BAB VIII PERENCANAAN PONDASI SUMURAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian. Persiapan pada penelitian ini diantaranya ;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

BAB 9. B ANGUNAN PELENGKAP JALAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI PERENCANAAN CHECK DAM

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang melandasi setiap

DAFTAR ISI. i ii iii. ix xii xiv xvii xviii

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Untuk tanah terkonsolidasi normal, hubungan untuk K o (Jaky, 1944) :

SOAL A: PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG. 6.5 m

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. disampaikan dalam sub bab ini. Perhitungan dan analisa Retaining Wall adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebutuhan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada baik sarana dan

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

Dinding Penahan Tanah

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR KONSULTASI MAGANG... iv. PERNYATAAN... v. PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR...

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI

Perhitungan Struktur Bab IV

SOAL B: PERENCANAAN TURAP. 10 KN/m m. 2 m m. 4 m I. 2 m. 6 m. do =?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).

BAB 3 DATA TANAH DAN DESAIN AWAL

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

Gambar 6.1 Gaya-gaya yang Bekerja pada Tembok Penahan Tanah Pintu Pengambilan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi pada Proyek Detail Desain Bendung D.I.

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :

PENGANTAR PONDASI DALAM

KAPASITAS DUKUNG TIANG

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

STUDI PERBANDINGAN PERANCANGAN DINDING TURAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL DAN PROGRAM OASYS GEO 18.1

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

BAB V STABILITAS BENDUNG

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

3.4.1 Fondasi Tiang Pancang Menurut Pemakaian Bahan dan Karakteristik Strukturnya Alat Pancang Tiang Tiang Pancang dalam Tanah

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pada kedalaman

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

BAB V PERENCANAAN DAM PENGENDALI SEDIMEN

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

BAB 4 PEMBAHASAN. memiliki tampilan input seperti pada gambar 4.1 berikut.

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

4 BAB VIII STABILITAS LERENG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG

MODUL 7 TAHANAN FONDASI TERHADAP GAYA ANGKAT KE ATAS

Tugas Rekayasa Pondasi Jurusan Teknik Sipil. Universitas Sebelas Maret Surakarta PONDASI DANGKAL

B A B II D A S A R T E O R I

BAB VI REVISI BAB VI

6 BAB VI EVALUASI BENDUNG JUWERO

Struktur dan Konstruksi II

PERENCANAAN STRUKTUR TANGGUL KOLAM RETENSI KACANG PEDANG PANGKAL PINANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE OASYS GEO 18.1 DAN 18.2

PERENCANAAN ABUTMEN DAN ALTERNATIF JALAN PENDEKAT JEMBATAN BRAWIJAYA KEDIRI. Wilman Firmansyah

BAB III DINDING PENAHAN TANAH

pemikiran dan mempertajam konsep yang digunakan yang memuat penelitian yang optimal. Bab ini berisi tentang tinjauan umum dan penelitian sejenis

Dinding Penahan Tanah

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. tiang pancang membutuhkan kepala tiang atau biasa disebut sebagai pile cap.

BAB VI USULAN ALTERNATIF

PENGARUH DIMENSI, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG SPUN PILE ABSTRAK

MENGHITUNG DINDING PENAHAN TANAH PASANGAN BATU KALI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

BAB III LANDASAN TEORI. batu yang berfungsi untuk tanggul penahan longsor. Langkah perencanaan yang

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG

Stabilitas Lereng Menggunakan Cerucuk Kayu

PRAKATA. Akhirnya penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya insan Teknik Sipil.

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

Pasir (dia. 30 cm) Ujung bebas Lempung sedang. Lempung Beton (dia. 40 cm) sedang. sedang

BAB III METODOLOGI. Adapun yang termasuk dalam tahap persiapan ini meliputi:

KAJIAN PENGGUNAAN PONDASI DANGKAL PADA JEMBATAN (Studi Kasus Proyek Penggantian Jembatan Secang Kecil)

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : TITIK ERNAWATI

Studi Kasus Analisis Kerusakan Abutmen Jembatan Sungai Bahalang Kalimantan Tengah

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH UNDERPASS JEMURSARI SURABAYA

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

PENGARUH METODE KONSTRUKSI PONDASI SUMURAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL (148G)

ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG

Transkripsi:

BAB VIII PERENCANAAN PONDASI SUMURAN 8.1 IDENTIFIKASI PROGRAM Program/software ini menggunakan satuan kn-meter dalam melakukan perencanaan pondasi sumuran. Pendekatan yang digunakan dalam menghitung daya dukung pondasi sumuran pada program/software ini didasarkan atas Bridge Design Manual Section 9 Design of Spread Footings and Well Foundations. Tanah diasumsikan berlapis-lapis dengan maksimum jumlah lapisan adalah 4 lapis. Keluaran dari program ini adalah kebutuhan diameter pondasi sumuran untuk menahan gaya yang bekerja pada dasar pile-cap, serta angka keamanan terhadap geser dan guling yang tersedia. Juga ditambilkan sebagai output adalah gaya-gaya yang bekerja pada pondasi sumuran tersebut. Perlu ditegaskan bahwa program ini dibuat untuk tujuan pendidikan dan pelatihan SRRP (Sumatera Region Road Project) IBRD Loan No. 4307-IND. Tanggung jawab terhadap pengunaan hasil keluaran program ini 100 % ada di pengguna. Pengguna wajib melakukan pengecekan terhadap kesahihan hasil keluaran program ini. Karena program ini tidak mencakup semua aspek disain, sebaiknya penggunaannya dibatasi untuk proses pra-disain. 8. TEORI DASAR 8..1 BATASAN PONDASI SUMURAN Pondasi sumuran adalah pondasi yang dibangun dengan menggali cerobong tanah berpenampang lingkaran dan dicor dengan beton atau campuran batu dan mortar. Pondasi sumuran diklasifikasikan sebagai pondasi dangkal atau pondasi langsung dengan persyaratan perbandingan kedalaman tertanam terhadap diameter lebih kecil atau sama dengan 4. Jika nilai perbandingan tersebut lebih besar dari 4 maka pondasi tersebut harus direncanakan sebagai pondasi tiang. 8.. PERSYARATAN TEKNIS Persyaratan teknis pondasi sumuran adalah a. Tekanan dari konstruksi jembatan pada bagian bawah pondasi sumuran tersebut harus lebih kecil atau sama dengan tegangan ijin tanah (σ σ ijin ). b. Pondasi sumuran harus aman terhadap penurunan yang berlebihan. c. Pondasi sumuran harus aman terhadap penggerusan atau kedalaman pondasi sumuran harus lebih besar dari kedalaman maksimum penggerusan. Jika kedalaman pondasi sumuran lebih kecil dari kedalaman maksimum penggerusan maka diperlukan perlindungan terhadap pondasi sumuran tersebut. d. Diameter pondasi sumuran harus dibuat 1.5 meter untuk kemudahan pelaksanaan e. Pondasi sumuran tidak boleh digunakan pada kondisi tanah dimana lapisan atas terdiri dari tanah lunak dengan ketebalan > 3 dan < 6 8 meter Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 1

f. Penggalian terbuka selama proses konstruksi pondasi sumuran tidak disarankan. g. Jika selama pelaksanaan pondasi sumuran muka air tanah cukup tinggi, maka perlu dilakukan upaya menurunkan elevasi muka air tanah di lokasi konstruksi dengan menggunakan pompa air. h. Jika lokasi kepala jembatan yang melintasi sungai mengurangi penampang basah sungai, maka diperlukan perlindungan gerusan pada kaki/bagian atas pondasi sumuran. Alternatif lainnya adalah bentang jembatan di perbesar. Pokok perencanaan pondasi sumuran untuk dapat mendukung bangunan bawah dan struktur atas dapat dinyatakan sebagai berikut a. Pondasi sumuran harus mempunyai keawetan yang memadai untuk penggunaan yang dipilih b. Tanah pendukung harus memberikan daya dukung dan ketahanan geser yang memadai c. Struktur pondasi sumuran harus mempunyai kekuatan memadai d. Penurunan dan perpindahanhorisontal tidak boleh menimbulkan pengurangan kekuatan pada komponen-komponen struktural. Dalam perencanaan pondasi sumuran analisa yang harus dilakukan adalah: a. Analisa kestabilan terhadap guling b. Analisa ketahanan terhadap geser c. Analisa kapasitas daya dukung tanah d. Analisa penurunan e. Analisa stabilitas secara umum 8...1 Kestabilan Terhadap Guling Kestabilan struktur terhadap kemungkinan terguling dihitung dengan persamaan berikut : SF guling M M R O (8.1) ΣM O Jumlah dari momen-momen yang menyebabkan struktur terguling dengan titik pusat putaran di titik O. ΣM O disebabkan oleh tekanan tanah aktif yang bekerja pada elevasi H/3. ΣM R Jumlah dari momen-momen yang mencegah struktur terguling dengan titik pusat putaran di titik O. ΣM R merupakan momen-momen yang disebabkan oleh gaya vertikal dari struktur dan berat tanah diatas struktur. Berdasarkan Peraturan Teknik Jembatan Bagian.8 Nilai minimum dari angka keamanan terhadap geser yang digunakan dalam perencanaan adalah. 8... Ketahanan Terhadap Geser Ketahanan struktur terhadap kemungkinan struktur bergeser dihitung berdasarkan persamaan berikut Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII -

SF geser F F R D (8.) ΣF D Jumlah dari gaya-gaya horizontal yang menyebabkan stuktur bergeser. ΣF D disebabkan oleh tekanan tanah aktif yang bekerja pada struktur ΣF R Jumlah gaya-gaya horizontal yang mencegah struktur bergeser. ΣF R merupakan gaya gaya penahan yang disebabkan oleh tahanan gesek dari struktur dengan tanah serta tahan yang disebabkan oleh kohesi tanah. SF geser ( V ) tanφ + Bc + P P h p (8.3) Berdasarkan Peraturan Teknik Jembatan Bagian 4.4.4, Nilai φ biasanya diambil sama dengan sudut geser tanah φ untuk beton pondasi yang dicor ditempat dan /3 dari nilai φ tanah untuk pondasi beton pracetak dengan permukaan halus. Sedangkan nilai c biasanya diambil 0.4 dari nilai kohesi c tanah Berdasarkan Peraturan Teknik Jembatan Bagian.8 Nilai minimum dari Angka Keamanan terhadap guling yang digunakan dalam perencanaan adalah. 8...3 Daya Dukung Tanah Dasar Tekanan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang terjadi pada dasar pondasi sumuran harus dipastikan lebih kecil dari daya dukung ijin tanah. Daya dukung tanah pada dasar pondasi sumuran ditentukan dengan cara yang sama seperti dalam menentukan daya dukung pondasi dangkal. Teori yang berkaitan dengan perhitungan daya dukung pondasi dangkal diberikan dalam Bab 4. Untuk memudahkan analisis, bentuk sumuran berupa lingkaran dengan diameter D dapat di ekivalensikan menjadi bentuk empat persegi dengan dimensi B x B. Besarnya nilai B dihitung sebagai berikut. D B π 4 (8.4) Pemeriksaan tegangan yang terjadi dilakukan seperti dalam perencanaan pondasi dangkal segi empat. Hal pertama yang perlu diperiksa adalah eksentrisitas dari gaya-gaya ke pondasi dengan dengan menggunakan persamaan berikut eks B M net V (8.5) Tegangan kontak ke tanah dasar dihitung dengan persamaan berikut V 6 eks q mak min 1 ± B B (8.6) Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 3

Jika nilai eksentrisitas beban eks > B/6 maka tegangan kontak minimum q min akan lebih kecil dari 0. Hal ini adalah sesuatu yang tidak diharapkan. Demikian juga jika tegangan kontak maksimum q mak lebih besar dari daya dukung ijin. Jika hal ini terjadi maka lebar pondasi B perlu di perbesar atau diameter pondasi D perlu diperlebar. 8...4 Tekanan Tanah Lateral Tekanan tanah yang bekerja pada pondasi sumuran disebakan adalah tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif. Tekanan tanah pasif yang digunakan dalam analisis didasarkan tekanan tanah pada keadaan diam at rest. Teori yang berkaitan dengan tekanan tanah dapat dilihat pada Bab 1.. Tekanan Tanah Lateral 8..3 GAYA GAYA YANG BEKERJA PADA PONDASI SUMURAN Notasi gaya-gaya yang bekerja pada pondasi sumuran diberikan pada Gambar 8.1 di bawah. Surcharge Load q Lapisan tanah 1 (urugan) : C 1,φ 1, dan γ 1 V M Gaya Luar V, H, dan M harus sudah memasukkan tekanan tanah aktif dari lapisan 1 (urugan) Batas tanah urugan H Lapisan tanah : C, φ, dan γ Batas Lapisan tanah Tekanan Tanah Aktif Lapisan Lapisan tanah 3 : C 3, φ 3, dan γ 3 Tekanan air Tekanan Tanah Aktif Lapisan 3 Muka tanah efektif setelah tergerus Tekanan Tanah Pasif Lapisan Tekanan Tanah Pasif Lapisan 3 Muka air tanah tertinggi Tekanan air O Gambar 8.1 Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Pondasi Sumuran Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 4

8.3 INPUT DATA a. Kedalaman Dasar Pile-Cap (meter) Kedalaman dasar pile cap digunakan untuk menandakan ujung atas dari pondasi sumuran dimana tekanan tanah tambahan mulai bekerja. (Perhatikan Gambar 8.3) b. Kedalaman Pondasi Sumuran (meter) Kedalaman Pondasi sumuran ditentukan berdasarkan analisis terhadap hasil penyelidikan tanah. (Perhatikan Gambar 8.3) c. Banyaknya Pondasi Sumuran Program/software ini hanya untuk perencanaa pondasi sumuran dimana pondasi sumuran diletakkan dalam 1 baris. Banyaknya pondasi sumuran menunjukkan rencana jumlah pondasi sumuran yang akan digunakan dalam 1 baris seperti diperlihatkan pada Gambar 8.. Gambar 8. Penempatan Pondasi Sumuran d. Beban Merata di Atas Tanah /Surcharge Load (kn/m). Berdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan..6, beban merata diatas tanah yang diklasifikasikan sebagai beban lalu lintas yang diekivalensikan dengan tanah urugan setinggi 0.6 meter. e. Kedalaman Muka Air Tanah Maksimum (m) Kedalaman muka air tanah diperlukan untuk menghitung tegangan efektif tanah pada kedalaman tertentu. f. Daya Dukung Ijin Tanah di Dasar Pondasi Sumuran (kn/m) Karena pondasisumuran diklasifikasikan sebagai pondasi dangkal, daya dukung ijin tanah tersebut didapat dari analisis daya dukung pondasi dangkal pada dasar pondasi sumuran. g. Angka Keamanan Terhadap Geser dan Guling Berdasarkan Peraturan Teknik Jembatan Bagian.8, Nilai minimum dari SF terhadap geser dan guling yang digunakan dalam perencanaan adalah masing masing. h. Gaya Luar yang Bekerja Pada Dasar Pile-Cap Gaya Luar pada dasar Pile-Cap terdiri dari 3 komponen yaitu Gaya Vertikal (V), Gaya Horisontal (H), dan Momen (M). Gaya luar tersebut merupakan akibat dari beban dari struktur atas, sub-struktur seperti abutmen, dan tekanan tanah pada sub-struktur tersebut. Perjanjian tanda untuk gaya-gaya luar tersebut mengikuti Gambar 8.3. Tanda Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 5

positif untuk gaya-gaya ke atas atau ke kanan, momen positif untuk putaran momen yang serah dengan jarum jam i. Data Lapisan-Lapisan Tanah Data lapisan tanah yang diperlukan adalah tebal lapisan (m), berat jenis γ (kn/m3), sudut geser dalam φ (derajat), dan kohesi c (kn/m). Untuk lapisan paling bawah sebaiknya ketebalan lapisan dinyatakan dengan suatu angka yang relatif besar. 8.4 CARA PEMAKAIAN PROGRAM a. Langkah pertama adalah mengaktifkan program/software dengan meng-klik- file program yaitu WELLB.EXE. Pada layar monitor akan muncul Form Input Data. b. Pada Form Input Data masukkan parameter-parameter Input Data. Jika ingin menganalisis data yang sudah pernah disimpan, gunakan tombol BUKA FILE c. Pada Form Input Data jika ingin menyimpan data kasus yang sedang dianalisis, klik tombol SIMPAN FILE dan tuliskan nama file yang akan digunakan. d. Pada Form Input Data untuk melakukan analisis perhitungan kebutuhan dimensi pondasi sumuran dilakukan dengan meng-klik tombol HITUNG. Sehingga akan berada pada Lembar Analisis dan Output. e. Pada Lembar Analisis dan Output ini ditampilkan kebutuhan diamater pondasi sumuran, gaya-gaya yang bekerja, angka keamanan yang tersedia, serta tegangan kontak yang terjadi pada tanah di dasar sumuran. f. Pada lembar Analisis dan Output, jika ingin memodifikasi data input, gunakan tombol KEMBALI untuk kembali berada di Form Input Data. g. Pada Lembar Analisis dan Output, jika ingin menyimpan file laporan perhitungan gunakan tombol LAPORAN dan masukkan nama file yang akan digunakan untuk menyimpan data laporan yang berbentuk file dengan extension TXT. h. File laporan tersebut akan berisikan hasil analisis secara lengkap. Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 6

8.5 INTERPRETASI HASIL KELUARAN. 5.5.1 NOTASI YANG DIGUNAKAN Muka tanah Lapisan 1 (urugan) : t 1,γ 1,c 1,φ 1 Batas lapisan 1 H Lapisan : t,γ,c,φ Batas lapisan V Kedalaman dasar pile cap M Kedalaman pondasi Kedalaman muka air tanah Muka air tanah Lapisan 3 : t 3,γ 3,c 3,φ 3 Batas lapisan 3 Lapisan 4 : t 4,γ 4,c 4,φ 4,SPT 4,INEF 4 diameter pondasi Gambar 8.3 Notasi Yang Digunakan 5.5. OPTIMASI DARI PENGGUNAAN PROGRAM. Setelah didapat hasil keluaran berupa kebutuhan diameter dari pondasi sumuran, maka perlu dilakukan pengecekan terhadap luasan pile-cap apakah cukup, terlalu kecil, atau terlalu besar. Jika terlalu kecil atau terlalu besar maka dimensi pile-cap harus disesuaikan sehingga perlu dilakukan analisa gaya-gaya untuk mendapatkan gaya-gaya pada dasar pile cap dengan dimensi pile cap baru. Dengan gaya-gaya baru tersebut dilakukan kembali perencanaan pondasi sumuran sampai dimensi pile-cap sesuai dengan kebutuhan. Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 7

8.6 CONTOH KASUS Pondasi sumuran direncanakan digunakan untuk menahan gaya-gaya yang bekerja pada dasar pile cap sebuah abutmen jembatan. Data-data perencanaan adalah sebagai berikut. Kedalaman dasar pile-cap dari muka tanah 3.0 meter Kedalaman pondasi sumuran dari muka tanah 8 meter Banyaknya pondasi sumuran buah Daya dukung ijin pada kedalaman 8 meter 100 t/m 1000 kn/m Beban merata diatas tanah /surcharge 0.48 t/m 4.8 kn/m Gaya vertikal pada dasar pile-cap -59.94 ton -599.4 kn Gaya horisontal pada dasar pile cap 18.93 ton 189.3 kn Momen pada dasar pile cap -13.44 ton -134.4 kn-meter Kedalaman muka air tanah maksimum 5.0 meter Data tanah adalah sebagai berikut No lapisan Tebal γ (t/m 3 ) C (t/m ) φ (m) 1 3.0 1.8 0.0 30 5.0 1.8 0.5 0 3 10. 1.9 0.3 30 8.6.1 DIAMETER COBA 3.0 METER Surcharge Load 0.48 t/m Lap 1 (urugan) : C 1 0, φ 1 35, γ 1 1.8 t/m 3 Batas tanah urugan Lap : C 0.5 t/m, φ 0, γ 1.8 t/m 3 Tekanan air Tekanan Tanah Aktif Lapisan -3.00-5.00 +0.00 Gaya Luar V, H, dan M -59.94 ton harus sudah V memasukkan tekanan tanah aktif dari lapisan 1 (urugan) -13.44 t-m -3.50 18.93 ton Muka tanah efektif setelah tergerus Muka air tanah tertinggi Tekanan Tanah Pasif Lapisan Batas Lapisan tanah +8.00 O Lap 3 : C 3 0.3 t/m, φ 3 30, γ 3 1.9 t/m 3 3.0 Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 8

8.6. BERAT SENDIRI PONDASI SUMURAN Berat sendiri buah pondasi sumuran dihitung sebagai berikut πd P 4 π 3 L 4 ( buah) 4 5 4 1696.41 kn 8.6.3 TEKANAN TANAH AKTIF 8.6.3.1 Lapisan 1 (Tanah Urugan) Tekanan tanah aktif dari lapisan 1 (tanah urugan) sudah termasuk kedalam gaya-gaya pada dasar pile cap. 8.6.3. Lapisan Koefisien tekanan tanah aktif untuk lapisan dihitung dengan rumus 1 sinφ K a 0.49 1+ sinφ Tekanan tanah aktif pada lapisan elevasi 3.00 q -3.00 γ 1 *h 1 *K a + q K a c K a 18*3*0.49 + 4.8*0.49 - *5* 0.49 1.83 kn/m Tekanan tanah aktif lapisan elevasi 5.00 q -5.00 γ 1 *h 1 *K a + γ *h *K a + q K a c K a 18*3*0.49 + 18**0.49 + 4.8*0.49 - *05* 0.49 39.48 kn/m Tekanan tanah aktif pada lapisan elevasi 8.00 q -8.00 γ 1 *h 1 *K a + γ *h * K a + γ *h *K a + q K a c K a 18*3*0.49 + 18**0.49 + (18-10)*3*0.49 + 4.8*0.49 - *5* 0.49 51.4 kn/m Gaya tekanan tanah aktif pada lapisan di atas muka air tanah q 3.00 + q 5.00 1.83 + 39.48 P HL ( *3.0) 367.86 kn Gaya tekanan tanah aktif pada lapisan di bawah muka air tanah q 5.00 + q 8.00 39.48 + 51.4 P HL 3 (*3.0) 816.84 kn Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 9

8.6.4 TEKANAN TANAH PASIF 8.6.4.1 Lapisan 1 (Tanah Urugan) Lapisan 1 tidak memberikan sumbangan terhadap tekanan tanah pasif 8.6.4. Lapisan Koefisien tekanan tanah pasif dalam keadaan diam untuk lapisan dihitung sebagai K o 1 sin φ 0.658 Tekanan tanah pasif keadaan diam pada lapisan elevasi 3.5 q -3.50 c K o + *5* 0.658 8.11 kn/m Tekanan tanah pasif keadaan diam lapisan elevasi 5.00 q -5.00 γ *h *K o + c K o 18*1.5*0.658 + *05* 0.658 5.88 kn/m Tekanan tanah pasif keadaan diam pada lapisan elevasi 8.00 q -8.00 γ *h *K o + γ *h *K o + c K o 18*1.5*0.658 + (18-10)*3*0.658 + *5* 0.658 41.67 kn/m Gaya tekanan tanah pasif keadaan diam pada lapisan di atas muka air tanah q 3.50 + q 5.00 8.11+ 5.88 P HL 1.5 (*3.0) 15.95 kn Gaya tekanan tanah pasif keadaan diam pada lapisan di bawah muka air tanah q 5.00 + q 8.00 5.88 + 41.67 P HL 3 ( *3.0) 607.91 kn 8.6.5 GAYA-GAYA BEKERJA Gaya-gaya yang bekerja pada pondasi sumuran ditampilan dalam bentuk table sebagai berikut No. Arah Deskripsi gaya Besar gaya y thd O y thd O Momen thd O (kn) (m) (m) (kn-meter) 1 (v) el. 1 pondasi -169.646-1.500.500-54.469 (v) g. ver. str. atas -59.940-1.500 5.000-389.910 3 (h) g. hor. str. atas 18.930-1.500 5.000 94.650 4 (m) momen str. atas.000-1.500 5.000-13.440 5 (h) tek. aktif lap : 36.783 3.000 3.904 143.601 6 (h) tek. aktif lap : 81.650 3.000 1.435 117.180 7 (h) tek. pasif lap : -15.95.000 3.619-55.357 8 (h) tek. pasif lap : -60.791.000 1.383-84.080 Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 10

Dimana lokasi titik referensi O(0,0) adalah y 0 pada dasar sumuran/elemen 1 dan x 0 pada tepi kanan dari sumuran Total gaya gaya yang bekerja adalah sebagai berikut Gaya vertikal -495.86 kn Gaya horisontal aktif 1373.6 kn Gaya horisontal pasif -760.86 kn Momen penahan 6578.19 kn-meter Momen guling aktif 3554.30 kn-meter Momen guling pasif -1394.38 kn-meter 8.6.6 KESTABILAN TERHADAP GULING Kestabilan pondasi sumuran terhadap kemungkinan terguling dihitung dengan persamaan berikut M R 6578.19 + 1394.38 SF guling.4 M 3554.30 O Angka keamanan terhadap guling lebih besar dari., sehingga memenuhi persyaratan keamanan terhadap guling 8.6.7 KESTABILAN TERHADAP GESER Ketahanan struktur terhadap kemungkinan struktur bergeser dihitung berdasarkan Persamaan (8.3) dimana nilai φ biasanya diambil sama dengan φ tanah untuk beton pondasi yang dicor ditempat dan /3 dari nilai φ tanah untuk pondasi beton pracetak dengan permukaan halus. Sedangkan nilai c biasanya diambil 0.4 dari nilai kohesi c tanah. Luas buah sumuran *0.5*π*3.0 14.137 m SF geser ( V ) tanφ + Bc + P Ph 495.86* tan(30) + 14.137 *0.4*3 1373.6 p + 760.86.371 Angka keamanan terhadap geser lebih besar dari., sehingga memenuhi persyaratan keamanan terhadap geser. 8.6.8 TEGANGAN PADA TANAH DASAR Untuk memudahkan analisis, bentuk sumuran berupa lingkaran dengan diameter D dapat di ekivalensikan menjadi bentuk empat persegi dengan dimensi B x B. Besarnya nilai B dihitung sebagai berikut. D B π.658 m 4 Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 11

Pemeriksaan tegangan yang terjadi dilakukan seperti dalam perencanaan pondasi dangkal segi empat. Hal pertama yang perlu diperiksa adalah eksentrisitas dari gaya-gaya pada dasar pondasi eks B M net V.658 6578.19 + 1394.38 3554.30 495.86 0.3005 m Tegangan kontak pada tanah dasar dihitung dengan persamaan berikut V 6 eks q mak min 1 ± BL B (8.6) Untuk 1 pondasi sumuran nilai V 495.86/ 147.93 kn Dari persamaan diatas diperoleh a. Tegangan maksimum ke tanah 510.18 kn/m b. Tegangan minimum ke tanah 97.56 kn/m Nilai tegangan maksimum ke tanah lebih kecil dari daya dukung ijin di dasar sumuran sebesar 1000 kn/m, tegangan minimum ke tanah dasar juga lebih besar dari 0 yang berarti tidak ada tegangan kontak tarik pada dasar pondasi seumuran, sehingga pondasi memenuhi persyaratan daya dukung. Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer VIII - 1