BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

2.16 Pengeluaran Departemen Housekeeping Memperkirakan Pengeluaran Departemen Housekeeping Metode Pengendalian

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN. menyusun strategi untuk menarik hati para pelanggan mereka (Budi, 2013: 1).

2016 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA RUMAH MAKAN SAUNG POJOK DADAHA KOTA TASIKMALAYA

Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011

BAB V PENUTUP. cukup terjangkau yaitu Rp ,- sampai dengan Rp ,-. Dengan

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017


BAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CANDI IJO RESORT

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. 1 metro.koranpendidikan.com, diakses pada 1 Maret 2013, pukul WIB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi dan kemajuan ekonomi memberikan warna tersendiri

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL BULAN DESEMBER 2015 TPK HOTEL 32,84 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah


I. PENDAHULUAN. Kemajuan dunia pariwisata di Lampung tidak terlepas dari dukungan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

I. PENDAHULUAN. di masa depan dengan perilaku karyawan yang sesuai dan diharapkan. perusahaan dalam mewujudkan tujuan. Karyawan merupakan komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN DESEMBER 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Raya Puncak Km 83 simpang kawasan wisata Taman Safari Indonesia, Gambar 3.1 Lokasi Prioritas Hotel & Resort

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014


Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata alam, wisata belanja dan wisata kuliner. Beberapa wisata alam di Bandung seperti Tebing Keraton Dago, Dago Pakar, dan Puncak Ciumbuleuit. Sedangkan wisata kuliner mulai dari warung hingga restaurant juga tersebar di berbagai tempat di Kota Bandung. Lokasi wisata belanja di Bandung, salah satunya di kawasan Cihampelas. Untuk mengakomodasi para wisatawan yang datang ke kota Bandung, maka dari itu tersedia pula hotel untuk menginap. Hal ini menyebabkan banyak hotel yang didirikan dan menawarkan berbagai jasa, fasilitas-fasilitas dan promosi di Bandung. Hotel X adalah salah satu hotel berbintang empat yang berlokasi di Bandung. Grand opening hotel ini adalah pada tanggal Mei 2015. Secara fisik bangunan Hotel X dalam kondisi baik. Tamu yang menginap di Hotel X berasal dari berbagai kalangan dan tujuan, seperti liburan bersama keluarga, perjalanan bisnis, wisatawan asing ataupun domestik yang sedang berlibur dan lain sebagainya. Saat ini permasalahan yang terjadi di Hotel X adalah adalah terdapat beberapa bulan yang persentase tingkat huniannya berada dibawah target tingkat hunian. Berikut adalah data tingkat hunian Hotel X pada bulan Juni 2015 Oktober 2016: Tabel 1.1 Data Tingkat Hunian Tahun Bulan Tingkat Hunian Juni 32,36% Juli 47,91% Agustus 47,06% 2015 September 47,59% Oktober 68,05% November 78,84% Desember 86,49% 1 1

Bab 1 Pendahuluan 1-2 Tabel 1.2 Data Tingkat Hunian (lanjutan) Tahun Bulan Tingkat Hunian Januari 43,43% Febuari 50,29% Maret 46,38% April 68,66% 2016 Mei 48,97% Juni 41,52% Juli 62,86% Agustus 51,88% September 78,12% Oktober 75,15% Dalam dunia perhotelan, terdapat dua season untuk penjualan kamarnya, yaitu high season dan low season. High season adalah periode dimana tingkat hunian kamar akan mendekati tingkat hunian kamar maksimal. Berdasarkan data tingkat hunian diatas, maka bulan yang termasuk ke dalam high season adalah bulan yang tingkat huniannya telah mencapai lebih dari sama dengan 50%. High season terjadi pada bulan Oktober 2015, November 2015, Desember 2015, Februari 2016, April 2016, Juli 2016, Agustus 2016, September 2016 dan Oktober 2016. Target tingkat hunian pada saat high season adalah 75%. Sedangkan low season adalah periode dimana tingkat hunian kamar akan rendah. Berdasarkan data tingkat hunian diatas, maka bulan yang termasuk kedalam low season adalah bulan yang tingkat huniannya tidak mencapai lebih dari 50%. Low season terjadi pada bulan Juni 2015, Juli 2015, Agustus 2015, September 2015, Januari 2016 dan Maret 2016, Mei 2016 dan Juni 2016. Target tingkat hunian pada saat low season adalah 45%. Gambar 1.1 Grafik Tingkat Hunian Juni 2015 Oktober 2016

Bab 1 Pendahuluan 1-3 Keterangan : : Data tingkat hunian bulan Juni 2015 Oktober 2016 : Target tingkat hunian pada high season : Target tingkat hunian pada low season Grafik diatas menunjukan bahwa bulan Juni 2015, Januari 2016 dan Juni 2016 berada dibawah target tingkat hunian pada saat low season. Sedangkan pada bulan Oktober 2015, Febuari 2016, April 2016, Juli 2016 dan Agustus 2016 berada dibawah target tingkat hunian pada saat high season. Salah satu penyebabnya adalah ketidakpuasan tamu yang ditunjukan dari banyaknya keluhan tamu terhadap pelayanan di Hotel X. Keluhan-keluhan tersebut adalah mengenai permintaan tamu yang lama ditanggapi oleh karyawan bahkan tidak ditanggapi ketika hotel sedang banyak tamu (high season), kurang stabilnya koneksi internet, kamar tidak kedap suara dan tempat parkir yang kurang memadai. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan tamu tidak puas dengan pelayanan yang diberikan dan mungkin berpengaruh pada tingkat hunian yang berada di bawah target tersebut. Sehingga dapat diusulkan solusi perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Hotel X. 1.2 Identifikasi Masalah Kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan adanya ketidakpuasan tamu hotel adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi kualitas jasa yang telah ditentukan oleh pihak manajemen hotel, tidak terpenuhi oleh karyawan dalam penyampaian jasa kepada tamu hotel. Sehingga banyak hal-hal dalam segi pelayanan yang tidak dilakukan oleh karyawan. 2. Karyawan tidak cekatan dalam memberikan pelayanan ketika banyak tamu yang sedang menginap di hotel tersebut sehingga menyebabkan tamu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan.

Bab 1 Pendahuluan 1-4 3. Karyawan tidak cepat tanggap bahkan tidak menanggapi ketika tamu meminta tolong karyawan untuk mengantarkan sesuatu ke kamar hotelnya atau ketika tamu meminta karyawan memperbaiki sesuatu dikamarnya, seperti TV atau shower. 4. Kondisi kamar yang tidak kedap suara sehingga membuat tamu merasa terganggu saat sedang beristirahat dikamar. 5. Area parkir untuk tamu yang menginap dihotel digabung dengan area parkir untuk gedung di sebelah Hotel X, sehingga menyebabkan terbatasnya area parkir. 6. Amenities atau perlengkapan mandi yang disediakan tidak lengkap. 7. Kolam renang rooftop tidak dilengkapi dengan pemanas air kolam renang sehingga tamu merasa kedinginan. 8. Lokasi Hotel X tidak strategis, karena jalan raya di depan Hotel X sering terkena macet. 9. Harga sewa kamar di hotel pesaing yang berbintang empat lebih terjangkau bila dibandingkan dengan harga sewa kamar Hotel X. 1.3 Batasan Masalah dan Asumsi Karena luasnya ruang lingkup penelitian dan keterbatasan waktu, peneliti menetapkan beberapa batasan masalah dan asumsi dalam penelitian ini. Batasan-batasan masalah yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penyebaran kuesioner hanya ditujukan kepada tamu hotel dengan batasan sebagai berikut: Tamu yang berkewarganegaraan Indonesia, karena rata-rata tamu berkewarganegaraan asing yang menginap di hotel tersebut hanya 10% dari total tamu hotel yang menginap. Tamu yang telah menginap di hotel selama minimal lebih dari dua malam. Hal ini karena tamu tersebut tentu telah merasakan pengalaman pelayanan di Hotel lebih banyak dibandingkan dengan tamu yang hanya menginap selama satu malam.

Bab 1 Pendahuluan 1-5 Bila tamu yang menginap bersama pasangan atau keluarga, maka yang menjadi responden adalah salah seorang dari anggota keluarga. Tamu yang berusia 25 64 tahun. Tamu yang telah menggunakan fasilitas rekreasi kolam renang rooftop. Tamu menginap dikamar yang disertai paket breakfast. 2. Penyebaran kuesioner ditujukan untuk pihak manajemen dan karyawan hotel di departemen yang berkaitan langsung dengan pelayanan kepada tamu hotel, yaitu: a. Departemen Human Resource pelayanan dalam hal keamanan hotel Human Resource Manager. pelayanan bawahannya (karyawan) dalam hal keamanan hotel Security Supervisor. Karyawan yang secara langsung memberikan pelayanan kepada tamu hotel dalam hal keamanan hotel Security Officer. b. Departemen Chef pelayanan dalam hal menu makanan dan minuman di cafe hotel Executive Chef pelayanan bawahannya (karyawan) dalam hal menu makanan dan minuman di cafe hotel Chef De Partie Karyawan yang secara langsung mengolah menu makanan dan minuman di cafe hotel sesuai dengan pesanan tamu hotel Commis I c. Departemen Food & Beverage

Bab 1 Pendahuluan 1-6 pelayanan dalam hal penyajian makanan dan minuman kepada tamu Food & Beverage Manager pelayanan bawahannya (karyawan) dalam hal penyajian makanan dan minuman kepada tamu Food & Beverage Supervisor Karyawan yang secara langsung menyajikan menu makanan dan minuman kepada tamu hotel Waiter/ Waiterss d. Departemen Front Officer pelayanan dalam hal operasional front office dan sarana olahraga dan rekreasi Front Office Manager Manajemen level 3 yang mengetahui dengan pasti kinerja pelayanan bawahannya (karyawan) dalam hal operasional front office di Hotel X Front Office Supervisor pelayanan bawahannya (karyawan) dalam hal sarana olahraga dan rekreasi di Hotel X Sport & Recreation Manager Karyawan yang secara langsung melayani tamu dalam hal operasional front office dan di sarana olahraga dan rekreasi Sport & Recreation Attandant dan Front Desk Agent e. Departemen House Keeping pelayanan dalam hal kebersihan kamar hotel dan area di luar kamar hotel Executive House Keeping pelayanan bawahannya (karyawan) dalam hal kebersihan kamar hotel dan area di luar kamar hotel House Keeping Supervisor Karyawan yang secara langsung memberikan pelayanan kebersihan kamar hotel dan area di luar kamar hotel Public Attendant & Room Attandant

Bab 1 Pendahuluan 1-7 3. Penyebab ketidakpuasan tamu dibatasi hanya karena masalah kualitas pelayanan Hotel X yang dirasakan tamu. Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tidak ada perubahan fasilitas yang disediakan, perubahan standar maupun perubahan Struktur Organisasi di Hotel X. 2. Tingkat ketelitian yang digunakan untuk perhitungan jumlah sampel tamu adalah 10%. 3. Tingkat kepercayaan yang digunakan untuk perhitungan jumlah sampel tamu adalah 95%. 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan menjadi ruang lingkup penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan oleh tamu hotel (Gap 5)? 2. Apakah terdapat gap antara harapan tamu dengan persepsi manajemen Hotel X (Gap 1)? 3. Apakah terdapat gap antara persepsi manajemen Hotel X terhadap harapan tamu dan spesifikasi kualitas jasa di Hotel X (Gap 2)? 4. Apakah terdapat gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa yang diberikan oleh Hotel X (Gap 3)? 5. Apakah terdapat gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal di Hotel X (Gap 4)? 6. Apa saja kah variabel yang termasuk ke dalam tiga kebutuhan prioritas Model Kano? 7. Apa sajakah hal-hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Hotel X agar kepuasan tamu tercapai? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan 1-8 1. Untuk mengetahui apakah terdapat gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan oleh tamu hotel (Gap 5). 2. Untuk mengetahui apakah terdapat gap antara harapan tamu dengan persepsi manajemen Hotel X (Gap 1). 3. Untuk mengetahui apakah terdapat gap antara persepsi manajemen Hotel X terhadap harapan tamu dan spesifikasi kualitas jasa di Hotel X (Gap 2). 4. Untuk mengetahui apakah terdapat gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa yang diberikan oleh Hotel X (Gap 3). 5. Untuk mengetahui apakah terdapat gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal di Hotel X (Gap 4). 6. Untuk mengetahui variabel yang termasuk ke dalam tiga kebutuhan prioritas Model Kano. 7. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Hotel X agar kepuasan tamu hotel tercapai. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri dari enam bab, yaitu sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah dan asumsi, rumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan landasan teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Sehingga dapat membantu dalam pengolahan data, analisis data dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi dalam perusahaan. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan urutan langkah-langkah pembuatan laporan penelitian dari awal hingga akhir. Langkah-langkah ini diberikan

Bab 1 Pendahuluan 1-9 BAB 4 BAB 5 BAB 6 dalam bentuk diagram alir (flowchart) serta penjelasan atas tahapan langkah-langkah pada flowchart tersebut. PENGUMPULAN DATA Bab ini berisikan data-data mengenai perusahaan untuk kebutuhan penelitian yang dilakukan. Data-data tersebut berupa profil perusahaan, struktur organisasi, fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Hotel X, data-data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dan data-data lain yang mungkin menunjang penelitian ini. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS Bab ini berisikan hasil pengolahan data terhadap data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Kemudian dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data tersebut yang disesuaikan dengan teori yang berlaku dan berdasarkan kejadian aktual di perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan mengenai hasil jawaban dari rumusan masalah yang diteliti. Dan beberapa saran bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayannanya di Hotel X.