85 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Teknis Perancangan Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagianbagian mandala, penulis melakukan pengamatan yang dapat merepresentasikan makna dari mandala yang penulis rancang. Metode ini dilakukan penulis untuk memberikan pengetahuan tentang kaidah-kaidah dalam merancang mandala, serta mengasah kreatifitas siswa/i dalam mengolah bentuk visual, dan pemaknaannya. 4.2 Pengembangan Bentuk Ide Mandala 4.2.1 Konsep Dasar Gambar 4. 1 Titik Gambar 4. 2 Akar pohon Gambar 4. 3 Pohon mati Gambar 4. 4 jagung 85
86 Gambar 4. 5 Bunga water lily Gambar 4. 6 Daun Gambar 4. 7 Sulur Gambar 4. 8 Awan 4.2.2 Perubahan Bentuk Keterangan : Membuat pola titik-titik yang berkumpul dengan teknik gambar pointilis, dan menciptakan makna kesatuan pada satu titik pusat mandala yang dirancang. Tabel 4. 1 Perubahan bentuk titik
87 Keterangan : Menggambar ulang dari sebuah akar pohon, gambar akar pohon memiliki makna tentang keterikatan dan kesatuan, motif ini dikombinasikan dengan motif pohon yang kekeringan. Tabel 4. 2 Perubahan bentuk akar Keterangan : Membuat visualisasi gambar pohon mati dari unsur yang tersedia di alam. Motif pohon mati/ kekeringan ini memiliki keterikatan dengan akar pohon yang telah dibuat dalam tabel sebelumnya. Sehingga menciptakan makna yang ada pada pohon kekurangan/ kekeringan nahkan mati. Tabel 4. 3 Perubahan bentuk pohon
88 Keterangan : Membuat ulang motif dari bentuk dasar biji jagung, yang dikombinasikan dengan motif tumbuhan lainnya dan unsur-unsur yang terdapat di dalam seni dan desain. Seperti unsur titik diletakkan dalam motif biji jagung ini. Tabel 4. 4 Perubahan bentuk jagung Keterangan : Membuat motif berupa kelopak bunga water lily, dalam proses pembuatannya dapat dengan mengikuti pola yang ada yang terdapat dalam bunga itu sendiri, dan menambahkan tambahan berupa unsur seni dan desain sebagai kombinasi. Sehingga terjadi makna kehidupan dan kemurnian, karena makna dari bunga melambangkan kehidupan dan water lily melambangkan tentang kemurnian. Tabel 4. 5 Perubahan bentuk bunga water lily
89 Keterangan : Disini perancang membuat motif daun dengan kombinasi dari biji jagung, kombinasi ini memberikan tentang keharmonisasian dari unsur yang berada di alam. Tabel 4. 6 Perubahan bentuk daun Keterangan : Motif sulur adalah motif yang sangat sederhana, dapat membuat kesan yang dinamis, karena memiliki garis lengkung di dalamnya. Disini perancang mengkombinasikan dengan motif kelopak bunga water lily, biji jagung, dan motif daun. Dari hasil kombinasi tersebut tercipta ornament yang memberikan kesan kesuburan dan kecukupan yang saling melengkapi satu sama lain. Tabel 4. 7 Perubahan bentuk sulur
90 Keterangan : Motif awan mega mendung sudah banyak dikenal di kalangan masyarakat, sehingga motif ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu motif yang digambarkan berkelok-kelok, dan memiliki sudut yang tajam sikunya. Ini bentuk gubahan dari awan yang berada di alam dengan menggunakan unsur garis lengkung. Tabel 4. 8 Perubahan bentuk awan 4.3 Teknik Media Dalam proses pembuatan mandala penulis menerapkan dengan teknik gambar manual diatas media kertas, alat yang digunakan dalam pembuatan mandala secara manual adalah, jangka, untuk membuat kerangka maupun layout mandala secara utuh, pensil gambar untuk membuat sketsa kasar pada mandala, dan drawing pen untuk melakukan penebalan dan pendetailan dari sketsa yang telah dibuat.
91 4.3.1 Bentuk Visualisasi Rancangan Kerangka Mandala Penulis merancang kerangka mandala secara visualisasi dalam prosesnya secara manual, yaitu lingkaran mandala, mandala bersifat dari dalam ke luar, dengan masing-masing lingkaran didalamnya yang menjadi pembatas antara tingkat satu dengan tingkat lainnya. NO VISUAL KETERANGAN Lingkaran pertama merupaka pusat titik 1 mandala, berada dalam satu titi. Lingkaran ini di isi dengan unsur titik di dalamnya. Penempatan motif ornamen/ simbol yang bersumber alam sekitar. Berupa akar yang 2 akan tersambung dengan motif pohon di lingkaran ke tiga.
92 Penempatan motif ornamen/ simbol yang bersumber dari alam sekitar. Lingkaran ke 3 tiga berisi dari gambar pohon yang kekeringan dan tersambung dengan akar dari lingkaran ke dua. Penempatan bentuk secara deformasi dari alam sekitar. Perancang menggunakan motif 4 dari daun, biji jagung, sulur, dan kelopak bunga water lily. Penempatan bentuk secara deformasi dari alam sekitar mandala. Penggunaan bentuk 5 gubahan awan yaitu motif awan mega mendung di tempatkan pada lingkaran ke lima.
93 VISUAL KETERANGAN Penggunaan bentuk khayali, bentuk yang di 6 imajinasikan oleh perancang, dan di tempatkan pada lingkaran ke enam dalam mandala. Mandala bersifat dari dalam ke luar. Tabel 4. 9 Kerangka visual mandala 4.3.2 Visual Ornamen Mandala Penggabungan ornamen dalam tabel dibawah ini merupakan hasil aplikasi dari motif-motif yang dibuat dari unsur-unsur seni dan desain dan bentuk yang tersedia di alam sekitar. Baik berupa flora khayali/ imajinasi bentuk batas limit benda. Yang telah mengalami gubahan dan kombinasi dari motif-motif yang perancang buat. Berikut adalah visualisasi dari ornamen yang telah perancang aplikasikan ke dalam bagian-bagian lingkaran dalam mandala.
94 NO VISUAL 1 KETERANGAN : Sebuah inti dari mandala yang disi dengan titiktitik, membentuk kesatuan dan menciptakan kesan kuat. Menggunakan warna coklat dengan gradasi. Gambar 4. 9 Visual titik dalam mandala
95 NO VISUAL 2 KETERANGAN : Motif dengan akar pohon memberikan kesan kuat dan mengkikat, arti dari akar tersebut menyatakan bahwa kekuatan dapat di terjadi dan memiliki contoh dalam skala kecil dari yang ada disekitar kita. Menggunakan warna coklat muda Gambar 4. 10 Visual akar pohon dalam mandala
96 NO VISUAL 3 KETERANGAN : Pohon kering menggambarkan tentang sesuatu yang penuh kekurangan, tetapi tetap kuat dengan penggambaran akar yang saling mengikat dibawahnya. Menggunakan warna gradasi coklat muda dan abu-abu. Gambar 4. 11 Visual pohon dalam mandala
97 NO VISUAL 4 KETERANGAN : Bagian ini memiliki motif dari beberapa tumbuhan yang ada di alam, dan mewakili tentang suatu keindahan dan kecukupan. Menggunakan warna gradasi hijau muda dan hijau tua. Gambar 4. 12 Visual tumbuhan dalam mandala
98 NO VISUAL 5 KETERANGAN : Bagian di dalam lingkaran ke lima di isi dengan motif yang telah di deformasi, yaitu dengan mengubah bentuk dari aslinya tetapi tidak menghilangkan unsur utamanya. Motif ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang berada jauh di atas sana banyak memiliki keindahan. Penggunaan warna gradasi biru dan ungu untuk langit pada mandala, dan menggunakan warna biru solid untuk warna motif awan mega mendung. Gambar 4. 13 Visual awan dalam mandala
99 NO VISUAL 6 KETERANGAN : Pemberian motif khayali bermakna sebagai penjaga, pintu gerbang dan benteng dari segala apa yang ada. Motif ini menggunakan warnawarna panas. Gambar 4. 14 Visual khayali dalam mandala
100 4.4 Penjabaran Ornamen dan Motif Mandala Pada setiap karya mandala yang dibuat memiliki sebuah arti dan pesan dari masing-masing motif, ornament, simbol yang berada di dalamnya Berikut adalah penjabaran dari masing-masing gambar yang ada dalam karya mandala yang penulis kerjakan. A. Unsur Titik-Titik / Pointilsm Unsur titik-titik yang berkumpul dalam mandala dilakukan dengan menggunakan teknik gambar pointilis, yaitu memberikan titik demi titik pada bagian ruang yang ada dalam kertas, yang kemudian titik-titik tersebut akan terlihat menjadi satu kesatuan. Pada bagian ini titik-titik mampu memberikan suatu makna yang dapat di tangkap oleh para siswa/i, bahwa yang terjadi pada sebuah titik apabila ditempatkan pada suatu ruang dan memiliki jumlah yang cukup banyak sehingga dapat menutupi atau memenuhi ruang tersebut, maka makna yang dapat ditangkap adalah, kuat, kesatuan, gotong royong, dan kokoh. Unsur warna gradasi coklat memberikan makna tentang sebuah kedalaman. B. Motif akar Motif akar yang terdapat dalam mandala ini merupakan bentuk pengembangan dari suatu unsur dalam seni yang tergolong dalam karaketer garis dan raut garis. Motif akar dalam mandala ini menggunakan kombinasi
101 antara garis vertikal dan diagonal, sehingga menciptakan patahan-patahan garis dan memvisualisasikan akar pohon. Kesan yang dapat ditangkap adalah, kaku, tegas, kuat, dan mengikat. Diperkuat dengan penggunaan warna coklat muda yang berarti ketergantungan. C. Motif Pohon Kering Kerontang Pada motif ini kembali menggunakan kombinasi antara garis vertikal dan diagonal dengan penambahan garis lengkung pada beberapa sisinya. makna yang dapat di tangkap dari motif pohon ini adalah segalanya telah tiada, yang divisualisasikan semua pohon berada dalam serba kekurangan, tetapi tetap memiliki akar pohon yang saling mengikat dan menciptakan kesatuan anatar sesame pohon yang berada dalam lingkaran ke tiga mandala. menggunakan warna coklat dengan gradasi abu-abu menandakan tentang saling ketergantungan satu sama lain. D. Motif Tumbuhan Motif tumbuhan yang mengisi mandala adalah bentuk-bentuk yang mudah di buat dan memiliki kesan dan makna di dalamnya. Kesan dan makna yang ditimbulkan dari motif tumbuhan dapat berbeda-beda, seperti motif bunga memiliki makna kehidupan dan keindahan, bunga water lily memiliki makna kemurnian dan cinta kasih. Meskipun demikian makna tergantung dari jenis tumbuhan dan bagaimana cara seseorang melakukan kombinasi atas
102 tumbuhan tersebut. Menggunakan warna hijau sebagai penguat makna tentang kesuburan, dan kehidupan. E. Motif Awan Ciri motif awan yang terdapat dalam mandala tersebut sudah banyak di ketahui oleh kalangan luas, khususnya masyarakat jawa barat. Motif atau corak awan tersebut berasal dari batik mega mendung, yang memiliki hasil deformasi terhadap bentuk aslinya, tetapi tetap memiliki nilai ke aslian atas identitasnya. Dalam unsur motif awan megamendung memiliki kesan yang dinamis dan tegas, karena banyaknya unsur garis yang memiliki kelenturan dan kesahajaan. Kesan dari motif awan ini selain dinamis adalah bergerak dan tidak statis, dan memiliki unsur tegas dalam beberap sudut yang meruncing. Makna dari motif awan ini adalah dunia yang luas, dan memiliki makna transedental/ ketuhanan, dan alam yang bebas, serta kesuburan. Ditambah dengan menggunakan warna gradasi ungu dan biru sebagai langit yang mangandung arti spiritual dan ketenangan F. Motif Khayali Motif khayali yang terdapat dalam karya mandala tersebut adalah hasil kreasi dan imajinasi dari penulis untuk menciptakan sesuatu yang baru diluar dunia nyata. Motif khayali tersebut merupaka motif yang menjelaskan tentang benteng dan sebuah pintu penjagaan yang terdapat di penjuru dalam karya mandala penulis. Motif ini lahir atas persepsi penulis dari suatu pintu. Kesan
103 yang dapat di tangkap dari motif ini adalah kuat, kokoh, rumit, dan megah. Penggunaan warna panas dan dingin memberikan makna tentang keberanian. 4.5 Aplikasi Motif, Ornamen, Simbol Pada Mandala Gambar 4. 15 Mandala 1
104 Gambar 4. 16 Mandala 2
105 Gambar 4. 17 Mandala 3
106 Gambar 4. 18 Mandala 4
107 Gambar 4. 19 Mandala 5