BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan dalam melakukan kolonisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. protektif bagi sistem pencernaan, probiotik juga diketahui memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perkembangan teknologi menyebabkan perubahan gaya hidup

KAJIAN MOLEKULER BAKTERI ASAM LAKTAT ISOLAT 9A HASIL ISOLASI DARI KOLON SAPI BALI MELALUI ANALISIS GEN 16S rrna SKRIPSI

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia serta negara-negara Asia lainnya berasal dari tumbuh-tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir,sedangkan diare akut adalah

I. PENDAHULUAN. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan bakteri yang sering digunakan di

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI FESES BAYI DAN EVALUASI IN VITRO POTENSI PROBIOTIK

BAB I PENDAHULUAN. unik: sepertiga spesies bakteri dalam mulut terdapat di lidah.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare adalah buang air besar (defekasi) yang berbentuk tinja cair atau

BAB I PENDAHULUAN. unggul. Telur itik Mojosari banyak digemari konsumen. Walaupun bentuk badan itik

I. PENDAHULUAN. memberikan efek menyehatkan bagi inangnya dengan cara memperbaiki komposisi

I. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.

VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT ASAL ASI TERHADAP ph ASAM LAMBUNG DAN GARAM EMPEDU Sri Sinto Dewi*, Herlisa Anggraini **

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin hari kebutuhan daging sapi semakin meningkat, untuk itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan

I. PENDAHULUAN. Ikan Patin jenis Pangasius hypopthalmus merupakan ikan air tawar yang mempunyai

BABI PENDAHULUAN. dengan cara menyadap tangkai bunga tanaman siwalan yang dipotong. Nira

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

BAB I. PENDAHULUAN. bersifat komplek dan kronis. Terjadinya infeksi atau inflamasi pada penderita DM

PENDAHULUAN. Latar Belakang. semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Media Susu Skim.

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup

I. PENDAHULUAN. Menurut Margolles et al. (2009), sumber terbaik untuk isolasi probiotik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis makanan atau mmuman fungsional yang banyak

1. PENDAHULUAN. Biji wijen telah lama digunakan sebagai bahan pangan karena nilai gizinya

BABI PENDAHULUAN. pentingnya makanan sehat mengalami peningkatan. Hal ini mendorong timbulnya

I. PENDAHULUAN. populasi mikrobia dengan berbagai ukuran dan kompleksitas. Bakteri

HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL

Pengembangan Produk Tepung Pisang dengan Indeks Glikemik Rendah dan Sifat Prebiotik sebagai Bahan Pangan Fungsional

PENDAHULUAN. segar seperti diolah menjadi sosis, nugget, dendeng, kornet dan abon.

adalah produk pangan dengan menggunakan bakteri probiotik. Produk pangan Bakteri probiotik merupakan bakteri baik yang dapat memberikan keseimbangan

KARAKTERISTIK MUTU KIMIA SOSIS PROBIOTIK DAGING KERBAU DENGAN PENAMBAHAN BAKTERI Lactobacillus plantarum PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENAMBAHAN GUM ARABIK SEBAGAI SENYAWA PENSTABIL PADA YOGHURT PROBIOTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik bali merupakan itik lokal Indonesia yang juga sering disebut itik penguin, karena

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kolesterol adalah alkohol steroid di jaringan tubuh yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

Anna Rakhmawati 2014

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Ketahanan Lactobacillus plantarum Terhadap Asam

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan terhadap Volume Usus Besar Pasca Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan perhatian lebih dibandingkan permasalahan kesehatan lainnya.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sosis merupakan salah satu makanan olahan daging yang cukup

PENDAHULUAN Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. Dewasa ini, manusia mengkonsumsi makanan maupun minuman bukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup. Umumnya bakteri hidup secara berkoloni dan hidup. berkumpul di dalam suatu medium yang sama (Zaif, 2006).

TUGAS AKHIR SILVI DIANA SHOFI L0C

PROFIL MIKROFLORA FESES DAN USUS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DENGAN KONSUMSI DAGING YANG DIFERMENTASI OLEH Lactobacillus plantarum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

4. PEMBAHASAN Fermentasi Acar Kubis Putih

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Uji Potensi Perlekatan Bakteri Asam Laktat Isolat TLA-15 Dan TLA-20 Pada Sel Epitel Usus Tikus (Rattus norvegicus)

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian yang dilakukan oleh WHO (2013). Di Indonesia sendiri, didapatkan bahwa anemia pada balita cukup tinggi yaitu 28%.

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Agroindustri Produk Fermentasi Kuliah Minggu ke-13. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

BAB I PENDAHULUAN. Letak geografis Kecamatan Kuta Selatan berada di ketinggian sekitar 0-28 meter di

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hasil

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB I. Pendahuluan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi bahan pangan yang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum group) salah satu komoditas sayuran penting di Asia Tenggara karena seringkali

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banteng ( Bos (Bibos) banteng). Sapi bali mempunyai kekhasan fisik, yaitu : berukuran sedang,

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Permasalahan... 4 C. Tujuan penelitian... 5 D. Manfaat penelitian... 5

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare merupakan penyebab kedua kematian pada anak usia dibawah 5. terdapat 1,7 milyar kasus diare baru pertahunnya (WHO, 2013).

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Mikrobiologi Industri. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

HASIL DAN PEMBAHASAN Toleransi Isolat Bakteri Asam Laktat asal Daging pada ph Lambung dan ph Usus

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

SUTOYO. Penapisan Bakteri Asam Laktat (BAL) Asal Berbagai Sumber Bahan. IDWAN SUDIRMAN sebagai ketua, SRI BUDIARTI POERWANTO dm

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit hipertensi termasuk penyakit kronik akibat gangguan sistem

POTENSI BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI DARI NIRA AREN DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PATOGEN ASAL PANGAN

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

BAB II LANDASAN TEORI. A.Tinjauan Pustaka. 1.Tanaman Tebu. tinggi dibanding tanaman lain dalam hal pemenuhan kebutuhan pemanis (Lutony,

METODE Lokasi dan Waktu Materi

I. PENDAHULUAN. tanaman jagung di Indonesia mencapai lebih dari 3,8 juta hektar, sementara produksi

DETEKSI KOLONI ENTEROBACTERICEAE PADA SUSU SAPI SEGAR TANPA MELALUI MEDIA SELEKTIF ENTEROBACTERIACEAE ENRICHMENT BROTH

masyarakat adalah keju, yoghurt, kefir, maupun susu fermentasi (Siswanti,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Secara alami hewan ternak, khususnya itik memiliki kekebalan alami. yang berfungsi menjaga kesehatan tubuhnya. Kekebalan alami ini

I. PENDAHULUAN. Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Probiotik merupakan organisme hidup yang mampu memberikan efek yang menguntungkan kesehatan hostnya apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dapat tetap hidup dan memberikan manfaat dalam menjaga kesehatan tubuh (FAO/WHO, 2001). Ketahanan hidup bakteri dan kemampuan dalam melakukan kolonisasi dalam saluran pencernaan merupakan syarat bakteri probiotik. Klaim bahwa strain dapat melakukan kolonisasi dalam saluran pencernaan manusia adalah dengan ditemukannya strain tersebut pada sampel feses pada saat konsumsi atau beberapa hari setelah konsumsi (Spanhaak, 1998). Keberadaan strain dalam sampel feses dapat diketahui dengan melakukan analisis pada mikroflora intestinal. Metode untuk analisis mikroflora intestinal telah banyak dikembangkan. Menurut O Sullivan (2000) dalam reviewnya menyebutkan metode yang digunakan dalam analisis mikroflora berupa metode klasik meliputi teknik identifikasi berdasarkan kultur dari koloni mikroflora intestinal baik dengan media selektif maupun non selektif. Metode berbasis molekuler dikembangkan untuk melengkapi kekurangan dari metode klasik diantaranya yaitu dengan sekuensing 16S rrna, sekuensing ITS (internal transcribed spacer), gen reca. Keseluruhan metode tersebut diikuti oleh analisis fenotipik dan

genotipik sehingga didapatkan informasi akurat tentang mikroflora intestinal. Bakteri yang dianggap berpotensi probiotik harus melalui tahapan analisis tersebut agar dapat diklaim sebagai probiotik termasuk bakteri-bakteri lokal yang diisolasi dari makanan fermentasi maupun dari material feses manusia. Salah satu bakteri lokal yang berpotensi sebagai probiotik adalah Lactobacillus plantarum Dad 13. Lactobacillus plantarum Dad 13 merupakan bakteri yang telah diisolasi dari dadih hasil fermentasi susu kerbau dari Sumatera Barat. Rahayu dkk (2013) menyebutkan bahwa Lactobacillus plantarum Dad 13 dapat digunakan sebagai kultur starter dalam produksi susu fermentasi skala industri dan susu yang dihasilkan disukai oleh konsumen. Sebagai bakteri kandidat probiotik dalam seleksi didasarkan pada resistensinya terhadap bile salt dan simulated gastric juice serta kemampuan antagonismenya terhadap bakteri patogen. Kemudian apabila L. plantarum Dad 13 ditemukan hidup di feses maka dapat dikatakan bahwa L. plantarum Dad 13 merupakan probiotik karena mampu bertahan melewati saluran pencernaan. Rahayu dkk (2014) telah melakukan uji mikrobiologi pada feses manusia yang telah mengkonsumsi susu fermentasi dengan starter L. plantarum Dad 13 untuk mengetahui ketahanan dan kemampuan tumbuh L. plantarum Dad 13 pada usus orang Indonesia sehat yang telah mengkonsumsi minuman susu fermentasi menggunakan media selektif LPSM. Media LPSM (Lactobacillus Plantarum Selective Medium) yang

mengandung ciprofoloxacin 4µg/ml dapat menghambat pertumbuhan sebagian bakteri usus, termasuk bakteri asam laktat endogen yang tumbuh pada MRS agar, tetapi tidak memiliki efek buruk terhadap Lactobacillus plantarum (Bujalance et al., 2006). Sehingga bakteri yang tumbuh dari media tersebut dapat diduga sebagai Lactobacillus plantarum. Adanya kesulitan dalam mendeteksi keberadaan L. plantarum Dad 13 menggunakan media LPSM menjadi dasar penelitian ini. Media LPSM tidak dapat memastikan apakah hanya Lactobacillus plantarum yang dapat tumbuh sehingga perlu dilakukan identifikasi molekuler. Penggunaan teknik molekuler untuk tujuan identifikasi suatu organisme mempunyai keunggulan seperti lebih akurat, lebih cepat, dan untuk mikroba dapat mencakup keseluruhan mikroba. Salah satu teknik molekuler yang dapat digunakan untuk identifikasi bakteri yaitu Repetitive PCR. Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan secara molekuler mengenai keberadaan L. plantarum Dad 13 menggunakan teknik Repetitive PCR dengan primer BOX A1R dengan sumber isolat yang diperoleh dari feses orang dewasa sehat yang mengkonsumsi susu fermentasi. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan: 1. Apakah pada feses volunter sehat yang mengkonsumsi susu fermentasi dapat dideteksi keberadaan L. plantarum Dad 13

menggunakan metode Rep-PCR (Repetitive Polymerase Chain Reaction) dengan primer BOX A1R? 2. Apakah dapat dideteksi jenis bakteri asam laktat selain L.plantarum pada feses volunter menggunakan metode Rep- PCR (Repetitive Polymerase Chain Reaction) dengan primer BOX A1R? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk melakukan konfirmasi strain probiotik pada feses volunter setelah mengkonsumsi susu fermentasi. Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan gambaran tentang keberadaan strain L. plantarum Dad 13 pada feses volunter sehat yang mengkonsumsi susu fermentasi. 2. Mengidentifikasi isolat yang diperoleh dari feses volunter sebelum dan setelah mengkonsumsi susu fermentasi. 1.4 Manfaat Penelitian Setelah dilakukan penelitian mengenai seleksi Lactobacillus plantarum pada feses manusia yang mengkonsumsi susu fermentasi diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan informasi ilmiah mengenai keberadaan strain L. plantarum Dad 13 pada feses volunter sehat yang mengkonsumsi susu fermentasi

2. Memberikan bukti ilmiah bahwa strain lokal L. plantarum Dad 13 merupakan strain probiotik yang mampu bertahan dalam pencernaan dan ditemukan pada feses volunter setelah mengkonsumsi susu fermentasi. 3. Memberikan informasi molekuler genetik dari isolat strain feses manusia.