BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan data yang diperoleh dari situs internet (www.idx.co.id)

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sering digunakan adalah laba. PSAK No. 25 tahun 2011

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan situs dan melalui Indonesian Capital Market Directory

LAMPIRAN 1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV EVA (Economic Value Added) Uji Kolmogorov Smirnov EVA (Economic Value Added)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

Disusun Oleh: Nama: Dede Saripah NPM: Jurusan: Manajemen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

Paired Samples Statistics

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

I. PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Data Penelitian Descriptives

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh perusahaan sektor indutri kontruksi

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT RATIO (DR), DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO) TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DI BEI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Pahlawan Seribu Tangerang Periode penelitian dari tahun

METODE PENELITIAN. ada hubungannya dengan masalah yang dianalisis, disajikan dalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN PT MALINDO FEEDMILL, TBK. DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan laba. Chariri dan Ghozali (2007)

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis dan sumber data didalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diperoleh dari situs internet (www.idx.co.id) dan (www.e-bursa.com) berupa laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada periode 2005 2010. Sumber data lainnnya berasal dari Indonesian Capital Market Directory ( ICMD ). 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Berdasarkan jenis dan sumber data yang digunakan penulis, maka penulis tidak langsun datang ke perusahaan melainkan mengunjungi situs di Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai pada bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Januari 2011. 3.3 Batasan Operasional Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi penelitian pada hal hal sebagai berikut :

a. Data laporan yang digunakan adalah laporan keuangan antar sektor yang berbeda pada perusahaan perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan tanggal listing perusahaan. b. Menggunakan rasio keuangan sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan antar sektor yang berbeda pada perusahaan perusahaan yang go public dengan cara membandingkan rasio perusahaan yang data keuangannya terdapat pada www.idx.co.id. Rasio rasio keuangan yang diambil didalam penelitian ini terdiri dari rasio likuiditas (current ratio), rasio solvabilitas (debt to equity ratio), rasio profitabilitas (net profit margin), dan rasio aktivitas (total asset turnover). 3.4 Defenisi Operasional Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah : Rasio keuangan merupakan analisis yang paling populer untuk mengindentifikasikan kondisi keuangan perusahaan. Jenis jenis rasio keuangan yang dipakai didalam penelitian ini adalah dengan cara membandingkan rasio keuangan perusahaan yang data keuangannya terdapat pada situs www.idx.co.id. Sehingga rasio keuangan yang dipakai adalah sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Menurut Harmono (2009) rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Perusahaan yang mampu membayarkewajiban jangka pendeknya tepat waktu berarti bahwa

perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar. Ratio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio lancar (current ratio) dimana merupakan kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus untuk menghitung current ratio adalah sebagai berikut : Current Ratio = Current Asset Current Liabilities 2. Rasio Aktivitas Menurut Harmono (2009) rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Rasio aktivitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah total asset turnover (TATO) dimana merupakan alat untuk mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva didalam penjualan. Rumus untuk menghitung total asset turnover (TATO) adalah sebagai berikut : Total Asset Turnover = Net Sales Average Total Assets 3. Rasio Profitabilitas

Menurut Harmono (2009) rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio profitabilitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah net profit margin (NPM) dimana merupakan laba bersih dibagi penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan dilakukan. Rumus untuk menghitung net profit margin ( NPM ) adalah sebagai berikut : Net Net Pr ofit margin = Income After Net Sales tax 4. Rasio Solvabilitas Menurut Harmono (2009) rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini disebut juga rasio leverage, yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio solvabilitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER) dimana rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Rumus untuk menghitung debt to equity ratio (DER) adalah sebagai berikut : Debt to Equity Ratio = Total Total Debt Shareholder' s Equity

3.5 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti dapat menjadikan seluruh objek atau populasi untuk diteliti tetapi dapat juga mengambil sebagian saja dari keseluruhan objek penelitian untuk diteliti. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan non perbankan yang terdiri antar sektor yang berbeda yang melakukan go public tahun 2005 2010 di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yang dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dari banyak perusahaan antar sektor yang berbeda yang tercatat telah melakukan go public pada tahun 2005 2010 terdapat 12 perusahaan yang memenuhi kriteria. Adapun kriteria yang digunakan dalam sampel ini adalah sebagai berikut : 1. Sampel yang listing dan menerbitkan laporan keuangan selama 6 tahun berturut turut yaitu tahun 2005 2010. 2. Sampel mempunyai laporan tahunan yang berakhir tanggal 31 Desember. Dalam tabel 3.1 berikut adalah 12 nama-nama perusahaan yang dijadikan sampel penelitian :

Tabel 5.1 Daftar Sampel Penelitian NO NAMA PERUSAHAAN KODE 1 PT Bisi Internasional Tbk. BISI 2 PT Sampoerna Agro Tbk. SGRO 3 PT Malindo Feedmill Tbk. MAIN 4 PT Elnusa Tbk. ELSA 5 PT Indo Tambang Raya Megah Tbk. ITMG 6 PT Total Bangun Persada Tbk. TOTL 7 PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk. JKON 8 PT Yanaprima Hastapersada Tbk. YPAS 9 PT Indonesia Air Transport Tbk. IATA 10 PT Bakri Telecom Tbk. BTEL 11 PT Ace Hardware Indonesia Tbk. ACES 12 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA Sumber : ICMD (2011) 3.6 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan didalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi dokumentasi, yang dilakukan dengan meneliti dokumen dokumen yang berasal dari perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.7 Teknis Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif yaitu proses pengumpulan, penyajian, dan meringkas berbagai karakteristik dari data dalam upaya untuk menggambarkan data tersebut secara memadai (Singgih, 2003:32). Alat analisis data ini disajikan dengan menggunakan table distribusi

frekuensi absolute yang menggambarkan angka angka presentase, rata-rata, median, kisaran, standar deviasi. 2. Analisis Komparatif Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis komparatif yaitu teknik analisis data yang dilakukan melalui analisis perbandingan. Sebelum diuji, dilakukan perhitungan rasio keuangan pada laporan keuangan perusahaan antar sektor yang berbeda yg melakukan go public yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimaksudkan untuk melihat adanya peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari 1 tahun). Dalam melakukan kegiatan penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis data yang meliputi: a. Menentukan Nilai Rasio Likuiditas, Nilai Rasio Aktivitas, Nilai Rasio Profitabilitas, dan Nilai Rasio Solvabilitas dengan menggunakan rumus: 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Perusahaan yang mampu membayarkewajiban jangka pendeknya tepat waktu berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar. Ratio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rasio lancar dimana merupakan kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus untuk menghitung current ratio adalah sebagai berikut : Current Ratio = 2. Rasio Aktivitas Current Asset Current Liabilities Rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Rasio aktivitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah total asset turnover (TATO) dimana merupakan alat untuk mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva didalam penjualan. Rumus untuk menghitung total asset turnover (TATO) adalah sebagai berikut : Total Asset Turnover = Net Sales Average Total Assets 3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio profitabilitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah net profit margin (NPM) dimana merupakan laba bersih dibagi penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya

laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan dilakukan. Rumus untuk menghitung net profit margin (NPM) adalah sebagai berikut : Net Net Pr ofit margin = Income After Net Sales tax 4. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini disebut juga rasio leverage, yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio solvabilitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER) dimana rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Rumus untuk menghitung debt to equity ratio (DER) adalah sebagai berikut : Debt to Equity Ratio = Total Total Debt Shareholder' s Equity b. Menentukan tingkat rata-rata (mean) dari seluruh rasio untuk seluruh sampel tahun 2005 2010 dengan menggunakan rumus: n Xi _ i=1 X r.j = N

Keterangan : _ X = Mean sampel r = Rasio keuangan j = Jumlah perusahaan i = Perusahaan ke n n = Jumlah sampel c. Analisis perkembangan tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, tingkat aktivitas, dan tingkat solvabilitas tahun 2005 2010. 4. Indipenden Sample T-Test Indipendent Sample T-Test digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok. Indipenden disini berarti 2 kelompok tersebut tidak saling terkait, tidak saling berhubungan, berasal dari 2 populasi berbeda. (Situmorang, t al.2010:41). Hipotesis yang ada terbagi menjadi 2 yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). H0 menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara nilai CR, TATO, NPM, DER pada Sektor Agricultur dengan Sektor Mining, Sektor Agricultur dengan Sektor Construction dan Sektor Mining dengan Sektor Construction. Ha menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara nilai CR, TATO, NPM, DER pada Sektor Agricultur dengan Sektor Mining, Sektor Agricultur dengan Sektor Construction dan Sektor Mining dengan Sektor Construction. Dengan menggunakan tingkat signifikansi (ά) 5%. Jika nilai Asyim.sig (2-tailed) > taraf nyata (ά) maka H0 diterima, artinya

data penelitian memiliki mean yang tidak berbeda, sebaliknya jika nilai Asyim.sign (2-tailed) < taraf nyata (ά) maka Ha diterima, artinya data penelitian memiliki mean berbeda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (go public), yang melakukan listing pada tahun 2005 2010. Dengan pengambilan sampel secara purposive sampling, diperoleh 12 perusahaan sebagai objek penelitian. Berikut akan diuraikan secara ringkas mengenai profil perusahaan yang menjadi sampel berdasarkan tanggal listing di BEI, klasifikasi sektor usaha, Nilai Rasio Likuiditas, Nilai Rasio Aktivitas, Nilai Rasio Profitabilitas, dan Nilai Rasio Solvabilitas 1. Tanggal Listing di Bursa Efek Indonesia Tabel 4.1 Tanggal Listing Perusahaan di BEI NO NAMA PERUSAHAAN KODE LISTING 1 PT Bisi Internasional Tbk. BISI 28-5-2007 2 PT Sampoerna Agro Tbk. SGRO 18-6-2007 3 PT Malindo Feedmill Tbk. MAIN 10-2-2006 4 PT Elnusa Tbk. ELSA 6-2-2008 5 PT Indo Tambang Raya Megah Tbk. ITMG 18-12-2007 6 PT Total Bangun Persada Tbk. TOTL 25-7-2006 7 PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk. JKON 4-12-2007 8 PT Yanaprima Hastapersada Tbk. YPAS 5-3-2008 9 PT Indonesia Air Transport Tbk. IATA 13-9-2006 10 PT Bakri Telecom Tbk. BTEL 3-2-2006 11 PT Ace Hardware Indonesia Tbk. ACES 6-11-2007 12 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA 14-1-2008 Sumber : ICMD dan www. Idx. Co. id (data diolah, 2011)

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa perusahaan yang listing paling awal di Bursa Efek Indonesia adalah PT Malindo Feedmill Tbk. yaitu pada tanggal 10 Februari 2006. Sedangkan perusahaan dengan tanggal listing paling akhir adalah PT Yanaprima Hastapersada Tbk, yaitu pada tanggal 5 Maret 2008. 2. Klasifikasi berdasarkan Sektor Usaha. Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa terdapat 9 sektor usaha. Sektor usaha dalam objek penelitian ini didominasi oleh Sektor Agriculture, Forestry and Fishing ada 2 perusahaan, Sektor Animal Feed and Husbandry ada 1 perusahaan, Sektor Mining Service ada 2 perusahaan, Sektor Construction ada 2 perusahaan, Sektor Manufacturing ada 1 perusahaan, Sektor Transportation Service ada 1 perusahaan, Sektor Telecomunication ada 1 perusahaan, Sektor Wholesale and Retail Trade ada 1 perusahaan, serta Sektor Real Estate ada 1 perusahaan.

Sumber : ICMD Tabel 4.2 Kalsifikasi Perusahaan berdasarkan Sektor Usaha NO NAMA PERUSAHAAN KODE SEKTOR USAHA 1 PT. Bisi Internasional Tbk. BISI Agriculture 2 PT Sampoerna Agro Tbk. SGRO Agriculture 3 PT Malindo Feedmill Tbk. MAIN Animal Feed and Husbandry 4 PT Elnusa Tbk. ELSA Mining Service 5 PT Indo Tambang Raya Megah Tbk. ITMG Mining Service 6 PT Total Bangun Persada Tbk. TOTL Construction 7 PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama JKON Construction Tbk. 8 PT Yanaprima Hastapersada Tbk. YPAS Manufacturing 9 PT Bakri Telecom Tbk. BTEL Telecomunication 10 PT Ace Hardware Indonesia Tbk. ACES Retail Trade 11 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA Real Estate 12 PT Indonesia Air Transport Tbk. IATA Transportation 3. Nilai Rasio Likuiditas Tabel 4.3 Current Ratio (CR) NO SEKTOR KODE CURRENT RATIO (CR) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Agriculture BISI 196.21 174.35 256.93 207.44 327.44 464.49 SGRO 89.90 92.42 251.64 226.99 261.21 157.61 2 Animal Feed MAIN 87.92 111.28 97.69 116.64 132.19 136.00 3 Mining Service ELSA 110.25 113.21 108.32 139.38 153.39 152.14 ITMG 69.20 84.19 159.29 149.11 197.79 237.48 4 Constructions TOTL 146.72 158.18 138.52 149.88 161.68 163.11 JKON 119.71 130.01 153.21 175.28 231.76 203.42 5 Manufacturing YPAS 148.20 153.19 102.40 142.08 145.47 123.07 6 Telecomunication BTEL 199.20 176.09 180.22 216.24 83.99 97.23 7 Retail Trade ACES 142.72 137.06 553.72 674.21 1060.00 911.74 8 Real Estate BAPA 100.01 154.31 149.21 219.39 198.61 215.34 9 Transportation IATA 82.22 156.15 108.48 61.70 83.38 112.74 Jumlah 1492.26 1640.44 2259.63 2478.34 3036.91 2974.37 Rata rata Keseluruhan CR 124.36 136.70 188.30 206.53 253.08 247.86

Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2005 dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar 199.20 dan terendah dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, sebesar 69.20. Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2006 dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar 176.09 dan terendah dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, sebesar 84.19. Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2007 dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar 553.72 dan terendah dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 97.69. Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2008 dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar 674.21 dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transport Tbk dari sektor Transportation, sebesar 61.70. Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2009 dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar 1060.00 dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transport Tbk dari sektor Transportation, sebesar 83.38. Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2010 dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar 911.74 dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar 97.23.

4. Nilai Rasio Aktivitas Tabel 4.4 Total Assets Turnover (TATO) NO SEKTOR KODE TOTAL ASSET TURN OVER (TATO) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Agriculture BISI 1.35 1.07 1.00 0.24 0.28 0.29 SGRO 0.96 1.59 0.77 1.06 0.80 0.30 2 Animal Feed MAIN 2.57 2.61 2.15 2.01 2.11 1.01 3 Mining Service ELSA 0.84 1.04 0.97 0.77 0.87 0.55 ITMG 4.50 1.35 0.98 1.35 1.26 0.73 4 Constructions TOTL 1.47 1.11 1.02 1.42 1.34 0.54 JKON 0.27 2.34 1.49 1.71 1.75 0.73 5 Manufacturing YPAS 0.71 1.26 1.92 0.34 0.35 0.42 6 Telecomunication BTEL 0.16 0.27 0.28 0.59 0.44 0.43 7 Retail Trade ACES 3.37 2.87 1.26 0.88 0.89 0.89 8 Real Estate BAPA 0.22 0.36 0.37 0.41 0.47 0.27 9 Transportation IATA 0.57 0.50 0.40 0.49 0.43 0.16 Jumlah 16.99 16.37 12.61 11.27 10.99 6.32 Rata rata Keseluruhan TATO 1.42 1.36 1.05 0.94 0.92 0.53 Sumber : www. Idx.co.id ( 20 Januari 2011, data diolah ) Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2005 dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, sebesar 4.50 dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar 0.16. Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2006 dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar 2.87 dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar 0.27. Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2007 dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 2.15 dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar 0.28. Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2008 dimiliki oleh PT. Malindo

Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 2.01 dan terendah dimiliki oleh PT. Bisi Internasional Tbk dari sektor Agricultur, sebesar 0.24. Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2009 dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 2.11 dan terendah dimiliki oleh PT. Bisi Internasional Tbk dari sektor Agricultur, sebesar 0.28. Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2010 dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 1.01 dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transportation Tbk dari sektor Transportation, sebesar 0.16. 5. Nilai Rasio Profitabilitas Tabel 4.5 Net Profit Margin (NPM) NO SEKTOR KODE NET PROFIT MARGIN (NPM) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Agriculture BISI 10.15 11.21 16.88 24.47 9.69 16.10 SGRO 10.21 12.35 13.45 19.21 15.52 17.57 2 Animal Feed MAIN 0.16 5.31 2.59 0.24 4.07 5.44 3 Mining Service ELSA 5.17 4.20 4.76 5.26 12.73 1.20 ITMG 16.01 3.27 7.36 17.84 22.25 16.32 4 Constructions TOTL 5.03 9.13 4.03 0.92 3.01 4.78 JKON 7.19 2.52 4.81 4.37 4.67 2.29 5 Manufacturing YPAS 1.14 4.22 6.17 6.73 6.65 6.45 6 Telecomunication BTEL 6.21 11.96 11.18 6.21 3.59 0.20 7 Retail Trade ACES 4.40 4.25 6.77 10.21 11.37 10.67 8 Real Estate BAPA 1.11 1.12 7.91 0.85 14.13 21.10 9 Transportation IATA 7.07 14.03 0.31-20.41-14.53-3.43 Jumlah 73.85 83.57 86.22 75.90 93.15 98.69 Rata rata Keseluruhan NPM 6.15 6.96 7.19 6.33 7.76 8.22 Sumber : www. Idx.co.id ( 20 Januari 2011, data diolah )

Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2005 dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, sebesar 16.01 dan terendah dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 0.16. Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2006 dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transport Tbk dari sektor Transportation, sebesar 14.03 dan terendah dimiliki oleh PT. Bekasi Asri Pemula Tbk dari sektor Real Estate, sebesar 1.12. Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2007 dimiliki oleh PT. Bisi International Tbk dari sektor Agricultur, sebesar 16.88 dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transport Tbk dari sektor Transportation, sebesar 0.31. Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2008 dimiliki oleh PT. Bisi Internasional Tbk dari sektor Agricultur, sebesar 24.47 dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transportation Tbk dari sektor Transportation, sebesar -20.41. Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2009 dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Sevice, sebesar 22.25 dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transportation Tbk dari sektor Transportation, sebesar - 14.53. Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2010 dimiliki oleh PT. Bekasi Asri Pemula Tbk dari sektor Real Estate, sebesar 21.10 dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transportation Tbk dari sektor Transportation.

6. Nilai Rasio Solvabilitas Tabel 4.6 Debt to Equity Ratio (DER) NO SEKTOR KODE DEBT TO EQUITY RATIO (DER) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Agriculture BISI 0.96 1.24 0.55 0.73 0.34 0.23 SGRO 1.20 0.50 0.40 0.37 0.27 0.36 2 Animal Feed MAIN 1.97 0.99 1.69 17.66 6.35 4.96 3 Mining Service ELSA 0.89 1.05 1.26 1.04 1.20 1.11 ITMG 1.22 3.23 0.68 0.60 0.52 0.47 4 Constructions TOTL 1.56 1.23 1.89 2.00 1.62 1.59 JKON 10.45 5.53 1.29 1.35 1.30 1.02 5 Manufacturing YPAS 6.98 2.00 0.93 1.52 0.55 0.73 6 Telecomunication BTEL 0.81 0.48 1.49 0.68 1.27 1.33 7 Retail Trade ACES 1.38 1.73 0.20 0.17 0.12 0.12 8 Real Estate BAPA 1.15 1.83 0.59 1.19 1.01 0.87 9 Transportation IATA 1.37 0.61 1.20 2.19 2.01 2.72 Jumlah 29.94 20.42 12.17 29.50 16.56 15.51 Rata rata Keseluruhan DER 2.50 1.70 1.01 2.49 1.38 1.29 Sumber : www. Idx.co.id ( 20 Januari 2011, data diolah ) Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2005 dimiliki oleh PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk dari sektor Construction, sebesar 10.45 dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar 0.81. Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2006 dimiliki oleh PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk dari sektor Construction, sebesar 5.53 dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar 0.48. Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2007 dimiliki oleh PT. Total Bangun Persada Tbk dari sektor Construction, sebesar 1.89 dan terendah dimiliki oleh PT. Ace Hardware Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar 0.20. Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2008 dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 17.66 dan terendah dimiliki oleh PT. Ace

Hardware Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar 0.17. Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2009 dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 6.35 dan terendah dimiliki oleh PT. Ace Hardware Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar 0.12. Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2010 dimiliki oleh PT. Bekasi Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 4.96 dan terendah dimiliki oleh PT. Ace Hardware Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar 0.12. 7. Deskripsi Nilai Rata Rata Keseluruhan Sektor Perusahaan (CR, TATO, NPM dan DER) Deskripsi nilai rata - rata Rasio Likuiditas (CR), Rasio Aktivitas (TATO), Rasio Profitabilitas (NPM), dan Rasio Solvabilitas (DER) adalah: Tabel 4.7 Rata-Rata Keseluruhan CR, TATO, NPM dan DER Pada Sektor Perusahaan di BEI Periode 2005 2010 No Nama Perusahaan Keterangan CR TATO NPM DER 1 PT. Bisi Internasional Tbk. 271.14 0.71 14.75 0.68 2 PT Sampoerna Agro Tbk. 179.96 0.91 14.72 0.52 3 PT Malindo Feedmill Tbk. 113.62 2.08 2.97 5.60 4 PT Elnusa Tbk. 129.45 0.84 5.55 1.09 5 PT Indo Tambang Raya Megah Tbk. 149.51 1.70 13.84 1.12 6 PT Total Bangun Persada Tbk. 153.02 1.15 4.48 1.65 7 PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk. 168.90 1.38 4.31 3.49 8 PT Yanaprima Hastapersada Tbk. 135.68 0.83 5.23 2.12 9 PT Bakri Telecom Tbk. 158.83 0.36 6.56 1.01 10 PT Ace Hardware Indonesia Tbk. 579.91 1.69 7.95 0.62 11 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. 172.81 0.35 7.70 1.11 12 PT Indonesia Air Transport Tbk. 100.78 0.43-2.83 1.68 Rata rata Keseluruhan Sektor Perusahaan 192.80 1.04 7.10 1.72 Sumber: www.idx.co.id (20 Januari 2011, diolah)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa terdapat 2 sektor perusahaan yang memiliki nilai Rasio Likuiditas di atas rata - rata keseluruhan Rasio Likuiditas Sektor Perusahaan yaitu sebesar 192.80. Perusahaan perusahaan tersebut antara lain PT. Bisi Internasional Tbk dari sektor Agricultur, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade. Tingginya rasio ini memberikan informasi tentang baiknya perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek perusahaan sehingga dapat mengurangi hutang yang ditanggung oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai Rasio Aktivitas di atas rata rata total keseluruhan nilai Rasio Aktivitas Sektor Perusahaan yaitu sebesar 1.04, terdiri dari 4 sektor perusahaan. Perusahaan perusahaan tersebut antara lain yaitu PT Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, PT Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, PT Total Bangun Persada Tbk dan PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk dari sektor Construction, serta PT Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade. Perusahaan yang memiliki nilai Rasio Profitabilitas diatas rata rata total keseluruhan Rasio Profitabilitas yaitu sebesar 7.10, terdiri dari 4 perusahaan. Perusahaan perusahaan tersebut antara lain PT. Bisi Internasional Tbk dan PT Sampoerna Agro Tbk dari sektor Agricultur, PT Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, PT Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, serta PT Bekasi Asri Pemula Tbk dari sektor Real Estate.

Perusahaan yang memiliki nilai Rasio Solvabilitas diatas rata rata total keseluruhan Rasio Solvabilitas yaitu sebesar 4.10, terdiri dari 2 sektor perusahaan. Perusahaan perusahaan tersebut antara lain PT Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, serta PT Bekasi Asri Pemula Tbk dari sektor Real Estate. 4.2 Analisis Komparatif (Indipendent Sample T-Test) Uji beda Independent Sample T-Test digunakan untuk menguji perbedaan antara satu populasi dengan populasi lainnya, yang dimana dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan berdasarkan CR, TATO, NPM, DER antar sektor yang satu dengan yang lainnya. Disini sektor yang akan dibandingkan adalah sektor yang memiliki lebih dari 1 perusahaan yaitu Sektor Agricultur dengan Sektor Mining, Sektor Agricultur dengan Sektor Construction dan Sektor Mining dengan Sektor Construction. 4.2.1 Current Ratio (CR) 1. CR Sektor Agricultur CR Sektor Mining Pada tabel 4.8 menunjukkan hasil uji beda CR menggunakan metode Independent Sample T-Test dengan pengolahan data SPSS 18. Group Statistics Tabel 4.8 Group Statistic SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CR AGRIKULT 2 225.5500 64.47400 45.59000 MINING 2 139.4800 14.18456 10.03000

Pada tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Mining. Rata-rata (mean) CR Sektor Agricultur adalah 222.5500 dengan standar deviasi 64.47400 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) CR Sektor Mining adalah 139.4800 dengan standar deviasi 14.18456 (akar dari varian). Tabel 4.9 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. (2- Mean Differenc Std. Error 95% Confidence Interval of the F Sig. t df tailed) e Lower Upper CR Equal variances Equal variances not 8.758E15.000 1.844 2.207 86.07000 46.68028-114.77906 286.91906 1.844 1.097.299 86.07000 46.68028-396.80156 568.94156 Pada tabel 4.9 menunjukkan F-hitung untuk CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 8.758E15 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.9 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah 1.844 dengan probabilitas 0.207. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat

dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) CR Sektor Agricultur dengan Sektor Mining adalah berbeda. 2. CR Sektor Agricultur CR Sektor Construction Tabel 4.10 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CR AGRIKULT 2 225.5500 64.47400 45.59000 CONSTRUC 2 160.9600 11.22886 7.94000 Pada tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Construction. Ratarata (mean) CR Sektor Agricultur adalah 222.5500 dengan standar deviasi 64.47400 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) CR Sektor Construction adalah 160.9600 dengan standar deviasi 11.22886 (akar dari varian). Tabel 4.11 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. 95% Confidence Interval (2- Mean Std. Error of the F Sig. T df tailed) Lower Upper CR Equal variances Equal variances not 9.913E15.000 1.396 2.298 64.59000 46.27625-134.52065 263.70065 1.396 1.061.386 64.59000 46.27625-449.65502 578.83502

Pada tabel 4.11 menunjukkan F-hitung untuk CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 9.913E15 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.11 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah 1.396 dengan probabilitas 0.298. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) CR Sektor Agricultur dengan Sektor Construction adalah berbeda. 3. CR Sektor Mining CR Sektor Construction Tabel 4.12 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CR MINING 2 139.4800 14.18456 10.03000 CONSTRUC 2 160.9600 11.22886 7.94000 Pada tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Mining dan 2 pada sektor Construction. Rata-rata (mean) CR Sektor Mining adalah 139.4800 dengan standar deviasi 14.18456 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) CR Sektor Construction adalah 160.9600 dengan standar deviasi 11.22886 (akar dari varian).

Tabel 4.13 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. 95% Confidence Interval (2- Mean Std. Error of the F Sig. t df tailed) Lower Upper CR Equal variances Equal variances not 3.148E15.000-1.679 2.235-21.48000 12.79236-76.52109 33.56109-1.679 1.900.242-21.48000 12.79236-79.39485 36.43485 Pada tabel 4.13 menunjukkan F-hitung untuk CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 3.148E15 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.13 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah -1.679 dengan probabilitas 0.235. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) CR Sektor Mining dengan Sektor Construction adalah berbeda.

4.2.2 Total Assets Turnover (TATO) 1. TATO Sektor Agricultur TATO Sektor Mining Tabel 4.14 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean TATO AGRIKULT 2.8100.14142.10000 MINING 2 1.2700.60811.43000 Pada tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Mining. Rata-rata (mean) TATO Sektor Agricultur adalah 0.8100 dengan standar deviasi 0.14142 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Mining adalah 1.2700 dengan standar deviasi 0.60811 (akar dari varian). Tabel 4.15 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper TAT Equal variances 2.244E17.000-1.042 2.407 -.46000.44147-2.35951 1.43951 O Equal variances not -1.042 1.108.473 -.46000.44147-4.93017 4.01017 Pada tabel 4.15 menunjukkan F-hitung untuk TATO dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 2.244E17 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena

probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.15 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai TATO dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah -1.042 dengan probabilitas 0.407. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Agricultur dengan Sektor Mining adalah berbeda. 2. TATO Sektor Agricultur TATO Sektor Construction Tabel 4.16 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean TATO AGRIKULT 2.8100.14142.10000 CONSTRUC 2 1.2650.16263.11500 Pada tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Construction. Ratarata (mean) TATO Sektor Agricultur adalah 0.8100 dengan standar deviasi 0.14142 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Construction adalah 1.2650 dengan standar deviasi 0.16263 (akar dari varian).

Tabel 4.17 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. T df tailed) Lower Upper TAT Equal variances 4.636E14.000-2.986 2.096 -.45500.15240-1.11071.20071 O Equal variances not -2.986 1.962.098 -.45500.15240-1.12298.21298 Pada tabel 4.17 menunjukkan F-hitung untuk TATO dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 4.636E14 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.17 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai TATO dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah -2.986 dengan probabilitas 0.096. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Agricultur dengan Sektor Construction adalah berbeda.

3. TATO Sektor Mining TATO Sektor Construction Tabel 4.18 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean TATO MINING 2 1.2700.60811.43000 CONSTRUC 2 1.2650.16263.11500 Pada tabel 4.18 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Mining dan 2 pada sektor Construction. Rata-rata (mean) TATO Sektor Mining adalah 1.2700 dengan standar deviasi 0.60811 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Construction adalah 1.2650 dengan standar deviasi 0.16263 (akar dari varian). Tabel 4.19 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper TAT Equal variances 4.256E12 0.002.011 2.992.00500.44511-1.91016 1.92016 O Equal variances not.011 1.142.993.00500.44511-4.22949 4.23949

Pada tabel 4.19 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai TATO dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah 0.011 dengan probabilitas 0.992. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Mining dengan Sektor Construction adalah berbeda. 4.2.3 Net Profit Margin (NPM) 1. NPM Sektor Agricultur NPM Sektor Mining Tabel 4.20 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean NPM AGRICULT 2 14.7350.02121.01500 MINING 2 9.6950 5.86192 4.14500 Pada tabel 4.20 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Mining. Rata-rata (mean) NPM Sektor Agricultur adalah 14.7350 dengan standar deviasi 0.02121 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Mining adalah 9.6950 dengan standar deviasi 5.86192 (akar dari varian).

Tabel 4.21 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper NP Equal variances 3.217E15.000 1.216 2.348 5.04000 4.14503-12.79461 22.87461 M Equal variances not 1.216 1.000.438 5.04000 4.14503-47.62430 57.70430 Pada tabel 4.21 menunjukkan F-hitung untuk NPM dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 3.217E15 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.21 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai NPM dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah 1.216 dengan probabilitas 0.348. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Agricultur dengan Sektor Mining adalah berbeda.

2. NPM Sektor Agricultur NPM Sektor Construction Tabel 4.22 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean NPM AGRICULT 2 14.7350.02121.01500 CONSTRUC 2 4.3950.12021.08500 Pada tabel 4.22 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Construction. Ratarata (mean) NPM Sektor Agricultur adalah 14.7350 dengan standar deviasi 0.02121 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Construction adalah 4.3950 dengan standar deviasi 0.12021 (akar dari varian). Tabel 4.23 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper NP Equal variances 3.212E11.001 119.796 2.000 10.34000.08631 9.96862 10.71138 M Equal variances not 119.796 1.062.004 10.34000.08631 9.38404 11.29596 Pada tabel 4.23 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai NPM dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah 119.796 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena

probabilitas < 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Agricultur dengan Sektor Construction adalah sama. 3. NPM Sektor Mining NPM Sektor Construction Tabel 4.24 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean NPM MINING 2 9.6950 5.86192 4.14500 CONSTRUC 2 4.3950.12021.08500 Pada tabel 4.24 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Mining dan 2 pada sektor Construction. Rata-rata (mean) NPM Sektor Mining adalah 9.6950 dengan standar deviasi 5.86192 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Construction adalah 4.3950 dengan standar deviasi 0.12021 (akar dari varian).

Tabel 4.25 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper NP Equal variances 3.109E15.000 1.278 2.329 5.30000 4.14587-12.53825 23.13825 M Equal variances not 1.278 1.001.422 5.30000 4.14587-47.27380 57.87380 Pada tabel 4.25 menunjukkan F-hitung untuk NPM dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 3.109E15 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.25 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai NPM dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah 1.278 dengan probabilitas 0.329. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Mining dengan Sektor Construction adalah berbeda.

4.2.4 Debt to Equity Ratio (DER) 1. DER Sektor Agricultur DER Sektor Mining Tabel 4.26 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean DER AGRICULT 2.6000.11314.08000 MINING 2 1.1050.02121.01500 Pada tabel 4.26 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Mining. Rata-rata (mean) DER Sektor Agricultur adalah 0.6000 dengan standar deviasi 0.11314 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) DER Sektor Mining adalah 1.1050 dengan standar deviasi 0.02121 (akar dari varian). Tabel 4.27 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper DER Equal variances 9.998E15.000-6.204 2.025 -.50500.08139 -.85521 -.15479 Equal variances not -6.204 1.070.091 -.50500.08139-1.39186.38186 Pada tabel 4.27 menunjukkan F-hitung untuk DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama)

adalah 9.998E15 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.27 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah -6.204 dengan probabilitas 0.025. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) DER Sektor Agricultur dengan Sektor Mining adalah berbeda. 2. DER Sektor Agricultur DER Sektor Construction Tabel 4.28 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean DER AGRICULT 2.6000.11314.08000 CONSTRUC 2 2.5700 1.30108.92000 Pada tabel 4.28 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Construction. Ratarata (mean) DER Sektor Agricultur adalah 0.6000 dengan standar deviasi 0.11314 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) DER Sektor Construction adalah 2.5700 dengan standar deviasi 1.30108 (akar dari varian).

Tabel 4.29 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper DER Equal variances 1.673E18.000-2.133 2.167-1.97000.92347-5.94338 2.00338 Equal variances not -2.133 1.015.276-1.97000.92347-13.29871 9.35871 Pada tabel 4.29 menunjukkan F-hitung untuk DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 1.673E18 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.29 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah -2.133 dengan probabilitas 0.167. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) DER Sektor Agricultur dengan Sektor Construction adalah berbeda.

3. DER Sektor Mining DER Sektor Construction Tabel 4.30 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean DER MINING 2 1.1050.02121.01500 CONSTRUC 2 2.5700 1.30108.92000 Pada tabel 4.30 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Mining dan 2 pada sektor Construction. Rata-rata (mean) DER Sektor Mining adalah 1.1050 dengan standar deviasi 0.02121 (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) DER Sektor Construction adalah 2.5700 dengan standar deviasi 1.30108 (akar dari varian). Tabel 4.31 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper DE Equal variances 1.105E21.000-1.592 2.252-1.46500.92012-5.42397 2.49397 R Equal variances not -1.592 1.001.357-1.46500.92012-13.14159 10.21159 Pada tabel 4.31 menunjukkan F-hitung untuk DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 1.105E21 dengan probabilitas 0.000. Oleh karena itu, karena

probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.31 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah -1.592 dengan probabilitas 0.252. Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) DER Sektor Mining dengan Sektor Construction adalah berbeda. 4.2.5 Pembahasan Beberapa pertimbangan bagi perusahaan yang akan menetapakan kinerja keuangan yaitu Pertama, Dari segi CR, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Mining jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik dapat dibuktikan bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Mining berbeda. Dari segi TATO, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Mining jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka tidak dapat dibuktikan secara statistik bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Mining berbeda. Dari segi NPM, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Mining jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik dapat dibuktikan Sektor Agricultur dengan Sektor Mining berbeda. Dari segi DER, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Mining jika perusahaan dilihat dari faktor

kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Mining berbeda. Kedua, Dari segi CR, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik dapat dibuktikan bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Construction berbeda. Dari segi TATO, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka tidak dapat dibuktikan secara statistik bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Construction berbeda. Dari segi NPM, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik dapat dibuktikan Sektor Agricultur dengan Sektor Construction sama. Dari segi DER, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Construction berbeda. Ketiga, Dari segi CR, perbandingan Sektor Mining dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa Sektor Mining dengan Sektor Construction berbeda. Dari segi TATO, perbandingan Sektor Mining dengan Sektor Construction

jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka dapat dibuktikan secara statistik bahwa Sektor Mining dengan Sektor Construction berbeda. Dari segi NPM, perbandingan Sektor Mining dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik dapat dibuktikan Sektor Mining dengan Sektor Construction berbeda. Dari segi DER, perbandingan Sektor Mining dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa Sektor Mining dengan Sektor Construction berbeda.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian tentang perbandingan rasio rasio keuangan pada laporan keuangan perusahaan yang melakukan go public sebagai indikator kinerja perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa: a. Terdapat perbedaan yang signifikan pada perusahaan antar sektor yang berbeda yang melakukan go public yang terdaftar di BEI untuk periode tahun 2005 2010. b. Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan antar sektor yang berbeda, baik rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas serta rasio solvabilitas menunjukkan adanya peningkatan kinerja keuangan yang diharapkan. Ini terjadi karena perusahaan perusahaan tersebut mendapatkan dana tambahan dari masyarakat untuk membayar hutang baik jangka panjang maupun jangka pendek perusahaan. Perusahaan juga mampu meningkatkan laba dengan tujuan menarik investor sebanyak banyaknya sehingga perusahaan dapat meningkatkan penjualan serta efisiensi perusahaan. Perusahaan juga diharapkan harus mampu semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja perusahaannya di tahun berikutnya.

5.2 Saran Berdasarkan analisa yang telah diuraikan diatas ada beberapa saran yang dapat sampaikan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian mengenai Rasio Keuangan ini hanya terbatas pada informasi internal keuangan dalam masing masing perusahaan terutama dari laporan keuangan. Oleh karena itu disarankan agar penelitian selanjutnya juga menggunakan data keuangan yang akurat. 2. Bagi investor yang bermaksud melakukan investasi sebaiknya memperhatikan rasio keuangan khususnya Rasio profitabilitas karena berdasarkan penelitian rasio tersebut mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan laba yang diperoleh setiap tahunnya.