisi normal. Perubahan fungsi pada kompartemen-kompartemen spermatozoa seperti mitokondria, flagela, membran plasma dan akrosom terjadi seiring dengan
4 penuaan sel spermatozoa. Integritas membran sperma, terutama akrosom, penting dalam mencapai keberhasilan fertilisasi (Boonkusol, 2010). Tiga hal yang ingin diketahui oleh peneliti yaitu (1) apakah leucocephala tannin (LT) mampu menekan metabolisme spermatozoa, (2) apakah ada efek suplementasi LT terhadap motilitas, hidup dan morfologi spermatozoa, (3) apakah terdapat kerusakan pada membran plasma kepala spermatozoa akibat suplementasi LT. Hubungan antara motilitas, daya hidup, dan perubahan morfologi spermatozoa akan memperjelas efek penyimpanan semen cair. Pengamatan morfologi membran plasma kepala spermatozoa akan menunjukkan gambaran dari efek perlakuan penyimpanan spermatozoa yang telah diberi suplementasi leucocephala tannin. Keaslian Penelitian Pada penelitian ini dilakukan preparasi semen cair sapi dengan suplementasi tannin yang berasal dari daun lamtoro (leucocephala tannin / LT) menggunakan pengencer Tris Sitrat Fruktosa Kuning Telur dengan penyimpanan semen cair dalam lemari pendingin bersuhu 4 5 o C selama 14 hari. Penelitian mengenai tannin dari daun lamtoro, penyimpanan semen pada suhu 4-5 o C, penggunaan pengencer, motilitas, hidup dan pengamatan morfologi spermatozoa sudah pernah dilakukan sebelumnya (Mardiyah, 2001; Kavak et al., 2004 ; Pratiwi dkk., 2005; Putranti dkk., 2010; Mirajuddin, 2012 ; Sousa et al., 2013). Penelitian menggunakan semen sapi tanpa pembekuan yang disuplementasi dengan LT
5 untuk memperpanjang waktu hidup spermatozoa belum pernah dilakukan sebelumnya. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui motilitas dan daya hidup spermatozoa pada semen cair sapi tanpa pembekuan setelah penyimpanan dengan preparasi semen cair dengan suplementasi leucocephala tannin (LT). 2. Mengetahui kondisi morfologi membran plasma kepala spermatozoa dari semen cair sapi tanpa pembekuan setelah penyimpanan dengan preparasi semen cair dengan suplementasi LT. Manfaat Penelitian Hasil uji metode preparasi semen cair sapi dengan suplementasi LT diharapkan dapat menjadi solusi ketersediaan semen cair bagi daerah-daerah yang membutuhkan semen cair tanpa pembekuan untuk inseminasi buatan karena nitrogen cair yang sulit diperoleh.