BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan, pemilik, dan stakeholder dengan kata lain kinerja perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

REZA ABDULMUDY DOSEN UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENGUKURAN KINERJA PADA ORGANISASI NIRLABA. Dewi Arofah Maswar Patuh Priyadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja adalah cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi pengertian organisasi sektor publik,

Jurnal Dinamika Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

68 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

FARISA HARDHIYANI B

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

Gumbreg No. 1Purwokerto. RSUD Pro! Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD. (Studi Empiris pada RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Pandan Arang Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Anthony dan young, seperti dikutip Triyuwono (2000:157) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya perdagangan bebas yaitu : era Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial juga menerapkan prinsip-prinsip ekonomi. Hal itu karena rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, DAN RERANGKA PEMIKIRAN. kinerja dalam organisasi masa depan. Istilah Balanced scorecard terdiri dari 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang

Implementasi Balanced Scorecard Sebagai Penilaian Kinerja RSUD Panembahan Senopati. Oleh : Mei Murawati ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

PENILAIAN KINERJA RSUD KABUPATEN BULELENG DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI RSUD dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Pengukuran Kinerja. terhadap kinerja (Fitriyani et al., 2015)

TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA BADAN USAHA DENGAN BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

prestasi. Disisi lain, perbedaan juga tampak jelas pada sifat konsumen yang

Alternatif Penerapan Balanced Scorecard Pada Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar. Oleh : Rachman Suwandaru

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam menerapkan tujuan organisasi adalah dambaan bagi setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang)

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

Marisa L. Rumintjap, Penerapan Balanced Scorecard. PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENGUKURAN KINERJA DI RSUD NOONGAN.

EVALUASI STRATEGI MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT PATAR ASIH. Samuel Sabam P. Panjaitan E. Kusumadmo

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahan tersebut. (Helfert, 1996)

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2013 DAN 2014

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

Accounting Analysis Journal

EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA KLINIK DR. M. SUHERMAN JEMBER. Oleh Indah Dian Saputri ABSTRAK

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI NIRLABA DARI PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didalam sistem pengendalian manajemen, Pengukuran kinerja pada suatu perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen dalam melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh perusahaan agar mampu bersaing dan berkembang dengan perusahaan lain. Tujuan utama melaksanakan sistem pengukuran kinerja adalah untuk meningkatkan kinerja organisasi sehingga dapat lebih baik melayani pelanggan, karyawan, pemilik, dan stakeholder dengan kata lain kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang dapat diukur melalui kriteria tertentu yang telah ditetapkan dan kinerja perusahaan juga bisa menjadi gambaran kondisi perusahaan. Dalam mengukur kinerja yang dicapai perusahaan harus menetapkan standar kriteria, pengukuran keberhasilan kinerja perusahaan tidak hanya diukur dari aspek keuangan saja melainkan juga dari aspek non keuangan seperti kepuasan pelanggan, produktivitas karyawan dan lain-lain.sebelum adanya teori balanced scorecard yang berkembang sebagian besar baik organisasi maupun perusahaan dalam melakukan pengukuran kinerja menggunakan sistem pengukuran kinerja tradisional. Sistem pengukuran tradisional adalah cara yang digunakan manajemen tradisional untuk mengukur kinerja. Namun dalam kenyataannya sistem 1

2 pengukuran tradisional cenderung menitikberatkan pada aspek keuangan saja.sehingga dapat dijelaskan bahwa apabila suatu perusahaan dalam pengukuran kinerjanya memperhatikan dari aspek keuangan saja maka dianggap tidak mampu dalam menginformasikan upaya apa saja yang akan diambil dalam jangka panjang. Disamping itu sistem pengukuran ini dianggap tidak mampu mengukur aset yang tidak berwujud yang dimiliki oleh organisasi lain pada umumnya seperti sumber daya manusia, kepuasan pelanggan, dan kesetiaan pelanggan. Sedangkan kinerja yang baik harus memiliki sistem pengukuran kinerja yang handal dan berkualitas.hal ini mendorong Kaplan dan Norton (2000) untuk merancang sistem pengukuran kerja yang lebih komprehensif yang dikenal dengan konsep balanced scorecard. Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategis yang menterjemahkan visi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan dan ukuran operasional.balanced Scorecard merupakan salah satu metode atau pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, dimana metode ini akan mengukur kinerja melalui 2 aspek yaitu keuangan dan non keuangan. Kaplan dan Norton (2000) BSC terdiri dari 2 kata, yaitu: Scorecard, yaitu kata yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja yang sesungguhnya; dan Balanced, menunjukkan bahwa kinerja personel atau karyawan diukur secara seimbang dan dipandang dari 2 aspek yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang dan dari segi intern maupun ekstern. Kaplan dan Norton (2000) mengembangkan konsep balanced scorecard sebagai metode pengukuran kinerja dengan memasukkan empat perspektif diantaranya perspektif

3 keuangan (financial perspective), dimana ukuran keuangan penting adanya untuk memberikan ringkasan konsekuensi dari tindakan ekonomi yang telah diambil oleh organisasi, dengan melihat kinerja keuangan kita dapat melihat apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba; Perspektif pelanggan(customer perspective), dimana konsumen/pelanggan merupakan pihak luar yang setiap saat menggunakan produk perusahaan. Dengan proses konsumsi tersebut, maka konsumen dapat dipastikan menjadi sumber penerimaan pendapatan perusahaan; Perspektif proses bisnis internal (internal bisnisperspective) memiliki tujuan untuk mengamati berbagai proses operasional yang penting bagi kelangsungan aktivitas organisasi; dan Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growthperspective) bertujuan untuk mengidentifikasi infrastruktur perusahaan yang harus dibangun atau ditambahkan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Balanced scorecard sangat tepat di terapkan oleh organisasi nirlaba, karena pengukuran kinerja tidak hanya berpusat pada keuangan melainkan aspek non keuangan jadi memastikan seluruh bagian perusahaan menerima pengukuran tersebut dan juga meningkatkan pengertian visi dan strategi bisnis ke seluruh perusahaan.perbedaan organisasi laba dengan organisasi nirlaba adalah jika organisasi laba tujuan utamanya adalah pertanggungjawaban keuangan melalui penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien dalam melayani masyarakat. Rumah sakit sebagai lembaga pelayanan memiliki tujuan pendirian yang berbeda dengan perusahaan pada umumnya yang mempunyai tujuan utama untuk

4 memperoleh laba dari operasi usahanya (profit oriented) yaitu lebih menekankan pada aspek pelayanan kepada masyarakat (public/service oriented). Rumah sakit sebagai lembaga pelayanan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik, cepat dan efektif.untuk dapat memberikan pelayanan yang baik, rumah sakit perlu menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk melayani pasien.dalam organisasinya terdapat berbagai aktivitas yang diselenggarakan oleh berbagai profesi.baik profesi medik, paramedik, maupun non medik.menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009tentang rumah sakit, yang dimaksud rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.rumah sakit umum daerah merupakan instansi dibawah pemerintah daerah yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan.pada intinya setiap rumah sakit harus mempunyai strategi khusus dalam mengimplementasikan program kerja yang telah disusun dan setiap unit yang bertugas di dalamnya harus professional dan berpengalaman sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima.serta inovasi yang diberikan oleh rumah sakit secara terus menerus dan meningkatkan kualitas pelayanannya untuk memuaskan pelanggannya dalam hal ini pasien sehingga kepercayaan pelanggan atau pasien terus meningkat. Penelitian ini menggunakan rumah sakit sebagai obyek penelitian, karena rumah sakit merupakan organisasi pelayanan publik pilihan tepat untuk pengukuran kinerja dengan metode balanced scorecardyaitu mengukur kinerja

5 baik dari segi keuangan (financial) dan non keuangan (non financial)karena rumah sakit harus mampu memberikan pertanggung jawaban baik secara keuangan (financial) dan non keuangan (non financial) kepada pemerintah daerah dan kepada masyarakat pengguna jasa layanan. Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan penerapanbalanced scorecard sebagai tolak ukur pungukuran kinerja.penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Handayani (2011) yang menunjukkan bahwa pengukuran kinerja organisasi dengan pendekatan balanced scorecard RSUD Kebumen. Hasil pada penelitian tersebut menunjukkan cukup baik padaperspektif pelanggan dan perspektif keuangan dengan rasio efektivitas yang sesuai target, sedangkan pada perspektif bisnis internal dan perspektif pembelajaran pertumbuhan kinerja dinilai ideal. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan obyek rumah sakit umum daerah dan pada perspektif pelanggan mengukur retensi pelanggan, akuisisi pelanggan, kepuasan pelanggan.pada Perspektif keuangan menggunakan proksi value for money.pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengukur kepuasan karyawan, retensi karyawan, produktivitas karyawan.perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada perspektif proses bisnis internal penelitian terdahulu menghitung pendapatan produk baru pada proses inovasi sedangkan penelitian ini tidak karena tidak ada produk baru dirsud RA.Basoeni tahun 2014-2015. Dewi (2014) melakukan penelitian penilaian kinerja berdasarkan keuangan dan non keuangan RSUD Wangaya yang menunjukkan hasil kinerja perusahaan

6 dari perspektif keuangan dan proses bisnis internal cukup baik, sedangkan pada perspektif pelanggan serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menunjukkan hasil yang baik. Penelitian ini dilakukan pada RSUD Wangaya Bali pada tahun 2014. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan obyek rumah sakit umum daerah dan pada perspektif pelanggan mengukur retensi pelanggan, akuisisi pelanggan, kepuasan pelanggan.pada perspektif keuangan menggunakan proksi value vor money.pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengukur kepuasan karyawan, retensi karyawan, produktivitas karyawan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada perspektif proses bisnis internal penelitian terdahulu mengukur menggunakan service cycle effectiveness (SCE) yaitu mengukur dengan membandingkan proses pelayanan dengan waktu yang diperlukan dan mengukur jumlah kunjungan rawat jalan sedangkan penelitian ini mengukur menggunakan bed occupancy rate (BOR), average length of stay (ALOS), turn over internal (TOI), bed turn over (BTO), net death rate (NDR), gross death rate (GDR). Erwinayanti et al. (2013) melakukan penelitian kinerja instalasi farmasi pada RSUD Panembahan Senopati Bantul menggunakan balanced scorecardyang menunjukkan hasil kinerja untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan masih belum ideal. Kinerja perspektif bisnis internal dan perspektif pelanggan menunjukkan hasil rata-rata.sedangkan pada perspektif keuangan mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

7 Sedangkan identifikasi balanced scorecard pada perusahaan laba berdasarkan penelitian Suena et al. (2012) menyatakan bahwa sasaran strategis perspektif balanced scorecard pada PT. Arjuna Yoga Sakti yang bergerak dalam bidang produksi sediaan farmasi berupa kosmetik dari bahan-bahan herbal. Menunjukkan hasil kinerja perusahaan dari perspektif keuangan dan proses bisnis internal baik sedangkan pada perspektif pelanggan serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menunjukkan hasil yang cukup baik dengan skor masing-masing. Hal ini memberikan profit yang cukup baik bagi perusahaan untuk terus memperbaiki kinerjanya didukung oleh sistem informasi yang memadai. Dapat ditarik kesimpulan penerapan balanced scorecard pada organisasi nirlaba dan penerapan balanced scorrecard pada organisasi laba memiliki hasil yang berbeda dari masing-masing organisasi karena adanya perbedaan obyek dan organisasi yang diteliti namun dengan penerapan balanced scorecard dapat digunakan sebagai alat penterjemah strategi dan alat pengukuran kinerja yang ditinjau dari perspektif keuangan dan non keuangan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah Bagaimana pengukuran kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA.Basoeni berdasarkan metode Balanced Scorecard, yang meliputi perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektifpertumbuhan dan pembelajaran?

8 1.3 Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kinerja RSUD RA.Basoeni Mojokerto berdasarkan perspektif finansial, perspektifpelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yang dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam hal pengambilan keputusan, pengukuran dan evaluasi kinerja rumah sakit serta dapat digunakan sebagai dasar penetapan kebijakan yang berlaku. 2. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan bermanfaat sebagai referensi yang dapat dijadikan dasar bahan kajian bagi para peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian selanjutnya dengan menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang ada pada penelitian ini.

9 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi permasalahan dalam penelitian agar pembahasan tidak meluas, maka peneliti memfokuskan pada kajian dan pembahasan mengenai hasil penelitian yang meliputi 4 (empat) perspektif yaitu: perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pelanggan serta perspektif keuangan di RSUD RA.Basoeni dan data-data yang digunakan pada penelitian ini dibatasi pada tahun 2014-2015.