Penerapan DSM (Demand Side Management) Untuk Merencanakan Kebutuhan Konsumsi Energi Listrik Di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN Latar Belakang

MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MANFAAT DEMAND SIDE MANAGEMENT DI SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI

ANALISIS PENGARUH KONSERVASI LISTRIK DI SEKTOR RUMAH TANGGA TERHADAP TOTAL KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA

SETAHUN PROGRAM DEMAND SIDE MANAGEMENT

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

Disampaikan pada Seminar Membuka Sumbatan Investasi Efisiensi Energi di Indonesia: Tantangan dan Peluang Kebijakan dan Regulasi

PENDAHULUAN. Latar Belakang

VI. SIMPULAN DAN SARAN

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014

PREDIKSI PERKEMBANGAN BEBAN LISTRIK DI KECAMATAN RANAH PESISIR SAMPAI TAHUN 2025

VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Berdasarkan hasil analisis hasil estimasi mode l subsidi harga listrik da n hasil

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

Studi Perencanaan Pembangunan PLTU Batubara Asam Asam650 MW 10 Unit DalamRangkaInterkoneksi Kalimantan - Jawa. OLEH : Gilang Velano

Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Studi Potensi Pemanfaatan Biogas Sebagai Pembangkit Energi Listrik di Dusun Kaliurang Timur, Kelurahan Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta

PROGRAM KONSERVASI ENERGI

DEMAND SIDE MANAGEMENT DEMAND SIDE MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SENSITIVITAS ANALISIS POTENSI PRODUKSI PEMBANGKIT LISTRIK RENEWABLE UNTUK PENYEDIAAN LISTRIK INDONESIA

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

BAB I PENDAHULUAN. energi fosil. Jumlah konsumsi energi fosil tidak sebanding dengan penemuan

Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DAN MANAGER/AUDITOR ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese

VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

Analisis Krisis Energi Listrik di Kalimantan Barat

HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik)

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

Indonesia Water Learning Week

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Arif Joni Prasetyo (1), Jamhir Islami (2) Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keharusan yang harus dipenuhi. Ketersediaan energi listrik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah energi listrik di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. listrik yang pada gilirannnya akan berdampak pada terhambatnya roda

STUDI PEMANFAATAN CAPTIVE POWER SEBAGAI DISTRIBUTED GENERATION PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X UNIT USAHA PG. NGADIREJO KEDIRI TUGAS AKHIR RE 1599

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2008 subsidi ini meningkat menjadi 61 trilyun 1. Masalah ini sebenarnya bisa

ReOn. [residential on-grid photovoltaic system] aplikasi: rumah, perumahan, gedung komersial, fasilitas umum

BAB I PENDAHULUAN. ini, pemenuhan pelayanan berkualitas bagi perusahaan kemudian tidak jarang

KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

Peran dan Strategi Dunia Usaha dalam Implementasi NDC Sektor Energi Dr. Ir. Surya Darma, MBA

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia 1

Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

secara prinsip penggunaan energi di lingkungan hunian penduduk akan meningkat seiring dengan kepadatan rumah.

Laporan Kajian Akademis Penanggulangan Krisis Energi Listrik dan Status PLN Kota Tarakan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN

DI INDONESIA TAHUN Pada bagian ini akan diuraikan mengenai gambaran umum kelistrikan di

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KETERSEDIAAN SUMBER DAYA ENERGI UNTUK PENGEMBANGAN KELISTRIKAN DI SUMATERA SELATAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

PERHITUNGAN BIAYA POKOK PENYEDIAAN (BPP) TENAGA LISTRIK PER GOLONGAN PELANGGAN STUDI KASUS PT PLN (PERSERO) SISTEM SULSELTRABAR

PROBLEM PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION. Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND COOPERATION. On OCEAN ENERGY FIELD STUDY

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

DEPUTI MENTERI NEGARA BIDANG USAHA PERTAMBANGAN, INDUSTRI STRATEGIS, ENERGI DAN TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu wadah bagi sekumpulan orang untuk

Materi Paparan Menteri ESDM

EFISIENSI ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

STUDI PERENCANAAN SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA DENGAN OPSI NUKLIR

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

PENETAPAN TARIF DASAR LISTRIK (TDL) UNTUK SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Workshop Low Carbon City

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENYEDIAAN LISTRIK

SUBSIDI LISTRIK DAN PERMASALAHANNYA

PLN Dari 1973 Sampai 2005

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di banyak tempat dan beberapa lokasi sesuai dengan kebutuhan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan fungsi kinerja perusahaan untuk mencapai kesejahteraan

Transkripsi:

Jurnal Wave, UPT. BPPH BPPT Vol. 3, No. 2, 2009 Penerapan DSM (Demand Side Management) Untuk Merencanakan Kebutuhan Konsumsi Energi Listrik Di Indonesia Afian Kasharjanto 1, Rina 1 Abstrak Pertumbuhan konsumsi energy yang mencapai 7.2 persen per tahun mengakibatkan pengurangan sumber daya dari fosil sebagai sumber utama pemasok kebutuhan energi. Pada suatu saat nanti kita akan mengalami permasalahan krisis konsumsi energi secara besar-besaran apabila tidak dilakukan usaha penghematan,konversi dan konservasi sumber energi sejak dini. Salah satu usaha penghematan yang dapat dilakukan adalah melalui penerapan metode DSM (Demand Side Management). DSM adalah salah satu metoda yang dapat digunakan oleh perusahaan pembangkit listrik dalam merencanakan kebutuhan konsumsi listrik di masa mendatang berdasarkan pertimbangan kebutuhan konsumen secara lebih efisien sehingga perencanaan produksi tenaga listrik yang akan dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar (tidak over supply). Diharapkan dengan system perencanaan / perkiraan kebutuhan komsumsi listrik pada masa mendatang yang baik maka akan meningkatkan efisiensi biaya keseluruhan (total cost) sehinggga dari hasil penghematan ini dapat digunakan untuk meningkatkan kwalitas pelayanan kepada konsumen. Selain itu, dampak dari penerapan metode DSM Dalam jangka panjang adalah mengurangi tingkat polusi akibat pembakaran sumber energi fosil secara berlebihan. Kata kunci : DSM, Efisiensi, Konversi Abstract Growth in energy consumption of 7.2 percent per year resulting in a reduction of fossil resources as the main source supplier of energy needs. On one day we will experience the crisis of energy consumption on a large scale if not done business savings, conversion and conservation of energy resources early. One of the savings that can be done is through the application of the DSM (Demand Side Management). DSM is one method that can be used by power generation companies in planning for the needs of electricity consumption in the future based on assessment of customer needs more efficiently so that the planning of electricity production that will be produced fully in accordance with market demand (not over supply). It is expected that with the system planning / estimation of electricity consumption in the good future it will increase the efficiency of the overall cost (total cost) so as the result of these savings can be used to improve the quality of service to the consumer. In addition, the impact of the implementation of DSM in the long-term method is to reduce levels of pollution due to burning of fossil energy resources excessively. Keywords : DSM, Efficiently, Conversion PENDAHULUAN Dalam waktu dekat ini kemungkinan harga BBM akan mengalami kenaikan lagi akibat dipicu oleh gejolak geopolitik yang sedang terjadi di wilayah timur tengah. Pemerintah akan semakin kewalahan dengan kebijakan subsidi konsumsi energi Nasional yang semakin membesar. Skenario program pengurangan subsidi energi semakin dimatangkan dan 1. UPT BPPH-BPPT, Surabaya - 85 -

akan segera direalisasikan. Hal ini disebabkan karena harga BBM pasar internasional yang semakin meroket bahkan sempat menembus harga US$ 120/barrel, sebuah nilai psikologis yang menyebabkan ekonomi dunia menjadi terpuruk. Untuk mengurangi beban keuangan Negara, maka kebijakan subsidi listrik harus mulai dikurangi secara bertahap, namun dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah. Subsidi listrik masih diperlukan, tetapi sasarannya harus dipertajam dan ditujukan kepada Masyarakat yang benar-benar membutuhkan. PLN (Persero) sebagai salah satu BUMN yang masih mengkonsumsi sumber Bahan Bakar Minyak untuk pembangkit listrik terus berupaya menekan pemakaian BBM. Usaha ini bukan hanya untuk tujuan penghematan konsumsi BBM tetapi juga untuk mengurangi produksi emisi CO2 yang berpengaruh pada kesehatan lingkungan. Sebagai gambaran, konsumsi BBM untuk pembangkit listrik tahun 2007 mencapai 30% dari total produksi sebesar 100 TWH. Konsumsi BBM mencapai 10,1 juta kiloliter dengan biaya Rp.50 trilliun atau sekitar 60% dari total biaya bahan baker yang dimiliki PLN. Kita masih ingat, bahwa beberapa waktu yang lalu konsumen yang tinggal di wilayah Jawa dan Bali sempat mengalami pemadaman listrik akibat defisit listrik karena keterlambatan suply batubara. Akibatnya salah seorang direktur yang bertanggung jawab dengan masalah kelangsungan supply Batubara harus dicopot. Kejadian ini merupakan salah satu contoh bahwa akibat semakin besarnya kebutuhan konsumsi bahan bakar yang sudah tidak sebanding dengan kapasitas supply-nya. Oleh sebab itu usaha penghematan dan konversi sumber energy menjadi sesuatu yang harus segera dilaksanakan demi masadepan anak cucu kita. Untuk mencapai tujuan tersebut, PLN telah melakukan program penghematan berdasarkan tinjauan DSM (Demand Side Management), yaitu program Load Management serta pemangkasan beban puncak. Pada program Load Management, PLN mendorong agar konsumen berhemat dengan menerapkan kebijakan intensif dan dis-intensif tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga, bisnis dan industri. Sedangkan pada program pemangkasan beban puncak dilakukan dengan mengganti jenis lampu yang digunakan dengan lampu hemat energy sehingga produksi listrik pada malam hari dapat dihemat. Diharapkan dari program ini akan mampu menghemat komsumsi listrik sekitar 20% atau menghemat energi 12,4 Gwh atau setara dengan 3,7 juta kiloliter BBM senilai Rp.18,8 trilliun. Apabila program ini berhasil, bukan hanya PLN saja yang diuntungkan, tetapi fihak konsumen juga menikmati penghematan pembayaran biaya listrik bulanan sekitar 20%. DSM Tabel 1 Rata-rata konsumsi listrik untuk msing-masing kelompok pelanggan (Kwh/bulan) DSM (Demand Side Management) adalah suatu metode yang dilakukan oleh perusahaan pembangkit listrik dalam merencanakan kebutuhan kapasitas listrik terpasang yang bisa di supply sesuai dengan kebutuhan konsumen melalui perencanaan (forecasting) berdasarkan data riil perkiraan peningkatan kebutuhan listrik secara efektif dalam jangka waktu tertentu. Tujuan DSM adalah untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional serta meningkatkan kwalitas pelayanan kepada konsumen. Kebijakan ini diimplementasikan untuk mampu mengontrol, melihat pengaruh serta mengurangi konsumsi pemakaian listrik sehingga mampu meningkatkan sistem pemanfaatan listrik secara keseluruhan melalui pemakaian yang efisien sesuai dengan kebutuhan konsumen. Metode ini sangat bermanfaat bagi Perusahaan pembangkit listrik karena sumber pembangkit listrik yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan konsumen (tidak - 86 -

over-supply). Dengan demikian biaya produksi total dapat dihemat. Studi yang dilakukan oleh Vashishtha dan Ramachandran (2006) di India menunjukkan bahwa dengan pendekatan DSM terjadi penghematan pemakaian listrik anatar 8 sampai dengan 10 % dari beban puncak. Seperti diketahui, total biaya untuk pembangkit listrik terdiri dari : Biaya tetap (Fixed cost), yang terdiri dari : Modal, Depresiasi, Pajak, Asuransi dan lain lain Biaya operasioanal, terdiri dari : Biaya perawatan, Biaya operasi, Ongkos pekerja, Biaya Bahan bakar, dan lain-lain. Apabila sumber / kapasitas terpasang listrik (Installed capacity) yang dihasilkan jauh melebihi dari jumlah total konsumsi yang dibutuhkan, maka akan terjadi over supply. Hal ini mengakibatkan biaya investasi, serta biaya operasional akan semakin besar. Biasanya solusi atas kelebihan biaya ini adalah dibebankan kepada konsumen sehingga harga jual per KWh menjadi lebih mahal dari yang seharusnya, jika tidak maka akan berakibat kepada kerugian atau setidaknya mengurangi margin keuntungan yang didapat. Kondisi tersebut akan berpengaruh kepada kwalitas pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan DSM meliputi : - Program konservasi energy - Program Load Management, dan - Program untuk meningkatkan kebutuhan listrik konsumen. Program konservasi energy sudah jelas harus dilaksanakan mengingat jumlah komsumsi bahan bakar yang semakin tidak terbendung lagi sedangkan jumlah cadangan bahan bakar di bumi kita ini semakin menurun. Program ini juga dikaitkan dengan isu polusi udara (Green environment). Berbagai cara dan skenario terus dilakukan oleh Pemerintah dalam menghadapi permasalahan tersebut, apalagi dampak komsumsi Bahan bakar tersebut juga akan berpengaruh pada Anggaran Belanja Negara. Pada program Load Management, PLN Mendorong kepada konsumen untuk lebih berhemat dengan menerapkan insentif dan dis-insentif tarif listrik bagai komsumen kelompok Rumah tangga, Bisnis dan Industri. Disamping itu juga diperkenalkan program pemangkasan beban puncak melalui penggantian penggunaan lampu pijar dengan lampu hemat energi. MANFAAT DSM Idealnya, konsumsi energy listrik akan mencapai optimum apabila ada keseimbangan antara supply dengan demand. Apabila supply terlalu melebihi demand, maka akan terjadi kelebihan kapasitas listrik terpasang yang tidak termanfaatkan. Hal ini berarti pengeluaran biaya produksi yang Cuma-Cuma. Tarif listrik ke konsumen biasanya belum mencerminkan total biaya produksi yang sebenarnya, tarif ditetapkan oleh Pemerinta berdasarkan pertimbangan politis atau disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Padahal komponen biaya produksi selalu variatif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang khususnya akibat pengaruh perubahan harga BBM. Disisi lain, kemampuan konsumen untuk membayar lebih mahal akibat perubahan tarif biasanya sangat rendah (elastisitas permintaan rendah). Apalagi bagi kelompok industri. Perubahan tarif listrik akan berpengaruh secara barantai terhadap komponen-komponen produksi lainnya, termasuk upah pekerja. Akibatnya harga jual terpaksa harus dinaikkan, meskipun hal ini sangat riskan terhadap penuruman demand produk tersebut. Hal ini menyebabkan penetapan tarif listrik tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Demand Side Management (DSM) adalah solusi untuk mensinkronkan antara kebutuhan (demand) dengan kemampuan kapasitas listrik yang mampu di supply oleh fihak Generator. Manfaatnya adalah akan terjadi perhitungan kebutuhan listrik yang lebih riil sesuai dengan kebutuhan, menghemat konsumsi listrik serta mengurangi pembuatan pembangkit-pembangkit listrik yang baru. Pengaruh DSM bagi PLN adalah akan terjadi perbaikan load faktor, peningkatan efisiensi dan berkurangnya biaya investasi dan operasi karena terjadinya pengurangan beban puncak. Sedangkan manfaat bagi pelanggan PLN adalah terjaminnya keandalan suplai dan ketersediaan energi listrik serta penghematan daya dan rekening listrik pelanggan PLN. Berdasarkan golongan,konsumen pengguna kebutuhan listrik dapat dikelompokkan sebagai berikut : - 87 -

Gbr.1 Grafik Kelompok pengguna jasa listrik secara umum IMPLIKASI KEBIJAKAN DSM PADA FIHAK UTILITAS Apabila Ketiga program tersebut dilaksanakan secara sinergis maka akan berdampak positif bagi fihak uitilities yang memanfaatkan program tersebut sehingga akan merasakan manfaat dari DSM melalui penghematan, manajemen pengalihan beban puncak serta konservasi sumber energy listrik. Realisasi program kerja meliputi tahapan : 1. Perencanaan (Planning), o Merencanakan/modifikasi kurva beban (load - curve) sehingga akan dihasilkan efisiensi konsumsi beban melalui pengalihan sejumlah komsumsi pada waktu beban puncak ke waktu-waktu di luar beban puncak. o Melakukan riset pasar untuk mengetahui jumlah dan jenis kebutuhan listrik. o Evaluasi dan seleksi dari beberapa metoda yang akan diterapkan Kebijakan yang akan diterapkan oleh PLN dalam menunjang program tersebut adalah dengan diterapkannya kebijakan insentif dan dis-insentif. Kebijakan insentif, diharapkan dapat menghemat konsumsi listrik sekitar 20% atau setara dengan Rp.18.7 Triliun. Melalui program ini bukan hanya PLN saja yang diuntungkan, tetapi fihak konsumen juga diuntungkan karena akan mendapat pengurangan biaya tagihan rekening listrik sebesar 20%. Sebagai gambaran, untuk kelompok konsumen 450 VA yang rata-rata pemakaian per-bulannya 75 Kwh, batas hematnya adalah 60 Kwh. Untuk pelanggan golongan 900 VA yang pemakaian rata-rata per bulannya 115 KWh, batas hematnya adalah 92 KWh, dan seterusnya. Kebijakan dis-insentif, diharapkan dapat digunakan sebagai cara bagi PLN untuk mengetahui / memastikan apakah program insentif berjalan baik atau tidak. Bagi pelanggan yang konsumksi listriknya sangat besar, maka kebijakan tarif yang dikenakan juga akan semakin besar. Kebijakan ini bukan hanya semata untuk menguntungkan pihak PLN karen akan menerima penghasilkan lebih besar (atas komsumsi listrik yang lebih besar) tetapi hanya sebagai salah satu cara untuk mengajarkan kepada konsumen agar lebih berhemat. PLN akan lebih diuntungkan apabila konsumen bisa berhemat dalam pemakaian listrik, karena hal itu berarti akan mengurangi konsumsi pemakaian bahan bakar. 2. Desain, analisa dan perencanaan dalam menetapkan kebijakan DSM 3. Program Implementasi 4. Program Evaluasi Gbr. 2 Grafik Load curve management KESIMPULAN Pencanangan program DSM (Demand Side Management) oleh PLN adalah sesuatu yang sangat penting untuk ditindak lanjuti demi kepentingan kita bersama termasuk demi masa depan anak cucu kita. Terlebih lagi dengan harga BBM di Pasaran dunia yang semakin tinggi, maka posisi keuangan pemerintah akan semakin kritis. Kemiskinan dan pengangguran akan terus bertambah jika permasalahan - 88 -

ini tidak kita temukan solusi-nya karena masalah harga BBM memiliki mata rantai yang panjang pengaruhnya terhadap sektor-sektor yang lain DSM adalah suatu usaha untuk meningkatkan efisiensi konsumsi listrik melalui penghematan pemakaian serta usaha konversi sumber listrik. Hal hal yang perlu dilakukan dalam program DSM adalah : - Re-orientasi dalam solusi pemenuhan kebutuhan listrik konsumen melalui pemahaman penghematan pemakaian, pengalihan pemakaian pada beban puncak serta konversi energy. - Meningkatkan kampanye perlunya pemakaian energy yang efisien. - Pengurangan resiko kerugian akibat salah perencanaan dalam proyek pembangkit listrik melalui inovasi perencanaan sistem keuangan yang lebih teliti. Beberapa pengeluaran yang memungkinkan untuk dihemat perlu untuk dipertimbangkan. Salah satunya adalah sistem perencanaan (forecasting) kebutuhan listrik dari sisi kebutuhan konsumen (Demand Side Management) DSM didasarkan pada dua aspek pertimbangan, yaitu : aspek teknologi dan aspek perilaku manusia selaku pengguna. Informasi dan program pendidikan yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk pengembangan program ini. Akhirnya, DSM bukan hanya bermanfaat untuk efisiensi komsumsi listrik, tetapi juga akan meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi konsumen selaku pengguna. DAFTAR PUSTAKA Rao Surya Prakash (2008), DSM and end use efficiency, Paper, Enpanelled Faculty, CIRE. Bonneville Eric (2006), Demand Side Management for residential and commercial end-users, AERE. http://en.wikipedia.org/wiki/energy_demand_manage ment, tanggal 21/5/2008-89 -