DAFTAR TABEL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

DAFTAR ISI 1. BAB I KEBIJAKAN UMUM BAB II PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN... 14

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Pengaruh Auditor Internal Dan Penerapan Manajemen Risiko Perbankan Terhdap Pemberian Kredit

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF BPR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142 /PMK.010/2009 TENTANG MANAJEMEN RISIKO LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap

BAB III ANALISIS SISTEM

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. keras, perangkat. lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem. pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat.

MANAJEMEN RISIKO. 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg

ABSTRAK. PERANAN PENGENDALIAN KREDIT GUNA MENUNJANG EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus pada PT. BPR KERTAMULIA)

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN DALAM MEMINIMALISIR KREDIT BERMASALAH DI BIDANG KREDIT MODAL KERJA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MANAJEMEN RISIKO KREDIT USAHA MIKRO (KUM) DALAM MEMINIMALISIR KREDIT BERMASALAH

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN BERITA ACARA SIDANG PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH HAK CIPTA MOTTO ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGENTAR...

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG KEEFEKTIFAN PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERKREDITAN DI PT.

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Soekarno Hatta Kav II No. 4 Telp (0341) Malang Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan atau perkreditan adalah dengan menerapkan prinsip Know Your

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

PEDOMAN STANDAR KEBIJAKAN PERKREDITAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN.

- 1 - SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara termasuk Indonesia sangat bergantung

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 65 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 PengertianTentang BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dari masing-masing pilar tersebut diuraikan sebagai berikut:

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Ke

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang didirikan sejak tahun 1895 merupakan salah satu bank yang

BAB I PENDAHULUAN I.1

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2016 TAHUN 2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. a. Permasalahan yang Terdapat Pada UKM. perdagangan dan industri rumah tangga.

BAB I PENDAHULUAN. atau kelebihan dana (surplus spending unit-ssu) dan menyalurkan kredit kepada

BAB V PENUTUP. lainnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER. bagian B merupakan pertanyaan khusus. Jika Bapak/Ibu berkeberatan untuk

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

SP3K= Surat Pemberian Penegasan Persetujuan Kredit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MUHAMMAD FEBRI YOGA PURNOMO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

IV. METODE PENELITIAN

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

ABSTRAK Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Obat PT. Millennium Pharmacon International Tbk Cabang Bandung

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xiiii. DAFTAR LAMPIRAN... xivi. 1.1 Latar Belakang...

Tata Kerja Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan; 7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 259/KMK.017/1993 tanggal 27 Pebruari 1993

LAMPIRAN A PEMIMPIN CABANG BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN PENYELIAAN LAYANAN PRIMA / EMERALD

Transkripsi:

DAFTAR TABEL Tabel 3.1...Sejarah singkat PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Tabel 3.2...Indikator Variabel X dan Variabel Y Tabel 3.3...Bobot atau Kuesioner Tabel 3.4... Data Responden Tabel 4.1...Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2...Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.3...Hasil Uji Validitas Variabel Pengelolaan Risik Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah... 54 Tabel 4.5...Uji Reliabilitas Variabel X Tabel 4.6...Uji Reliabilitas Variabel Y Tabel 4.7 Tabel 4.8 Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan persetujuan dan peninjauan berkala mengenai strategi dan kebijakan risiko kredit... 57 Strategi dan kebijakan risiko kredit dirancang untuk keperluan jangka Panjang dengan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan oleh Perusahaan... 58 Tabel 4.9 Direksi bertanggung jawab dalam mengimplementasikan strategi-... Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Direksi bertanggung jawab dalam mengembangkan prosedur identifikasi,pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko kredit.. 59 Direksi mengidentifikasi dan mengelola risiko kredit yang melekat pada seluruh produk dan aktivitas baru... 59 Direksi memastikan bahwa risiko dari produk dan aktivitas baru telah melalui proses pengendalian manajemen risiko yang layak sebelum diperkenalkan atau dijalankan... 60 Rekapitulasi dimensi penilaian risiko dengan indikator pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi tabel 4.7-4.12... 60 Perusahaan memiliki informasi yang cukup guna membantu dalam melakukan penilaian secara komprehensif terhadap profil risiko debitur 61 Analisa perkiraan biaya dan pendapatan telah dilakukan secara Komprehensif... 62 Penetapan harga(pricing) fasilitas kredit dilakukan secara konsisten dengan memperhitungkan tingkat risiko dari transaksi yang bersangkutan... 62 Direksi memperoleh hasil analisis kinerja profitabilitas dari transaksi kredit yang Diberikan... 63 Perusahaan memastikan bahwa terdapat pemisahan fungsi antara yang x

Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27 Tabel 4.28 Tabel 4.29 Tabel 4.30 Tabel 4.31 melakukan persetujuan, analisis, dan administrasi kredit... 63 Perusahaan telah memiliki satuan kerja yang melakukan review guna menetapkan transaksi yang mengandung risiko kredit... 64 Perusahaan memastikan efisiensi dan efektivitas operasional administrasi kredit, termasuk pemantauan dokumentasi, perjanjian kredit dan pengikatan agunan... 64 Perusahaan mendokumentasikan seluruh informasi kuantitatif dan kualitatif Serta bukti-bukti material dalam arsip kredit... 65 Perusahaan menggambarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan limit risiko kredit... 65 Perusahaan menetapkan limit risiko kredit untuk seluruh nasabah sebelum melakukan transaksi dengan nasabah tersebut, dimana limit tersebut dapat berbeda satu sama lain... 66 Limit risiko kredit untuk satu nasabah dapat didasarkan atas hasil analisis data kuantitatif (laporan keuangan) maupun hasil analisis informasi kualitatif (hasil interview dengan nasabah... 66 Penetapan limit risiko kredit telah didokumentasikan secara tertulis dan lengkap yang memudahkan penetapan jejak audit (audit trail) untuk kepentingan auditor... 67 Rekapitulasi dimensi Respon risiko dengan indikator kebijakan, prosedur dan penetapan limit tabel 4.14-4.25... 67 Perusahaan mengidentifikasi risiko kredit yang melekat pada seluruh produk dan Aktivitasnya... 69 Identifikasi risiko kredit merupakan hasil kajian terhadap karakterisitik risiko kredit yang melekat pada aktivitas fungsional tertentu... 69 Penilaian risiko kredit memperhatikan kondisi keuangan debitur serta jaminan yang diberikan... 70 Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk melakukan pengukuran risiko Kredit... 70 Sistem pengukuran risiko kredit sekurang-kurangnya telah mempertimbangkan karakteristik setiap jenis transaksi, jangka waktu kredit, dan jaminan... 71 Tabel 4.32... Perusahaan melakukan validasi data secara berkala Tabel 4.33 Tabel 4.34 Tabel 4.35 Tabel 4.36 Perusahaan mengembangkan dan menerapkan sistem informasi dan prosedur untuk memantau kondisi setiap debitur pada seluruh portofolio kredit bank... 72 Satuan kerja manajemen risiko kredit menyusun laporan mengenai perkembangan risiko kredit secara berkala... 72 Perusahaan memiliki sistem informasi manajemen yang menyediakan laporan dan data secara akurat dan tepat waktu... 73 Sistem informasi manajemen menghasilkan laporan atau informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan... 73 xi

Tabel 4.37 Tabel 4.38 Tabel 4.39 Tabel 4.40 Tabel 4.41 Perusahaan menetapkan suatu sistem penilaian (internal Credit Reviews) yang independen dan berkelanjutan terhadap efektivitas penerapan proses manajemen risiko kredit... 74 Perusahaan memastikan bahwa satuan kerja perkreditan dan transaksi risiko kredit lainnya telah dikelola secara memadai... 75 Perusahaan menetapkan dan menerapkan pengendalian internal untuk memastikan bahwa penyimpangan terhadap kebijakan, prosedur dan limit telah dilaporkan tepat waktu kepada pejabat terkait... 75 Perusahaan memiliki prosedur pengelolaan penanganan kredit bermasalah termasuk sistem deteksi kredit bermasalah secara tertulis dan menerapkannya... 76 Rekapitulasi dimensi aktifitas-aktivitas pengendalian dengan indikator proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan sistem informasi manajemen risiko kredit dan pengendalian risiko kredit tabel 4.27 4.4076 Tabel 4.42... Rekapitulasi tanggapan responden mengenai Pengelolaan Risiko Tabel 4.43 Tabel 4.44 Selama ini pihak bank meminta keterangan tentang aktivitas usaha kepada calon Debitur... 79 Pihak Bank berusaha mengenal calon debitur lebih dekat dengan meminta informasi kepada rekan atau tetangga calon debitur... 79 Tabel 4.45... Selama ini pihak bank dapat menilai itikad baik calon debitur Tabel 4.46 Tabel 4.47 Tabel 4.48 Tabel 4.49 Tabel 4.50 Tabel 4.51 Tabel 4.52 Tabel 4.53 character (watak kepribadian) tabel 4.43 4.45... 80 Dalam pemberian kredit sangat memperhatikan kondisi ekonomi calon debitur... 81 Pihak bank dalam memberikan kredit sudah memahami karakter calon debitur... 81 Manajemen bank dalam memberikan kredit sudah menilai usaha dan kelanjutan usaha/ pekerjaan calon debitur... 82 Manajemen bank dalam memberikan kredit selalu memperhatikan catatan BI Checking untuk menghindari calon debitur bermasalah... 82 capacity (kemampuan) tabel 4.47 4.50... 83 Selama ini proses pengambilan keputusan pemberian kredit, pihak bank perlu meminta data pendapatan perbulan dari calon debitur... 84 Selama ini pihak bank meminta data mengenai sumber-sumber pendapatan calon Debitur... 84 Tabel 4.54... Pihak bank selalu meninjau aktiva yang dimiliki calon debitur Tabel 4.55 Tabel 4.56 capital (modal) tabel 4.52 4.54... 85 Manajemen bank selalu mengutamakan jaminan sebagai persyaratan utama Dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit kepada calon debitur... 86 xii

Tabel 4.57 Tabel 4.58 Tabel 4.59 Tabel 4.60 Tabel 4.61 Tabel 4.62 Selama ini pihak bank yakin dengan jaminan yang diberikan calon debitur, yakni keyakinan atas usaha/pekerjaan calon debitur... 86 Selama ini pihak bank yakin bekerja sama dengan perusahaanperusahaan asuransi dalam mencegah risiko kemacetan kredit... 87 collateral (jaminan/agunan) tabel 4.56 4.58... 87 Pihak bank selalu melakukan survey terhadap lingkungan usaha calon debitur... 88 Manajemen bank melakukan survey secara lebih mendalam mengenai jenis usaha yang dijalankan calon debitur... 89 condition of economy (kondisi ekonomi) tabel 4.60-4.61... 89 Tabel 4.63 Debitur mendapatkan perhatian yang khusus saat permohonan kredit.. 90 Tabel 4.64 Tabel 4.65 Tabel 4.66 Tabel 4.67 Tabel 4.68 Perusahaan menggunakan daftar isian permohonan kredit yang harus diisi oleh Nasabah... 90 permohonan kredit tabel 4.63 4.64... 91 Tanggapan mengenai pekerjaan penyidik dan analisis dilakukan oleh petugas Atau pejabat yang berbeda... 91 Wawancara dengan pemohon kredit selalu dilakukan pada saat penyelidikan... 92 Dalam pengumpulan data selain diperoleh dari pemohon kredit diperoleh dari pihak ketiga... 92 Tabel 4.69 Dalam analisis kredit melakukan analisis keuangan dan non keuangan 93 Tabel 4.70 penyidikan dan analisis kredit tabel 4.66 4. 69... 93 Tabel 4.71...Analisis menyusun laporan yang diperlukan untuk pengambilan k Tabel 4.72 Tabel 4.73 Tabel 4.74 Tabel 4.75 Tabel 4.76 Tabel 4.77 Tabel 4.78 Ada batasan bagi pejabat yang berwenang dalam mengambil keputusan kredit... 94 Pejabat yang berwenang untuk memutuskan kredit, harus mengusulkan permohonan faslitas kredit terlebih dahulu apabila plafond kreditnya diluar kewenangan... 95 keputusan atas permohonan kredit tabel 4.71 4.73... 95 Setiap penolakan kredit, pemohon secara tekhnis tidak memenuhi syarat96 Semua keputusan penolakan disampaikan secara tertulis kepada pemohon beserta alasannya... 96 penolakan permohonan kredit tabel 4.75 4.76... 97 Persetujuan kredit ditegaskan dengan syarat-syarat fasilitas kredit dan prosedur yang harus ditempuh oleh debitur... 97 xiii

Tabel 4.79 Pengikatan jaminan secara sempurna dan penandatanganan wakat-warkat harus mutlak terlebih dahulu dilaksanakan sebelum pencairan kredit... 98 Tabel 4.80... Bukti pencairan kredit dibuatkan copy atau salinan Tabel 4.81 Tabel 4.82 Tabel 4.83 Tabel 4.84 Tabel 4.85 Tabel 4.86 pencairan fasilitas kredit tabel 4.79 4.80... 99 Pelunasan tepat waktu debitur mendapatkan reward atas tanggung jawab yang baik... 99 Debitur diberikan tenggang waktu atas keterlambatan Pembayarannya100 Diberikan sanksi oleh perusahaan kepada debitur yangn tidak tepat waktu melaksanakan pelunasannya... 100 pelunasan fasilitas kredit tabel 4.82 4.84... 101 Rekapitulasi tanggapan responden mengenai efektivitas pemberian kredit usaha mikro kecil dan menengah... 101 Tabel 4.87... Uji Regresi Tabel 4.88...Uji Korelasi Tabel 4.89... Uji Hipotesis xiv