BAB I PENDAHULUAN. yang utama untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan ini.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Umum. Sebagai Negara yang baru di bangun dengan sarana dan prasarana yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kian meningkat dalam aktivitas sehari-harinya. Pertumbuhan sektor politik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin)

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kupang merupakan bagian dari wilayah negara Indonesia, terletak di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT ADANYA MAL CIPUTRA WORLD SURABAYA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Prediksi tarikan perjalanan yang terjadi akibat adanya pusat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. maka pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana kota untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan transportasi. Akibatnya terjadilah peningkatan pengguna jaringan. hambatan bila tidak ditangani secara teknis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH AKTIVITAS KAMPUS DAN SEKOLAHAN TERHADAP KAPASITAS SERTA TINGKAT PELAYANAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang. memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama guna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat di mana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi

perbaikan hidup berkeadilan sosial.

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

Kata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. interaksi yang baik dan ideal antara komponen komponen transportasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

PENGARUH PEMBANGUNAN JEMBATAN PAWAN V TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA KABUPATEN KETAPANG

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya perencanaan dan kontrol membuat permasalahan transportasi menjadi

BAB. I PENDAHULUAN. membuat kota ini terdiri dari lima wilayah kecamatan (Distric), yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

ANALISA KARAKTERISTIK TARIKAN LALU LINTAS AKIBAT ADANYA MALL GRAND CITY SURABAYA DARI ZONA SURABAYA SELATAN DENGAN METODE DETROIT TUGAS AKHIR

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang memenuhi persyaratan kelayakan. Lalu lintas memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun pada kenyataannya yang terjadi saat ini perkembangan kota selalu lebih

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pada kondisi asli atau eksisting dilapangan : rerata = 28 km/jam termasuk tingkat pelayanan D.

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS (ANDALALIN) KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi seperti kemacetan, polusi udara, kecelakaan, antrian maupun

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan yang rendah, terbatasnya sumber daya, khususnya dana, kualitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal

BAB I Pendahuluan I-1

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

diperoleh nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,73 dan tundaan (D) simpang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

ABSTRAK. : Biaya Perjalanan, Tundaan.

Tugas Akhir Evaluasi Fungsi Halte Sebagai Tempat Henti Angkutan Umum BAB V PENUTUP

rata-rata 19 km/jam ; Jalan Kolektor dengan kecepatan rata-rata 21 km/jam ; Jalan Lokal dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam

HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan sebagai bagian dari sektor transportasi memiliki peran untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jakarta sebagai ibukota negara dan sebagai tempat perputaran ekonomi terbesar

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Transportasi memegang peranan penting dalam perkotaan dan salah satu

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Lokasi rumah sakit Royal. Rencana Royal. PT. Katrolin. Bank Central Asia. Jl. Rungkut. Industri I

STUDI ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN SURABAYA GRAMEDIA EXPO

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

ANALISIS DAMPAK PENGEMBANGAN TERMINAL TIPE A BAYUANGGA KOTA PROBOLINGGO TERHADAP KINERJA LALU LINTAS DISEKITARNYA

BAB III METODOLOGI. Kebijakan penataan lalu lintas. Penataan lalu lintas dan rambu, Pengaturan parkir dan angkutan umum, Sirkulasi lalu lintas,dll.

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan aktifitas suatu kota menyebabkan peningkatan pergerakan orang dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dijadikan sebagai data sekunder. Setelah pengumpulan literatur kemudian

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Dari beberapa lokasi kemacetan lalu-lintas, jalan Kampung Melayu sampai

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan jumlah penduduknya. Pesatnya pertumbuhan penduduk ini

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kesehatan sehingga pengunjung

TUGAS AKHIR. Oleh: RICO CANDRA L2D

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang meninggal dunia setiap tahun nya dan lebih dari 50 jt jiwa mengalami luka luka

BAB I PENDAHULUAN. luar datang ke Yogyakarta untuk sekedar berwisata maupun menetap untuk melanjutkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB. I. Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

Pengaruh Pergerakan Candra Superstore Terhadap Kinerja Jaringan Jalan Disekitarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Besar Kunjungan Wisatawan di Kota Yogyakarta JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Kupang sebagai ibukota propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mempunyai perkembangan pesat pada berbagai sektor kehidupan. Salah satunya pada sektor pendidikan. Kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang layak saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu, pertumbuhan pusat pendidikan baik itu milik pemerintah maupun swasta sudah menjadi hal yang utama untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan ini. Pusat pendidikan yang ada di kota Kupang biasanya merupakan suatu area yang di dalamnya terdapat dua atau lebih sekolah baik itu sederajad maupun tidak sederajad. Salah satu pusat pendidikan besar yaitu pusat pendidikan Swasti Sari pada jalan Jend. A. Yani. Pusat pendidikan ini terdiri dari empat Sekolah Dasar, satu Sekolah Menengah Pertama dan satu Sekolah Menengah Atas. Adanya pusat pendidikan ini menimbulkan tarikan lalu lintas pada jalan Jend. A. Yani dan menambah volume lalu lintas. Meskipun bukan satusatunya penyebab utama penurunan kinerja jalan, terjadinya penambahan volume lalu lintas jalan akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas pada ruas jalan di sekitar pusat pendidikan. Hal ini sering diakibatkan oleh perilaku manusia yang kurang mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Hal lain yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas adalah adanya pergerakan kendaraan yang menyeberang jalan baik yang bertujuan untuk masuk pusat pendidikan maupun yang bermaksud meninggalkan pusat pendidikan. Keadaan tersebut 1

2 masih diperparah dengan adanya angkutan umum yang berhenti sembarangan untuk menurunkan dan atau menunggu penumpang. Kondisi tersebut juga dialami pada pusat pendidikan Swasti Sari di Jalan Jend. A. Yani kota Kupang. Kondisi-kondisi tersebut mengharuskan pemerintah kota Kupang mewajibkan adanya Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) untuk setiap pembangunan pusat pendidikan ataupun pusat pusat kegiatan berskala besar yang mempunyai andil besar dalam penambahan pembebanan kapasitas jalan. Dibuatnya Andalalin diharapkan menjadi informasi dini akan gangguan gangguan lalu lintas yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja jalan sekitar pusat-pusat kegiatan dan dapat memberikan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan lalu lintas pada daerah yang bermasalah dengan lalu lintas. 1. Rumusan Masalah Permasalahan mengenai tidak adanya Andalalin terjadi pula pada pusat pendidikan Swasti Sari di kota Kupang. Pusat pendidikan yang sudah berumur lebih dari 50 tahun tersebut pada awal pembangunanya sudah tentu tidak didahului dengan Andalalin. Kemajuan kehidupan ekonomi sekarang yang menyebabkan meningkatnya taraf hidup masyarakat kota Kupang terutama yang menyekolahkan anaknya pada pusat pendidikan Swasti Sari ini menimbulkan kekhawatiran akan menurunnya kinerja lalu lintas di ruas jalan Jend. A. Yani. Masalah ini diterjemahkan dalam bentuk pertanyaan menjadi :

3 a. Bagaimana tarikan perjalanan yang terjadi akibat adanya pusat pendidikan Swasti Sari pada jalan Jend. A. Yani kota Kupang untuk 10 tahun yang akan datang? b. Bagaimana kinerja lalu lintas pada ruas jalan Jend. A. Yani yang diperkirakan terpengaruh oleh adanya pusat pendidikan Swasti Sari? c. Apa saja solusi yang tepat untuk menangani masalah lalu lintas yang terjadi? 2. Batasan Penelitian Penelitian ini memiliki batasan batasan sebagai berikut : a. Penelitian ini membahas ANDALALIN ditinjau dari bangkitan/tarikan yang terjadi akibat adanya pusat pendidikan Swasti Sari pada jalan Jend. A. Yani kota Kupang. b. Analisis dilakukan pada tahun 2012 c. Jalan yang dijadikan obyek penelitian ini adalah Jend. A. Yani Kupang. d. Pusat kegiatan yang menjadi objek penelitian adalah pusat pendidikan Swasti Sari yang ada di kota Kupang. B. Keaslian Penelitian Penelitian dan studi yang pernah dilakukan tentang Andalalin antara lain oleh Atmadi (2001) melakukan penelitian tentang pengaruh pusat perdagangan terhadap arus lalu lintas. Studi kasus pusat perdagangan Moro di kota Purwokerto. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari

4 adanya parkir di ruang jalan dari pusat perbelanjaan dengan kapasitas ruas jalan dan membuat skenario penyelesaiannya. Selain itu, Standly (2004) melakukan Andalalin pada pusat perbelanjaan yang telah beroperasi (Studi Kasus Swalayan Tiara Gatsu Kuta). Hasil dari penelitian itu adalah dengan beroperasinya swalayan tersebut telah menimbulkan dampak pada kinerja jaringan jalan berupa peningkatan derajad kejenuhan ruas jalan rerata sebesar 6,4%, penurunan kecepatan perjalanan rerata sebesar 2,07%, peningkatan kendaraan henti rerata di simpang sebesar 0,63% dan peningkatan tundaan simpang mencapai 0,51%. Setelahnya, Syahidin (2005) melakukan Andalalin akibat pengoperasian mal Jogjatronik Yogyakarta. Hasil dari penelitian tersebut adalah penurunan kinerja ruas dan simpang disekitar kawasan mal tersebut, peningkatan derajad kejenuhan rerata sebesar 0,23 %, dan penurunan kecepatan rerata perjalanan sebesar 18,39 km/jam. Pada tahun 2007 dengan adanya pengoperasian mal pada ruas jalan tersebut telah melampaui titik kritis (DS > 0,80) sehingga perlu penanganan. Dengan melakukan penanganan ruas jalan maka kinerja ruas jalan tersebut dapat ditingkatkan sehingga derajad kejenuhan pada tahun 2015 hanya 0,53 dengan kecepatan perjalanan rerata 36,71 km/jam.

5 C. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain : 1. Bagi Pemerintah Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan kebijakan agar pembangunan pusat-pusat kegiatan skala besar diwajibkan untuk membuat Andalalin dan bagi pusat-pusat kegiatan yang telah beroperasi tanpa adanya Andalalin maka diupayakan untuk membuat Andalalin guna mempermudah menentukan cara penanggulangan gangguan-gangguan yang timbul akibat dari pembangunan pusat kegiatan yang bersangkutan. 2. Bagi Kelembagaan Penelitian Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan dapat digunakan sebagai referensi tambahan untuk melakukan penelitian yang bersifat pengulangan untuk pusat kegiatan lain ataupun untuk penelitian yang bersifat melanjutkan penelitian yang sudah ada. D. Tujuan Penelitan Dari kondisi di atas maka ada beberapa permasalahan yang menarik yang ingin dibahas dan diteliti untuk perkembangan lalu lintas dimasa yang akan datang dengan tujuan untuk : 1. Memprediksi tarikan perjalanan yang terjadi akibat adanya pusat pendidikan Swasti Sari pada jalan Jend. A. Yani kota Kupang untuk 10 tahun yang akan datang.

6 2. Mengukur kinerja lalu lintas pada ruas jalan Jend. A. Yani yang diperkirakan terpengaruh oleh adanya pusat pendidikan Swasti Sari. 3. Memberikan solusi-solusi penanganan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah lalu lintas yang terjadi di jalan sekitar pusat pendidikan Swasti Sari. E. Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini terdiri dari lima bab. Sistematika dalam penulisan tesis ini dapat dilihat di bawah ini: 1. BAB I PENDAHULUAN, dalam bab ini dikemukakan tentang informasi secara keseluruhan dari penulisan ini, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan penelitian, keaslian penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, bab ini mengemukakan tentang teori-teori yang dijadikan dasar dalam pembahasan dan penganalisaan masalah serta beberapa definisi dari studi literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN, dalam bab ini dikemukakan mengenai pendekatan dari metode yang digunakan dalam pengumpulan data, kompilasi data serta metode untuk menentukan ukuran sampel. 4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, dalam bab ini dikemukakan mengenai teknik dan metode pengumpulan data baik primer maupun sekunder. Data kemudian diolah menjadi sebuah

7 informasi dengan menggunakan metode tertentu dan selanjutnya digunakan sebagai bahan analisis. Bab ini juga berisi analisis dan pembahasan serta pemecahan masalah terhadap hasil pengolahan data dengan menggunakan metode yang dijelaskan pada BAB III. 5. BAB V PENUTUP, dalam bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian, saran-saran berdasarkan analisis yang telah dilakukan serta rekomendasi yang mungkin dapat dilaksanakan oleh pengambil kebijakan.