PENERAPAN " VARIABLE TRAFFIC CONTROLLERS SYSTEM'' DI DKI JAKARTA
T 388. 044 095 982 HAR
ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi telah mendorong pertumbuhan kota dan pertambahan penduduk semakin pesat. Demikian pula yang terjadi di DKI Jakarta sebagai ibukota negara yang mencerminkan aspek-aspek lokal, regional, nasional dan internasional dari segi perdagangan dan jasa, industri, kebudayaan dan pariwisata. Keanekaragaman aktivitas ini menimbulkan beranekaragam pula aktivitas yang dilakukan oleh penduduk Jakarta. Pertambahan penduduk lebih besar diakibatkan oleh arus urbanisasi di samping faktor kelahiran secara alami, sehingga meningkatkan aktivitas kehidupan kota dan wilayah terbangun kota yang cukup pesat. Perkembangan ini menimbulkan berbagai masalah perkotaan, seperti kebutuhan lahan, employment, lingkungan hidup, prasarana/sarana, pembiayaan pembangunan, dan sebagainya. Masalah prasarana/sarana perkotaan terutama kebutuhan akan jalan sebagai prasarana untuk bergeraknya manusia dan barang, berkaitan dengan pertambahan kendaraan sebagai akibat peningkatan pennghasilan penduduk ; sedangkan pertambahan pembangunan jalan tidak dapat diharapkan. Padahal untuk kelangsungan tumbuh dan berkembangnya suatu kota antara lain ditentukan oleh keseimbangan antara permintaan (yang dibentuk oleh sistem aktivitas) dan penyediaan (yang dibentuk oleh sistem perangkutan) atau dengan kata lain bahwa terpenuhinya kebutuhan aktivitas dapat dicapai dengan penyediaan prasarana perangkutan. Dan hasil survai perhitungan lalu lintas ( traffic counting) yang dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Darat 1990, laju pertumbuhan kendaraan sekitar 14-15 % per tahun sedangkan pertambahan prasarana jalan hanya sebesar 4 % per tahun. Dengan adanya ketidakseimbangan antara permintaan (volume kendaraan) dan penyediaan (kapasitas jalan) ini terjadilah kemacetan lalu lintas, sehingga tidak dapat dihindari lagi timbul polusi (udara, suara, getaran), kecelakaan, kesulitan pejalan kaki, parkir dan lain-lain. Pelayanan angkutan umum yang kurang memadai, semakin menambah kesemrawutan lalu lintas lebih-lebih pada jam jam sibuk pagi dan sore hari. Hal ini juaga kurang didukung sistem transportasi yang baik, antara sarana/prasarana, manajemen dan pengaturan lalu lintas belum menunjang sepenuhnya. Kualitas pelayanan jaringan jalan di pusat kota umumnya buruk, demikian yang terjadi di jalan-jalan arteri kota Jakarta terutama jalan arteri Sudirman - Thamrin yang merupakan lintasan terpadat di kota Jakarta. Walaupun v/c ratio masih 1 (BPPT/GTZ), kepadatan anus lalu lintas pada jam jam sibuk tidak terkendali, menunjukkan kecepatan perjalanan rendah sehingga tingkat pelayanan kualitas perjalanan menadi buruk. Sehubungan dengan keterbatasan penyediaan prasarana jalan sebagai akibat hal-hal tersebut di atas, studi ini dimaksudkan untuk memberikan alternatif jalan keluar mengurangi kepadatan lalu lintas dan menghasilkan suatu model konsep dalam mengurangi kepadatan lalu lintas tersebut terutama pada jam jam sibuk di jalan utama dan jaringannya kota. paerah penelitian yang dipilih adalah kota Jakarta yaitu dengan daerah penelitian jalan Sudirman - Thamrin dan jaringannya, karena masalah di jalan ini sangat pelik. Mengingat keterbatasan dana untuk pembangunan sarana/prasarana jalan dan kendala fisik geologis lahan di jalan utama studi (jalan Sudirman - Thanuin) yang tidak mungkin lagi dilebarkan, maka untuk mengatasi hal tersebut dipakai pendekatan dengan istilah "Variable Traffic Controllers System (VTCS)", yaitu suatu cara yang bertujuan menyeimbangkan antara volume kendaraan dan kapasitas jalan dengan memanfaatkan jaringan jalan,dan dilakukan dengan pengaturan pengendalian lalu lintas di ruas jalan utama
ABSTRACT The economical growth has stimulated the city growth and the population increasing is more rapidly. And also that occured in DKI Jakarta, as state capital, reflecting the local, regional, national and international aspects in the terms of trade and service, industry, culture and tourism. This activity variety also lead to the various activities perfoemed by Jakarta's population. The larger population increasing results from urbanizational current, in addition to the birth factor naturally, so that increasing the activity of city life and the developed city region rapidly. This development emerged the various urban problems, such as the needs of land, emplyment, life environment, facilities, development finance, and so on. The problem of urban facilities is primarily the need for some road as the facility for the movement of human being and goods, and this problem concerned with the vehicle increasing as result of people's income improvement ; whereas the increasing of road development may not be expected. And yet for the growing continuance and development of a city among other things are determined by the balance between demand (formed by activity system) and supply (formed by transport system) or the other words that the fulfillment of activity need can be achieved by supplying the transport facilities. And the results of survey carried out by Ditjen Perhubungan Darat 1990, the growth rate of vehicles is of 14-15 % per a year, whereas the increasing of road facility is only as much as 4 % per a year. By the presence of the inbalance between the demand (vehicle volume) and supply ( road capacity) that is occured the traffic bottlenecks, so that it can't be avoided emerging some pollutions (air, sound, vibration), accident, pedestrian difficulty, parking and others. The insufficient public transport service, more increasing the traffic disturbance, primarily in busy hours at the morning and evening. This also less supported by the good transport system, those are facilities, traffic management and controlling are not yet supporting fully. The quality of road system service at city centre is generally bad, so occurred at the artery of Jakarta city, especially Sudirman - Thamrin artery road being as massive traffic at Jakarta city. Although the V/C ratio still 1 ( BPPT/GTZ), the density of traffic current in busy hours has not been controlled, indicating the low rate of travelling so that service quality of the traffic system is bad. Realiting with the limited supply of road facility as result of the things called above, then this study is intented for providing an alternative in diminishing the traffic density and yielding a concept model in decreasing the traffic density, primarily in busy hours at the main road and urban system. The investigation area selected is Jakarta city, that is with the investigation area of Sudirman - Thamrin and their systems, because the problem of these are highly complex. Considering the fund limitation for the road facility development and the geological physic obstacle of land at the main road (Sudirman - Thamrin road) that may not be widened, then for overcoming that it is applied an approach termed "Variable Traffic Controllers System (VTCS)", that is a way having an objective of making a balance between vehicle volume and road capacity by utilizing a road system of erterial road and it is done by the adjusment of traffic controllers at the main road side as well as at the road system of investigation area, so that it can be identified how far away for the use of VTCS in the