BAB III MATERI DAN METODE. Memfiksasi Nitrogen Urea dan Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Slow Release

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

PENGARUH LAMA INKUBASI TERHADAP KEMAMPUAN ZEOLIT MEMFIKSASI NITROGEN UREA DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER NITROGEN SLOW RELEASE SECARA IN VITRO SKRIPSI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro

PENGARUH LAMA INKUBASI DAN LEVEL SUMBER UREASE TERHADAP FIKSASI N-UREA OLEH ZEOLIT DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER NITROGEN SLOW RELEASE SKRIPSI.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat

BAB III MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode

MATERI DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro

3 METODOLOGI. 3.3 Metode Penelitian. 3.1 Waktu dan Tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

Bab III Bahan dan Metode

METODE. Materi. Alat. Rancangan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

KECERNAAN DAN FERMENTABILITAS TANAMAN OROK-OROK SECARA IN VITRO SEBAGAI BAHAN PAKAN YANG DITANAM SECARA TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG MANIS SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

FERMENTABILITAS SECARA IN VITRO AMPAS AREN YANG DIFERMENTASI DENGAN BAKTERI SELULOLITIK SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SKRIPSI. Oleh: Muhammad Taufiq Akbar

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Kondisi Lahan, Lingkungan, dan Penanaman Pohon Singkong Utuh Teknik Pemanenan Singkong

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

II. BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

MATERI DAN METODE. Metode

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Alat Bahan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Analisis

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang Pengaruh Lama Inkubasi terhadap Kemampuan Zeolit Memfiksasi Nitrogen Urea dan Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Slow Release secara In Vitro dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan dalam penelitian adalah serbuk zeolit ukuran 40-60 mesh, urea, H 2 SO 4 pekat, H 2 SO 4 0,0055 N, sodium karbonat jenuh, vaselin, selenium, NaOH 0,5%, akuades, asam borat 4%, HCl, larutan McDougall, indikator merah metyl dan bromkresol hijau. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitis, eksikator, crucible porcelaine, beaker glass, pendingin tegak, water bath, labu destruksi (labu Kjeldahl), labu erlenmeyer, buret, corong, gelas ukur 25 ml dan 50 ml, seperangkat alat destilasi, tabung fermentor, centrifuge, cawan Conway, stirrer, pipet ukur 1 ml dan tanur. 3.2. Metode Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap, tahap pertama yaitu aktivasi zeolit dan inkubasi zeolit dengan urea, tahap kedua yaitu pengukuran

10 parameter penelitian berupa fiksasi N urea oleh zeolit serta pengukuran pelepasan N dan tahap berikutnya adalah analisis data. 3.2.1. Aktivasi zeolit dan fiksasi N Tahap pertama yang dilaksanakan yaitu aktivasi zeolit, aktivasi dilakukan dengan cara zeolit yang berukuran 40-60 mesh dipijarkan di dalam tanur dengan suhu 300 o C selama 4 jam kemudian didinginkan (Pangestuti, 2015). Zeolit yang sudah diaktivasi digunakan untuk proses fiksasi NH 3 dari urea dengan cara inkubasi langsung. Inkubasi langsung dilakukan dengan cara urea dilarutkan dalam air kemudian dicampur dengan zeolit. Inkubasi zeolit dengan urea diamati pada jam ke- 24, 48, 72 dan 96. Perbandingan antara zeolit (g), urea (g) dan air (g) yang diinkubasi adalah 2 : 1 : 1. 3.2.2. Fiksasi NH 3 urea Tahap penelitian selanjutnya adalah pengukuran parameter penelitian berupa fiksasi Nasal urea oleh zeolit. Zeolit yang telah diinkubasi dengan urea dicuci untuk menghilangkan urea yang menempel pada permukaan luar zeolit dan dikeringkan pada suhu ruang, setelah dikeringkan zeolit yang diinkubasi dalam waktu 24, 48, 72 dan 96 jam dianalisis kandungan N-nya untuk mengetahui tingkat fiksasinya pada masing-masing waktu inkubasi. Tingkat fiksasi zeolit terhadap N urea dapat diketahui dengan cara dilakukan uji kandungan N dengan metode Kjeldahl, kemudian dihitung jumlah N-nya. Jumlah N dihitung dengan rumus :

11 Jumlah N = (titran sampel titran blanko) x N HCl x 0,014 Kemampuan fiksasi N diukur dengan rumus (Kamal, 1998) : N Z 1 (g) - N Z 0 (g) N urea (g) X 100% Keterangan : NZ 0 NZ 1 N urea = jumlah N pada zeolit tanpa inkubasi dengan urea (g) = jumlah N pada zeolit setelah inkubasi 24, 48, 72dan 96 jam (g) = jumlah N yang terdapat pada urea (g) 3.2.3. Pelepasan N Zeolit yang telah diinkubasi dengan urea selain diukur tingkat fiksasi N- nya juga dilakukan pengukuran pelepasan N-nya. Kadar NH 3 diukur dengan metode mikrodifusi Conway. pelepasan N dilakukan secara in vitro yaitu dengan cara melakukan inkubasi 0,55 g zeolit yang telah memfiksasi N dengan 40 ml larutan McDougall pada tabung fermentor dan ditutup, penggunaan larutan McDougall pada penelitian ini untuk dimanfaatkan kandungan kationnya, sehingga dapat digunakan untuk mengukur tingkat pelepasan N dari zeolit yang sudah terikat sebelumnya akibat adanya pertukaran kation dari larutan McDougall. Inkubasi dilakukan dalam water bath pada suhu 39 o C selama 1, 3, 5 dan 7 jam, setelah diinkubasi larutan pada tabung fermentor dipindahkan pada tabung lain kemudian disentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 3.000 rpm. Supernatan diambil dan disimpan dalam botol. Supernatan tersebut siap dianalisis konsentrasi NH 3 nya.

12 Pengukuran konsentrasi NH 3 yaitu dengan cara mempersiapkan cawan Conway dan tutupnya yang telah diolesi dengan vaselin pada bagian tepinya. Asam borat sebagai larutan penangkap NH 3 diambil 1 ml dengan menggunakan pipet, kemudian dimasukkan ke bagian tengah cawan Conway dan ditetesi dengan indikator merah metyl dan bromkresol hijau. Larutan sodium karbonat jenuh dimasukkan ke dalam sisi yang lain sebanyak 1 ml dan larutan supernatan sebanyak 1 ml dimasukkan kedalam salah satu sisi cawan. Cawan Conway ditutup secara perlahan-lahan dan digojog secara perlahan agar supernatan dan sodium karbonat jenuh tercampur. Langkah selanjutnya didiamkan pada suhu kamar, dan dihitung kadar NH 3 pada jam ke- 1, 3, 5 dan 7 dengan dilakukan titrasi dengan menggunakan asam sulfat 0,0055 N hingga terjadi perubahan warna dari ungu menjadi merah muda (warna asam borat) kemudian titrasi dihentikan. Kadar NH 3 = (titran x N H 2 SO 4 x 1000) mm Keterangan : Titran = hasil titrasi NH 3 = konsentrasi NH 3 yang diperoleh 3.3. Rancangan Percobaan dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan pada parameter kemampuan fiksasi N pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap 4 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan yang dilakukan adalah perbedaan lama inkubasi zeolit dengan urea. Peubah yang diukur adalah jumlah N yang terfiksasi. Perlakuan yang diberikan adalah:

13 T1 T2 T3 T4 = lama inkubasi zeolit dengan urea selama 24 jam = lama inkubasi zeolit dengan urea selama 48 jam = lama inkubasi zeolit dengan urea selama 72 jam = lama inkubasi zeolit dengan urea selama 96 jam Model linier untuk parameter kemampuan fiksasi N dengan rancangan acak lengkap menggunakan metode menurut Maghfiroh et al. (2014) adalah sebagai berikut: Y ij = µ + t i + ɛ ij Keterangan: i = 1, 2, 3, 4 (perlakuan) j = 1, 2, 3, 4 (ulangan) Y ij = hasil pengamatan lama inkubasi ke-i dan ulangan ke-j µ = rataan umum/ nilai tengah t i = pengaruh perlakuan lama inkubasi ke-i ij = pengaruh galat percobaan pada ulangan ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i Hipotesis statistika dari penelitian ini adalah : H0 H1 : τ 1= τ 2 =τ 3 = τ 4= 0, tidak ada pengaruh lama inkubasi terhadap kemampuan fiksasi NH 3 oleh zeolit. : minimal ada satu τ i 0, minimal ada satu pengaruh lama inkubasi terhadap kemampuan fiksasi NH 3 oleh zeolit. Pengujian data secara statistik pada parameter kemampuan zeolit dalam memfiksasi N menggunakan analisis varians (Anova) pada taraf signifikasi 5% dengan uji lanjut berupa uji jarak berganda Duncan kemudian dilanjutkan dengan uji polinomial orthogonal. Pengujian data secara statistik pada parameter pelepasan NH 3 menggunakan analisis varians (Anova) pada taraf signifikasi 5% untuk rancangan

14 perlakuan multifaktor berpola petak terbagi (split plot in time) dan diuji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan. Model linier untuk parameter pelepasan N dengan rancangan petak terbagi menggunakan metode menurut adalah sebagai berikut: Y ijk = µ + K k + A i + δ ik + B j + (AB) ij +ɛ ijk Keterangan: Y ijk = pelepasan N pada kelompok ke-k yang memperoleh perlakuan ke-i dari faktor lama waktu inkubasi dan taraf ke-j dari produksi jam ke µ = nilai tengah umum pelepasan N K k = pengaruh kelompok ke-k A i = pengaruh aditif dari faktor ke-i faktor lama waktu inkubasi δ ik = pengaruh galat yang muncul pada taraf ke-i dari lama waktu inkubasi dalam kelompok ke-k B j = pengaruh aditif dari jam ke-j produksi N pada jam ke- (AB) ij = pengaruh interaksi taraf ke-i dari lama waktu inkubasi dan taraf ke-j dari produksi N jam keɛ ijk = pengaruh galat percobaan pada kelompok ke-k yang memperoleh taraf ke-i faktor lama waktu inkubasi dan taraf ke-j dari produksi N jam ke- Hipotesis Statistik: a. H0 : (AB) ij = 0, tidak ada pengaruh interaksi antara lama waktu inkubasi supernatan dan produksi N pada jam ke- terhadap pelepasan N. H1 : (AB) ij 0, minimal ada satu pengaruh interaksi antara lama waktu inkubasi supernatan dengan produksi N pada jam ke- terhadap pelepasan N. b. H0 : A i = 0, tidak ada perbedaan pelepasan N diantara taraf lama waktu inkubasi supernatan. H1 : A i 0, minimal ada satu perlakua lama waktu inkubasi supernatan yang mempengaruhi pelepasan N. c. H0 : B j = 0, tidak ada perbedaan respon pelepasan N diantara produksi N jam ke-. H1 : B j 0, minimal ada satu produksi N pada jam ke- yang mempengaruhi pelepasan N.