BAB I PENDAHULUAN. senyawa kimia yang bermanfaat seperti asam amino (triptofan dan lisin),

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH PERENDAMAN LARUTAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT HYBRID

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah dengan menggunakan obat kumur antiseptik. Tujuan berkumur

BAB I PENDAHULUAN. untuk area yang memiliki daerah tekan yang lebih besar (Powers dan

BAB I PENDAHULUAN. dahulu yang sudah merasa cukup jika menyantap nasi yang dingin dan agak keras

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahan tumpatan warna gigi yang lain (Winanto,1997). Istilah resin komposit dapat

I. PENDAHULUAN. Menurut Powers dan Sakaguchi (2006) resin komposit adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. silikat dan semen polikarboksilat pertama kali diperkenalkan oleh Wilson dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Resin komposit dikenal sebagai salah satu bahan restorasi yang sering

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. langsung pada kavitas gigi dalam sekali kunjungan. Restorasi tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. dentin dan bahan bahan organik (Ramayanti & Purnakarya, 2013). Gigi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Restorasi dapat dibedakan menjadi restorasi direk dan indirek. Restorasi direk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. dan bersih menjadi tujuan utamanya. Bleaching merupakan salah satu perawatan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. masalah estetik namun juga melibatkan fungsi dari gigi yang akan direstorasi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan bahan restorasi juga semakin meningkat. Bahan restorasi warna

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. penampilan seseorang secara keseluruhan (Torres dkk., 2012). Salah satu aspek

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pasien untuk mencari perawatan (Walton dan Torabinejad, 2008).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pergaulan, pasien menginginkan restorasi gigi yang warnanya sangat mendekati

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencegah timbulnya kembali karies, tetapi juga untuk mengembalikan fungsinya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. modifikasi polyacid), kompomer, giomer (komposit modifikasi glass filler),

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. terhadap restorasi estetik semakin banyak. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. permukaan koronal mahkota klinis gigi asli, yang dapat memperbaiki morfologi,

BAB I PENDAHULUAN. pada jaringan keras dan akan terus berlangsung sampai jaringan dibawahnya.

BAB I PENDAHULUAN. Streptococus mutans yang menyebabkan ph (potensial of hydrogen) plak rendah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dan mulut, yang salah satunya digambarkan oleh indeks DMF-T

BAB 1 PENDAHULUAN. sering terjadi. Penyakit ini dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Beberapa dekade terakhir dalam kedokteran gigi konservatif resin

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. restorasi resin komposit tersebut. Material pengisi resin komposit dengan ukuran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. bahan restorasi yang cepat dan mudah untuk diaplikasikan, dapat melekat dengan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Teknologi restorasi estetik mengalami perkembangan yang sangat pesat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karena selain dapat menghasilkan senyum yang indah juga sangat membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan struktur rongga mulut atau sebagian wajah yang hilang. 2, 3

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sisa makanan atau plak yang menempel pada gigi. Hal ini menyebabkan sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. gigi berlubang (karies gigi). Pasien datang dengan kondisi gigi berlubang yang

UJI KEKERASAN KOMPOSIT TERHADAP RENDAMAN BUAH JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuhan dan tuntutan pasien akan bahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai perbedaan kekuatan geser antara self adhesif semen

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. inovasi, salah satunya dengan ketersediaan bahan restorasi sewarna gigi (Giachetti

BAB I PENDAHULUAN. Putih kekuning-kuningan, kuning keabu-abuan, dan putih keabu-abuan. warna atau yang dinamakan diskolorisasi gigi (Grossman, 1995).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. yang paling sering digunakan dibidang kedokteran gigi restoratif. Selain segi

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat kumur saat ini sedang berkembang di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. digunakan dikedokteran gigi. Bahan restorasi ini diminati masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi. Resin komposit banyak digunakan sebagaibahan restorasi pada gigi anterior

toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan sampai saat ini. 1,2,3 Resin komposit adalah suatu bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR) ionomer kaca. Waktu kerja yang singkat dan waktu pengerasan yang lama pada

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 14% pada awal perkembangannya tetapi selama zaman pertengahan, saat bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. mekanis dari bahan restorasi, kekuatan mekanis dari gigi, estetik, dan bentuk jaringan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memunculkan penemuan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fungsional gigi dapat menyebabkan migrasi (tipping, rotasi, dan ekstrusi),

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi pengunyahan, meningkatkan pengucapan dan memperbaiki estetika

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya permintaan dilakukan perawatan ortodonsi.

I. PENDAHULUAN. kedokteran gigi sejak awal abad 19 ( Florez, dkk.,2011). Prosedur ini semakin

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semen ionomer kaca banyak dipilih untuk perawatan restoratif terutama

PENGARUH JUS JERUK DAN MINUMAN BERKARBONASI TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai perbedaan kekuatan tarik antara adhesif semen dan

BAB I PENDAHULUAN. warna gigi baik karena faktor intrinsik ataupun ekstrinsik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem stomatognasi dalam kedokteran gigi merupakan ilmu yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu tindakan restorasi gigi tidak hanya meliputi pembuangan karies

PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat dewasa ini. Akhir-akhir ini bahan restorasi resin komposit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedokteran gigi mengembangkan berbagai jenis material restorasi sewarna gigi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Abrasi merupakan suatu lesi servikal pada gigi dan keadaan ausnya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan basis gigi tiruan yang ideal memiliki karakteristik tidak iritan, toksik,

The Effect of Turmeric Tamarind Solution on Surface Roughness of Conventional

BAB I PENDAHULUAN. Karies merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yang mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah servikal gigi sesuai dengan kualitas estetik dan kemampuan bahan tersebut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melindungi jaringan periodontal dan fungsi estetik. Gigi yang mengalami karies,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memunculkan penemuanpenemuan

BAB I PENDAHULUAN. Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yang disebabkan

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Restorasi Sandwich Semen Ionomer Kaca Dengan Resin Komposit. Nevi Yanti. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (RelyX) dan semen ionomer kaca tipe 1 tipe 1 terhadap restorasi veneer

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. mengenai , dentin, dan sementum. Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dengan partikel bahan pengisi. Kelemahan sistem resin epoksi, seperti lamanya

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam fungsi pengunyahan, berbicara, maupun segi estetik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan gigi (Scheid & Weiss, 2013). Daerah ini merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. mampu membentuk polisakarida ekstrasel dari genus Streptococcus. 1,2

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksi antara bahan restorasi dengan jaringan gigi merupakan hal yang penting

BAB 2 RESIN KOMPOSIT YANG DIGUNAKAN DALAM RESTORASI RIGID

BAB I PENDAHULUAN. kekompakan dengan jaringan mulut (Anusavice, 2004). banyak unit. Polimer ada dua jenis yaitu polimer alami dan polimer sintetik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kanker mulut (Lamster dan Northridge, 2008). Kehilangan gigi dapat menjadi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. estetika yang sangat mempengaruhi penampilan. Hal ini menjadi permasalahan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Restorasi resin komposit telah menjadi bagian yang penting di dunia

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Gigi yang telah dilakukan perawatan saluran akar lebih mudah mengalami

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kuat. Resin komposit terdiri atas dua komponen utama, yaitu matriks resin dan filler

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Hasil studi morbiditas SKRT-Surkesnas menunjukkan penyakit gigi menduduki urutan pertama (60% penduduk)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bir merupakan minuman beralkohol dengan tingkat konsumsi nomor 2

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Gigi mempunyai banyak fungsi antara lain fonetik, mastikasi, estetis dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jeruk nipis merupakan buah-buahan yang banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) adalah sejenis tanaman perdu yang banyak tumbuh dan dikembangkan di Indonesia. Selain daerah penyebaranya yang sangat luas, jeruk ini juga dapat berbuah terus-menerus sepanjang tahun. Jeruk nipis sering diolah oleh masyarakat sebagai minuman segar, seperti jus jeruk nipis, sirup jeruk nipis, limun powder jeruk nipis, air jeruk nipis dingin dan air jeruk nipis hangat (Sarwono, 1994). Selain itu, saat ini telah banyak ditemukan variasi minuman baru berbahan dasar jeruk nipis. Buah jeruk nipis memiliki berbagai macam kandungan berupa senyawa kimia yang bermanfaat seperti asam amino (triptofan dan lisin), asam sitrat, minyak atsiri (limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral, lemon kamfer, kadinen, aktialdehid, anildehid), vitamin A, dan vitamin B1 (Ibukun dkk., 2007 cit Haq dkk., 2010). Seperti yang telah diketahui, jeruk nipis banyak mengandung asam sitrat, sehingga kandungan asam ini dapat menurunkan kekerasan permukaan resin komposit (Wongkhantee dkk, 2005). Meminum minuman yang mengandung asam secara terus-menerus dan dalam waktu yang lama dapat mengerosi bahan resin komposit (Han dkk, 2008). Jeruk nipis memiliki kandungan asam dengan ph 2,0 (Etxeberria dkk, 2003). 1

2 Salah satu bahan tumpatan yang digunakan untuk menggantikan struktur gigi yang telah hilang atau gigi yang karies adalah resin komposit. Resin komposit digunakan untuk merestorasi bagian enamel dan dentin gigi (Powers dan Sakaguchi, 2006). Salah satu jenis komposit berdasar klasifikasi dan berbasis resin adalah resin komposit hybrid. Resin komposit hybrid merupakan gabungan antara 2 jenis partikel pengisi yaitu silika koloidal dan partikel kaca yang dihaluskan dan semua itu telah terpoles dengan baik. Pertimbangan klinis pemilihannya adalah kehalusan permukaan yang dimiliki dan bahan ini memiliki kekuatan yang cukup baik sehingga banyak digunakan untuk restorasi gigi anterior, termasuk klas IV. Namun resin komposit hybrid juga dapat digunakan untuk restorasi pada daerah yang harus menahan beban berat (Anusavice, 2004). Kekasaran permukaan bahan resin komposit mempengaruhi sifat mekanik sehingga dapat menurunkan ketahanan bahan resin komposit dan dapat mengakibatkan abrasi yang lebih cepat, kekasaran pada permukaan ini disebabkan oleh asam yang terkandung dalam jeruk nipis yaitu asam sitrat. Selain itu kekasaran permukaan dan kekerasan resin komposit juga dipengaruhi oleh karakteristik bahannya yaitu jenis matriks organik, ukuran, komposisi, dan distribusi beban partikel (Badra dkk, 2005). Resin komposit dipengaruhi oleh proses polimerisasi dari bahannya. Monomer sisa akan terbentuk apabila resin komposit tidak terpolimerisasi sempurna. Monomer sisa adalah suatu monomer dalam resin yang tidak terpolimerisasi (Lestari, 2003).

3 Minuman yang mengandung asam dapat menyebabkan degradasi pada bahan resin komposit (Han dkk, 2008). Resin komposit memiliki sifat menyerap air, air yang mengandung asam yang diserap masuk ke dalam resin komposit yang telah terpolimerisasi dapat mempengaruhi kestabilan ikatan antara fillers dengan matriks disekitarnya sehingga dapat menyebabkan degradasi (Martin dkk, 2003). Degradasi permukaan ini dikarenakan ikatan antara fillers dengan matriks terlalu lemah sehingga apabila kurang terpolimerisasi pada matriks organik maka ketika terpapar asam maka ikatan polimernya akan mudah putus (Han dkk, 2008). Putusnya ikatan antara fillers dengan matriks akibat degradasi ini menyebabkan terbentuknya monomer sisa metil metakrilat. Monomer sisa ini akan terlepas dari resin komposit apabila menyentuh cairan rongga mulut atau cairan yang mengandung asam (Lestari, 2003). Kekasaran permukaan itu mangacu pada ketidakteraturan tekstur permukaan yang didapatkan dari proses pembuatan atau kondisi material (Paravina, 2004). Kekasaran permukaan pada resin komposit berhubungan dengan retensi plak yang nantinya plak tersebut dapat menyebabkan inflamasi gingiva dan awal mula karies (Wattanapayungkul, 2004). Adanya kekasaran dan kerusakan pada resin komposit menyebabkan adanya kegagalan fungsi dari bahan tersebut dan dalam fungsi estetiknya, hal itu tidak sesuai dengan sifat Allah yang menyukai keindahan seperti yang terdapat dalam ayat Al-Quran ;

4 alladzii khalaqaka fasawwaaka fa'adalak fii ayyi shuuratin maa syaa-a rakkabak Dialah yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuhmu)-mu seimbang (QS. Al- Infithar 7-8). Serta dalam hadist yang berbunyi: Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan senang akan keindahan (HR.Al-Bukhari). Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh perendaman larutan jeruk terhadap kekasaran resin komposit hybrid. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan permasalahan sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh perendaman larutan jeruk nipis terhadap kekasaran permukaan resin komposit hybrid selama 14 hari?

5 C. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang telah di teliti sebelumnya,yaitu: 1. Han dkk., 2008 meneliti tentang Evaluation of Flowable Resin Composite Surface Eroded by acidic and Alkoholic Drinks dengan kesimpulan bahwa bahan filler pengisi resin komposit yang lebih tinggi kandungannya dalam resin komposit memiliki tingkat ketahanan yang lebih tinggi terhadap asam dan minuman beralkohol. Seperti yang terlihat pada produk Clearfil Majesty LV (MJLV), Filtek Supreme XT Flowable Restoratif (FSXT) dan Filtek Supreme Plus (FSP) yang hampir tidak terlihat adanya degradasi permukaannya. Namun pada Beautifil Flow BF02 dan BF10 serta Unifil Lo Flo Plus terlihat adanya degradasi yang nyata pada permukaanya, karena bahan filler yang terkandung didalamnya hanya sedikit. 2. Wongkhantee dkk, 2005 meneliti tentang Effect of acidic food and drinks on surface hardness of enamel, dentine, and tooth-coloured filling materials dengan kesimpulan bahwa minuman bersoda dapat menurunkan kekerasan permukaan pada email, dentin, microfilled composite dan modifikasi semen ionomer kaca (p<0.05). Jus jeruk dan sport drink juga dapat menurunkan kekerasan permukaan email (p<0.05). Pada minuman anggur dan sup tom-yum tidak berpengaruh pada kekerasan permukaan baik email, dentin, universal composite, microfilled composite,

6 conventional glass ionomer, resin modified glass ionomer, polyacidmodified resin composite. Sedangkan penelitian tentang pengaruh perendaman larutan jeruk nipis terhadap kekasaran permukaan resin komposit hybrid, sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan. D. Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh perendaman larutan jeruk nipis selama 14 hari terhadap kekasaran permukaan resin komposit hybrid. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Memberi pengalaman dan manfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dalam penelitian di bidang biomaterial kedokteran gigi dan dilakukan untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana pendidikan dokter gigi. 2. Bagi Masyarakat Memberikan suatu informasi mengenai pengaruh asam jeruk nipis terhadap kekasaran permukaan resin komposit hybrid sebagai bahan restorasi gigi.

7 3. Bagi Ilmu Pengetahuan a. Memberikan informasi penelitian ilmiah mengenai pengaruh perendaman larutan jeruk nipis terhadap kekasaran permukaan tumpatan resin komposit hybrid khususnya di bidang kedokteran gigi. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai informasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran gigi. c. Data atau kesimpulan yang diperoleh dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian lebih lanjut.