1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi yang berkembang sangat pesat merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri lagi, dengan beragam aplikasi dan manfaat pada kehidupan sehari-hari membuat kita semakin dimanjakan dengan teknologi informasi. Faktor keamanan semakin dituntut untuk dapat melindungi data pribadi yang digunakan dalam teknologi tersebut. Segala sesuatu diupayakan untuk dikomputerisasikan sehingga diperlukan fasilitas pengamanan untuk data yang bersifat pribadi ataupun rahasia. Semakin canggih teknologi yang digunakan maka diperlukan sistem pelindung keamanan yang semakin canggih pula, hal ini disebabkan karena tindak kejahatan juga cenderung menggunakan teknologi informasi yang canggih untuk mempermudah atau memperlancar tindakannya. Saat ini sudah banyak teknologi informasi yang digunakan pada bidang keamanan terutama dalam hal verifikasi user untuk memastikan bahwa user yang memasuki atau menggunakan suatu sistem merupakan user yang seharusnya berwenang untuk menggunakannya. Beberapa cara untuk verifikasi user yang sering ditemui, yaitu: Menggunakan password, Personal Identification Number ( PIN ), atau informasi personal lainnya. Menggunakan kartu identifikasi, contohnya kartu ATM, kartu kredit.
2 Menggunakan karakteristik pribadi user yang unik (biometric), seperti sidik jari, suara, tanda tangan, pola pengenalan iris pada mata atau pengenalan dengan DNA (deoxyribonucleic acid). Password ataupun PIN merupakan cara yang lazim digunakan dalam memverifikasi user namun tingkat keamanannya sangatlah bergantung pada user itu sendiri. Jika user ceroboh dalam menyimpan password ataupun PIN tersebut maka tingkat kebocoran akan sangat tinggi terlepas dari canggihnya tingkat enkripsi atau algoritma perlindungan password atau PIN pada sistem. Hal yang sama juga berlaku untuk penggunaan kartu identifikasi. Kartu itu sendiri mungkin menggunakan teknologi yang canggih sehingga sulit dipalsukan. Tetapi jika user ceroboh sehingga kartu tersebut dapat dicuri maka semuanya menjadi sia-sia. Menggunakan karakteristik pribadi user yang unik (biometric) merupakan salah satu cara untuk mencegah gagalnya sistem karena kecerobohan user sekaligus meningkatkan keamanan. Dengan menggunakan karakteristik unik yang dimiliki user maka tidak dijumpai lagi masalah kehilangan password ataupun kartu identifikasi. Karakteristik unik itu merupakan pembeda khas antara user yang satu dengan lainnya, sehingga dapat dijadikan tanda pengenal bagi suatu sistem. Penggunaan sidik jari atau pola iris mata sebagai tanda pengenal sistem pada awalnya dapat menciptakan sistem yang canggih yang dapat menjamin verifikasi dengan benar. Namun saat ini dengan bantuan teknologi sistem tersebut dapat dicurangi. Sistem pendeteksian sidik jari dapat dibohongi dengan menempelkan plastik atau plester di mana sidik jari user terlekat disitu. Sistem pemindai iris mata juga dapat dibohongi dengan menunjukkan sebuah foto mendetil yang menggambarkan iris mata user. Walaupun untuk mendapatkan data tersebut memang tidaklah mudah, tapi hal tersebut
3 tetap memungkinkan sehingga membuat sistem keamanan yang canggih dan mahal menjadi sia-sia. Pada metode verifikasi menggunakan DNA user memerlukan alat yang canggih dan mahal, sehingga walaupun aman tetapi tidak bisa diterapkan pada banyak bidang, hanya pada bidang-bidang yang dirasa layak dengan investasi-nya saja yang bisa menggunakan sistem ini seperti bidang perbankan atau militer. Metode lainnya yaitu dengan menggunakan verifikasi tanda tangan. Tanda tangan memang dapat ditiru tetapi untuk memperkecil kemungkinan pemalsuannya maka digunakan sistem verifikasi tanda tangan secara online. Sistem verifikasi tanda tangan secara online atau sering juga disebut dengan sistem verifikasi dinamik dilakukan dengan menganalisis bentuk, kecepatan, timing, dll. Hal ini memiliki kelebihan daripada sistem offline yang hanya menyimpan data bagaimana bentuk tanda tangan tersebut, sedangkan sistem online menyimpan data bagaimana tanda tangan tersebut dibuat. Sehingga dalam sistem verifikasi online ini, tidak hanya bentuk tanda tangan yang penting, tetapi juga perubahan kecepatan, tekanan, timing, yang terjadi selama pembuatan tanda tangan. Hanya pemilik tanda tangan yang asli yang dapat membuat tanda tangan dengan perubahan timing dan titik yang sama. Seorang pemalsu tanda tangan yang handal mungkin dapat meniru bentuk dari sebuah tanda tangan akan tetapi sangat sulit untuk dapat menduplikasi cara membuat tanda tangan yang sama dengan aslinya. Dalam sistem verifikasi tanda tangan ini digunakan teknologi Jaringan Saraf Tiruan sebagai pengenal dari pola tanda tangan tersebut. Penggunaan teknologi ini disebabkan teknologi ini dapat digunakan untuk mengenali pola-pola serta dapat beradaptasi dengan perubahan pola-pola tersebut. Salah satu macam dari teknologi
4 jaringan saraf tiruan ini adalah Gaussian ARTMAP. Jaringan Saraf Tiruan ini memiliki kemampuan untuk mempelajari pola pola baru tanpa melupakan pola pola yang lama dengan efisien dan baik dalam menghadapi data dengan noise sehingga cocok untuk diterapkan pada pengenalan tanda tangan karena pola tanda-tangan seseorang tidak selalu sama persis melainkan memiliki karakteristik-karakteristik tertentu yang sama. 1.2 Rumusan Rancangan Merancang program aplikasi verifikasi tanda tangan dengan menggunakan metode gaussian artmap. 1.3 Ruang Lingkup Perancangan program aplikasi ini dilakukan dengan menggunakan metode Gaussian ARTMAP yang merupakan salah satu metode jaringan saraf tiruan yang ada. Input tanda tangan dilakukan dengan menggunakan digitizer untuk PC di mana tanda tangan dilakukan pada saat yang nyaman baik pada saat memasukan data awal ataupada saat untuk memverifikasi user. Perancangan ini juga tidak menggunakan PIN dan hanya bersifat mensimulasikan keadaan program tanpa penerapan lebih lanjut. Serta tidak menghitung tingkat kesalahan aplikasi. 1.4 Komponen Perancangan Modul-modul yang akan digunakan dalam perancangan aplikasi : a. modul menu b. modul input c. modul pengecekan
5 1.5 Spesifikasi Rancangan Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan spesifikasi sebagai berikut: 1. Bahasa Pemrograman : Java dengan SDK 1.5 2. Platform : Microsoft Windows XP Professional SP 1 1.6 Tujuan dan Manfaat Rancangan 1.6.1 Tujuan Rancangan Tujuan Umum o Membuat sistem verifikasi user yang baik. Tujuan Khusus o Merancang program aplikasi verifikasi tanda tangan secara online dengan algoritma Gaussian ARTMAP. 1.6.2 Manfaat Rancangan Bagi Kalangan TI o Dapat memberikan alternatif sistem verifikasi user yang handal, cepat, dan akurat dengan biaya terjangkau. Bagi Pembaca o Menjadi salah satu rujukan dalam pembelajaran mengenai sistem keamanan komputer terutama verifikasi user. o Menjadi salah satu rujukan dalam pembelajaran tentang sistem Gaussian ARTMAP.
6 1.7 Metodologi Rancangan Metode perancangan yang akan digunakan meliputi tahap-tahap sebagai berikut : 1. Perencanaan 2. Desain Struktur Program dengan DFD 3. Desain Tampilan Layar ( layout menu ) 4. Desain Modul