I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pembelajaran adalah memberikan bimbingan dan fasilitas agar siswa dapat belajar. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, guru diharapkan mengupayakan cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang mendorong siswa agar belajar dengan baik. Salah satu tolok ukur keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran adalah tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) yang ditandai dengan meningkatnya kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Tri Sukses Natar, diperoleh informasi bahwa penguasaan konsep pada materi pokok ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana siswa kelas X SMA Tri Sukses Natar Tahun Pelajaran 2009/2010 rendah yaitu rata-rata sebesar 56,9, dan siswa yang memperoleh nilai 65 hanya 30,3 %. Nilai tersebut masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran kimia yang ditetapkan sekolah, yaitu 100% siswa telah mencapai nilai 65. Hal ini menunjukkan siswa kesulitan memahami materi ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana
2 Berdasarkan kompetensi di atas materi ikatan kimia, tata nama senyawa, dan persamaan reaksi sederhana merupakan materi yang abstrak, sehingga diperlukan suatu media pembelajaran untuk membantu siswa memahami konsep ikatan kimia, tata nama senyawa, dan persamaan reaksi sederhana. Metode pembelajaran yang telah diterapkan guru pada materi pokok ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana berupa metode ceramah yang disertai latihan soal, tanya jawab, dan diskusi kelas. Guru juga belum menggunakan media pembelajaran seperti LKS yang konstruktivis yang dapat membantu siswa menemukan konsep dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran dengan diskusi kelas, siswa hanya diminta untuk bekerja atau menyelesaikan tugas yang diberikan guru secara bersama-sama dengan teman sekelas dan siswa tidak dikelompokkan. Siswa kurang termotivasi belajar, mengobrol dengan teman sebangku, dan mengantuk dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar siswa rendah. Pada mata pelajaran kimia khususnya materi pokok ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana. Beberapa kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa kelas X semester ganjil adalah membandingkan proses pembentukkan ikatan ion, ikatan kovalen,ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk, dan menuliskan nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. Salah satu model pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas dan semangat belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Banyak ahli
3 berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Pembelajaran kooperatif juga memberi dampak positif terhadap sikap penerimaan perbedaan antar individu, baik ras, keragaman budaya, gender, sosial-ekonomi, dll. Selain itu yang terpenting, pembelajaran kooperatif mengajarkan keterampilan bekerja sama dalam kelompok. Salah satu pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa, digunakan tipe model pembelajaran kooperatif, yaitu Cooperative Learning teknik Think Pair Share (TPS). TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siwa agar tercipta suatu pembelajaran yang kooperatif yang dapat meningkatkan penguasaan akademik dan keterampilan siswa. Prosedur pembelajaran yang digunakan dalam TPS dapat memberikan lebih banyak waktu kepada siswa untuk berfikir, untuk merespon dan saling membantu satu sama lain. TPS memiliki keunggulan dibanding dengan metode tanya jawab, karena TPS mengedepankan aspek berfikir secara mandiri, tanggung jawab terhadap kelompok, kerja sama dengan kelompok kecil, dan dapat menghidupkan suasana kelas. (Nurhadi dan Senduk, 2004: 67) Prosedur pelaksanaan TPS tersebut efektif dalam membatasi aktivitas siswa yang tidak relevan, serta dapat memunculkan kemampuan atau keterampilan siswa yang positif. Pada akhirnya TPS akan mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir secara terstruktur dalam diskusi dan memberikan kesempatan untuk bekerja sendiri ataupun dengan orang lain melalui keterampilan berkomunikasi. (Lie, 2002: 56)
4 Hasil penelitian Pramudiyanti (2006: 430) pada materi tumbuhan tinggi, menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan teknik TPS, yaitu terjadi peningkatan. Selain itu, Yulfisa (2007: 35) dalam penelitiannya menyimpulkan, bahwa TPS mampu meningkatkan persentase nilai rata-rata penguasaan konsep dari siklus ke siklus pada materi pokok alkana, alkena dan alkuna. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitan tindakan kelas yang berjudul Upaya Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Penguasaan Konsep Ikatan Kimia dan Tata Nama Senyawa Melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share (TPS) PTK Pada siswa kelas X3 SMA Tri Sukses Natar TP 2010-2011 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pembelajaran kooperatif teknik TPS dapat meningkatkan aktivitas on task pada materi ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana dari siklus ke siklus? 2. Bagaimanakah pembelajaran kooperatif teknik TPS dapat meningkatkan penguasaan konsep materi ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana dari siklus ke siklus?
5 3. Bagaimanakah pembelajaran kooperatif teknik TPS dapat meningkatkan persentase yang mencukupi KKM pada materi ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana dari siklus ke siklus? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: 1. Peningkatan aktivitas belajar pada materi ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana menggunakan pembelajaran kooperatif teknik TPS dari siklus ke siklus. 2. Peningkatan penguasaan konsep pada materi ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana menggunakan pembelajaran kooperatif teknik TPS dari siklus ke siklus. 3. Peningkatan ketuntasan belajar siswa pada materi ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana menggunakan pembelajaran kooperatif teknik TPS dari siklus ke siklus. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Mempermudah siswa dalam memahami konsep ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana, sehingga pengetahuan yang didapat lebih lama diingat, dan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.
6 2. Sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk memudahkan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep materi. 3. Menjadi sumbangan pemikiran dalam upaya mengadakan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa. E. Ruang lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X3 dan semester ganjil di SMA Tri Sukses Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 32 orang siswa perempuan 2. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah materi pokok ikatan kimia,tata nama senyawa, dan persamaan reaksi sederhana. 3. Aktivitas on task siswa adalah kegiatan siswa di kelas selama proses pembelajaran kooperatif teknik TPS yang meliputi; aktif dalam diskusi, bertanya pada guru, mengemukakan pendapat, dan menjawab pertanyaan. 4. Penguasaan konsep adalah kemampuan menguasai materi ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana yang diukur melalui tes penguasaan konsep pada setiap akhir siklus. 5. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, membangun pemahaman terhadap konsep-konsep materi pelajaran. 6. Pembelajaran kooperatif teknik TPS (Think Pair Share) memberi siswa kesempatan untuk bekerjasama dengan orang lain. Teknik ini bisa digunakan
7 dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Tahapan dalam pembelajaran kooperatif teknik TPS yaitu thinking (berpikir) dimana siswa diminta menyelesasikan masalah yang diberikan oleh guru, kemudian pairing (berpasangan) dimana siswa mendiskusikan hasil pemikirannya secara berpasangan, dan terakhir sharing (berbagi) dimana siswa diminta berbagi hasil diskusinya dengan seluruh kelas 7. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar kerja Siswa (LKS). LKS disusun secara kronologis yang mengarahkan siswa untuk mengkonstruksi konsep ikatan kimia, tata nama senyawa dan persamaan reaksi sederhana.