BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
PRAKATA. Pekanbaru, 26 November Tim Peneliti

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

PENYELIDIKAN KEKUATAN TEKAN DAN LAJU KEAUSAN KOMPOSIT DENGAN FILLER PALM SLAG SEBAGAI BAHAN PENYUSUN KANVAS REM SEPEDA MOTOR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI PAPAN KOMPOSIT DENGAN VARIASI PANJANG SERAT

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MATERIAL DAN DESAIN BLOK REM KOMPOSIT

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. menentunya perekonomian indonesia, maka para produsen otomotif. dapat di jadikan solusi untuk masalah ini, Material komposit dapat

STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KACA DAN PISTON BEKAS SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KANVAS REM SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE METALURGI SERBUK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Komposit adalah kombinasi dari satu atau lebih material yang menghasilkan

BAB III METODOLOGI. sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses

BAB I PENDAHULUAN. motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi. yang mendukungnya kian pesat. Saat ini perkembangan itu sangat

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN DASAR FIBERGLASS

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

I. PENDAHULUAN. untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi, komposit

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PERLAKUAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER BUSA SERTA ANALISA UJI LENTUR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kekuatan Tarik Komposit Partikel Tempurung Kelapa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT

ANALISIS PENGARUH UKURAN SERBUK KACA PADA PEMBUATAN KANVAS REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENGISI SERBUK PISTON BEKAS

I. PENDAHULUAN. kekakuan, ketahan terhadap korosi dan lain-lain, sehingga mengurangi. konsumsi bahan kimia maupun gangguan lingkungan hidup.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN PADA KONDISI KERING DAN PEMBASAHAN OLI

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

Gambar 3.2 Resin Polyester

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN ALUMINIUM BUSA MELALUI PROSES SINTER DAN PELARUTAN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

SIMULASI DISTRIBUSI TEGANGAN KANVAS REM CAKRAM DENGAN GEOMETRI PERMUKAAN YANG BARU UNTUK SEPEDA MOTOR STANDAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

PENGARUH BUTIRAN FILLER KAYU SENGON TERHADAP KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL YANG BERPENGUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008

BAB III PENGUJIAN SIFAT MEKANIK MATERIAL

PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN MATRIK PEMBUATAN KAMPAS REM

Jurnal Teknik Mesin UMY 1

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR HOT PRESS PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

Machine; Jurnal Teknik Mesin, Vol. 2 No. 1, Januari 2016 ISSN :

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR KERJA PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

RANCANG BANGUN DIES KAMPAS REM JENIS TROMOL PADA SEPEDA MOTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSES MANUFACTURING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

TINJAUAN PEMBUATAN KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSISI SERAT KELAPA PADA KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

ANALISA SIFAT MEKANIK POLIMER MATRIKS KOMPOSIT BERPENGUAT FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN KAMPAS REM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

SKRIPSI KARAKTERISASI KEAUSAN KAMPAS REM BERBASIS HYBRID KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISC. Oleh :

VARIASI UKURAN TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KEAUSAN KOMPOSIT EPOXY ALUMUNIUM-SERBUK TEMPURUNG KELAPA UNTUK KAMPAS REM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : Kampas Rem, Limbah Kulit Mete, Phenolic Resin, Laju Keausan D.1

BAB 1 PENDAHULUAN. juta ton berat basah per tahun. PT. Perkebunan Nusantara III (PTPN-III) sendiri

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

Penyelidikan Kuat Tekan Komposit Polimer yang Diperkuat Serbuk Kayu Sebagai Bahan Baku Konstruksi Kapal Kayu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya menjadikan beras sebagai makanan pokoknya, serta. produksi berasnya merata di seluruh tanah air.

RESPON POLYMERIC FOAM YANG DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) AKIBAT BEBAN TEKAN STATIK DAN IMPAK (SIMULASI NUMERIK)

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR

Pengaruh Prosentase Serbuk Arang Batok Kelapa Bermatrik Polyester Pada Komposit Bahan Kampas Rem Sepeda Motor

TUGAS AKHIR PENGARUH FILLER NANO PARTIKEL WHITE KARBON AKTIF KULIT BAMBU TERHADAP STRUKTUR (PHOTO MAKRO & SEM) DAN KEKUATAN TARIK KOMPOSIT POLYESTER

Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem

Transkripsi:

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Teknologi Produksi Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram 5.1.1. Peralatan produksi (kompaktor) komposit kanvas rem cakram Luaran yang ditargetkan pada peneitian Tahun 1 ini yaitu menghasilkan pelat komposit dengan pengisi terak limbah tandan kosong kelapa sawit berbagai jenis dapat diperoleh. Pada Tahun 1 juga dibangun beberapa fasilitas pembuatan pelat komposit dengan pengisi terak limbah tandan kosong kelapa sawit dan bahan lainnya sebagai bahan baku kanvas rem cakram. Kompaktor bahan komposit untuk pembuatan pelat komposit kanvas rem dengan pengisi terak limbah tandan kosong kelapa sawit telah dihasilkan dari penelitian 1, seperti diperlihatkan pada Gambar 5.1.Peralatan ini dilengkapi dengan elemen pemanas (heater) untuk proses sintering. Gambar 5.1. Kompaktor Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram Pada saat pengoperasian kompaktor dipasang pada mesin bending.mesin bending akan memberikan tekanan terhadap kompaktor. Proses kompaksi dan sintering menggunakan kompaktor ditunjukkan pada Gambar 5.2. Selain bentuk pelat, kompaktor juga dibuat untuk menghasilkan spesimen silinderis.cetakan ini memiliki rongga berbentuk silinderis dengan diameter lubang 10,5 mm dan kedalaman lubang 80 mm.cetakan ini ditunjukkan pada Gambar 5.3. 40

s P T Gambar 5.2. Kompaktor Dipasang pada Mesin Bending a. punch b. dies b. landasan Gambar 5.3. Cetakan Bentuk Silinderis 41

Pelat komposit kanvas rem cakram dengan pengisi terak limbah tandan kosong kelapa sawit dipersiapkan sebagai spesimen uji tekan, uji keausan, dan pengamatan struktur mikro (SEM). Bahan-bahan penyusun pelat komposit kanvas rem cakram terdiri atas: 1. Phenolic resin 2. Serbuk baja 3. Serbuk grafit 4. Serbuk alumina 5. Palm ash. Kelima bahan tersebut disiapkan dalam enam (6) variasi, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5.1, yaitu: variasi serbuk baja, serbuk grafit, serbuk alumina, dan palm ash. Tabel 5.1. Variasi Komposisi Bahan Penyusun Pelat Komposit Kanvas Rem Bahan Komposisi (%wt), gram 1 2 3 4 5 6 Phenolic resin 26,0 26,0 26,0 26,0 26,0 26,0 Serbuk baja 312,0 156,0 156,0 234,0 156,0 156,0 Serbuk grafit 22,0 66,0 22,0 22,0 44,0 22,0 Serbuk alumina 40,0 40,0 120,0 40,0 40,0 80,0 Palm ash 44,0 44,0 44,0 66,0 66,0 66,0 1.1.2. Analisis tegangan pada kompaktor Analisis tegangankompaktor kanvas rem cakramtelah dilakukan simulasi komputer berbasis elemen hingga. Gambar 5.4. Pemodelan Kompaktor 42

Analisis tegangan terhadap kompaktor menggunakan software Autodesk Inventor 2012. Pemodelan kompaktor ditunjukkan pada Gambar 5.4. Model kompaktor dibuat sesuai dengan desain konstruksi yang ditunjukkan pada Gambar 4.17.Bagian-bagian kompaktor yang dimodelkan antara lain: kedudukan mesin bending bagian atas, bantalan penekan cetakan, dan penekan cetakan. Distribusi tegangan terhadap kompaktor, jigs and fixtures ditunjukkan pada Gambar 5.5.Tegangan maksimum diketahui 20,88 MPa terdapat di lokasi antara bagian penekan dan bantalan cetakan.konsentrasi tegangan terdapat di lokasi antara penekan dan bantalan cetakan.tegangan terdistribusi merata di bagian penekan sebesar 13,92 MPa, sedangkan di bantalan cetakan 1,74 MPa. Gambar 5.5. Distribusi Tegangan Von Mises terhadap Kompaktor Komposit Gambar 5.6.Displacement Kompaktor Komposit 43

Displacement penekan dan bagian penekan kompaktor diperlihatkan pada Gambar 5.6.Bagian penekan yang berkontak dengan bahan mengalami displacement 0,004216 mm merata di seluruh permukaannya.simulasi komputer menunjukkan bahwa kompaktor menghasilkan beban penekanan (kompaksi) yang merata terhadap bahan. Kompaktor aman digunakan berdasarkan simulasi yang ditunjukkan pada Gambar 5.7. Faktor keamanan kompaktor yang telah didesain yaitu 15, faktor keamanan di lokasi konsentrasi tegangan lebih rendah yaitu 9,91. Gambar 5.7.Faktor Keamanan Kompaktor Komposit 1.2. Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram 5.2.1. Massa jenis komposit kanvas rem cakram Massa jenis komposit kanvas rem dengan pengisi terak limbah tandan ksoong kelapa sawit dengan berbagai variasi komposisi bahan penyusun merupakan salah satu informasi penting yang dibutuhkan untuk menentukan variasi komposisi mana yang paling sesuai untuk pembuatan kanvas rem cakram sepeda motor. Disamping itu dalam desain dan analisiskanvas rem cakram (rencana penelitian Tahun 2), parameter massa jenis juga diperlukan sebagai input data. Massa jeniskomposit kanvas rem pengisi terak limbah tandan kosong kelapa sawit diperoleh dengan cara mengukur besarnya massa terhadap volume spesimen.gambar 5.8 menunjukkan massa jenis dengan bebeberapa variasi bahan penyusun kanvas rem cakram pada tekanan 60 ton kompaksi. Massa jenis komposit kanvas rem dengan pengisi terak limbah tandan kosong kelapa sawit dengan komposisi sebuk baja tertinggi memiliki massa jenis yang lebih tinggi dibandingkan dengan komposit yang lain. 44

3,00 2,69 Massa jenis (g/cm 3 ) 2,50 2,00 2,37 2,26 2,18 2,18 2,01 1,50 1 2 3 4 5 6 No. spesimen Fraksi volume bahan (%vol.) No. Phenolic Serbuk Palm Spesimen Grafit Alumina resin baja ash 1 20 40 10 10 20 2 20 20 30 10 20 3 20 20 10 30 20 4 20 30 10 10 30 5 20 20 20 10 30 6 20 20 10 20 30 Gambar 5.8.Massa Jenis Komposit dengan Variasi Komposisi Bahan Penyusun Gambar 5.8 merupakan hasil pengukuran massa jenis berdasarkan variasi bahan pendukung. Menurut SAE J661 massa jenis kanvas rem komposit yaitu 1,5 s.d. 2,4 g/cm 3. Komposit kanvas rem Komposisi 1 memiliki massa jenis yang melebihi persyaratan SAE J661. Namun, dalam laporan ini belum dapat ditetapkan jenis variasi yang terbaik digunakan untuk bahan pembuatan kanvas rem cakram, karena peneliti perlu mempertimbangkan aspek lain, yaitu kekuatan tekan, laju keausan (abrasif) dan kualitas kompaksi yang dihasilkan. 5.2.2. Kekuatan tekan komposit kanvas rem cakram Pengujian tekan dilakukan dengan menggunakan universal testing machine(utm). Penampang spesimen berbentuk lingkaran dengan luas 86,6 mm 2 atau diameter 10,5 mm dengan tinggi 15 mm. Spesimen uji tekan diperlihatkan pada Gambar 5.9. 45

15 mm 10,5 mm Gambar 5.9. Spesimen Uji Tekan Spesimen diletakkan pada dudukan di UTM (Gambar 5.10) dan selanjutnya dilakukan pengujian tekan hingga spesimen rusak. Ketika mesin/alat uji bekerja kurva pengujian ditunjukkan padamonitor alat uji yang menunjukkan gaya dan perubahan panjang yang dialami oleh spesimen hingga rusak. Gambar 5.10. Spesimen yang Diletakkan pada UTM Dari pengujian tekan yang telah dilakukan dapat diperoleh kurva yang menunjukkan pengaruh tekanan kompaksi awal terhadap kekuatan tekan, pengaruh temperatur sintering terhadap kekuatan tekan yang ditunjukkan pada Gambar 5.11 dan 5.12. Kompaksi pada proses metalurgi serbuk bertujuan untuk memadatkan bahan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Pada saat kompaksi partikel material menjadi semakin rapat dan saling mengikat. Kurva yang disajikan pada Gambar 5.11 menunjukkan bahwa kekuatan tekan komposit kanvas rempaling tinggi pada tekanan kompaksi 254MPa (60 ton) pada temperatur sintering 150 o C. Kekuatan tekan spesimen meningkat pada tekanan kompaksi 254 MPahingga 508 MPa dengan temperatur sintering 160 dan 170 o C, dan menurun pada tekanan kompaksi 762 MPa 46

Penurunan kekuatan tekan spesimen ketika tekanan kompaksi ditingkatkan dapat disebabkan oleh tekanan kompaksi yang diberikan lebih besar dari nilai tekanan kompaksi untuk material serbuk penyusun komposit kanvas rem tersebut. Ketika tekanan kompaksi yang diberikan melebihi tekanan kompaksi serbuk maka tidak akan berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan tekan spesimen. Kekuatan tekan (MPa) 64 62 60 58 56 54 52 50 48 46 44 42 60,630 47,349 43,115 60,053 56,396 47,157 40 240 320 400 480 560 640 720 Tekanan kompaksi (MPa) T = 150 oc T = 160 oc T = 170 oc 48,504 43,885 Gambar 5.11.Pengaruh Beban Kompaksi terhadap Kekuatan Tekan dengan Variasi Temperatur Sintering Kekuatan tekan (N/mm 2 ) 64 62 60 58 56 54 52 50 48 46 44 42 40 60,630 48,504 47,157 60,053 47,349 56,396 43,885 43,885 43,115 150 160 170 180 Temperatur sintering ( o C) P = 254 MPa P = 762 MPa P = 508 MPa Gambar 5.12. Pengaruh Beban Kompaksi terhadap Temperatur Sintering dengan Variasi Kekuatan Tekan 47

Kekuatan tekan (MPa) 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 No. spesimen Fraksi volume bahan (%vol.) No. Phenolic Serbuk Palm Spesimen Grafit Alumina resin baja ash 1 20 40 10 10 20 2 20 20 30 10 20 3 20 20 10 30 20 4 20 30 10 10 30 5 20 20 20 10 30 6 20 20 10 20 30 Gambar 5.13. Pengaruh Persentase Massa Komposisi Bahan Penyusun terhadap Kekuatan Tekan Persentase massa komposisi bahan penyusun komposit dengan pengisi terak tandan kosong kelapa sawit ditunjukkan pada Gambar 5.13. Kekuatan tekan meningkat pada persentase komposisi serbuk baja yang lebih tinggi, yaitu 40% (spesimen no. 1) dan 30% (specimen no. 4).Menurunnya kandungan terak tandan kosong kelapa sawit dan peningkatan kandungan serbuk baja ternyata mampu meningkatkan kekuatan tekan komposit. Ini disebabkan oleh serbuk baja merupakan bahan tambahan yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan penyusun lainnya dengan kandungan bahan pengikat yang sama. 5.2.3. Laju keausan dan struktur mikro permukaan pelat (SEM) Gambar 5.14 s.d. 5.19 menunjukkan hasil cetakan pelat komposit kanvas rem dengan pengisi terak limbah tandan kosong kelapa sawit. 48

100 mm 100 mm Gambar 5.14.Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram dengan Pengisi Terak Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (Komposisi 1) Gambar 5.15.Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram dengan Pengisi Terak Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (Komposisi 2) Gambar 5.16. Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram dengan Pengisi Terak Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (Komposisi 3) Gambar 5.17. Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram dengan Pengisi Terak Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (Komposisi 4) 49

Gambar 5.18. Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram dengan Pengisi Terak Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (Komposisi 5) Gambar 5.19.Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram dengan Pengisi Terak Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (Komposisi 6) Laju keausan pada masing-masing komposisi komposit kanvas rem diperlihatkan pada Gambar 5.20. Laju keausan (x10-13 m 3 /m) 8,50 8,00 7,50 7,00 6,50 6,00 5,50 5,00 4,50 4,00 No. Spesimen 6,26 Phenolic resin 6,70 6,16 6,91 7,50 Fraksi volume bahan (%vol.) Serbuk Grafit Alumina baja 8,06 1 2 3 4 5 6 No. spesimen Palm ash 1 20 40 10 10 20 2 20 20 30 10 20 3 20 20 10 30 20 4 20 30 10 10 30 5 20 20 20 10 30 6 20 20 10 20 30 Gambar 5.20. Pengaruh Persentase Massa Komposisi Bahan Penyusun terhadap Laju Keausan 50

Laju keausan permukaan komposit dipengaruhi oleh komposisi alumina dan serbuk baja.kandungan alumina yang tepat dapat menurunkan laju keausan, begitu juga dengan serbuk baja yang juga mampu mengurangi laju keausan komposit.untuk komposisi terak tandan kosong sawit yang lebih tinggi tanpa peningkatan komposisi serbuk baja dan alumina dapat meningkatkan laju keausan. Hasil observasi SEM terhadap permukaan komposit sebelum dan sesudah uji keausan tunjukkan pada Tabel 5.2.Pada foto SEM terlihat pengaruh distribusi komposisi bahan penyusun.pada komposisi 1 alumina mengalami pengurangan dimensi akibat pengikisan permukaan, demikian juga dengan komposisi 3.Untuk komposisi 4, 5, dan 6 terlihat jelas bahwa alumina menjadi bentuk serpihan setelah uji keausan.bentuk alumina seperti ini menunjukkan bahwa di permukaan mengalami keausan yang cukup tinggi. Tabel 5.2. SEM Komposit Sebelum dan Sesudah Uji Keausan No. Sebelum Sesudah spesimen 1 2 3 51

No. spesimen Tabel 5.2. (lanjutan) Sebelum Sesudah 4 5 6 5.2.4. Desain awal kanvas rem cakram bahan komposit pengisi terak limbah kelapa sawit Gambar desain awal cetakan kanvas rem dibuat berdasarkan profil dan dimensi dari kanvas rem komersial. Pembuatan cetakan kanvas rem meliputi perancangan bentuk cetakan, proses pengerjaan cetakan, serta material cetakan. Tahap desain diawali dengan mengukur dimensi kanvas rem komersial dan digambar dengan bantuan software Autodesk Inventor. Adapun bentuk profil kanvas rem tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.21 dan 5.22. 52

Gambar 5.21. Profil Kanvas Rem (a) (b) (c) Gambar 5.22.Desain Awal Jigs and Fixtures Produk Kanvas Rem Material yang digunakan untuk pembuatan cetakan kanvas rem ini ialah baja ASTM A36. Pembuatan cetakan kanvas rem menggunakan proses pemesinan. Adapun cetakan kanvas rem tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.23. 53

(a) (b) (c) Gambar 5.23 (a) Dudukan, (b) Punch, (c) Dies Desain kanvas rem yang telah dilakukan pada penelitian Tahun 1 ini ditunjukkan pada Gambar 5.24.Studi terhadap desain kanvas re mini sebelumnya telah dilakukan oleh K. Shahril et al (2012).Dalam pemilihan desain kanvas rem cakram yang ada belum mempertimbangkan aspek bahan penyusun.beberapa keunggulan desain kanvas rem model baru ini antara lain: 1. Bahan penyusun yang khas yaitu dengan pengisi terak tandan kosong kelapa sawit. 2. Produk yang akan dibuat sesuai dengan desain mudah dicetak/manufaktur. 3. Luas kontak yang sama untuk seluruh desain sehingga distribusi temperatur yang optimum dapat dicapai. 54

Gambar 5.24. Desain Model Baru Kanvas Rem Cakram Sepeda Motor 55