BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bersedia membantu para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bentuk Corporate Socila Responbility (CSR). Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, yaitu melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, berupa memberikan dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat di sekitar perusahaan tersebut berada. Salah satu kegiatan CSR diantaranya dalam bentuk peningkatan sosial dengan penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan, berupa penguatan UMKM (Usaha Mikro,kecil dan Menengah) dalam hal pemberian bantuan permodalan. Manfaat CSR bagi perusahaan itu sendiri adalah untuk meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat serta pendampingan mengelola pertumbuhan Usaha bagi UMKM Mitra Binaan Program CSR. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) usaha besar mempunyai kewajiban membina dan mendampingi usaha menengah, kecil, mikro untuk bersama sama meningkatkan perekonomian nasional. Kegiatan upaya tersebut dapat dicapai dengan optimal, dilakukan pembenahan berupa pembinaan terhadap beberapa aspek yang selama ini dinilai masih menjadi kendala yang dihadapi UMKM meliputi beberapa aspek yang diantaranya aspek permodalan, pemasaran, bahan baku, teknologi, manajemen, birokrasi, infrastruktur, dan perlunya kemitraan usaha. I-1
Program CSR, perlu dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan pendampingan dan pembinaan bagi para UMKM mitra binaan program CSR. Program CSR dapat berupa bantuan kredit atau bantuan modal dan dukungan lainnya serta memfasilitasi para mitra binaan Program CSR untuk dapat melewati dan mengelola pertumbuhan bisnisnya secara efektif dan produktif untuk meningkatkan kemampuannya, baik dalam meningkatkan produksi maupun pemasaran produknya yang kompetitif di dalam pasar sehingga menjadi UMKM yang tangguh dan mandiri. Akan tetapi BUMN memiliki kendala dalam pemilihan pemberian bantuan CSR pada UMKM, salah satu kendala yaitu, BUMN beum bisa memfilter UMKM yang seharusnya mendapatkan bantuan. Pemberian bantuan CSR idealnya diberikan kepada UMKM yang berpotensi akan berkembang yang memiliki kendala khususnya pada dana modal. Begitu pula dengan PT Len Industri, yang merupakan salah satu perusahaan yang termasuk ke dalam BUMN. Sama halnya dengan BUMN yang lainnya PT Len Industri mempunyai kendala dalam memberikan bantuan CSR kepada UMKM kendala yang dimaksus berupa belum adanya aplikasi yang dapat menunjang terhadap pemberian dana CSR kepada UMKM yang sesuai dengan spesifikasi PT Len Industri merupakan BUMN yang juga memiliki Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) yang juga industri BUMN mempunyai kewajiban membina dan mendampingi usaha menengah, kecil, mikro untuk bersama-sama meningkatkan perekonomian nasional sama hal nya dengan BUMN yang lainnya. PKBL PT Len Industri memiliki kendala yang sama seperti PKBL BUMN yang lainnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Adanya UMKM pemohoh bantuan PKBL PT Len Industri yang sedang mendapatkan bantuan dari pihak lain, juga menjadikan kendala dalam pemilihan pemberian dana bantuan, sehingga UMKM tersebut mendapat bantuan dari beberapa BUMN dalam waktu yang bersamaan. PKBL PT Len Industri tidak dapat membantu UMKM yang dikarenakan kurang lengkapnya dalam pembuatan proposal. I-2
Melihat dari permasalahan yang ditinjau dari permasalahan diatas diperlukan adanya usulan aplikasi yang dapat menyelesaikan kendala yang dialami oleh PT Len Industri. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka permasalahan yang timbul adalah: 1. Adanya UMKM yang menerima dana bantuan lebih dari satu perusahaan BUMN dalam waktu yang bersamaan. 2. Adanya UMKM yang tidak memiliki pengetahuan untuk melakukan pembuatan dan pengiriman proposal. 3. Dengan terjadinya kedua poin diatas menyebabkan UMKM yang diberi bantuan oleh BUMN tidak tepat sasaran. 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan yang diperoleh yaitu: 1. Bagaimana membuat monitoring dana CSR BUMN untuk pemberdayaan UMKM? 2. Bagaimana UMKM memiliki akses untuk melakukan pengiriman proposal? 3. Bagaimana perusahaan BUMN dapat memilih UMKM yang belum dapat bantuan dana CSR dari pihak BUMN lain yang terdaftar dalam sistem? 1.4. Tujuan 1. Menyediakan sarana pengajuan dana CSR Perusahaan BUMN bagi UMKM 2. Menyediakan database digital UMKM penerima & calon penerima dana CSR bagi Perusahaan BUMN 3. Menyediakan media penghubung antara UMKM dengan pihak sponsor, yaitu perusahaan BUMN I-3
4. Menyediakan antar muka bagi pihak sponsor (BUMN) terkait rincian data calon penerima dana. 5. Menghasilkan portal monitoring dana CSR BUMN untuk pemberdayaan UMKM. 6. Menyediakan media sosialisasi cara pengajuan pendanaan kepada UMKM. 7. Membantu perusahaan BUMN meng-cluster jenis UMKM yang akan didanai berdasarkan jenis usaha dan wilayah. 1.5. Batasan Masalah 1. Portal ini tidak dapat melakukan proses konfirmasi perjanjian dan transaksi keuangan dalam bentuk apapun dan dari pihak manapun. Dikarenakan hal tersebut perlu adanya pertemuan antara kedua belah pihak antara UMKM dan perusahaan BUMN agar terjalin kepercayaan dan komitmen yang tertera sesuai dengan perjanjian kerja sama, juga dapat memungkinkan akan adanya perbedaan pemberian dana dan perjanjian dalam kerja sama pada berbagai UMKM. 2. Interaksi dalam sistem hanya dalam bentuk proposal. 3. Dalam suatu proses pengiriman proposal UMKM dapat mengirim dua proposal dengan sistem prioritas (antara prioritas utama dan kedua). 4. Portal ini memerlukan adanya konfirmasi BUMN agar dapat berganti status. 5. Portal ini hanyalah pemodelan dari sistem monitoring dana CSR BUMN untuk pemberdayaan UMKM karena adanya keterbatasan waktu yang dikerjakan. 1.6. Metodelogi Penelitian Metode yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir adalah: 1. Studi literatur Melakukan pengumpulan data mengenai Pemberian Dana CSR BUMN untuk pemberdayaan UMKM, dan ilmu pengetahuan lainnya yang perlu di I-4
pelajari untuk menunjang dalam pengerjaan tugas akhir ini dan eksplorasi terhadap teknologi yang akan digunakan. 2. Eksplorasi teknologi yang digunakan Melakukan studi terhadap sistem operasi yang akan digunakan, device yang akan digunakan, dan tools pengembangan perangkat lunak. 3. Analisis sistem web monitoring dana CSR BUMN untuk pemberdayaan UMKM. (to be system). Melakukan analisis terhadap sistem yang akan dikembangkan setelah diperoleh requirement requirement pengembangan dari hasil eksplorasi sistem yang ada saat ini (current system). 4. Pengembangan perangkat lunak Metodologi yang akan digunakan dalam pengembang perangkat lunak adalah metodologi Waterfall. Metodologi Waterfall terdiri dari analisis sistem yang sudah ada, perancangan sistem, implementasi, dan testing. 5. Pembuatan Laporan Tugas Akhir Pembuatan laporan tugas akhir yang berisi tentang semua hal yang terdapat pada pembuatan laporan tugas akhir yang terdiri dari pendahuluan, landasan teori, analisis, perancangan, implementasi dan kesimpulan. 1.7. Sistematika Penulisan Berikut ini merupakan sistematika laporan yang digunakan dalam Proposal Tugas Akhir Abstrak, Bagian ini berisi uraian penting dan ringkas tentang isi laporan implementasi. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang penjelasan dari latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan proposal I-5
tugas akhir MONITORING DANA CSR BUMN UNTUK PEMBERDAYAAN UMKM. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang materi atau pengertian dari judul yang dipilih pada pembuatan aplikasi yang menjelaskan teoritis pada software atau aplikasi yang digunakan. BAB III ANALISIS SISTEM Bab ini berisi tentang tahap yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai sistem yang sudah ada, proses-proses yang terjadi, aturan yang berlaku, serta komponen yang terkait. BAB IV PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan mengenai perancangan web yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna web serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Bab ini menjelaskan komponen-komponen yang dibutuhkan pada web yang dikembangkan, hasil implementasi dan pengujian sistem. BAB VI PENUTUP Bab ini berisi penjelasan tentang hal-hal yang telah dan belum tercapai serta kendala yang dihadapi (jika ada). I-6