PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
Korelasi Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis Mahasiswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Komputer

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

Fian Totiana*, Elfi Susanti VH 2, Tri Redjeki 2. Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PENERAPAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SISWA KELAS XII SMA NEGERI ABULYATAMA

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATOIUM VIRTUAL DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP KALOR PESERTA DIDIK

Pengaruh Model Student Team Achievement Division

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI BERMEDIA LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUAL KELAS XI POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

Pengaruh Model Direct Instruction Berbantuan Simulasi Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Siswa

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

Wan Syafi i, Evi Suryawati dan Ardiyas Robi Saputra Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Media Laboratorium Terhadap Kreatifitas Fisika Siswa SMA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR LANCAR

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Unnes Physics Education Journal

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TIPE TANDUR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN MTsN 2 PONTIANAK

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI BIDANG GESER

*Keperluan korespondensi, telp: ,

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Umi Laeliyah 1, R. Usman Rery 2, Maria Erna 2 No. Hp :

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram 2. Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Fisika dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMPN 1 Kuripan

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR

Implementasi Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Penugasan Mind Map untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN (BERBANTUAN LABORATORIUM VIRTUAL) DAN MINAT BELAJAR TEHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF KIMIA

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI PETA KONSEP DI MAN 2 JEMBER (Pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus)

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Unnes Physics Education Journal

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR PEKA SISWA PADA REAKSI REDOKS

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan memberikan dampak besar terhadap kemajuan sistem pendidikan terutama pada

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Virtual Terhadap Penguasaan Konsep dan Kreativitas Fisika Siswa SMAN 2 Mataram

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS VISUAL SISWA PADA KONSEP SISTEM INDRA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Laboratorium Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Peserta Didik

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Hermansyah 1, Gunawan 2, Lovy Herayanti 3 1) Program Studi Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP Mataram 2) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Mataram 3) Program Studi Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP Mataram Mataram, Indonesia Email: hermanhnh92@gmail.com Abstract This research aims to know the effect of using virtual laboratorial towards concept mastery and creative thinking ability of students on the material of vibrations and waves. This research is an experimental research that uses pretest-postest control group design. The population of this research is all grade VIII students of SMPN 1 Alas Barat in the academic year 2013/2014 and the sample of this research is grade VIII 3 as experimental group and VIII 4 as control group that determined by cluster random sampling technique. The instrument thet used to collect the data is test that made in terms of multiple choices and essay test. The data is analysed by statistical formula of N-Gain and t-test. The result of N-Gain of experimental group concepts mastery is 0,5% and control group is 0,2%. Meanwhile, the result of N-Gain of experimental group creative thinking ability is 0,3% and control group is 0,1%. The resultof t-test shows that t obtined of concepts mastery is 1,877 t table is 1,671. Whereas, for creative thinking ability shows that t obtined is 1,998 t table is 1,671. It means that there is a difference of concept mastery and creative thinking ability of students on the material of vibrations and waves. Therefore, it can be concluded that the use of virtual laboratorial has an effect towards concept mastery and creative thinking ability of students on the material of vibrations and waves. Keywords: virtual laboratorial, concept mastery, creative thinking ability, vibrations and waves. PENDAHULUAN Tujuan pembelajaran sains (IPA) di SMP/MTs sesuai dengan peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. (1) Meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya, (2) mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip sains yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, (4) melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bersikap, dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi, (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam, (6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, (7) meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan sains sebagai 97 dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya [1]. Fisika adalah ilmu yang mengkaji interaksi antara energi dan materi yang menjadi dasar dari ilmu pengetahuan alam. Dalam pembelajaran fisika di sekolah menengah pertama, siswa diharapkan tidak hanya menguasai konsep-konsep fisika secara teori tetapi juga mampu menggunakan metode ilmiah untuk membuktikan konsep-konsep fisika yang didapat dari teori tersebut [2]. Pembelajaran Fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa. Pembelajaran diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga membantu siswa untuk memperoleh pengalaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pemberian pengalaman langsung serta proses mencari tahu dan berbuat yang dimaksud di sini sangatlah efektif pelaksanaannya jika pembelajaran dilakukan melalui kegiatan praktikum. Praktik laboratorium adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan ini. Praktikum fisika memberikan kesempatan alami kepada siswa untuk

belajar melakukan suatu percobaan dan menganalisa data yang diperoleh sesuai dengan tujuan percobaan yang dilakukan [2]. Berdasarkan observasi awal, pelaksanaan praktikum di sekolah masih banyak yang terkendala. Disebutkan bahwa kegiatan praktikum fisika juga dihadapkan pada berbagai masalah, di antaranya peralatan laboratorium mahal, sarana laboratorium yang dimiliki terbatas, serta kesulitan melakukan praktikum pada konsep fisika yang abstrak. Pada konsep fisika yang abstrak, terdapat kesulitan untuk menampilkan proses fisis secara langsung melalui kegiatan laboratorium yang riil sehingga menyebabkan tingkat penguasaan konsep fisika dan kemampuan berfikir kreatif siswa rendah. Hal ini dapat terlihat dari nilai rata-rata siswa pada tabel 1. Tabel.1. Nilai Rata-rata Fisika VIII SMP Negeri 1 Alas Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. No Jumlah Siswa Nilai Ratarata 1 VIII 1 31 54,40 2 VIII 2 32 56,68 3 VIII 3 31 50,40 4 VIII 4 31 52,62 KKM (Sumber: Guru Bidang Studi IPA SMP Negeri 1 Alas Barat) Pelaksanaan kegiatan praktikum sebagaimana yang diharapkan setidaknya akan dapat meningkatkan motivasi, pemahaman, serta keterampilan personal sosial siswa. Kegiatan praktikum juga dapat memperbaiki keterampilan berpikir kreatif siswa dan meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa serta memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih metode ilmiah. Berdasarkan permasalahan di atas maka penggunaan laboratorium virtual sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran untuk menunjang kegiatan praktikum laboratorium. Pengembangan laboratorium virtual fisika dalam membantu siswa untuk memahami konsep fisika dan sekaligus meningkatkan kemampuan siswa dan guru di bidang ICT. Keberadaan laboratorium virtual diharapkan dapat menjadi solusi bagi kendala-kendala yang dihadapi untuk melakukan praktikum di sekolah. Namun laboratorium virtual tidak dapat dijadikan sebagai pengganti dari praktikum di laboratorium real. Laboratorium sekolah sejatinya adalah unit penunjang akademik yang digunakan sebagai tempat pengujian, kalibrasi, dan produksi berdasarkan metode keilmuan tertentu dalam rangka melaksanakan 78 98 pendidikan. Laboratorium ini terbagi menjadi laboratorium real dan laboratorium virtual. Laboratorium Virtual adalah laboratorium dimana di sini digunakan simulasi untuk menampilkan proses eksperimen. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan Laboratorium Virtual memiliki beberapa kelebihan yaitu (a) Meningkatkan penguasaan konsep siswa; (b) Memperbaiki ketarampilan berpikir kreatif dan pemecahan masalah secara ilmiah; (c) Mengembangkan keterampilan di bidang ICT tanpa mengabaikan pengetahuan mengenai laboratorium. Berdasarkan kondisi tersebut, pada penelitian ini dilakukan uji coba berupa penerapan penggunaan laboratorium Virtual yang diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII SMP Negeri 1 Alas Barat tahun pelajaran 2013/2014. TINJAUAN PUSTAKA Laboratorium virtual merupakan suatu media berbasis komputer yang berisi simulasi kegiatan di laboratorium fisika. Laboratorium virtual dibuat untuk menggambarkan reaksi-reaksi yang mungkin tidak dapat terlihat pada keadaan nyata [3]. Virtual laboratory didefenisikan sebagai suatu objek multimedia intraktif. Objek multimedia interaktif terdiri dari bermacam format heterogen termasuk teks, hiperteks, suara, gambar, animasi, video, dan grafik [4]. Menurut Dahar dalam [5], mendefinisikan penguasaan konsep sebagai kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah baik teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan definisi penguasaan konsep yang lebih komprehensif dikemukakan oleh Bloom yaitu kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan ke dalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya. Menurut Filsaime dalam [6], berpikir kreatif adalah proses berpikir yang memiliki ciri-ciri kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian atau originalitas (originality) dan merinci atau elaborasi (elaboration). METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan tertentu

nilai N-Gain Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 2, April 2015 terhadap variable-variabel yang diteliti dan dalam kondisi yang dikendalikan [7]. Oleh karena itu, di dalam penelitian eksperimen terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest-posttest control group design merupakan desain penelitian yang digunakan didalam penelitian ini. Dengan teknik pengambilan sampel yaitu Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan laboratorium virtual terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa maka dilakukan dengan membagikan soal-soal evaluasi yang terdiri dari soal tes awal dan soal tes akhir baik pada kelas kontrol ataupun kelas eksperimen. Berdasarkan hasil tes awal dengan cara cluster random sampling, yang dan tes akhir yang telah diberikan tersebut dapat dikarenakan populasi terdiri dari kelompok-kelompok disimpulkan bahwa adanya pengaruh dari penggunaan individu dimana kelas VIII 3 sebagai kelas eksperimen laboratorium virtual yang terlihat dari adanya dan kelas VIII 4 sebagai kelas kontrol. HASIL PENELITIAN peningkatan nilai N-Gain baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen dan juga dapat terlihat dari hasil uji-t itu sendiri. Hasil uji N-Gain dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut. Tabel.2. Nilai N-Gain Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Kemampuan Berpikir Penguasaan Konsep Kreatif Tes Tes Tes Tes N-Gain N-Gain Awal Akhir Awal Akhir Eksperimen 40 73,91 0,56 17,53 40,9 0,29 Kontrol 49,65 59,65 0,19 27,05 35,13 0,11 Berdasarkan perhitungan nilai N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah pembelajaran secara langsung dapat dilihat dengan jelas perbedaannya melalui gambar 1. 0.6 0.4 0.2 kelas eksperimen kelas kontrol 0 penguasaan konsep kemampuan berpikir kreatif Variabel Gambar.1. Nilai N-Gain Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Eksperimen dan Kontrol. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif setelah diberi perlakuan antara tes awal dengan tes akhir untuk kelas eksperimen dan tanpa diberikan perlakuan antara tes awal dengan tes akhir untuk kelas kontrol. Adapun hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4. Tabel.3 Uji Hipotesis Penguasaan Konsep Eksperimen dan Kontrol Jumlah Rata-Rata Varians t Siswa (N) (X) hitung t tabel Eksperimen 23 33,91 2697,8 1,877 1,671 Kontrol 29 10 1600 99

PEMBAHASAN Tabel.4 Uji Hipotesis Kemampuan Berpikir Kreatif Eksperimen dan Kontrol Jumlah Rata-Rata Varians t Siswa (N) (X) hitung t tabel Eksperimen 23 23,91 519,57 1,998 1,671 Kontrol 29 8,08 1045,02 Proses pembelajaran akan berhasil jika adanya faktor yang saling mempengaruhi motivasi belajar siswa selain dari diri sendiri juga diperoleh dari lingkungan belajar seperti guru dan sumber belajar. Jika keduanya saling mempengaruhi maka hasil belajar siswa akan meningkat. Peran guru sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, antara lain guru dapat menyediakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat mengasah kemampuan berpikir kreatif siswa selama proses pembelajaran dan memilih media atau sumber pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Salah satunya cara untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan mengasah kemampuan berpikir kreatif siswa adalah dengan menggunakan laboratorium virtual dalam proses pembelajaran. Laboratorium virtual ini bisa lebih mepermudah siswa untuk melakukan praktikum dan memahami konsep-konsep fisika. Sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa baik yang diajarkan dengan menggunakan laboratorium virtual maupun secara konvensional. Dari rata-rata N-Gain dapat diketahui bahwa peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada setiap indicator juga berbeda signifikan, dimana kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan uji-t juga dapat diketahui bahwa perbedaan peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif kedua kelas berbeda signifikan. Berdasarkan uji N-Gain didapatkan bahwa pada penguasaan konsep nilai N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,5%, sedangkan nilai N-Gain kelas kontrol sebesar 0,2%. Sedangkan pada kemampuan berpikir kreatif nilai N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,3%, sedangkan nilai N-Gain kelas kontrol sebesar 0,1%. Berdasarkan uji-t yang dianalisis dari data tes awal dan tes akhir penguasaan konsep dengan uji-t diperoleh t hitung adalah 1,877 dan t tabel adalah 1,671 dengan taraf 100 sifnifikansi 0,05 karena t hitung > t tabel maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Sedangkan Analisis data tes awal dan tes akhir kemampuan berpikir kreatif dengan uji t diperoleh t hitung adalah 1,998 dan t tabel adalah 1,671 dengan taraf sifnifikansi 0,05 karena t hitung > t tabel maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya bahwa ada perbedaan yang signifikan antara menggunakan laboratorium virtual dengan tanpa menggunakan laboratorium virtual dalam pembelajaran fisika sehingga berpengaruh positif terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa proses belajar mengajar fisika materi pokok getaran dan gelombang dengan menggunakan laboratorium virtual dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Suasana kelas menjadi lebih hidup dan siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, karena siswa disini mengembangkan kreativitas mereka masing masing. Dalam proses belajar mengajar siswa terlihat lebih aktif dalam hal mengajukan pertanyaan tentang materi yang diajarkan, hal ini menunjukkan siswa tertarik terhadap penggunaan laboratorium virtual. Berdasarkan uji-t dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan atau peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan laboratorium virtual. Peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif yang dialami siswa setelah memalui proses belajar disebabkan karena siswa yang belajar pada kelas eksperimen dirangsang secara aktif untuk mempelajari konsep yang ada. Hasil diatas sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya bahwa model virtual laboratory fisika modern dapat meningkatkan keterampilan generik sains calon guru [9]. Pembelajaran berbasis virtual laboratory dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa pada topik listrik dinamis [8]. Penggunaan simulasi dan Interactive virtual laboratory pada pembelajaran fisika modern khususnya pada pokok bahasan fisika inti dapat meningkatkan pemahaman konsep [10]. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa penggunaan laboratorium virtual dapat meningkatkan penguasaan

konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Laboratorium virtual dapat dijadikan alternatif untuk tetap bisa melakukan eksperimen fisika. Selain lebih murah dan terjangkau, juga lebih aman bagi siswa sebagai pengguna. Siswa juga dapat melakukan eksperimen dimanapun dan kapanpun sesuai kebutuhannya. Terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh dari proses belajar mengajar yang telah dilakukan dengan menggunakan laboratorium virtual, antara lain (1) lebih ekonomis karena tidak membutuhkan bangunan lab, alat-alat dan bahan-bahan seperti pada laboratorium konvensional, (2) menambah motivasi dalam proses belajar mengajar, (3) siswa mempunyai keterampilan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran ataupun dalam permasalahan sehari-hari. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa pada penguasaan konsep nilai N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,5%, sedangkan nilai N-Gain kelas kontrol sebesar 0,2%. Pada kemampuan berpikir kreatif nilai N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,3%, sedangkan nilai N-Gain kelas kontrol sebesar 0,1%. Uji-t penguasaan konsep diperoleh thitung adalah 1,877 dan t tabel adalah 1,671. Uji-t kemampuan berpikir kreatif diperoleh t hitung adalah 1,998 dan t tabel adalah 1,671. Karena thitung > t tabel maka H0 1, H0 2 ditolak dan Ha 1, Ha 2 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan laboratorium virtual berpengaruh terhadap penguasaan konsep siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII SMPN 1 Alas Barat tahun ajaran 2013/2014 serta penggunaan laboratorium virtual berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi getaran dan gelombang kelas VIII SMPN 1 Alas Barat tahun ajaran 2013/2014. REFERENSI [1] Suniati, dkk. 2013. Pengaruh Implementasi Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Multimedia Interaktif Tehadap Penurunan Miskonsepsi (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pembelajaran Cahaya dan Alat Optik di SMP Negeri 2 Amlapura). e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2013). [2] Purnomo, H. 2011. Laboratorium Virtuil Sebagai Alternatif Kegiatan Laboratorium Kovensional Di Perguruan Tinggi. Orbith Vol. 7 No. 3 November 2011: 418-421. [3] Totiana, F dkk. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Creative Problem Solving (Cps) Yang 101 Dilengkapi Media Pembelajaran Laboratorium Virtual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Xi Ipa Semester Genap Sma Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret. ISSN 2337-9995. [4] Gunawan. 2011. Persepsi dosen dan mahasiswa terhadap model virtual laboratory fisika modern. Jurnal kependidikan, vol. 10 no. 2, November 2011. ISSN 1412-6087. Mataram: Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Pada Masyarakat IKIP Mataram. [5] Helperida, Timawati. 2012. Penguasaan Konsep. (Online), http://kekeislearning.blogspot.com/2012/09/penguas aan-konsep.html. Diakses pada tanggal 5 februari 2014. [6] Fauziah. 2011. Analisis Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar V Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011. ISSN 1412-565x. [7] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. [8] Gunawan. 2013. Model Virtual Laboratory Fisika Modern untuk Meningkatkan Keterampilan Generic Sains Calon Guru. Program study pendidikan fisika, FKIP Universitas Mataram. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, VOLUME 20, NOMOR 1, APRIL 2013. ISSN 2302-996X [9] Salam, H, dkk. 2010. Pembelajaran Berbasis Virtual Laboratory Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep pada Materi Listrik Dinamis. Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010. [10] Sinaga, P. 2011. Penerapan Simulasi Dan Interactive Virtual Laboratory Pada Pembelajaran Fisika Modern Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Radioaktivitas Inti, Reaksi Inti Dan Aplikasinya. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Nuklir PTNBR BATAN Bandung, 22 Juni 2011. BIOGRAFI PENULIS Hermansyah, lahir di Bonto, Sumbawa, 13 Juli 1992. Tahun 2004 lulus di SDN Bonto, dan tahun 2007 lulus

dari SMPN 1 Tarano, Sumbawa. Tahun 2010 lulus dari SMAN 1 Empang dan melanjutkan pendidikan S-1 di IKIP Mataram pada program studi pendidikan fisika hingga meraih gelar sarjana tahun 2014. 102