MODEL PERDAGANGAN ANTARNEGARA BERDASARKAN AKUMULASI MODAL D A Y A T SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Model Perdagangan Antarnegara Berdasarkan Akumulasi Modal adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Agustus 2009 Dayat NRP G551070151
ABSTRACT DAYAT. A Multi-Country Trade Model with Capital Accumulation. Under supervision of ENDAR HASAFAH NUGRAHANI and RETNO BUDIARTI. This thesis develops a multi-country endogenous growth model to investigate possible causes for the existence and persistence of trade patterns among countries with different preferences and production functions and perfect international capital mobility. Consumption and savings are derived from maximizing utility level which depends upon current levels of wealth and consumption at each point of time. We show how differences in preferences and production functions may affect the trade patterns in the dynamic competitive world economy. It has been shown that the dynamic system has a unique equilibrium. Therefore, the changes of technology level will influence total capital stocks as well as capital stocks in each country and production level. Some numerical simulations agree with these last results. Keywords: capital accumulation, equilibrium, production level, technology level, trade model.
RINGKASAN DAYAT. Model Perdagangan Antarnegara Berdasarkan Akumulasi Modal. Dibimbing oleh ENDAR H. NUGRAHANI dan RETNO BUDIARTI. Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan, dan pemerintah juga sudah ada sektor luar negeri karena penduduk yang berada di negara yang bersangkutan telah melakukan perdagangan dengan penduduk negara lain. Suatu negara yang memproduksi lebih dari kebutuhan dalam negeri dapat mengekspor kelebihan produksi tersebut ke luar negeri, sedangkan yang tidak mampu memproduksi sendiri dapat mengimpornya dari luar negeri. Perdagangan antarnegara timbul karena pada hakekatnya tidak ada satu negara pun di dunia ini yang dapat menghasilkan semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk. Walaupun berbagai kebutuhan penduduk bisa dihasilkan di dalam negeri, tetapi dalam banyak hal sering lebih murah mengimpor barang-barang yang diperlukan dari luar negeri daripada harus dihasilkan sendiri di dalam negeri. Perdagangan antarnegara merupakan mesin bagi pertumbuhan ekonomi (trade as engine of growth). Perdagangan antarnegara mengakibatkan terjadinya perpindahan modal antarnegara. Perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya perdagangan antarnegara. Ketika terjadi perdagangan antarnegara yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Pengembangan model perdagangan antarnegara adalah hal yang penting dalam mengkaji kasus yang mungkin untuk terjadinya pola perdagangan antarnegara dengan perbedaan preferensi (preference) dan fungsi produksi (production function) serta perpindahan modal internasional secara sempurna (perfect international capital mobility). Masalah pola perdagangan antarnegara adalah salah satu isu besar dalam perekonomian internasional. Pola perdagangan penting untuk memahami bagaimana faktor perdagangan, seperti tingkat tabungan dan produktivitas bisa mempengaruhi pola perdagangan antarnegara (Zhang 1994). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model perdagangan antarnegara berdasarkan akumulasi modal, seperti yang diajukan oleh Zhang (1994), termasuk di dalamnya menentukan solusi ekuilibrium dan membuat simulasi dari model tersebut. Pada model ini diasumsikan sistem ekonomi terdiri atas n negara, hanya satu komoditas yang diproduksi dalam sistem. Komoditas diperdagangkan tanpa hambatan seperti biaya transportasi atau bea, tingkat suku bunga sama di seluruh dunia, serta tidak ada migrasi antarnegara. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pada saat ekuilibrium sistem dinamik memiliki solusi yang tunggal. Selanjutnya dari hasil simulasi, peningkatan tingkat teknologi dari suatu negara berpengaruh pada peningkatan cadangan modal keseluruhan, cadangan modal dan tingkat produksi negara
tersebut. Peningkatan tingkat kecenderungan untuk menabung suatu negara mengakibatkan peningkatan cadangan modal dan pengurangan penggunaan modal asing atau peningkatan pemberian modal kepada negara asing. Kata kunci: akumulasi modal, ekuilibrium, model perdagangan, tingkat produksi, tingkat teknologi..
Hak Cipta Milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
MODEL PERDAGANGAN ANTARNEGARA BERDASARKAN AKUMULASI MODAL D A Y A T Tesis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Megister Sains pada Program Studi Matematika Terapan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
Judul Tesis Nama NIM : : : Model Perdagangan Antarnegara Berdasarkan Akumulasi Modal D a y a t G551070151 Disetujui Komisi Pembimbing Dr. Ir. Endar H. Nugrahani, MS. Ketua Ir. Retno Budiarti, MS. Anggota Diketahui Ketua Program Studi Matematika Terapan Dekan Sekolah Pascasarjana Dr. Ir. Endar H. Nugrahani, MS. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS. Tanggal Ujian : 14 Agustus 2009 Tanggal Lulus :
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Donny C. Lesmana, S.Si., M.Fin.Math.
gxá á Ç t~â ÑxÜáxÅut{~tÇ âçàâ~m \áàü ~â àxüv Çàt wüza e àt jtüw{tç N TÇt~@tÇt~âM a wt? Utw? wtç e w{tn ^xwât bütçz gât wtç `xüàâta