PROPOSAL PROGRAM MAGI R logistik (Revisi ke3) / ',&$ I., ' "!H" u flii,.' III. III,I FAKULTAS TEKNOLOGIINDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011
r. ' Ringkasan Eksekutif Tren perkembangan industri global menunjukkan bahwa peran logistik dan rantai pasok di dalam perusahaan semakin penting dalam mempertahankan eksistensi dan keuntungan perusahaan seeara keseluruhan. Setelah Indonesia bangkit dari krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan 1997, bisnis di bidang logistik dan rantai pasok 'semakin berkembang. Pada saat yang sama, kebutuhan terhadap SDM profesional berkualitas di bidang bidang /ogistik dan rantai pasok juga semakin meningkat. Namun, pertumbuhan bisnis bidang logistik dan rantai pasok tidak dibarengi dengan ketersediaan sumber daya manusia profesional yang memadai. Sumber daya manusia yang bekerja pada bidang bidang logistik dan rantai pasok umumnya masuk seeara "kebetulan" karena kebutuhan perusahaan dan bukan karena membangun kompetensinya sejak awal. Profesi di bidang bidang logistik dan rantai pasok belum populer bagi dunia pendidikan dan pencari kerja baru (fresh graduate) di Indonesia. Walaupun kebutuhan tenaga ahli dalam disiplin ini sudah sangat mendesak dimana dalam Cetak Biru Pengembangan Logistik Nasional menjadi salah satu program utama, namun pada sa at in; di Indonesia belum ada perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan Program Studi logistik bergelar secara terintegrasi baik pada jenjang Sarjana maupun Pasea Sarjana. Apalagi program studi yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis yang memadai tapi juga mampu menangani permasalahan iogistik s cara praktis. Menjawab perkembangan kebutuhan akan tenaga ahli dalam bidang logistik modern, pada tahun 2003 Program Magister Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung (TMIITB) telah merintis program Pasea Sarjana bidang logistik dengan konsentrasi dalam Rekayasa Sistem Rantai Pasok (Supply Chain System Engineering) dengan berorientasi pada jalur akademis. Program pendidikan tersebut bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu merancang, mengelola, dan mengembangkan jaringan logistik secara sistemik dan terpadu. Saat ini program tersebut telah meluluskan Magister dan Doktor. Situasi yang terus berubah dengan cepat akibat perkembangan teknologi yang pesat, membutuhkan upaya pengembangan Sistem Logistik Nasional yang terusmenerus. Merespon perkembangan dan kebutuhan tersebut, ITB sebagai perguruan tinggi sains, teknologi dan seni terdepan di Indonesia harus menjadi pelopor dalam menghasilkan lulusan disiplin logistik yang bermutu untuk memenuhi kebutuhan industri dan bisnis logistik. Dengan demikian pendirian program ini akan memperkokoh peran ITB dalam membangun bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat dan sejahtera serta meningkatkan peran ITB dalam perbaikan secara terusmern:rus sektor industri riil. Pendirian Program Studi Magister logistik merupakan wujud kepedulian ITB pada pembangunan Sistem logistik Nasional yang efektif dan efisien dengan memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang diperlukan dunia usaha dalam merencanakan, menganalisis dan menjalankan pembaharuan sistem logistik nasional. Di samping itu, keberadaan program studi ini juga akan memberikan sinergi kepada program studi yang lain di ITB. Oleh sebab itu, ITB perlu berperan dalam menghadapi hal tersebut dengan menghasilkan sumber daya insani profesional yang memiliki kemampuan untuk ikut dalam upayaupaya pengembangan $istem Logistik Nasional tersebut. Program Magister Logistik yang diusulkan ini dikembangkan untuk ikut serta dalam menaggulangi isuisu nasional dalam bidang logistik khususnya yang terkait dengan kebutuhan akan tenaga profesional yang berkompetensi dalam baik dalam aspek analitikal, teoritikal maupun praktikal dalam pengembangan Sistem logistik Nasional yang berdaya saing global dan mensejahterakan masyarakat, mengikuti perkembangan keilmuan di dunia internasional, serta dilandasi visi, misi dan citacita luhur ITB. ii
. Menjawab kebutuhan industri nasional, Magister Logistik diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan kompetensi berketerampilan siap pakai untuk memecahkan permasalahan sistem logistik dan rantai pasok, berpengetahuan untuk melakukan perancangan, analisis, implementasi dan perbaikan sistem logistik, dan berkemampuan untuk menjalankan fungsi manajerial dalam mengkoordinasikan sumber daya yang diperlukan dalam suatu sistem logistik. Sedangkan tujuan khusus Program Magister Logistik untuk menghasilkan tenaga ahli setingkat senior manager dengan keahlian sebagaimana dinyatakan oleh European Logistics Association (ELA) adalah memahami. strategi dan prosesproses logistik, berkaitan dan di dalam jejaring logistik, memiliki keterampilan khusus dan pengetahuan tentang teknik dan prosesproses logistik dan rantai pasok, dan mampu mendefinisikan dan mengoptimalkan proses proses logistik yang menjadi tanggung jawabnya. Program studi yang diusulkan ini mengacu pad a rancangan kurikulum ITB 2008 dengan jumlah SKS keseluruhan 36 SKS, dimana 18 dari 36 SKS merupakan mata kuliah pilihan yang dapat diambil dari empat jalur pilihan yaitu Sistem Pengadaan, Sistem Pengadaan, Logistik Maritim dan Teknik Logistik. Mengingat keberagaman dan latar belakang calon peserta maka program ini akan diawali dengan program matrikulasi yang berbobot ekivalen dengan 8 SKS. Adapun bidang pekerjaan yang akan dimasuki oleh lulusan Magister Logistik diantaranya adalah Supervisor Logistik, Manajer Logistik, dan Eksekutif Logistik, maupun sebagai konsultan khususnya pada perusahaan yang mengelola jasa logistik (Logistics Service Provider/LSP), baik sektor swasta maupun pemerintah. Program Studi Magister Logistik ini merupakan program yang bersifat multi disipliner dan komplementer {saling melengkapi) dengan Program Studi Teknik Industri, Program Studi Bisnis dan Manajemen, Program Studi Transportasi, dan berbagai program studi ITB lainnya yang terkait. Pendirian program studi baru ini juga akan meningkatan pemanfaatan kompetensi, keahlian, dan fasilitas/laboratorium yang dimiliki ITB pada umumnya dan khususnya komunitasteknik Industri ITB. Denga n demikian, pendirian program studi baru ini tidak akan menambah beban ITB. Dalam penyelenggaraan program Magister Logistik, mengingat besarnya kandungan aspek praktisnya maka perlu kerjasama antara Institut Teknologi Bandung dengan berbagai instansi/asosiasi/perusahaan baik pemerintah maupun swasta diharapkan dapat menjawab tantangan nasional dan global dalam membangun pendidikan logistik di Indonesia umumnya dan untuk memenuhi kekurangan kebutuhan tenaga profesional logistik baik sektor swasta maupun pemerintah. ',,.,. iii
. ". DAFTAR 151 Prakata.i Ringkasan Eksekutifii DAFTAR 151 iv BAB I PENDAHULUAN.9 1.1latar Belakang 9 1.1.1 Perkembangan Keilmuan dan Aplikasi Logistik 9 1.1.4 1.1.2 Tantangan logistik Global 2 1.1.3 Tantangan dan Permasalahan logistik Nasional 4 Potensi ITB.6 1.2 Perlunya Program Magister logistik 6 1.3 landasan Pengembangan Program Pendidikan 9 1.4 Kualifikasi Program Magister logistik yang Dibutuhkan 11 1.5 Gelar Kesarjanaan 12 1.6 Gambaran Jumlah Kebutuhan lulusan 12,, 1.6.1 Kebutuhan di Sektor Bisnis Jasa Logistik 12 1.6.2 Kebutuhan di Sektor Industri.14 1.7 Sumber Masukan Program 14 1.8 Keberlanjutan Program 15 BAB II KURIKUlUM DAN PROSES PEMBELAJARAN. 17 ' 2.1 Body of Knowledge 17 2.1.1 Logistik dan Perkembangannya. 17 2.1.2 Keilmuan logistik. 22 2.1.3 Obyek Kajian Dalam Pendidikan Magister Akademik Berorientasi Terapan. 23 2.2 Kompetensi Lulusan 26 2.3 Acuan Pendidikan Logistik 28 2.3. 1 Acuan Program Magister Akademik Berorientasi TerapanITB. 28 2.3.2 Acuan Kompetensi Akademik.. 29 2.3.3 iv Acuan Kompetensi Keahlian 31
'!III 2.4 Kurikulum 33 2.5 Rancangan Mata Kuliah 36 2.5.1 Kuliah Matrikulasi. 36 2.5.2 Kuliah Oasar Keahlian. 36 2.5.3 Kuliah /ntegrasi..:.. 37 2.5.4 Proyek Akhir... 37 2.5.5 Bidang Konsentrasi Keahlian 38 2.6 Proses Belajar Mengajar 40 2.7 Jenjang Lanjutan Program Magister Logistik 43 BAB III SUMBER DAYA 44. 3.1 Sumber Daya Manusia 44 3.1.1 Tenaga Akademik. 44 3.1.2 Tenaga Kependidikan ". 46 3. 1.3 Staf Manajemen/Pengelola Program... 46 3.2 Sumber Daya Fisik 46 3. 2.1 Kondisi Eksisting. :. 46 3.2.2 Pemanfaatan Kampus Jatinangor 50 3.3 Sumber Dana 51 3.3.1 Skema Pendanaan.. 51 3.3.2 Biaya Pendidikan.. 52 3.3.3 Analisis Titik Impas.52 '. 3.3.4 Ana/isis Proyeksi A/iran Dana. 52 3.4 Dukungan Kerja Sama 53 BAB IV PENUTUP DAN TINDAK LANJUT. S6 4.1 Penutup 56 4.2 Tindak Lanjut 57 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMP/RAN 1 Si/abus Mata Kuliah."iII. v