BAB I PENDAHULUAN. Bank Jatim yang juga disebut Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin modern

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting, karena pendidikan merupakan akar dari peradaban

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

PT. : : : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan bank yang diperoleh dari sektor perkreditan masih

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB III. Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor BUM tanggal 15. tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xviii BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BANK JATIM SURABAYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PROSEDUR PEMBUKAAN KREDIT USAHA RAKYAT DI BANK JATIM CABANG PEMBANTU PUSPA AGRO SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya (Stikom Surabaya)

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

Ishikawa Mathiyas Thaib DIAGRAM

dua kantor cabang, P.T. BCA terus memperluas jaringannya ke berbagai propinsi

1 BAB I PENDAHULUAN. milik pemerintahan yang bergerak di bidang pendidikan. Dispendik sendiri

4.1.1 Deskripsi Umum Struktur RSUD Dr. Soekardjo Analisis Data Analisis Kebutuhan Informasi

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Perkembangan penyaluran kredit UMKM BPD di Indonesia. mencapai 304,492 milyar rupiah atau meningkat sebesar 13,02 persen

PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNANAKAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD (HRSC) DI PT INDOMARCO PRISMATAMA SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI MARET 2012

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS WEB DI PRIMER KOPERASI PEGAWAI TUGAS AKHIR

2.1. Visi dan Misi...11

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR)

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA PT. XYZ. Disusun Oleh : ANGELA CLARA BERNADIA S

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

Key Performance Indicators Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. apakah bank tersebut berada dalam keadaan baik (sehat) atau mungkin dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Republik Indonesia Nomor BUM tanggal 12 Agustus 1961.

GAMBAR 1.1 Logo Perusahaan Sumber: Dokumentasi perusahaan, 2017

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

Halaman B. Permasalahan C. Membuat laporan hasil analisis Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Elisitasi Kebutuhan...

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Sistem Informasi yang baik, tidak akan pernah ada tanpa database.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses penilaian kinerja merupakan salah satu dari sub proses Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan saat ini sangat berperan dalam kemajuan negara dan. kemakmuran masyarakat. Perbankan di Indonesia pesat sekali

BAB 3 METODE PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank mempunyai peranan yang sangat penting di dalam membantu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada dasarnya adalah pelayan masyarakat. Maka dari itu,

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengupayahkan pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. PT Bhirawa Steel Surabaya adalah salah satu produsen baja tertua dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR LAMPIRAN. Surat Penetapan Pembimbing. Photocopy Kartu Bimbingan. Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian. Lamipiran 6 Daftar Riwayat Hidup.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Jatim yang juga disebut Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim, wilayah Provinsi Jawa Timur, didirikan pada tanggal 17 Agustus 1961 di Surabaya. Landasan hukum pendirian adalah Akte Notaris Anwar Mahajudin No. 91 tanggal 17 Agustus 1961 dan dilengkapi dengan landasan operasional Surat Keputusan Menteri Keuangan No. BUM.9-4-5 tanggal 15 Agustus 1961. Berikutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, pada tahun 1967 dilakukan penyempurnaan melalui Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 2 Tahun 1976 yang menyangkut Status Bank Pembangunan Daerah dari bentuk Perseroan Terbatas (PT) menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Secara operasional dan seiring dengan perkembangannya, maka pada tahun 1990 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur meningkatkan statusnya dari Bank Umum menjadi Bank Umum Devisa. Hal ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor 23/28/KEP/DIR tanggal 2 Agustus 1990. Berikut adalah struktur organisasi Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya saat ini. Dapat dilihat pada gambar 1.1 1

2 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bank Jatim Untuk menjaga kualitas para karyawannya Bank Jatim melakukan proses penilaian kinerja kepada para karyawan agar tercapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Bank Jatim. Visi Bank Jatim adalah: Menjadi bank yang sehat berkembang secara wajar serta memiliki manajemen dan sumber daya manusia yang profesional. Sedangkan Misi Bank Jatim adalah: Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta ikut mengembangkan usaha kecil dan menengah serta memperoleh laba optimal. Dengan adanya proses penilaian kerja ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja dan dapat berkembang baik untuk sisi

3 perusahaan maupun layanan kepada customer (nasabah). Bank Jatim menggunakan metode Key Process Indicator (KPI) untuk memroses penilaian kinerja pada seluruh karyawan di setiap divisinya. Penilaiannya mulai dari staf, karyawan, dan yang menilai adalah atasan dari masing-masing karyawan, misalnya saja suatu staf dari Divisi Kredit & Retail maka yang akan menilai adalah atasan atau pimpinan divisi masing-masing. Form kinerja karyawan Bank Jatim ada dua yaitu Form Hasil Penilian Kinerja Bulanan dan Form Deskripsi Rating. Form Hasil Kinerja Bulanan adalah form yang berisi informasi mengenai pencapaian kinerja karyawan yang dapat diukur penilaiannya sehingga akan menunjukkan tingkat keberhasilan kinerja yang dapat dicapai (Form Hasil Kinerja Bulanan tersebut dapat dilihat pada lampiran 1). Sedangkan Formulir Deskripsi Rating merupakan form yang berisi informasi mengenai sasaran yang harus dicapai oleh karyawan untuk mendapatkan penilaian. (Form Deskripsi Rating tersebut dapat dilihat pada lampiran 2). Form Hasil Penilaian Kinerja Bulanan merupakan form yang berisi informasi mengenai pencapaian kinerja karyawan yang dapat diukur penilaiannya, sehingga akan menunjukkan tingkat keberhasilan kinerja yang dapat dicapai. Pada form tersebut berisi penilaian sebagai berikut: Key Result Area (KRA) merupakan kategori dari tugas yang diberikan. Ada 4 (empat) Kategori Perspektif KRA yaitu Financial, Customer, Internal Business Process, dan Learning & Growth. Sebagai contoh salah satu kategori KRA Financial berupa pengelolaan anggaran dari setiap Divisi/Unit Kerja. Untuk menilai perspektif KRA, maka ditentukan Key Performance Indicator (KPI) untuk perspektif KRA tersebut dan diberi bobot tertentu, sehingga persentase capaian dapat diperoleh dan skor berdasarkan dari

4 rating-rating KPI tersebut, setelah itu skor KPI dikalikan dengan bobot KPI untuk mendapatkan skor terbobot dan pada akhirnya skor terbobot KPI itu dijumlahkan untuk mendapatkan skor penilaian kinerja karyawan akhir. Key Performance Indicator (KPI) merupakan deskripsi mengenai sasaran kinerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan. Bobot merupakan nilai tertimbang dari skor yang diberikan pada tiap KPI karyawan, bobot tertimbang ini telah ditetapkan oleh pihak Bank Jatim. Persentase (%) merupakan hasil pencapaian dari target kinerja yang telah ditentukan oleh Bank Jatim. Sebagai contoh, pada bulan November Bank Jatim menargetkan pencapaian penyaluran kredit sebesar Rp 25 triliun, namun apabila ternyata penyaluran kredit yang dicapai pada bulan November oleh Bank Jatim hanya sebesar Rp 24,5 triliun, maka persentase keberhasilan kinerja hanya mencapai 98% yang berarti tidak berhasil mencapai salah satu target KPI di bulan November. Skor merupakan hasil dari pencapain target dari formulir deskripsi rating skor tersebut diberikan dengan range nilai pencapaian yaitu 0-5 poin. Skor terbobot merupakan hasil dari skor KPI dikali Bobot KPI, sebagai contoh di dalam perspektif KRA Financial pada poin Pengelolaan dan Penyaluran Dana yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan pencapaian sisa plafond kredit (outstanding), Divisi Agrobisnis dan Retail sampai dengan bulan yang ditentukan pada Form Hasil Penilaian Kinerja, menunjukkan bobot sebesar 25, dengan skor 4, persentase pencapaian kinerja sebesar 97,45 % dan skor terbobot sebesar 1. Seorang karyawan dinyatakan status meet expectation apabila total skor minimal mencapai nilai 3, yang nantinya akan menjadi pertimbangan apakah karyawan tersebut dinyatakan layak naik jabatan atau tidak. Nilai total maksimal adalah 4 (Exceed Expectation) yang sudah ditetapkan oleh SOP Bank Jatim.

5 Formulir Deskripsi Rating merupakan form yang berisi informasi mengenai sasaran yang harus dicapai oleh karyawan untuk mendapatkan penilaian. Terdapat area sasaran pokok atau Key Result Area (KRA) yang merupakan kategori dari tugas yang diberikan. Ada 4 (empat) Kategori Perspektif KRA yaitu Financial, Customer, Internal Business Process, dan Learning & Growth. Sebagai contoh salah satu kategori KRA Financial berupa pengelolaan anggaran dari setiap Divisi/Unit Kerja. Key Performance Indicator (KPI) atau pada Formulir Deskripsi Rating Sasaran Kinerja Utama merupakan deskripsi mengenai sasaran kinerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan. Jenis Ukuran Kinerja adalah jenis ukuran suatu KPI, pada jenis ukuran kinerja ini hanya ada dua jenis yaitu hasil dan proses. Target merupakan persentase pencapaian dari suatu KPI misalnya saja pada KPI ditentukan keuntungan untuk bulan Oktober sebesar 2 juta, tetapi karyawan hanya mendapatkan keuntungan 1,5 juta maka persentase yang dicapai hanya 75%. Satuan adalah suatu ukuran kinerja KPI, pada satuan ada dua poin yang dinilai yaitu Rupiah dan Volume. Rating adalah range (rentang) yang diberikan dalam menentukan skor, contohnya adalah apabila karyawan/divisi/unit Kerja ditargetkan untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1 Triliun pada bulan Desember maka rating akan terbagi menjadi lima dengan range Rp 200 Milyar per skornya dan apabila hanya tercapai Rp 200 Milyar saja maka hanya mendapat skor 1 (satu). Penentuan rating pada kolom tersebut akan selalu berubah sesuai dengan kebijakan manajemen bank. Bank Jatim sampai saat ini menggunakan sistem manual pada perhitungan metode KPI, oleh karena itu masih sering ditemukan kekurangan dan kesulitan dalam pelaksanaanya. Kesulitan yang sering ditemui adalah pada penentuan skor dan masih banyak

6 karyawan yang belum memahami bagaimana cara menilai KPI masing-masing. Kekurangan yang dihadapi oleh Bank Jatim adalah penilaian yang saat ini menggunakan metode Key Process Indicator (KPI), karena pada tiap Divisi di Kantor Pusat dan di Cabang berbeda cara penilaiannya (ukuran kinerjanya). Secara sistem tidak dapat dikontrol, tetapi dapat dikontrol secara struktural melalui Divisi atau masing masing Cabang untuk menentukan sasaran nilai KPI masing-masing karyawan. Metode ini setiap tahunnya diubah cara penilaiannya oleh pihak Bank Jatim. Selain itu proses penilaiannya juga membutuhkan waktu yang agak lama karena sering ditemukan kesalahan data, misalnya hasil penilaian kinerja karyawan Divisi Kredit & Retail tertukar dengan karyawan Divisi Akuntansi. Dari uraian di atas maka penulis menyarankan Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja pada Karyawan Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya dengan KPI yang telah ditentukan oleh pihak Bank Jatim dan menampilkan grafik sesuai metode Graphic Rating Scale (GRS). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana merancang bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan pada Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya, dengan sub rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang bangun aplikasi dengan menerapkan metode KPI? 2. Bagaimana merancang bangun aplikasi sampai menghasilkan grafik penilaian kinerja karyawan pada aplikasi?

7 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka, penulis menentukan pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Sistem penilian kinerja menggunakan KPI sesuai dengan ketentuan Bank Jatim. 2. Perhitungan KPI sesuai dengan formula yang ditetapkan Bank Jatim. 3. Menampilkan grafik sesuai GRS. 4. Aplikasi menggunakan LAN yang nantinya pimpinan per divisi dapat melihat grafik hasil penilaian karyawan. 1.4 Tujuan Tujuan dari penilitian ini adalah menghasilkan rancang bangun aplikasi penilaian kinerja karyawan dengan menggunakan metode KPI agar dapat membantu Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya dalam melakukan proses penilaian kinerja karyawan dan membuat laporan serta grafik hasil penilaian kinerja karyawan. 1.5 Manfaat Penelitian Denganadanya Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja dengan Menggunakan Metode Key Performance Indicator pada Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya dapat membantu permasalahan penilaian kerja. 1.6 Sistematika Penulisan berikut: Pada penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat dikelompokkan sebagai

8 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan sistem, manfaat bagi penggunanya, serta sistematika penulisan laporan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai berbagai macam teori yang mendukung dalam pembuatan Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Key Performance Indicator pada Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan metode penelitian mengandung uraian dan bahan atau materi penelitian, alat, tata cara penelitian, variabel dan data yang akan dikaji, dan cara analisis yang akan dipakai. Bahan atau materi penelitian dapat berwujud populasi atau sampel, harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi yang harus ditentukan. Alat yang dipakai untuk menjalankan penelitian harus diuraikan dengan jelas dan kalau perlu disertai dengan gambar atau bagan dengan keterangan secukupnya. Tata cara penelitian memuat uraian yang cukup terinci tentang cara melaksanakan penelitian, pengumpulan, dan pengkajian data variabel yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan diuraikan dengan jelas (termasuk sifat, satuan, dan kisarannya), analisis hasil mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.

9 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan mengenai implementasi program atau aplikasi yang sudah dibuat, berdasarkan analisis hingga perancangan dan akan dilakukan uji coba fungsional maupun non fungsional terhadap perangkat lunak (software) yang dibangun. Tahap akhir adalah melakukan evaluasi terhadap uji coba yang telah dilakukan. BAB V PENUTUP Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem dimasa yang akan datang.