BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Layanan Bimbingan Karir. 1. Pengertian Layanan Bimbingan Karir

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.

PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, November 2015

Sekolah Inklusif: Dasar Pemikiran dan Gagasan Baru untuk Menginklusikan Pendidikan Anak Penyandang Kebutuhan Khusus Di Sekolah Reguler

PERANAN ORANGTUA DAN PENDIDIK DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA)

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIR BAGI SISWA SMA SEBAGAI PERSIAPAN AWAL MEMASUKI DUNIA KERJA 1 Oleh: Sitti Rahmaniar Abubakar 2

Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN SIKAP TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DENGAN TINGKAHLAKU BERKONSULTASI PADA SISWA SKRIPSI

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

I. PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan.

BAB I PENDAHULUAN. anak berkebutuhan khusus yang secara fisik mempunyai keterbatasan, agar semakin berkembang dan terarah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

Penelitian 6 BK Model-model Effective problem-solving model Dalam Bimbingan Karir Mahasiswa PLB Oleh Drs. Dudi Gunawan, M.Pd

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

KONSEPSI PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

Adanya kebutuhan akan layanan bimbingan yang berkaitan dengan karakteristik dan masalah perkembangan siswa

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilannya (underemployed) dan tidak menggunakan keterampilannya

BIMBI B N I GA G N K ONSE S LI L N I G DI SD ( S 1 - PGSD ) APR P I R LI L A T INA L

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

pembelajaran itu merupakan kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain,

KONSEP KARIER. Pengembangan Karir

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. hidup ini semakin rumit, menuntut berbagai aspek kehidupan untuk dapat mengatasi

Sigit Sanyata

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada semua siswa baik secara perorang

BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi sebagai satu kesatuan

KEGIATAN ADMINISTRATOR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

JENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Konsep Dasar Mutu Sistem Manajemen Layanan dan Bimbingan. Kuliah XIV / 2007

BAB I PENDAHULUAN. Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sedang memasuki zaman informasi, bangsa-bangsa yang belum maju ada

Bimbingan Dan Konseling (Guidance & Counseling) Sugiyatno, M.Pd

BIMBINGAN DAN KONSELING

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bimbingan Dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari luar dirinya. Dengan pendidikan inilah peserta didik dapat

Donald Super mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang berlingkup sangat luas, karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hakekatnya merupakan segala situasi hidup yang mempengaruhi perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Sigit Sanyata

Sigit Sanyata

Penelitian 5 BK Model. Paraprofessional Dalam Bimbingan Karir Mahasiswa PLB Oleh Drs. Dudi Gunawan, M.Pd

PEMBAHASAN. A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Penelitian 1 BK Model-model Metroplex Model: Dalam Bimbingan Karir Mahasiswa PLB Oleh Drs. Dudi Gunawan, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dana pembangunan sektor ekonomi, yang satu dan

BAB II LANDASAN TEORI

PRINSIP PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini pembangunan ekonomi tidak hanya dihadapkan pada

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PEMILIHAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 RANTAU. Noor Jannah

STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KARIER DALAM MEMBANTU PENGEMBANGAN KEMATANGAN KARIER SISWA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDUHULUAN. masa depan bangsa, seperti tercantum dalam Undang-Undang RI. No 20 Tahun

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk tetap survive. Dunia kerja

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

A. Pengertian dan Kriteria Produktivitas Sekolah. sekolah akan dijumpai rumusan yang bermacam-macam. Produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek-praktek dalam pengelompokan di dalam ataupun antar kelas patut

BAB I PENDAHULUAN A. KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

SUPERVISI PENDIDIKAN. Pendekatan humanistik. Profesionalisasi. guru 2/12/2012. Bimbingan Bantuan Pembinaan Pengarahan Petunjuk Kemitraan

KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus didukung oleh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sebelum dikaji tentang pengertian bimbingan dan konseling Terlebih dahulu diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan

SALESMANSHIP STRUKTUR ORGANISASI DAN KARIR DALAM BIDANG PENJUALAN. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke:

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Layanan Bimbingan Karir 1. Pengertian Layanan Bimbingan Karir Secara umum bimbingan adalah istilah yang mencakup pengertian umum proses layanan bantuan kemanusian. Di sekolah, layanan bimbingan diberikan dengan tujuan untuk membantu siswa yang mengalami masalah, khususnya yang berkenaan dengan penyusunan rencana untuk masa depannya mengingat usia perkembangannya, kerisauan umum para siswa tersebut adalah mengenai pendidikannya (keberhasilan belajar, dan kelanjutan studi) dan pekerjaan apabila nanti tamat dari sekolah. Layanan bimbingan karier diartikan sebagai bimbingan yang bertujuan membantu siswa menyusun rencana karier dan menyiapkan diri untuk kehidupan kerja 7. Menurut pendapat Muhammad Thayeb Manrihu layanan bimbingan karier adalah: Suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, prosesproses, teknik-teknik, atau layanan-layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil 7 Arifin. Materi Pokok Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Sinar Baru, 1995) hal 52 10

keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan kariernya. 8 Layanan bimbingan karier adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada sisiwa untuk dapat merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan maupun dunia karier (Hibana S. Rahman, 2002:43). Dengan berdasar pada pengertian-pengertian layanan bimbingan karier tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan karier merupakan kegiatan layanan bimbingan yang bertujuan membantu siswa menyusun rencana karier dan menyiapkan diri untuk kehidupan kerja. 2. Tujuan Layanan Bimbingan Karier Menurut Sukardi bahwa secara umum Bimbingan Karir di sekolah bertujuan untuk membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karir dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya 9. Sedangkan tujuan khusus yang menjadi sasaran Bimbingan Karir di sekolah adalah, di antaranya: (a) agar siswa dapat meningkatkan pengetahuan 8 Manrihu,Thayep. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. (Jakarta. Bina Aksara: 1996) hal 18 9 Sukardi,1984. Bimbingan karir disekolah. (Jakarta, Ghalia Indonesia. 2000) 11

tentang dirinya sendiri (self concept), (b) agar siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja, (c) agar siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan lapangan kerja serta dalam persiapan memasukinya, (d) agar siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja, (e) agar siswa dapat menguasai keterampilan dasar dalam pekerjaan terutama kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, berprakarsa, dan sebagainya 10 Pendapat lain menyatakan bahwa tujuan layanan bimbingan karier adalah agar sisiwa untuk dapat merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan maupun dunia karier (Hibana S. Rahman, 2002:43). Aminuddin Najib (1997:10) menjelaskan bahwa layanan bimbingan karier bertujuan membantu siswa dalam mengembangkan perencanaan masa depan kariernya, sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kemampuannya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir di sekolah bertujuan untuk membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karir dan cara hidup. 10 Sukardi,1984. Bimbingan karir disekolah. (Jakarta, Ghalia Indonesia. 2000) 12

3. Kompetensi dan Tanggung Jawab Konselor dalam Layanan Bimbingan Karier Para konselor (guru pembimbing) yang memberikan layanan bimbingan karier, dengan tidak memandang lingkungan kerjanya, harus memiliki pengetahuan dan kompetensi-kompetensi dalam lima belas bidang berikut ini : 1. Teori dan penelitian perkembangan karier dan perkembangan manusia, dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk menerjemahkan pengetahuan ini ke dalam program-program pengembangan bimbingan karier dan pendidikan karier. 2. Sumber-sumber informasi karier, dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk membantu guru-guru, administrator-administrator, personel community agency, paraprofesional-paraprofesional, dan kelompok sebaya untuk mengintegrasikan tipe informasi ini ke dalam proses pengajaran konseling. 3. Strategi-strategi penelitian karier, dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk membantu individu-individu menggunakan data ini dalam proses pengambilan keputusan. 4. Praktek-praktek konseling individual dan kelompok, dan keterampilanketerampilan yang diperlukan untuk membantu individu-individu dalam perencanaan karier, menggunakan kedua pendekatan tersebut. 13

5. Proses-proses pengambilan keputusan karier, dan keterampilanketerampilan yang diperlukan untuk mengimplementasikan programprogram yang dimaksudkan untuk memudahkan pengambilan keputusan karier bagi para langganan dalam lingkungan pendidikan dan lembagalembaga masyarakat. 6. Layanan-layanan penempatan kerja, dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk membantu langganannya mencari, memperoleh, dan mempertahankan pekerjaan. 7. Kebutuhan-kebutuhan pengembangan karier yang unik dari kelompokkelompok langganan khusus (wanita, minoritas-minoritas, orang cacat, orang-orang dewasa, dan sebagainya). 8. Jenis kelamin dan ras, dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk mengurangi diskriminasi kelembagaan agar supaya dapat memperluas kesempatan-kesempatan karier yang tersedia bagi semua orang. 9. Strategi-strategi konsultasi dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk membantu orang lain (guru-guru, orang-orang tua, kelompok-kelompok sebaya, dan sebagainya) memberikan layananlayanan bimbingan secara tidak langsung. 10. Strategi-strategi mempersatukan, dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk membantu individu-individu memahami saling hubungan keputusan-keputusan kariernya dan peranan-peranan hidupnya. 14

11. Strategi-strategi pengembangan program dan infusi kurikuler dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mendisain dan mengimplementasikan program-program penyadaran karier, pengembangan diri, eksplorasi diri, dan penempatan kerja dalam lingkungan-lingkungan pendidikan dan lembaga masyarakat. 12. Proses-proses pengembangan dan perubahan organisasi, dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk memudahkan perubahan dalam sikap-sikap para pendidik terhadap pendidikan karier. 13. Teknik-teknik evaluasi program, dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh bukti keefektifan program bimbingan karier dan pendidikan karier. 14. Kecenderungan-kecenderungan pendidikan dan perundang-undangan negara bisa mempengaruhi pengembangan dan implementasi programprogram bimbingan karier (Muhammad Thayeb Manrihu, 1996) 15. Adapun tugas konselor profesional di sekolah dalam pelaksanaan bimbingan karier meliputi tanggung jawab atau wewenang sebagai berikut: a. Menyusun program bimbingan karier secara menyeluruh dan terpadu. b. Melaksanakan bimbingan kelompok maupun individual. c. Mengkoordinasikan pelaskanaan program bimbingan pada umumnya, dan bimbingan karier pada khususnya. 15

d. Membantu para siswa yang menghadapi kesulitan dalam membuat rencana pendidikan dan pekerjaan. e. Memberikan berbagai informasi kepada para siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan pekerjaan. f. Melayani orang tua yang mengadakan konsultasi tentang karier anak-anaknya. g. Mengadakan studi tindak lanjut dalam rangka mengadakan perbaikan tertentu terhadap program bimbingan karier yang telah berjalan 11 Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa konselor adalah seorang yang memegang peranan developmental, yaitu mempersiapkan pengalaman-pengalaman di mana perkembangan karier yang efektif, dan bukan hanya peranan remedial dalam menghadapi anak-anak muda dan orang-orang dewasa yang mengalami dilema-dilema pilihan dan para konselor diharapkan memahami perkembangan karier, sanggup membantu para pendidik merealisasikan implikasi-implikasi perkembangan karier bagi modifikasi-modifikasi kurikulum, dan menciptakan kesempatankesempatan belajar yang relevan dengan rentang bakat manusia yang luas, serta juga diharapkan bahwa para konselor akan bekerja sama dengan pihakpihak lain dalam penempatan siswa-siswa dalam karier yang lebih jelas. 11 Sukardi, Bimbingan karir disekolah. (Jakarta, Ghalia Indonesia. 1997) 16

4. Pengembangan Layanan Bimbingan Karier di Sekolah Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa bimbingan karier diselenggarakan untuk menunjang penyelenggaraan bimbingan di sekolah. Bimbingan sendiri merupakan bagian dari keseluruhan usaha pendidikan di sekolah yang bertujuan membantu siswa agar berhasil selama dalam karier pendidikannya. Dengan terlibatnya orang-orang, bagian-bagian, sumbersumber dan, kegiatan-kegiatan, bimbingan karier sebagai suatu organisasi, membutuhkan pengorganisasian penatalaksanan yang bertujuan memperbesar peluang pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Dalam pengorganisasian program bimbingan sejumlah konsep dasar melandasi. Bimbingan karier merupakan bagian dari bimbingan sekolah. Bimbingan karier merupakan suatu usaha pendidikan dan layananlayanannya ditujukan bagi individu siswa secara keseluruhan, bukan hanya mereka yang bermasalah karier saja. Sedangkan konseling karier merupakan kegiatan inti dari layanan-layanan bimbingan karier tersebut. Mengingat bahwa bimbingan karier itu merupakan suatu sistem yang terbuka, maka untuk keberhasilan program dibutuhkan kepemimpinan yang menunjang. Di sekolah, kepemimpinan itu puncaknya adalah kepala sekolah. Ia bertugas mengkoordinasi dan memastikan bahwa semua staf sekolah, tidak hanya konselor, bekerja ke arah pencapaian tujuan bimbingan, harus memiliki kepekaan tinggi guna membaca apa saja kebutuhan siswa akan program 17

bimbingan karier, kebijaksanaan resmi pemerintah, dan perkembangan industri regional atau nasional. Dengan berdasar konsep-konsep dasar di atas berlaku sejumlah asas mengenai pelaksanaan bimbingan karier. Asas-asas bimbingan karier itu memberikan pedoman untuk mengambil tindakan atau keputusan pengembangan program. Beberapa asas mengenai pelaksanaan bimbingan karier yang utama antara lain adalah sebagai berikut : a. Program dirancang untuk melayani kebutuhan semua siswa. b. Program bimbingan karier merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah. c. Tujuan program harus dirumuskan secara jelas dan eksplisit (operasional) dan menunjang pencapaian keseluruhan tujuan program bimbingan. d. Pelaksanaan program perlu melibatkan seluruh staf sekolah. e. Personal bimbingan karier perlu diidentifikasi dan tugas-tugas serta tanggung jawabnya dirumuskan. f. Segala sumber daya perlu ditemukan untuk mencapai tujuan program. g. Dari keperluan-keperluan untuk penyelenggaraan bimbingan karier, dua yang esensial adalah : data pribadi siswa untuk pemahaman diri dan bahan informasi untuk perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan karier. h. Perlu penerapan ancangan sistem dalam pengembangan program dan pemecahan masalah pengelolaan. 18

i. Dukungan dan pelibatan masyarakat sekitar harus diusahakan sejauh mungkin demi kelancaran penyelenggaraan program dan tercapainya tujuan. (Munandir, 1996) j. Program yang baik berdasar pada kebutuhan siswa. Untuk itu ditempuh berbagai cara untuk mengenali kebutuhan siswa, antara lain melalui pengamatan, wawancara, konseling, analisis dokumen, laporan. Mengingat bahwa penyusun dan pelaksanaan program bimbingan adalah orang, maka perlu personalia bimbingan karier dan dirumuskan tugas-tugas dan tanggung jawabnya serta hubungan tata kerja di antara para petugas tersebut. k. Program bimbingan karier dikembangkan dan berpusat di sekitar layanan kegiatan, yang sasaran akhirnya adalah agar siswa mampu menyususn rencana karier dan mengambil keputusan karier. Program yang pokok dan kegiatan lain untuk sekolah lanjutan adalah program orientasi dunia kerja. l. Inventarisasi pribadi (pemahaman diri), pemahaman dunia kerja, konseling pengambilan keputusan karier, penempatan, tindak lanjut dan penilaian, kaitan kurikulum-bimbingan karier, hari karier, konferensi karier, dan buku paket (modul). Faktor yang penting bagi keberhasilan program adalah pengikutsertaan siswa, mulai dari identifikasi kebutuhan dalam tahap perancangan program, 19

pelaksanaan program, penilaian program, dan kegiatan-kegiatan tindak lanjut. 5. Dasar-dasar Layanan Bimbingan Karier di Sekolah Dalam rangka pelaksanaan layanan Bimbingan Karir, kepada setiap pendidik dituntut untuk memahami dengan mendalam dan seksama mengenai dasar-dasar atau pokok-pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan Bimbingan Karir di sekolah, sehingga diharapkan pada para pendidik untuk dapat memperkokoh keyakinan tentang tanggung jawab yang lebih besar. Adapun dasar-dasar atau pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan Bimbingan Karir di sekolah, sebagai berikut: 1. Perkembangan anak didik menuntut kemampuan melaksanakan tugas-tugas perkembangan, yakni sebagai calon tenaga kerja ialah memilih lapangan kerja yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 2. Sebagian besar hidup manusia berlangsung dalam dunia kerja, 3. Bimbingan Karir diperlukan agar menghasilkan tenaga pembangunan yang cakap dan terampil dalam melakukan pekerjaan untuk pembangunan. 4. Bimbingan Karir diperlukan didasarkan bahwa setiap pekerjaan atau jabatan menuntut persyaratan tertentu untuk melaksanakannya. Pekerjaan atau jabatan itu pun menuntut 20

persyaratan tertentu dari individu-individu yang melaksanakannya, 5. Dilaksanakan di sekolah atas dasar kompleksitas masyarakat dan dunia kerja, 6. Manusia mampu berpikir secara rasional, sehingga mereka dapat memutuskan pekerjaan apa yang cocok atau sesuai untuk dirinya sendiri, serta berupaya untuk mengatasi segala hambatan yang diperkirakan akan dijumpai dalam lapangan kerja yang dipilihnya, 7. Dilandaskan pada nilai dan norma yang tercakup dalam falsafah negara, 8. Bimbingan Karir menjunjung tinggi nilai-nilai martabat manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. 12 Sehubungan dengan adanya pelaksanaan Bimbingan Karier di sekolah ada beberapa kepentingan khusus yang dipertimbangkan dalam menghubungkan bimbingan karier dengan para siswa di sekolah, antara lain : a. Karena banyak siswa akan menyelesaikan pendidikan formalnya di sekolah lanjutan atas dan karena itu siswa harus mengetahuai arah perkembangan kariernya dan mengetahui upaya-upaya yang perlu diambil agar siswa mendapatkan kesempatan karier. 12 Sukardi,. Bimbingan karir disekolah. (Jakarta, Ghalia Indonesia. 1997) 21

b. Penekanan utama bimbingan karier di sekolah hendaknya pada perencanaan umum tentang pilihan-pilihan pendidikan awal, lanjutan, dan masa depan. Akan tetapi, dengan berbagai alasan, tidak semua siswa telah siap dengan perencanaan seperti itu. Banyak siswa akan memerlukan kesadaran diri, baik karena mereka belum memiliki pengalaman-pengalaman seperti itu, ataupun karena mereka belum siap untuk memperoleh keuntungan dari hal tersebut pada saat itu. c. Karena sifat siswa dan keragaman tujuan-tujuannya, maka bimbingan karier di sekolah harus mencakup pengalamanpengalaman konseling dan bimbingan perkembangan yang berkenaan dengan kebiasaan-kebiasaan studi, hubungan-hubungan manusia dalam pekerjaan, dan perencanaan karier dan pendidikan. d. Siswa disekolah dihadapkan pada tekanan-tekanan internal untuk mengambil keputusan-keputusan dan mengejar jenis-jenis pekerjaan khusus. Bimbingan karier dapat membantu siswa-siswa menghadapi secara efektif tekanan-tekanan ini. e. Karena kombinasi-kombinasi utama dari kemungkinankemungkinan yang ada dalam suatu pekerjaan, bimbingan karier 22

harus membantu siswa mempertimbangkan keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugiannya masing-masing. 13 Dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar layanan bimbingan karier di sekolah mempertimbangkan: perkembangan anak didik, dunia kerja, perlunya tenaga yang cakap dan terampil, persyaratan tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan, dilaksanakan di sekolah atas dasar kompleksitas masyarakat dan dunia kerja, rasional, dilandaskan pada nilai dan norma, menjunjung tinggi nilai-nilai martabat manusia. 13 Manrihu,Thayep. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. (Jakarta. Bina Aksara: 1996) 23