ANALISIS PRODUKSI KARET RAKYAT DI DESA PONTANGOA KECAMATAN LEMBO RAYA KABUPATEN MOROWALI UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA TANAM TABELA DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI TANAMAN CENGKEH DIDESA TONDO KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA POLEGANYARA KECAMATAN PAMONA TIMUR KABUPATEN POSO

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI KAKAO DI DESA KAWENDE KECAMATAN POSO PESISIR UTARA KABUPATEN POSO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU

Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EKONOMI USAHA BUDIDAYA TAMBAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA HARAPAN JAYA KECAMATAN BUMI RAYA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA TORIBULU KECAMATAN TORIBULU KABUPATEN PARIGI MOUTONG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

Keywords: fertilizer, income, land area, rubber.

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SAMARINDA

BAB IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI CENGKEH DI KECAMATAN DAKO PEMEAN KABUPATEN TOLITOLI

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 1, Pebruari 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

PENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA PULAU INGU KPECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BAB III METODE PENELITIAN

Abstract. P A S P A L U M V O L I I I N o. 1 M a r e t

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHATANI CABAI MERAH BESAR DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

Nasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JANGGELAN DI KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN WONOGIRI

KARAKTERISTIK PETANI KAKAO DAN PRODUKSINYA DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG

33 ZIRAA AH, Volume 37 Nomor 2, Juni 2013 Halaman ISSN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH KRITING DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXVIII Nomor 3 Desember 2013 ( ) ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAHDI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

BAB III METODE PENELITIAN. tercapai. Metode yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

EPP.Vol.7.No :

PENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL

ANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHA BUDIDAYA PERIKANAN

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

Keyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA PANDERE KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

IV. METODE PENELITIAN

J.Agrisains 6 (2) : 65-72, Agustus 2005 ISSN :

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

POTENSI MODAL PETANI DALAM MELAKUKAN PEREMAJAAN KARET DI KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

BAB IV METODE PENELITIAN

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

The effect of Production Inputs and Irrigation Service to Irrigated Wetland Rice Production in South Banawa Watatu District of Donggala

Oleh : Suprapto *) Key words : International Standard of Industrial Classification (ISIC), increassing returns to scale. I.

ANALISIS PENGARUH TUMPANGSARI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI DESA MUNDUKTEMU KABUPATEN TABANAN. Ni Putu Evi Windasari Made Kembar Sri Budhi

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 4 (4) : 485-490, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI KARET RAKYAT DI DESA PONTANGOA KECAMATAN LEMBO RAYA KABUPATEN MOROWALI UTARA The Production Analysis of People's Rubber Plantation in The Village of Pontangoa Sub-District Lembo Raya Regency Morowali North Ratna Pujianti 1), Made Antara 2) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, e-mail: Ratna.Pujianti@ymail.com 2) Dosen Program study Agribisnis, Fakultas pertanian universitas Tadulako, Palu, e-mail: yasinta90287@gmail.com ABSTRACT This research aimed to identify factors influencing rubber production of people plantation in of Pontangoa village LemboRaya sub-districton North Morowali Regency. This research was carried out in November December 2015. Respondents were determined using a Random Sampling Technique. The number of the respondents was 31 families selected from a population of 407 farmers. Data was analyzed using the Cobb-Douglas analysis. The results showed that all the variables are simultaneously highly significant affecting the production of the rubber, where F -counted is 545.377 > F -table (3.85) at α of 5%, thus H 0 is rejected and H 1 is accepted.such factors as land area, plant number, and labor have partially significant effect on the rubber production as shown by t - counted of land area (4.759) is >t -table (2.478), t -counted of plant number (6.236)>t -table (2.478), and t -counted of labor (-2.567)>t -table (2.478) suggesting that the H 1 for these factors is accepted. By contrast, fertilizer (SP36) and farmer experience have no significant effect as indicated by t -counted of the SP- 36 (0.238)<t -table (2.499) and t -counted the farming experience (1.8538)<t -table (2.478) leading to that the H 0 of these factors is accepted Key Words: People plantation and Production of rubber. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi karet Rakyat di Desa Pontangoa Kecamatan Lembo Raya Kabupaten Morowali Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pontangoa pada Bulan November- Desember. Penentuan Responden dilakukan dengan menggunakan metode Sistem Random Sampling. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 31 KK dari 407 populasi petani. Alat analisis yang digunakan adalah analisis fungsi produksi cobb-douglas. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel berpengaruh sangat nyata terhadap produksi karet, dimana F-hitung 545,377>F-tabel 3,85 pada tingkat α 5%, Sehingga H 0 tidak dapat diterima dan H 1 teruji kebenarannya. Berdasarkan hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa variabel luas lahan t hitung (4,759)> t tabel (2,478), jumlah tanaman t hitung (6,236) >t tabel (2,478), tenaga kerja t hitung (-2,567) >t tabel (2,478) sehingga hipotesisnya H 0 ditolak dan H 1 teruji kebenarannya, variabel SP-36 t hitung (0,238) t tabel (2,499) dan pengalaman bertani t hitung (1,853) t tabel (2,478), sehingga hipotesisnya H 0 tidak dapat ditolak dan H 1 belum teruji kebenarannya. Kedua variabel tersebut berpengaruh tidak nyata terhadap produksi karet di Desa Pontangoa Kecamatan Lembo Raya. Kata Kunci: Karet, Produksi, Rakyat. PENDAHULUAN Pembangunan perkebunan telah menunjukkan hasilnya yang positif dan telah memberikan harapan yang besar bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Komoditas perkebunan adalah komoditas ekspor penghasil devisa. Selain 494

itu di sisi penawaran kegiatan agribisnis komoditas tanaman perkebunan secara umum melibatkan banyak masyarakat petani sejak dari perbanyakan bibit, penanaman, perawatan, panen, pasca panen hingga ke pemasaran. Pertumbuhan produksi dalam negeri secara ekonomi berarti meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya mampu menggerakkan perekonomian regional dan nasional serta dapat menambah devisa negara. Subsektor perkebunan dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menciptakan kesempatan kerja sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagai sumber untuk memperoleh devisa (Mursidah, 2012). Komoditi karet olahan merupakan salah satu hasil industri yang menjadi andalan Indonesia untuk ketersediaan devisa dalam kegiatan ekspor. Indonesia merupakan Negara penghasil karet terbesar kedua setelah Thailand juga terdapat kecenderungan peningkatan konsumsi karet dunia, meskipun saat ini sudah berkembang karet sintesis (Iranita, 2010). Tanaman karet memiliki peranan yang besar dalam kehidupan perekonomian Indonesia. Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan komoditi penghasil getah ini. Tanaman karet tergolong mudah diusahakan, apa lagi kondisi Negara kita yang beriklim tropis, sangat cocok untuk tanaman yang berasal dari daratan Amerika yang juga beriklim tropis (Wijayanti, 2012). Luas areal perkebunan karet rakyat di Provinsi Sulawesi Tengah terus mengalami peningkatan dari tahun 2010-2014. Hal ini disebabkan karena banyak masyarakat yang mulai menanam karet, serta pemerintah terus mengembangkan perkebunan karet guna meningkatkan pendapatan masyarakat serta meningkatkan ekspor indonesia dan menambah devisa negara. Luas areal tanaman karet rakyat pada tahun 2010-2014 yaitu 25.386 Ha dengan produksi mencapai 31.194 ton. (BPS, 2015). Perkebunan karet rakyat merupakan salah satu komoditi yang menjadi andalan masyarakat di Kecamatan Lembo Raya terutama di Desa Pontangoa. Tanaman karet dipilih oleh petani di Desa Pontangoa Kecamatan Lembo Raya, karena merupakan salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Morowali Utara. Sistem budidaya tanaman ini hanya dilakukan satu kali tanam. Tanaman karet merupakan tanaman tahunan yang dapat diambil getahnya 2 hari sekali dan penimbangan dilakukukan 1 kali dalam sebulan. Adanya tanaman karet yang diusahakan sehingga terjadi timbal balik yang diperoleh, yaitu petani dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan terciptanya lapangan pekerjaan di pedesaan. Perkebunan karet yang berada di Desa Pontangoa, merupakan perkebunan karet milik rakyat yang diberikan oleh pemerintah pada saat trans. Sebagian besar petani lebih memilih untuk membudidayakan tanaman karet dibandingkan untuk melakukan usahatani lainnya. hal ini dikarenakan sistem budidayanya yang mudah serta hasil yang didapat oleh petani cukup menjanjikan. Petani karet yang berada di Desa Pontangoa melakukan penyadapan 2 hari sekali, hal ini dilakukan karena kondisi pohon yang sudah mulai rusak dan kulit pohon karet yang mulai tipis. Pemanenan getah karet yang telah beku dilakukan setelah 2 sampai 3 kali penyadapan. Hal ini disebabkan karena produksi getah karet mulai berkurang dan penimbangan dilakukan satu kali dalam sebulan selain itu petani karet juga menjual hasil panen kepada tengkulak sehingga harga yang diterima oleh petani selalu berfluktuasi. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi karet di Desa Pontangoa Kecamatan Lembo Raya Kabupaten Morowali Utara. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pontangoa Kecamatan Lembo Raya, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan 495

bahwa Desa pontangoa merupakan salah satu Desa yang sebagian besar masyarakatnya mengusahakan tanaman karet, Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2015. Penentuan responden dilakukan dengan metode sampel acak sederhana (Simple Random Sampling) dengan pertimbangan bahwa petani-petani tersebut sangat berkompeten untuk memberikan informasi sehubungan dengan penelitian. Untuk menentukan ukuran sampel dapat menggunakan rumus Slovin (Sujarweni, 2014). n = Berdasarkan rumus diatas, jumlah populasi (N) sebanyak 407 petani dengan tingkat kesalahan yang diinginkan e sebesar 18% maka jumlah petani responden yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 31 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan responden yang menggunakan daftar pertanyaan (Questionare), sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur dan Dinas/instansi terkait dan literatur-literatur yang ada relevansinya dengan penelitian ini. Analisis Data. Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi produksi karet, dianalisis melalui pendekatan fungsi produksi bertipe Cobb-Douglas yaitu suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua variabel atau lebih, Variabel yang satu disebut Variabel Independent (X) dan yang lain disebut Variabel dependent (Y) yang secara matematis formulasinya dapat dituliskan menggunakan rumus sebagai berikut: Y= b 0 X b1 b2 b3 b4 b5 1 X 2 X 3 X 4 X 5 e µ Selanjutnya untuk mempermudah perhitungan, maka persamaan diatas di ubah N 1+N(e) 2 dalam bentuk logaritma natural (ln), sehingga menjadi: Ln Y= ln b 0 + b 1 ln X 1 + b 2 ln X 2 + b 3 ln X 3 + b 4 ln X 4 + b 5 ln X 5 + µ Keterangan: Y = Produksi Karet (Kg) X 1 = Luas Lahan (Ha) X 2 = Jumlah Tanaman (Pohon) X 3 = Pupuk SP-36 (Kg) X 4 = Tenaga Kerja (HOK) X 5 = pengalaman Bertani (Tahun) b 0 = Konstanta b1...b5 = Parameter yang akan ditaksir e = Logaritma µ = Kesalahan pengganggu (error) Nilai koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh keragaman yang dapat dijelaskan oleh faktor bebas terhadap faktor yang tidak bebas. Nilai koefisien determinan dapat dihitung dengan rumus : R² = JKR JKT Keterangan : R 2 = Koefisien determinasi JKR = Jumlah kuadrat regresi JKT = jumlah kuadrat total Pengaruh semua variabel independent (X) secara bersama-sama terhadap variabel terikat dependent (Y) dapat diketahui dengan menggunakan uji F (F-test) dengan rumus (Gujarati, 2003) sebagai berikut: Keterangan : F = KTR KTS F = Uji Fisher (Fisher test) KTR = Kuadrat Tengah Regresi KTS = Kuadrat Tengah Sisa Bentuk Statistik : 1. H 0 : b 1 = 0, artinya bahwa faktor-faktor yang diamati berpengaruh tidak nyata terhadap produksi. 2. H 1 : b 1 0, artinya bahwa faktor produksi yang diamati berpengaruh nyata terhadap produksi. Dengan ketentuan : 1. Jika F hitung F tabel, maka H 0 diterima. Artinya secara bersama-sama variabel 496

bebas (X) berpengaruh tidak nyata terhadap variabel terikat (Y) pada tingkat α tertentu. 2. Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak. Artinya secara bersama-sama variabel bebas (X) berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y) pada tingkat α tertentu. Adanya pengaruh pada setiap variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y) digunakan t-uji (t-test) dengan rumus sebagai berikut: bᵢ t hitung = St. bi Keterangan : T hit = Uji t (t student) Bi = Nilai koefisien regresi dari variabel ke-i Sbi = Standar deviasi variabel ke-i Bentuk hipotesis : 1. H 0 : b 1 = 0, artinya variabel bebas berpengaruh tidak nyata terhadap variabel terikat. 2. H 0 : b 1 = 0, artinya variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Dengan ketentuan 1. jika t hitung t tabel maka H0 diterima artinya secara parsial variabel bebas (X) berpengaruh tidak nyata terhadap variabel terikat (Y) pada tingkat α tertentu. 2. jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak, Artinya secara parsial variabel bebas (X) berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y) pada tingkat α tertentu. HASIL DAN PEMBAHASAN Umur Responden. Umur responden sangat berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam berfikir, kemampuan fisik dan kemampuan merespon terhadap perubahan disekitarnya terutama yang berhubungan dengan usaha yang sedang dijalankan. sebagian besar umur responden petani karet berada pada umur 36-48 tahun (46,66%), kemudian umur 49-59 tahun (26,67 %) dan 23-35 tahun (46,66 %). Rata-rata umur petani responden yaitu 43,354 tahun. Tingkat Pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan, karena pendidikan memiliki peranan untuk meningkatkan taraf hidup seseorang. Pendidikan terdiri dari pendidikan formal, nonformal dan informal dimana pendidikan formal. tingkat pendidikan responden di Desa Pontangoa bervariasi, yaitu SD sebanyak 7 jiwa (22,58%), kemudian diikuti oleh SMP dengan 14 jiwa (45,16%) dan responden dengan pendidikan SMA sebanyak 10 jiwa (33,26%). Tingkat pendidikan petani responden, menjelaskan bahwa petani karet di Desa Pontangoa cukup baik, hampir separuh dari petani yang ada sudah berpendidikan SMP dan SMA. Jumlah Tanggungan Keluarga. Tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan seorang kepala keluarga (KK) yang terdiri dari istri, anak maupun sanak saudara yang tinggal bersama-sama dalam satu rumah tangga. jumlah tanggungan keluarga responden petani karet di Desa Pontangoa yang berjumlah 2-4 orang yaitu 27 responden (87,09%) dan 5 orang yaitu 4 responden (12,91%). Rata-rata jumlah tanggungan keluarga petani karet di Desa Pontangoa yaitu 3,354 orang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka pendapatan yang diperoleh semain kecil karena dipengaruhi oleh biaya hidup akan tetapi tanggungan keluarga yang berada pada usia produktf untuk bekerja akan menambah tenaga kerja dan dapat meningkatkan produksi serta pendapatan. Analisis Produksi Cobb-Douglas. Soekartawi (2003), mengemukakan bahwa fungsi produksi adalah hubungan antara variabel yang dijelaskan (Y) dengan variabel yang menjelaskan (X). Analisis fungsi produksi sering dilakukan para peneliti, karena peneliti menginginkan informasi bagaimana sumberdaya yang terbatas dapat dikelola dengan baik agar produksi yang dihasilkan maksimal. Tingkat signifikan ditunjukkan oleh masing-masing nilai koefisien regresi parsial variabel independen tersebut terhadap variabel dependen. Pengujian dengan uji statistik ini dapat dilakukan dengan adjusted R 2, F-uji dan t-uji. 497

Tabel 1. Hasil Pendugaan Faktor-faktor Produksi secara Simultan Model Regression Residual Total Sum of Squares 1,067 0,010 1,077 Df 5 25 30 Mean Square 0,213 0,000 F hitun Berdasarkan tabel 1 diatas, hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan variabel bebas (X) berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas (Y), dimana nilai F hitung (545,377) > F tabel (3,85) pada tingkat α 5 %) dengan nilai signifikan 0,000< 0,05, sehingga hipotesis nol (H 0 ) pada α = 5%. Pengaruh dari masing-masing variabel bebas (Y) terhadap variabel tidak bebas (X) dapat diketahui dengan cara uji t menggunakan model analisis fungsi produksi yang diperoleh. Berdasarkan Tabel 2 diatas, koefisien determinasi yang disesuaikan (R 2 ) sebesar 0,989 menunjukkan bahwa variasi faktor produksi karet (Y) dapat diterangkan oleh variabel bebas Luas lahan (X 1 ), Jumlah tanaman (X 2 ), SP-36 (X 3 ), Tenaga kerja (X 4 ) dan pengalaman bertani (X 5 ). Estimasi g 545, 377 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015. Sig 0,000 a Tabel 2: Hasil Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Karet di Desa Pontangoa, 2015 Variabel Koefisien regresi t hitung Sig Constant 6,215 14,872 0,000 Luas Lahan 0,350 4,759 0,000 (X 1 ) Jumlah 0,355 6,236 0,000 Tanaman(X 2 ) SP-36 (X 3 ) 0,008-0,238 0,814 Tenaga Kerja 0,033-2,567 0,017 (X 4 ) Pengalaman 0,013 1,853 0,076 Bertani (X 5 ) R-Square 0,989 F-Hitung 545,377 t tabel = α 5 % = 2,478 F tabel = α 5% = 3, Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015. koefisien regresi pada Tabel 2 dapat ditulis dalam bentuk persamaan matematik sebagai berikut : Y* = *6,215+ *0,350 X 1 + *0,355 X 2 - *0,008 X 3 +*0,033 X 4 + *0,013 X 5 Keterangan :* = Dalam bentuk logaritma natural Pengaruh masing-masing faktor produksi terhadap produksi petani karet di Desa Pontangoa adalah sebagai berikut: Luas lahan (X 1 ). Hasil analisis menunjukkan bahwa luas lahan (X 1 ) Berpengaruh nyata terhadap produksi karet. Hal ini dapat terlihat dari nilai t hitung 4,759>t tabel (2,478), dengan nilai signifikan 0,000<0,05 taraf α, sehingga H 0 ditolak dan H 1 teruji kebenarannya. Nilai koefisien regresi variabel luas lahan (X1) yaitu sebesar 0,350 artinya setiap penambahan 1% luas lahan dapat meningkatkan produksi sebesar 0,350% dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Rata-rata luas lahan petani responden yaitu 1,451 Ha dengan produksi rata-rata 4.609Kg. Jumlah Tanaman (X 2 ). Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah tanaman (X 2 ) berpengaruh sangat nyata terhadap produksi karet. Hal ini terlihat dari niai t hitung 6,236< t tabel (2,478), dengan nilai signifikan 0,000< 0,05 taraf α, sehingga H 0 ditolak dan H 1 teruji kebenarannya. Nilai koefisien regresi variabel jumlah tanaman (X2) yaitu sebesar 0,355 artinya setiap penambahan 1% luas lahan dapat meningkatkan produksi sebesar 0,355% dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Rata-rata Luas lahan petani responden 1,451 Ha dengan produksi rata-rata 4.609 Kg. Jumlah SP-36 (X 3 ). Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan SP-36 (X 3 ) berpengaruh tidak nyata terhadap produksi karet. Hal ini terlihat dari niai t hitung 0,238 < t tabel (2,478), dengan nilai signifikan 0,814 > 0,05 taraf α, sehingga H 0 diterima dan H 1 belum teruji kebenarannya. Nilai koefisien regresi variabel pupuk SP-36 (X 3 ) yaitu sebesar 0,008 artinya setiap penambahan 1% SP-36 498

tidak dapat meningkatkan produksi sebesar 0.008. Rata-rata jumlah penggunaan SP-36 2,224 Kg dengan produksi rata-rata sebesar 4.609 Kg. Tenaga Kerja HOK (X 4 ). Hasil analisis menunjukkan tenaga kerja (X 4 ), berpengaruh sangat nyata terhadap produksi karet. Hal ini dapat terlihat dari nilai t hitung - 2,567 < t tabel (2,478), dengan nilai signifikan 0,033< 0,05 taraf α, sehingga H 0 ditolak dan H 1 teruji kebenarannya. Nilai koefisien regresi tenaga kerja (X 4 ) sebesar 0,033 artinya bahwa pada penambahan 1% maka akan diikuti dengan kenaikan produksi sebesar 0,033%, dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. rata-rata jumlah tenaga kerja 0,754 HOK dengan produksi rata-rata sebesar 4,609 Kg. Pengalaman Bertani (X 5 ). Hasil analisis menunjukkan bahwa pengalaman bertani (X 5 ) berpengaruh tidak nyata terhadap produksi karet. Hal ini terlihat dari nilai t hitung 1,853< t tabel (2,478), dengan nilai signifikan 0,013 > 0,05 taraf α, sehingga H 0 tidak dapat ditolak dan H 1 tidak dapat teruji kebenarannya. Artinya secara parsial variabel pengalaman bertani (X 5 ) berpengaruh tidak nyata terhadap produksi karet. Hal ini berarti bahwa lama atau tidaknya petani responden dalam bertani karet, tidak dapat mempengaruhi produksi karet karena tergantung pada keadaan pohon karet yang disadap oleh petani. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa hasil analisis Cobb-Douglas menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel berpengaruh sangat nyata terhadap produksi karet di Desa Pontangoa Kecamatan Lembo Raya, dimana F-hitung 545,377 > f-tabel 3,85 pada tingkat α 5%, sehingga hipotesisnya H 0 diotolak dan H 1 teruji kebenarannya. Berdasarkan hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa variabel luas lahan t hitung (4,759)> t tabel (2,478), jumlah tanaman t hitung (6,236) >t tabel (2,478), tenaga kerja t hitung (-2,567) >t tabel (2,478) sehingga hipotesisnya H 0 ditolak dan H 1 teruji kebenarannya, sedangkan SP-36 t hitung (0,238) t tabel (2,499) dan pengalaman bertani t hitung (1,853) t tabel (2,478), sehingga hipotesisnya H 0 diterima dan H 1 belum teruji kebenarannya. Kedua variabel tersebut berpengaruh tidak nyata terhadap produksi karet di Desa Pontangoa Kecamatan Lembo Raya. Saran Peningkatan produksi karet merupakan hal yang sangat penting karena dapat meningkatkan pendapatan dan mensejahterakan kehidupan petani karet. diharapkan kepada para petani, agar lebih mengefisienkan penggunaan faktor-faktor produksi sehingga dapat meningkatkan produksi. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provins Sulawesi Tengah, 2014. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Perkebunan. http://sulteng.bps.go.id/endback/pdf_publik asi/statistik-daerah-sulawesi-tengah 2014.pdf Iranita. 2010. Pengaruh Kualitas Produk dan Customer Value Terhadap Hasil Penjualan Karet Alam Sumatera Barat. J. JEMI, Vol. 1(1). Desember 2010. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Mursidah. 2012. Analisis Komparatif Usahatani Tumpangsari Karet-Pisang Kepok dan Karet-Nenas. J. EPP, Vol. 4(2): 37-42. Universitas Mulawarman. Wijayanti, T. dan Saefuddin., 2012. Analisis Pendapatan Usahatani Karet (Hevea Brasiliensis) Di Desa Bunga Putih Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai Kartanegara. J. ZIRAA AH, Vol. 34 (2). Juni 2012. Universitas Mulawarman. Samarinda. Soekartawi, 2003. Teori Ekonomi Produksi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sujarweni. W. V., 2014. Metodologi Penelitian. Cetakan Pertama 1-Yogyakarta. Pustaka Baru Press. 499