BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam kehidupan manusia. Dengan adanya ilmu komunikas maka

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Data Penggunan Internet

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di

BAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak luput akan pentingnya peranan marketing public relations dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Kemudahan dalam memperoleh informasi bagi. dapat diadopsi dalam operasional dilingkungan usaha.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. hidup di era telekomunikasi, kini menuju era full competition, dimana

BAB I PENDAHULUAN. dimana para produsen per-telekomukasian berlomba-lomba untuk menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan berbagai macam media komunikasi untuk menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Hal ini sejalan dengan perubahan kebutuhan masyarakat

Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan internet service provider di Indonesia berlomba dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan produk yang sejenis di pasaran. Pasar yang berfungsi dengan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Citra yang baik dari suatu organisasi, baik korporasi maupun lokal,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai macam produknya kepada masyarakat. Berkembangnya industri

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 80% pengguna internet Indonesia adalah remaja berusia tahun. dengan total

STRATEGI PROMOSI DIRECT MARKETING PADA PRODUK SPEEDY REGULAR PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA WILAYAH TELKOM JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis

BAB V PENUTUP. Kesimpulan mengenai empat variable tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lokal tetapi juga dengan perusahaan multinasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

Universitas Multimedia Nusantara

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Internet saat ini sedang menjamur di kalangan masyarakat. Internet membuat

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah perkotaan mulai mengalami perubahan gaya hidup. Bagi mereka, HandPhone (HP) atau

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang

BAB I PENDAHULUAN. sudah menjadi salah satu kebutuhan utama. Pilihan-pilihan layanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun, mendorong timbulnya industri komunikasi secara menyeluruh. Di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang melalui UU No 36 tahun 1999tentang Telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia modern dan juga di era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala global, regional maupun nasional adalah industri jasa perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Meningkatnya persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Inovasi di bidang teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Internet adalah sistem informasi global berbasis komputer. Untuk mengakses internet kita hanya membutuhkan seperangkat komputer, modem, dan saluran telepon. Bahkan saat ini tidak perlu mempergunakan jaringan telepon, cukup dengan menggunakan wireless internet. Dan itu merupakan dunia ilmu pengetahuan yang berkembang pesat. Keberadaan internet memberi dampak positif bagi seluruh masyarakat pengguna internet termasuk remaja. Disana mereka bisa dengan cepat mendapatkan informasi, bisa mencarinya dengan menggunakan google atau dengan cara yang lain. Tetapi kebanyakan remaja menggunakan internet untuk mencari teman, chatting, kirim e-mail dan mencari tugas-tugas kuliah atau tugas sekolah. Selain dampak positif, internet juga bisa memberi dampak negatif bagi kalangan masyarakat khususnya remaja. Misalnya para remaja membuka situs-situs porno di internet. Itu merupakan salah satu perilaku menyimpang yang dilakukan remaja. Selain itu, dampak buruk dari internet adalah timbulnya berbagai macam kejahatan. Diantaranya adalah pencurian uang di Bank melalui internet, pemerkosaan, penculikan, pengedaran video porno dan masih banyak lagi tindak kriminal yang disebabkan dari dampak buruknya internet. 1

2 Internet menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat tanpa melihat dampak yang timbul, yang terpenting informasi yang diinginkan dapat terpenuhi. Tidak hanya msayarakat kota saja yang mengenal internet di pelosok desa pun sudah mengenal internet karena berbagai penyuluhan atau kegiatan dari pemerintah untuk masyarakat dalam pengenalan internet sudah semakin berjalan. Dampak yang timbul akibat internet tergantung dari cara pengguna mengakses internet, janganlah internet dijadikan sebagai bahan acuan untuk yang negatif tetapi lebih kepada yang bersifat positif untuk meningkatkan kualitas generasi bangsa menyongsong masa depan dengan peran pemerintah untuk mengantisipasi hal hal buruk dari internet dan juga peran lingkungan yang harus selalu mendukung kearah yang lebih baik. Dengan adanya fenomena ini, maka muncul banyak perusahaan perusahaan yang mengeluarkan produk untuk mengakses internet. Begitupun dengan perusahaan telekomunikasi di Indonesia yaitu PT. Telkom, Tbk yang menyediakan layanan sejenis yang diberi nama Telkom Speedy. PT. Telkom, Tbk giat untuk melakukan kegiatankegiatan yang mendukung terciptanya brand awareness dan brand knowledge di public dan melakukan pelayanan-pelayanan yang baik untuk membentuk brand image yang positif di public. Selain itu, PT. Telkom, Tbk juga menyusun strategi marketing untuk meningkatkan penjualan Telkom Speedy. Untuk mengokohkan brand image sebuah perusahaan diperlukan strategi dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dapat menembus tujuan utama perusahaan yaitu tetap eksis dalam melakukan bisnis di tengah persaingan yang cukup ketat terutama antar kompetitor. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan seorang

3 public relations yang dianggap memegang peranan yang sangat krusial dalam mengokohkan sebuah brand image itu sendiri. Adapun tugas public relations diantaranya adalah membangun hubungan baik antara pihak manajemen atau publik internal dengan publik eksternal yaitu customer sehingga tercipta suatu pemahaman dan pengertian yang baik sehingga menumbuhkan suatu citra yang baik terhadap perusahaan itu sendiri. Seorang praktisi public relations harus mampu mengembangkan ketrampilan dalam mendapatkan informasi dari berbagai sumber dan mereka harus mampu mengembangkan hubungan dan kerja sama dengan seluruh divisi perusahaan tersebut sehingga terbentuk sebuah team work yang solid. Keadaan ini mendorong PT. Telkom, Tbk untuk melakukan strategi mengokohkan brand image agar pelanggan tetap setia dan loyal terhadap produk-produk yang dimiliki oleh PT. Telkom, Tbk. Dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat, semua perusahaan berupaya untuk memberikan pelayanan serta fasilitas yang memberi kepuasan bagi pelanggan jasa informasi dan telekomunikasi pada umumnya. Perusahaan harus bisa menyusun langkah-langkah baru yang dipandang cukup efektif dan telah di terapkan di negara maju. Langkah-langkah tersebut salah satunya adalah dengan memanfaatkan kinerja public relations. Seorang public relations mempunyai posisi serta peran yang sangat krusial dalam perusahaan atau organisasi yang dinaungi. Selain menciptakan hubungan ke dalam publik internal perusahaan, juga menjaga hubungan dengan publik eksternal. Selain itu public relations juga harus bisa menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat yang menguntungkan organisasi yaitu dengan mengokohkan brand image yang positif bagi perusahaan itu.

4 Namun, selain utuk mengokohkan brand image, PT. Telkom, Tbk juga perlu upaya untuk meningkatkan penjualan Speedy Internet, mengingat persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, diperlukan teknik publikasi dan promosi yang dijalankan melalui kegiatan marketing. Kegiatan marketing disini didasari juga untu membentuk image yang positif. Untuk itu, diperlukan koordinasi antara public relations dengan marketing. Koordinasi antara public relations dan marketing inilah yang disebut dengan konsep marketing public relation. Konsep ini dipilih sesuai dengan fungsinya sebagai alat promosi yang tidak hanya sekedar menjual produk atau menawarkan jasa, namun juga membangun citra. Penekanan tujuan kegiatan marketing public relation bukan pada penjualan, tetapi pada pemberian informasi, pendidikan, dan upaya peningkatan pengetahuan mengenai keberadaan perusahaan, produk, atau jasa yang ditawarkannya agar diingat oleh masyarakat. Oleh karena itu, PT. Telkom, Tbk menerapkan kegiatan marketing public relation untuk memberikan informasi, pendidikan, dan upaya peningkatan pengetahuan mengenai keberadaan produk Telkom Speedy agar dapat diingat oleh masyarakat dan mendorong terbentuknya brand image yang positif. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah dengan adanya kegiatan marketing public relations dpat meningkatkan penjualan di tahun 2011? Dimana pada tahun 2008 hingga tahun 2010 terdapat penurunan penjualan cukup tajam,seperti pada tabelberikut ini :

5 Bulan 2008 2009 2010 Januari 283 2.672 1.673 Februari 364 2.075 2.117 Maret 987 1.385 2.457 April 1.806 1.516 1.954 Mei 954 2.953 2.008 Juni 1.911 3.504 1.982 Juli 2.310 2.861 2.107 Agustus 3.199 3.496 3.147 September 2.703 1.931 1.363 Oktober 6.600 2.549 1.661 November 9.049 2.212 1.394 Desember 12.150 2.689 1.245 TOTAL 42.316 29.843 23.108 Table 1.1 2. Bagaimana kolaborasi antara public relations dengan marketing untuk mewujudkan terciptanya tujuan perusahaan yaitu dalam mencapai keuntungan, dan untuk membentuk serta mengokohkan image positif di publik? 3. Apakah kegiatan marketing public relations yang dilakukan oleh PT.Telkom,Tbk dapat mempengaruhi terciptanya brand image yang positif di publik?

6 1.3 Ruang Lingkup Melalui penuturan di atas, diperlukan kegiatan marketing, terutama teknik publikasi dan promosi dengan sentuhan image yang tepat untuk membentuk suatu brand image yang positif. Dalam usaha membentuk brand image di benak masyarakat, serta dalam upaya mengkomunikasikan informasi-informasi yang perlu disampaikan ke masyarakat, maka dibutuhkan serangkaian kegiatan yang dapat menunjang kedua hal tersebut. Ditinjau dari penglihatan marketing, keberhasilan strategi marketing perusahaan yang berusaha menancapkan brand produknya di benak konsumen, juga dipandang oleh keberhasilan produk atau jasa melalui proses asosiasi merk. Menurut Drs. Paulus Lilik Kristianto, Msi (2011:126) asosiasi merk adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merk. Kesan kesan yang timbul di benak konsumen akibat berbagai macam hal seperti komunikasi pemasaran suatu merk, pengalaman orang lain maupun diri sendiri dalam mengkonsumsi merk tersebut. Asosiasi dan kesan yang terkait dengan merk tersebut akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman pelanggan dalam mengkonsumsi atau dengan semakin seringnya penampakan merk tersebut dalam strategi komunikasinya. Berbagai definisi tentang merk menekankan adanya hubungan antara suatu konsumen dengan merk, dimana merk pada kenyataanya lebih dari sekedar logo atau nama. Ada aspek emosional yang bermain disana. Telkom Speedy sebagai salah satu brand dari perusahaan BUMN di Indonesia, memiliki kompetitor seperti FastNet dari First Media, BizzNet, NetZap, dan lain lain.

7 Oleh karena itu, PT. Telkom, Tbk menyadari bahwa untuk mempublikasikan dan mempromosikan produknya diperlukan serangkaian kegiatan-kegiatan. Sehingga dibuatlah serangkaian kegiatan public relation yang mendukung sosialisasi merk kepada khalayak dan pembentukan brand image di benak khalayak. Misalnya dengan pameran, publisitas di media massa, iklan billboard, brosur, kegiatan sosial, dan kegiatan lain yang disponsori oleh Telkom Speedy. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan marketing public relation PT. Telkom bertujuan memberi informasi tentang Telkom Speedy dan secara tidak langsung untuk membujuk publiknya. Memberi informasi adalah tujuan dalam menambah pengetahuan tentang produk yang ditawarkan ke publik. Sedangkan membujuk publik atau khalayak adalah mengubah sikap khalayak tersebut terhadap Telkom Speedy hingga mendapatkan nilai yang positif. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan promosi yang bertujuan untuk membangun brand image Speedy Internet. Selain itu juga memberikan kemudahan publik atau khalayak untuk mendapatkan informasi dan bantuan dalam penggunaan Telkom Speedy, mulai dari sebelum pemasangan hingga setelah pemasangan. Ini merupakan salah satu wujud pelayanan PT. Telkom, Tbk kepada pelanggan Telkom Speedy yang memiliki kualitas pelayanan, yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty. Melalui penelitian ini, dapat diketahui apakah dengan adanya kegiatan marketing public relation dapat mendorong publik untuk menggunakan Telkom Speedy. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan kepada publik yang bukan pengguna Telkom Speedy untuk mengetahui alasan mereka tidak menggunakan Telkom Speedy dan apakah mereka memiliki pengetahuan mengenai kegiatan marketing public relation seperti terpilihnya

8 Telkom Speedy sebagai Top Brand 2011 (www.tempointerkatif.com), lalu apakah hal itu mendorong mereka untuk memasang Telkom Speedy. Tidak berhenti disitu, penelitian ini juga akan meneliti kepada mantan pengguna Telkom Speedy untuk mengetahui pendapat mereka mengenai kegiatan marketing public relations Telkom Speedy. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini ada 3 hal, yaitu : 1. Untuk mengetahui apakah melalui kegiatan marketing public relations dapat meningkatkan penjualan Speedy. 2. Mengetahui peran marketing yang berkolaborasi dengan public relations 3. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan marketing public relations PT. Telko, Tbk BSD terhadap citra merek Tekom Speedy. Sedangkan manfaat dari penelitian ini ada 3 hal, yaitu : 1. Memperkaya penelitian tentang pengaruh kegiatan marketing public relation terhadap brand image positif di publik. 2. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada PT. Telkom, Tbk khususnya wilayah BSD langkah-langkah apa lagi yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan di tengah persaingan yang semakin ketat dan memberikan informasi di publik mengenai Telkom Speedy.

9 3. Sebagai masukan atau evaluasi bagi perusahaan terhadap penerapan kegiatan marketing public relations yang telah dilakukan dan pengaruhnya terhadap citra merek Telkom Speedy khususnya di PT. Telkom, Tbk wilayah BSD. 1.5 Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah semakin besar pengaruh kegiatan marketing public relation PT. Telkom, Tbk tentang Speedy Internet maka semakin positif citra image Speedy dimata public. Ho = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan marketing public relation Telkom Speedy dengan citra merek positif di public. Ha = Terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan marketing public relation Telkom Speedy dengan citra merek positif di public. 1.6 Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kuantitatif yang bersifat eksplanasi. Metode eksplanasi adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah kegiatan marketing public relations Telkom Speedy. Sedangkan variabel terikatnya adalah citra merek atau brand image Telkom Speedy.

10 Data didapat dengan melakukan survei dengan membagikan kuesioner kepada pengguna Telkom Speedy, bukan pengguna Telkom Speedy, maupun mantan pengguna Teklkom Speedy. Survei dilakukan di Plasa Telkom Gedung Grha Telkom BSD. Alasannya adalah, Plasa Telkom merupakan outlet/tempat pelayanan milik PT.Telkom, Tbk yang sepenuhnya dikelola oleh PT.Telkom, Tbk dan atau dikerjasamakan dengan mitra disediakan untuk melayani pelanggan/calon pelanggan/pengguna jasa PT.Telkom, Tbk yang ingin dilayani secara langsung (face to face) dengan berbagai kemungkinan latar belakang/penyebab, baik mengenai kebutuhan akan segala informasi yang berkaitan dengan produk layanan PT.Telkom, Tbk maupun untuk pemenuhan kebutuhan produk itu sendiri. Kuesioner yang dibagikan sebanyak 60 buah. Dari data-data ini dapat dihasilkan bagaimana pengaruh kegiatan marketing public relation PT. Telkom BSD tehadap citra merek Telkom Speedy. 1.7 Sistematika Penulisan BAB 1 Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, latar belakang pemilihan judul penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan. BAB 2 Pembahasan Pada bab ini menjelaskan mengenai kerangka teori dan kerangka pikir yang ada dalam penelitian ini.

11 BAB 3 Inti Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan yang meliputi struktur organisasi perusahaan, sejarah dan perkembangan perusahaan, visi dan misi serta tujuan perusahaan, makna logo dan maskot serta tag line perusahaan, produk dan layanan perusahaan, jenis penelitian, variabel operasional, metode pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, metode analisis data, permasalahan yang ada, dan alternatif pemecahan masalah. BAB 4 Hasil Penelitian Bab ini akan memuat penyajian data penelitian, pengolahan data, serta pembahasan hasil penelitian. BAB 5 Simpulan dan Saran Bab ini akan membahas simpulan hasil penelitian dan saran-saran yang bermanfaat bagi penulis, perusahaan, maupun masyarakat banyak.