BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Fuji Nurdiani

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB I PENDAHULUAN. andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapat informasi yang relevan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi penting yang diberikan oleh perusahaan kepada publik, khususnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya yang bermanfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. sengit. Tidak sedikit perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian investor

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bank dan industri keuangan non bank (asuransi, dana pensiun,

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. saham, pemerintah, kreditur, dan lain-lain (Rachmawati, 2008) Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia pada saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. independen mengalami peningkatan. Laporan keuangan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat. Permintaan terhadap laporan keuangan yang meningkat ini menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY)

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh auditor yang independen. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada periode akhir akuntansi harus menyusun laporan

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia keuangan di Indonesia kini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. (Halim, 2000). Senada dengan pernyataan Halim, Aryati (2005) menyebutkan audit

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media informasi bagi pengguna untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia harus menyerahkan laporan keuangan disertai dengan opini auditor ke Badan Pengawas Pasar Modal Laporan Keuangan serta mengumumkannnya kepada publik sampai batas akhir bulan ketiga atau harus sudah diaudit dalam jangka waktu 90 hari. jangka waktu auditor mengaudit berpengaruh terhadap ketepatan waktu laporan keuangan dipublikasikan dan informasi yang terkandung didalamnya. Publikasi laporan keuangan menggambarkan sinyal yang diberikan perusahaan, sinyal dapat berupa good news maupun bad news tergantung respon pasar. Investor merupakan salah satu pihak yang memiliki kepentingan dengan perolehan informasi keuangan yang tepat waktu, implikasinya meningkatkan kepercayaan investor dalam melakukan keputusan investasi. 1 Laporan keuangan memiliki peranan penting pada menilai tingkat kinerja yang dilakukan. Aktivitas di Bursa Efek Indonesia mensyaratkan adanya laporan keuangan berdasarkan empat karakteristik yang bermanfaat bagi penggunanya, oleh karena itu investor memerlukan adanya audit pada laporan keuangan. Pasar modal membutuhkan audit laporan keuangan yang tepat waktu untuk meningkatkan kepercayaan investor dalam melakukan keputusan investasi. Setiap perusahaan di bursa efek diharuskan untuk memenuhi ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Bapepam agar perusahaan dapat menerbitkan laporan keuangan secara tepat waktu. 2 1 Ni Komang Ari dan Ni Luh Sari, Pengaruh Opini Audit, Solvabilitas, Ukuran KAP Dan Laba Rugi Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.1, 2014, hal. 392. 2 I Gusti Ayu dan Ni Luh Sari, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba Operasi, Solvabilitas, dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482. 1

2 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa ada empat karakteristik yang harus dilakukan oleh perusahaan agar laporan keuangan perusahaan memiliki informasi yang dapat menghasilkan manfaat yang baik bagi emiten. Karakteristik yang harus dicermati adalah; dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan. Adanya nilai prediktif dan ketepatan waktu merupakan karakteristik informasi yang bersifat relevan. Ketepatan waktu pelaporan keuangan penting dalam memilih informasi yang berbeda yang dilaporkan, sedangkan reliabilitas dicapai ketika penggambaran fenomena ekonomi selesai, netral dan bebas dari kesalahan material. 3 Badan Pengawas Pasar Modal Laporan Keuangan mengeluarkan lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep.346/BL/2011, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan audit independennya kepada Bapepam selambatlambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan, Bapepam semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Keterlambatan publikasi laporan keuangan bisa mengindikasikan adanya masalah dalam laporan keuangan emiten. 4 Penerbitan laporan keuangan perusahaan seringkali bervariasi. Perusahaan dengan kondisi yang baik biasanya menerbitkan laporan keuangan lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang ditentukan oleh Bapepam. Selisih tanggal antara akhir tahun buku dengan tanggal penandatanganan laporan keuangan dapat mengidikasikan adanya keterlambatan dalam penyajian laporan keuangan yang dapat memperlambat 3 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 29 tentang Karakteristik Laporan Keuangan. 4 Hakam Glarendhy, Pengaruh Ukuran KAP, Profitabilitas, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, dan Solvabilitas Terhadap Audit dealy Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2009-2013, Jurnal Akuntansi, vol. 2, No. 3, 2016, ISSN: 0158-2186.

3 proses penerbitan laporan keuangan sehingga tidak sesuai dengan peraturan yang diberlakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal Laporan Keuangan. Panjangnya waktu penerbitan laporan keuangan tersebut sering disebut dengan istilah audit delay. Audit delay merupakan jangka waktu proses penyelesaian audit dari akhir tahun fiskal hingga tanggal laporan audit yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perusahaan dapat dikatakan terlambat dalam penyajian laporan keuangan apabila audit delay melebihi jangka waktu dari ketentuan yang sudah diberlakukan oleh Bapepam-LK. Keterlambatan dalam pempublikasian laporan keuangan dapat menyebabkan terjadinya masalah pada laporan keuangan emiten. 5 Secara umum, akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, kita akan menitik beratkan pembahasan pada akuntansi dan peranannya dalam bisnis. 6 Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Dan informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh manajemen, pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditur dan badan pemerintah. 7 Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteriasyariah. Pembentukan JII tidak lepas dari kerja sama antarapasar Modal Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan PT Danareksa Invesment Management (PT 5 I Gusti Ayu dan Ni Luh Sari, Op. Cit., hal. 483. 6 James M. Reeve. et.al, Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, 2011, hal.9. 7 Haryono Yusuf, Dasar-Dasar Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2003, hal. 4.

halal. 8 Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan akan sangat 4 DIM). JII telah dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan instrumen syariah ini untuk mendukung pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003. Mekanisme Pasar Modal Syariah meniru pola serupa di Malaysia yang digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setiap periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30 (tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syariah. JII menggunakan hari dasar tanggal 1 Januari 1995 dengan nilai dasar 100. Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek. JII juga diharapkan dapat mendukung proses transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syariah di Indonesia. JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah. Dengan kata lain, JII menjadi pemandu bagi investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur dengan dana ribawi. Selain itu, JII menjadi tolak ukur kinerja (benchmark) dalam memilih portofolio saham yang berguna apabila disajikan secara akurat dan tepat waktu. Ketepatan waktu berarti memiliki informasi yang tersedia untuk pengambil keputusan dalam waktu yang akan mampu mempengaruhi keputusan mereka. Umumnya semakin terlambat (lama) informasi maka informasi tersebut kurang berguna. Terjadinya penundaan yang tidak semestinya membuat informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Seperti halnya laporan keuangan yang telah diaudit, apabila terlambat dalam menerbitkan tidak hanya berdampak pada kegunaan informasi tetapi juga relevansi dan reabilitasnya. Pengungkapan yang tertunda terhadap pendapat auditor yang benar dari informasi keuangan yang disusun oleh manajemen memperburuk asimetri informasi dan meningkatkan ketidakpastian dalam keputusan 8 Website resmi idx.co.id, diakses 1 Desember 2016.

5 investasi. Keterlambatan laporan audit juga dapat membuat investor kehilangan kepercayaan dalam laporan yang akan disajikan. 9 Berdasarkan ketentuan dari Bapepam-LK seluruh perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal diwajibkan menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam-LK serta mengumumkannya kepada publik. Perusahaan apabila terlambat dalam menyampaikan laporan, maka perusahaan tersebut akan dikenakan sanksi administratif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Tahun 2006 Bapepam-LK mengeluarkan peraturan No.Kep-06/BL/2006 mengenai penyampaian laporan keuangan, setelah itu untuk penyempurnaan peraturan sebelumnya, pada tanggal 5 Juli 2011 Bapepam-LK kembali menerbitkan peraturan No. X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep- 346/BL/2011 mengenai Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten dan Perusahaan Publik. Peraturan ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan wajib disertai laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan, dan wajib disampaikan kepada Bapepam-LK serta diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Bapepam-LK mengharuskan perusahaan publik melaporkan laporan keuangan yang telah diaudit dalam 60 sampai 90 hari setelah penutupan periode pembukuan. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2013 hingga 2015 yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Manufaktur No Kode Nama Saham 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 3 ADRO Adaro Energy Tbk 4 AKRA AKR Corporindo Tbk 9 Haryono Yusuf, Op. Cit., hal. 4.

6 5 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 6 ASII Astra International Tbk 7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 9 INCO Vale Indonesia Tbk 10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 11 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 12 KLBF Kalbe Farma Tbk 13 LPKR Lippo Karawaci Tbk 14 LPPF Matahari Department Store Tbk 15 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 16 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 17 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 18 PTPP PP (Persero) Tbk Sumber : www.idx.co.id, 2017 Perbedaan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi audit delay sebuah perusahaan yaitu dalam penelitian Fitria dan Indah yang menunjukkan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay, namun hasil penelitian Fendi dan Kurnia serta Ni Komang Ari menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh terhadap audit delay. Demikian halnya dalam penelitian Fitria dan Indah serta Ni Komang Ari yang menunjukkan bahwa ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap audit delay, namun hasil penelitian Hakam Glarendhy menunjukkan bahwa ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap audit delay. Pada variabel solvabilitas, hasil penelitian Fitria dan Hakam Glarendhy menunjukkan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan hasil penelitian I Gusti Ayu menunjukkan bahwa solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan riset gap yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu meskipun Badan Pengawas Pasar Modal Laporan Keuangan telah mengeluarkan peraturan mengenai batas akhir publikasi laporan keuangan yaitu selama 30 hari setelah berakhirnya periode laporan keuangan, namun

7 kenyataannya masih terdapat perusahaan yang terlambat dalam mempublikasikan laporan keuangan, yang artinya memiliki nilai audit delay yang tinggi sehingga hal tersebut berakibat pada menurunnya nilai perusahaan tersebut dimata investor yang ingin menanamkan modal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik meneliti lebih lanjut dengan mengangkat judul Pengaruh Opini Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Solvabilitas terhadap Audit delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2013-2015. B. Batasan Penelitian Batasan penelitian digunakan untuk mempertajam penelitian, peneliti menetapkan fokus penentuan fokus lebih diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan). 10 Maka yang dijadikan fokus dalam penelitian ini adalah : 1. Obyek yang diteliti adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2013-2015. 2. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu opini audit, ukuran kantor akuntan publik, solvabilitas sebagai variabel independen dan audit delay sebagai variabel dependen. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh Opini Audit terhadap Audit delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2013-2015? 2. Apakah terdapat pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Audit delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2013-2015? 10 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2008, hlm. 377.

8 3. Apakah terdapat pengaruh Solvabilitas terhadap Audit delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2013-2015? 4. Apakah terdapat pengaruh Opini Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Solvabilitas terhadap Audit delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2013-2015? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh Opini Audit terhadap Audit delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2013-2015. 2. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Audit delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2013-2015. 3. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh Solvabilitas terhadap Audit delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2013-2015. 4. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh Opini Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Solvabilitas terhadap Audit delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2013-2015. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Untuk memberikan sumbangan pikiran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi mengenai analisis pengaruh opini audit, ukuran kantor akuntan publik, solvabilitas terhadap audit delay. Dan dapat digunakan sebagai dasar perluasan penelitian terutama yang

9 berhubungan dengan faktor-faktor fundamental lainnya yang dikaitkan dengan audit delay pada penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Investor Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan gambaran mengenai penyebab terjadinya audit delay bagi perusahaan yang akan diberikan modal. b. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan berpijak dan referensi bagi para peneliti yang tertarik untuk meneliti kajian yang sama untuk waktu yang akan datang. F. Statistika Penulisan Skripsi Statistika penulisan skripsi disusun dengan tujuan agar pokok-pokok masalah dapat dibahas urut dan terarah. Secara garis besar isi dari skripsi terdiri dari : 1. Bagian pendahuluan Bagian pendahuluan ini berisikan halamn judul, halaman pengesahan, halaman motto dan halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran. 2. Bagian isi Bagian isi terdiri dari 5 Bab yaitu pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan penutup. Bab I: Pendahuluan Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian dan statistika penulisan skripsi. Bab II : Landasan Teori Pada bab ini berisi uraian tentang deskripsi teori agency theory, signaling theory, teori audit delay, teori opini audit, teori ukuran

10 kantor akuntan publik, teori solvabilitas, hasil penelitian terdahulu, kerangka berpikir. Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji keabsahan data, analisis data. Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan Pada bab ini dibahas tentang gambaran umum tempat penelitian dan karakteristik responden, deskripsi data penelitian, analisis data, pembahasan hasil penelitian. Bab V : Penutup Merupakan bagian akhir dari skripsi ini, berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, saran dan penutup. 3. Bagian Akhir Bagian ini berisikan daftar pustaka yang digunakan sebagai rujukan dalam penulisan skripsi dan lampiran-lampiran yang mendukung isi skripsi.