PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. masa mendatang akan semakin komplek. Menurut Undang-Undang Guru dan. yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung.

B. Kajian Teoritis dan Metode Penelitian

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA PADA MATERI HIDROKARBON

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (Numbered Heads Together) Abstrak

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Eko Margono F

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Minat Belajar terhadap

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Hana Kurniawan & Andian Ari Istiningrum Halaman

BAB I PENDAHULUAN. untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Mengajar merupakan suatu

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK SISWA MTS GUPPI AMBAL KEBUMEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto)

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN MEMELIHARA BATERAI DI SMKN 1 WADASLINTANG

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS

Kata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi

HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME MASA DEPAN DAN KONFORMITAS TEMAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI SMK

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

ARTIKEL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Pada Fakulats Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

MOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK

DINA FITMILINA A1A110053

ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB II KAJIAN TEORI. mempelajari sesuatu, kita akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: SISWAHYUNI A54A

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: RIZKI DEWI SEPTIANI A PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

ABSTRAK. 1. Pendahuluan

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN APLIKASI PROGRAM MICROSOFT OFFICE POWER POINT DI KELAS IV SD NEGERI DELI TUA

WIGATININGSIH NIM : A54C090028

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIN TUGAS GAMBAR TEKNIK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

ANALISIS KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KOTA BANDUNG

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. yang berdasarkan faham konstruktivis. 1 Menurut Hamid Hasan, kooperatif

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, & Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

PENGARUH MOTIVASI PENILAIAN K-13 TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP NASIONAL KOTA MALANG

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengajaran. 1. proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dikemukakan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. belajar siswa berada pada kategori sedang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Transkripsi:

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG 1 Ria Hadri Anti, 2 Andari Puji Astuti, 3 Bambang Hermanto 1 Pendidikan Kimia,, Universitas Muhammadiyah Semarang 3) SMA Muhammadiyah 1 Semarang Email : kameliadzaky_azizah@yahoo.com Abstrak SMA Muhammadiyah 1 Semarang merupakan sekolah menengah atas dengan perolehan prestasi yang baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Prestasi akademik tersebut tidak lepas dari empat kompetensi guru yaitu kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi pedagogik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap minat belajar kimia siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengumpulan data kuisioner, wawancara, dan observasi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA dan kelas X IPS. Adapun variabel yang digunakan adalah variabel bebas yaitu kompetensi profesional guru dan variabel terikatnya adalah minat belajar kimia siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Hasil dari penelitian ini menunjukan kompetensi profesional guru mempengaruhi minat belajar kimia pada siswa kelas X IPA dan IPS di SMA Muhammadiah 1 Semarang dengan perolehan nilai rata-rata 3,058. Keywords: Kompetensi profesional, minat siswa. I. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan mutu bangsa yang lebih baik. Pendidikan yang bermutu sangat bergantung pada kapasitas suatu pendidikan dalam mentransformasikan siswa untuk memperoleh nilai tambah yang berhubungan dengan aspek olah rasa, olah hati, dan olah raga. Guru memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan yang merupakan bagian dari sistem pendidikan Nasional yang sangat penting (Yasin, 2011). Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Kompetensi, yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki dihayati dan dikuasi oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Sedangkan kompetensi pendidik menurut PP Nomor 19 tahun 2005 meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi profesional guru menurut pasal 10 UU No.12 Tahun 2005 adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Hal tersebut dapat diartikan bahwa sebagai guru harus memiliki pendalaman atau penguasaan materi menurut bidang studi yang telah dimiliki untuk mendukung terlaksananya pembelajaran secara optimal. Guru yang profesional tentu akan mendorong siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2001). Minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar dan menjadi penyebab partisipasi serta keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tanpa adanya minat belajar dalam diri siswa, maka mengakibatkan hasil pembelajaran kurang optimal. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut (Dzar, 2006). Guru memiliki peranan yang penting untuk membangkitkan minat belajar siswa. Guru harus kreatif menciptakan metode pembelajaran karena cara mengajar guru dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya minat belajar siswa. 307

SMA Muhammadiyah 1 Semarang merupakan sekolah menengah atas dengan banyak prestasi yang membanggakan, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Prestasi akademik siswa sangat berkaitan dengan empat kompetensi guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang nyaman dan berarti. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti ingin mengetahui adanya pengaruh kompetensi profesional guru terhadap minat siswa di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. 2. KAJIAN PUSTAKA 1. Kompetensi Profesional Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru menurut UU No. 14 tahun 2005 pasal 10 ayat 1 menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Kompetensi profesional menurut PP No. 74 tahun 2003 pasal 3 ayat 7 menyatakan bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dan budaya yang diampunya sekurang-kurangnya meliputi penguasaan: materi pembelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan kelompok mata pelajaran yang akan diampu. 2. Minat siswa Menurut Syah (2001) minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Sardiman (1992) minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi, yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat merupakan kecenderungan siswa menyukai sesuatu dibuktikan dengan hasil yang dicapai siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru kimia terhadap minat belajar siswa kelas X IPA dan IPS di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sembilan indikator dengan dua ketentuan yaitu lima indikator ditujukan kepada guru dan empat indikator ditujukan kepada siswa. Adapun sembilan indikator tersebut adalah 1. Kesiapan mengajar guru, 2. Penjelasan materi, 3. Penggunaan media, 4. Pengelolaan kelas, 5. Evaluasi pembelajaran, 6. Keaktifan siswa, 7. Nilai siswa, 8. Kedisiplinan siswa, dan 9. Keingintahuan siswa. 3. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat ukur atau instrumen meliputi: a. Wawancara guru b. Wawancara siswa c. Angket terhadap siswa d. Observasi terhadap siswa Pengukuran menggunakan skala likert 1-4 (sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju). Teknik pengumpulan data dengan kuisioner terdiri dari 25 pertanyaan yang berbeda. Adapun skor dari masing-masing indikator adalah satu sampai empat. Masing-masing indikator terdapat dua sampai lima soal yang berbeda. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompetensi guru yang meliputi kesiapan mengajar, penjelasan materi, penggunaan media, pengelolaan kelas, dan evaluasi pembelajaran. Sedangkan indikator yang digunakan pada minat siswa adalah keaktifan, nilai, kedisiplinan, dan keingintahuan yang tinggi. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA dan siswa kelas X IPS di SMA Muhammadiyah 1 Semarang dengan total responden sebanyak 49 siswa menggunakan sembilan indikator berbeda. Lima indikator ditujukan untuk kompetensi profesional guru dan empat indikator ditujukan untuk minat siswa. Berikut hasil dari penelitian dapat dilihat pada gambar 1. dan gambar 2. 308

a. Kompetensi profesional guru b. Minat siswa Gambar 1. Kompetensi profesional guru Gambar 2. Minat siswa Berdasarkan hasil kuisioner yang dibagikan kepada siswa dapat dilihat pada gambar 1. Bahwa kompetensi profesional guru di SMA Muhammadiyah 1 Semarang cukup tinggi dengan perolehan ratarata 3,21 untuk seluruh indikator. Selain itu pada gambar 2. minat siswa terhadap pelajaran kimia juga menunjukkan hasil yang relatif sebanding dengan perolehan rata-rata 3.01. Maka dapat diketahui bahwa kompetensi profesional guru sangat berpengaruh terhadap minat belajar kimia. Kompetensi profesional guru dinilai menggunakan lima indikator yang berisi tentang 1.Kesiapan mengajar guru, 2.Kejelasan guru menyampaikan materi, 3.Penggunaan media, 4. Pengelolaan kelas, dan 5.Evaluasi pembelajaran. Kesiapan guru dalam mengajar merupakan indikator pertama yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada siswa sejumlah lima soal. Rata-rata siswa menjawab guru telah mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik. Menurut hasil wawancara siswa kelas X IPS guru selalu datang tepat waktu dan telah mempersiapkan materi pembelajaran sesuai dengan media pembelajaran yang akan digunakan. Guru juga menghubungkan materi kimia dengan kehidupan sekitar. Contohnya guru menjelaskan teori atom menggunakan perumpamaan kacang atom dimana kacang digambarkan seperti atom yang memiliki rongga didalamnya. Indikator ke-dua menjelaskan tentang penjelasan guru pada saat pembelajaran kimia berlangsung. Responden mengatakan bahwa guru dalam menyampaikan materi jelas dan mudah untuk dipahami. Hal tersebut relevan dengan hasil analisis kuisioner yang diberikan kepada responden. Hasil kuisioner menunjukan bahwa kejelasan guru dalam menyampaikan materi memiliki point paling rendah hal itu dipengaruhi oleh siswa kelas X IPA 309

menyatakan bahwa guru kimia kurang jelas dalam menjelaskan materi dan mengisi kuisioner pada point rendah. Penggunaan media saat pembelajaran merupakan indikator ke-tiga yang digunakan. Penggunaan media oleh guru pada proses pembelajaran adalah power point dan beberapa video yang menunjang proses pembelajaran. Hasil wawancara dengan guru menyatakan bahwa siswa harus diberikan apresiasi terlebih dahulu sebelum mengikuti pelajaran agar siswa fokus dengan materi yang akan disampaikan. Seperti halnya guru menampilkan video proses terbentuknya air dan menghubungkan dengan kekuasaan sang pencipta untuk menanamkan nilai ketuhanan. Indikator ke-empat adalah pengelolaan kelas. Guru mengelola kelas dengan membentuk kelompok dan memberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang diajarkan. Selanjutnya adalah indikator kelima yaitu evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran dilakukan guru dengan cara memberikan tugas dan mereview materi yang telah diajarkan sebelumnya. Tugas tidak hanya diberikan dalam bentuk pekerjaan rumah melainkan dengan mencari informasi yang berada di internet. Selanjutnya guru akan memeriksa hasil dari tugas tersebut dengan memberikan nilai tambah kepada yang mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Berdasarkan hasil kuisioner dan wawancara dengan guru maupun siswa dapat diketahui bahwa kompetensi profesional guru kimia di SMA Muhammadiyah 1 Semarang sudah baik. Selain kompetensi profesional guru, minat siswapun diteliti untuk mengetahui keterkaitan antara kompetensi profesional guru terhadap minat siswa. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini ada empat yaitu 1. Keaktifan, 2. Nilai, 3. Kedisiplinan, dan 4. Keingintahuan. Indikator tersebut dibagi menjadi depalan pertanyaan dengan kriteria penilaian tertentu. Indikator pertama yaitu keaktifan siswa. Hasil kuisioner menunjukan siswa cenderung aktif bertanya pada saat pelajaran kimia. Nilai rata-rata dari keaktifan siswa adalah 2,74 dimana siswa cenderung aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal itu sesuai dengan wawancara terhadap guru bahwa siswa kelas X IPS cenderung aktif dan kritis. Namun pada kelas X IPA keaktifan dalam kelas menurun. Keaktifan siswa kelas X IPA yang rendah dipengaruhi oleh karakter dari siswa yang cenderung pendiam dalam kelas. Hal itu dibuktikan dengan observasi peneliti di kelas X IPA. Guru kimia SMA Muhammadiyah 1 Semarang mengatakan bahwa kelas X IPS lebih aktif diibandingkan dengan kelas X IPA. Nilai dari kelas X baik IPA maupun IPS menjadi indikator penelitian yang ke-dua. Dimana siswa memiliki nilai yang baik pada tugas individu maupun tugas kelompok. Hal itu dibuktikan dengan hasil kuisioner dengan nilai rata-rata 3,28. Indikator yang ke-tiga adalah kedisiplinan. Siswa selalu datang tepat waktu pada saat berlangsungnya pelajaran kimia dan mengerjakan tugas mereka secara individu. Indikator yang terakhir adalah keingintahuan siswa. Hasil dari penelitian terhadap responden adalah senilai 2,945. Hasil tersebut menunjukan bahwa rata-rata responden mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap pelajaran kimia. Hasil tersebut sesuai dengan pengamatan peneliti mengenai keaktifan siswa di kelas X IPS dalam menanyakan materi pembelajaran. Hal tersebut berbeda dengan hasil pengamatan di kelas X IPA dimana siswa cenderung diam ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya. Dari data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata setiap indikator memiliki nilai lebih dari 2 dan lebih banyak indikator dengan nilai lebih dari 3. Hal itu menunjukan bahwa kompetensi profesional guru sangat berpengaruh terhadap minat siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. 5. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukan kompetensi profesional guru sangat berpengaruh terhadap minat belajar kimia siswa kelas X IPA dan IPS di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmawati (2010) bahwa kompetensi profesional guru memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal berikut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sanjaya (2008) bahwa kompetensi profesional guru sangat berperan penting bagi guru karena berkaitan langsung dengan kinerja yang ditampilkan mencerminkan sikap keprofesionalannya sebagai guru. Berikut merupakan beberapa kemampuan yang berhubungan dengan keprofesionalan guru (Sardiman, 2011) 1.Menguasai keilmuan sesuai bidang, 2.Mengelola program belajar mengajar, 3.Mengelola kelas, 4.Menggunakan media pembelajaran/ teknologi, dan 5.Menilai prestasi siswa. Kompetensi tersebut dimiliki guru kimia di SMA Muhammadiyah 1 Semarang dengan baik, yaitu guru kimia menguasai keilmuan sesuai bidangnya dengan mengaplikasikan ilmunya sesuai 310

dengan bidang yang telah ia tekuni sebelumnya. Guru mampu mengelola program belajar mengajar dan mengelola kelas dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan guru selalu mengkondisikan kelas agar lebih nyaman dalam proses pembelajaran. Guru mampu menggunakan media pembelajaran dengan baik dengan menampilkan power point maupun video pembelajaran yang mendukung. Selain itu guru kimia di SMA Muhammadiyah 1 Semarang juga memiliki catatan prestasi masing-masing siswa dan memberikan motivasi kepada siswa untuk mengembangkan bakatnya. Hasil penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Isyad (2013). Adanya kompetensi profesional guru mempengaruhi motivasi atau minat pada siswa. Adapun indikator dari minat menurut Sardiman (2007) adalah sebagai berikut 1. Tekun menghadapi tugas, 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa), 3. Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah, 4. Lebih senang bekerja mandiri, 5. Cepat bosan pada tugas yang rutin, 6. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, dan 7. Senang memecahkan masalah ataupun soal. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan siswa kelas X IPS bahwa siswa selalu mengerjakan tugas secara individu atau mandiri dan merasa tertantang dengan masalah ataupun materi baru. Adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi informasi bagi guru kimia agar dapat mempertahankan serta meningkatkan kompetensi profesionalnya, sehingga terjadi peningkatan minat belajar kimia yang berimbas pada naiknya prestasi akademik siswa di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. 6. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh terhadap minat belajar kimia siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Hal itu dibuktikan dengan perolehan rata-rata seluruh indikator sebesar 3,058 dan relevan dengan penelitianpenelitian sebelumnya. 7. REFERENSI Dzar, Muhammad Abu. 2006. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Pendidikan Islam pada Siswa SD. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Isyad, Syarif Muhammad. 2013. Pengaruh Profesional Guru dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Semarang: UNNES. Rahmawati, Anita Dian. 2010. Pengaruh Profesional Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar KKPI Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri Kota Semarang. Skripsi. Semarang: UNNES. Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana. Sardiman. 1992. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Yasin, Ahmad Fatah. 2011. Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Di Madrasah (Studi Kasus Di Min Malang I). Skripsi. Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang No.12 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 311