BUDAYA KEAMANAN NUKLIR

dokumen-dokumen yang mirip
3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

Sihana

2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten

ETIKA PROFESI PART 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONSEP, PRINSIP, MODEL DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIS SEKTOR PUBLIK. Novia Kencana, M.PA Universitas Indo Global Mandiri Palembang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

SISTEM PROTEKSI FISIK INSTALASI NUKLIR PTBBN BAGIAN I: PENERAPAN SISTEM PROTEKSI FISIK DI INSTALASI RADIOMETALURGI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

Sihana

KEPEMIMPINAN dan KERJA SAMA TIM

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Catatan informasi klien

Manajemen Risiko Kelelahan: Preskriptif versus Pendekatan Berbasis Risiko

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

GEJALA MELEMAHNYA BUDAYA KESELAMATAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEADERSHIP in PATIENT SAFETY Lead and support your staff

BERITA NEGARA. BAPETEN. Reaktor Nondaya. Keselamatan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

Peluang Pemanfaatan Teknologi. Rukmono Siswishanto Unit Diklat RSUP Dr. Sardjito

OUTLINE. 1. Pendahuluan. 2. Kode Etik Akuntan Profesional

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

EVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan pemimpin

Kebijakan Privasi Kami

RENCANA STRATEGIS ORGANISASI DESA CEGAH NARKOBA (DCN) OLEH : MUHAMMAD FAUZI C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB I PENDAHULUAN. Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PAPARAN HASIL UJI TERAP ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS INOVASI INDIVIDU DAN ORGANISASI. PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS 18 Agustus 2016

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

Kebijakan Manajemen Risiko

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG KETENTUAN SISTEM PROTEKSI FISIK INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek

Kebijakan Pengungkap Fakta

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Patricia Dhiana Paramita *)

Negosiasi Bisnis. Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak. By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: ,

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas:

Tujuan Instruksional Umum Peserta memahami cara meningkatkan kemampuan penguasaan tertentu dalam merealisasikan keinginan sesungguhnya dlm kehidupan s

KETENTUAN SISTEM PROTEKSI FISIK INSTALASI NUKLIR DAN BAHAN NUKLIR DI INDONESIA

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Admninistrasi

2 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Le

Budaya perusahaan bisa membantu mengembangkan jati diri setiap karyawan nan bekerja di perusahaan tersebut.

Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

SKALA I. 1 Saya suka menawarkan barang baru dalam usaha saya. 3 Saya malas mencari ide ide baru untuk usaha saya

Apa sebenarnya SPI dan SPIP?

7.1.Project Control. Schedule kunjungan ke lapangan dan partisipasi audit. Meninjau ulang temuan audit dan pelaporan perbaikan

Orientasi dan Penempatan

Etika dalam Sistem Informasi

KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala

STANDAR KOMPETENSI. (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017)

Berilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai menurut Anda. SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju R : Ragu-Ragu

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB II KERANGKA TEORI. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

organisasi tersebut berasal, dan apakah budaya organisasi tersebut dapat diatur, kesemuanya akan dibicarakan pada halaman berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi aktuasi yaitu untuk menggerakkan dan mengarahkan pelaksanan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) senantiasa harus dikembangkan

BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP SEKOLAH ISLAM TERPADU. Oleh Rochmat Wahab Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan

Orientasi dan Penempatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DALAM UTILISASI DAN MODIFIKASI REAKTOR NONDAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

SMART PHARMACY ADVANCING PHARMACY PRACTICE AND EDUCATION IN INDONESIA KUTA - BALI, APRIL 2018 TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP

PERSYARATAN TEKNIS DESAIN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dipenuhi melalui bantuan orang lain. mudah diperoleh apabila manusia masuk dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Etika dan Keamanan SI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses

Transkripsi:

BUDAYA KEAMANAN NUKLIR Yaziz Hasan Bagian Keamanan dan Pengamanan Nuklir, Biro Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama, Badan Tenaga Nuklir Nasional Serpong, 4 November 2015 www.batan.go.id 1

KONSEP KEAMANAN NUKLIR Deteksi Bahan nuklir dan/atau fasilitas nuklir Musuh atau Penyusup Penghalang/ Delay Respon Untuk melindungi fasilitas dari tindakan jahat 2

BUDAYA KEAMANAN NUKLIR

BUDAYA KEAMANAN MERUPAKAN BAGIAN BUDAYA ORGANISASI Budaya Organisasi Budaya Keamanan Nuklir Budaya Keselamatan Nuklir 4

Prinsip Fundamental: Dinyatakan dalam Amendemen CPPNM, 8 Juli 2005 Prinsip Fundamental F Budaya Keamanan (Security Culture): Semua organisasi yang terlibat dalam pelaksanaan proteksi fisik harus mengutamakan budaya keamanan, mengembangkan dan memeliharanya untuk menjamin pelaksanaannya yang efektif di semua level organisasi. www.batan.go.id 5

Definisi Budaya Keamanan Nuklir Suatu perangkat karakteristik, prinsip, sikap dan perilaku individu, organisasi dan institusi yang bertindak sebagai alat untuk mendukung dan memperkuat keamanan nuklir. www.batan.go.id 6

Basis Budaya Keamanan Nuklir Model Edgar Schein Organizational Culture and Leadership (1997) Berupa layer-layer dari yang tidak terlihat dan tidak dapat diukur hingga yang terlihat dan dapat diukur Layer yang terlihat berupa indikator kinerja Yang tidak terlihat harus disimpulkan dari yang terlihat Layer dasar adalah basis bagi karakteristik lain (tidak terlihat) Ancaman adalah nyata Keamanan nuklir penting www.batan.go.id 7

Model Budaya Edgar Schien ARTEFAK NILAI-NILAI YANG DIANUT ASUMSI YANG MENDASARI

Model untuk Organisasi HASIL SISTEM KEAMANAN NUKLIR YANG EFEKTIF DICAPAI SISTEM MANAJEMEN YANG TERBANGUN BAIK DAN EFEKTIF PERILAKU YANG MENGHASILKAN BUDAYA KEAMANAN YANG SEHAT Artefak PRINSIP-PRINSIP SEDERHANA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMANDU KEPUTUSAN DAN PERILAKU Nilai-nilai yang dianut ASUMSI TENTANG ANCAMAN ADALAH NYATA DAN KEAMANAN ADALAH PENTING Asumsi

Model Budaya Keamanan Nuklir www.batan.go.id 10

Definisi: Budaya Suatu pola asumsi dasar bersama yang dipelajari suatu kelompok ketika memecahkan masalah melalui adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja dengan baik dan dianggap sah serta, karenanya, diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami, berpikir, dan merasa dalam kaitan dengan masalah tersebut Edgar Schein

Sifat-sifat Budaya Budaya adalah hasil pembelajaran secara sosial. Karena itu, mereka tidak dapat diubah tanpa tekad yang kuat dari para pemimpin. Sesi orientasi yang menyediakan tempat penjelasan dan diskusi dapat membantu para pemimpin memodifikasi budaya organisasi, asalkan mereka mendukung sesi ini dengan penguatan harian dan kepemimpinan melalui contoh. Budaya sulit ditegakkan, tetapi mereka dapat dikembangkan, terutama melalui penguatan dan keteladanan positif. Selalu ada budaya keamanan (atau keselamatan, atau kualitas, dll) dalam suatu organisasi.

Sifat-sifat Budaya (2) Dalam suatu organisasi, sering lebih mudah mengubah pola berpikir daripada mengubah pola perilaku. Manajer baru dapat saja datang dengan ide-ide baru yang berani, misalnya, namun kadang gagal mendapatkan orang yang mengubah perilaku lama mereka. Pemimpin mengubah budaya organisasi dengan mengintervensi semua tingkatan. Dengan usaha berkelanjutan, dengan mengerahkan insentif yang mereka miliki, mereka dapat membentuk pola berpikir yang baru, membentuk pola perilaku baru, dan bahkan mengubah lingkungan fisik. Budaya mengurangi kecemasan bagi anggotanya dengan membentuk pola berpikir, berbicara, dan bertindak bersama. Akibatnya, perubahan budaya akan selalu meningkatkan kecemasan dalam organisasi sampai dipelajari pola baru. Pemimpin harus membuat kecemasan dalam belajar budaya yang baru lebih kecil dari kecemasan dengan tetap berada dalam budaya lama.

Budaya Keamanan Nuklir Kumpulan karakteristik yang saling terkait yang secara bersama-sama menekankan kepedulian pada keamanan nuklir: - keyakinan dan asumsi bersama - prinsip-prinsip yang memandu keputusan dan tindakan - sistem manajemen dan pengendalian - pola perilaku para pemimpin dan stafnya - keadaan fisik sistem keamanan Budaya keamanan nuklir yang sehat memastikan organisasi menyadari ancaman dari tindakan berbahaya dan siap untuk mencegah, mendeteksi, dan meresponsnya.

Sifat Budaya Keamanan Semua personil, dari manajer senior dan supervisor hingga operator paling junior, senantiasa menyadari dan berkomitmen terhadap persyaratan keamanan dan praktik terbaik. Menggunakanb teknologi keamanan yang tersedia dan terjangkau, tetap dalam kondisi kerja yang baik, dan ditingkatkan. Peraturan dan prosedur keamanan selalu diimplementasikan dan personil selalu termotivasi untuk menyelesaikan tugastugas mereka yang berhubungan dengan keamanan.

Penerapan Budaya Keamanan menghasilkan: Keamanan Nuklir yang Efektif dalam hal: Mencegah (DETER) Mendeteksi (DETECT) Menunda (DELAY) Merespon (RESPOND) Memitigasi (MITIGATE) 16

Kesimpulan Budaya keamanan merupakan hal penting yang harus ditumbuh-kembangkan untuk mengurangi secara efektif ancaman keamanan nuklir. Budaya keamanan nuklir yang sehat ditunjukkan oleh kewaspadaan terhadap setiap ancaman dan tindakan berbahaya dan siap untuk mencegah, mendeteksi, dan meresponsnya.

TERIMA KASIH